19
2.5.2 Parameter Kimia
Ada banyak parameter kimia yang menentukan kualitas air, namun yang
umum ada beberapa parameter, diantaranya:
1. BOD
Biological oxygen demand
atau kebutuhan oksigen biologis adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam air untuk memecah atau
mendegradasi atau mengoksidasi limbah organik yang terdapat didalam air. Jika konsumsi oksigen tinggi yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya sisa oksigen
terlarut, maka berarti kandungan bahan-bahan buangan yang membutuhkan oksigen tinggi. Organisme hidup yang bersifat aerob membutuhkan oksigen untuk bereaksi
secara biokimia, yaitu untuk mengoksidasi bahan organik, sintesis sel, dan oksidasi sel. Komponen organik yang mengandung senyawa nitrogen dapat pula dioksidasi
menjadi nitrat, sedangkan komponen organik yang mengandung komponen sulfur dapat dioksidasi menjadi sulfat Sunu, 2001.
Pengukuran BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air buangan penduduk ataupun industri dan untuk mendesain sistim pengolahan biologis
bagi air yang tercemar tersebut. Penguraian zat organik adalah proses alamiah, yang kalau suatu badan air dicemari oleh zat organik maka selama proses penguraiannya
mikroorganisme dapat menghabiskan oksigen terlarut dalam air tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan kematian ikan-ikan dalam air. Disamping itu kehabisan oksigen
dapat mengubah keadaan menjadi anaerobik sehingga dapat menimbulkan bau busuk. Pengukuran BOD didasarkan atas reaksi oksidasi zat organik oleh oksigen
dalam air, dan proses tersebut berlangsung disebabkan adanya bakter aerobik. Menurut penelitian, untuk supaya 100 bahan organik terurai, diperlukan waktu kira-
kira 20 hari. Namun dalam waktu 5 hari, pada temperatur inkubasi 20 0C, bahan organik yang dapat diuraikan mencapai 75, sehingga waktu ini sudah dianggap
cukup. Maka timbullah istilah BOD520 dapat ditentukan dengan mencari selisih antara harga DO0-DO5 dengan metode Azida modifikasi.
Universitas Sumatera Utara
20 Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air
buangan penduduk atau industri, dan untuk mendesain sistem-sistem pengolahan biologis bagi air yang tercemar tersebut. Pemeriksaan BOD didasarkan atas reaksi zat
organik dengan oksigen di dalam air dan proses tersebut berlangsung karena adanya bakteri aerobik, sebagai hasil oksidasi akan terbentuk karbon dioksida, amoniak dan
air. Reaksi biologis pada uji BOD dilakukan pada temperatur inkubasi 20
o
C dan dilakukan selama 5 hari Alaerts, 1987.
Prinsip analisa BOD yaitu oksigen dalam sampel akan menoksidasi MnSO
4
yang ditambahkan kedalam larutan pada keadaan alkalis, sehingga terjadi endapan MnO
2
. dengan penambahan asam sulfat dan kalium iodida maka akan dibebaskan iodin yang ekuivalen dengan oksigen terlarut. Iodin yang dibebaskan tersebut
kemudian dianalisa dengan metode titrasi iodometris yaitu dengan larutan standar tiosulfat dengan indikator kanji Alaerts, 1987 :
2. COD COD Chemical Oxygen Demand atau Kebutuhan Oksigen Kimiawi adalah
jumlah O
2
mg yang dibutuhkan untuk mengoksidasi total zat-zat organik yang terdapat dalam 1 liter sampel air. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran
air oleh total zat-zat organik baik yang dapat diuraikan secara biologis, maupun yang hanya dapat diuraikan dengan proses kimia. Analisa COD berbeda dengan analisa
BOD, namun perbandingan antara angka COD dengan angka BOD dapat ditetapkan. Secara umum perbandingan BOD
5
COD = 0,40 – 0,60. Pengukuran COD dilakukan
dengan metode refluks – titrimtri.
Universitas Sumatera Utara
21
2.6 Spektrofotometri Serapan Atom