PENELITIAN TENTANG PENDAMPINGAN PERSONAL

47 yang mendukung kegiatan belajar mengajar, seperti ruang olahraga, perpustakaan, ruang keterampilan, ruang komputer, ruang doa dan ruang serbaguna aula. b. Fasilitas Sekolah SLBG A-B Hellen Keller memiliki fasilitas yang cukup memadai serta mendukung kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari dua jenis, yaitu berdasarkan penggunaannya dan berdasarkan ruangan. Fasilitas berdasarkan penggunaanya dibagi menjadi tujuh jenis, yaitu fasilitas umum, fasilitas tunanetra, fasilitas tunarungu, fasilitas tunagrahita, fasilitas tunadaksa, fasilitas tunalaras dan fasilitas untuk autis. Fasilitas yang tersedia masih kurang memadai dan peralatan untuk tunadaksa serta tunalaras tidak tersedia, namun hal ini tidak menggangu dalam setiap proses belajar mengajar. Sedangkan untuk fasilitas berdasarkan ruangan dibagi menjadi empat ruangan, yaitu ruang kantor, ruang kelas, ruang keterampilan, dan fasilitas lainnya. Sebagian besar fasilitas dalam keadaan yang cukup baik dan tidak mengalami kerusakan yang cukup berat, hanya ada beberapa kerusakan ringan. Namun fasilitas yang tersedia cukup memadai untuk proses belajar mengajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam lampiran 2. c. Administrasi Sekolah Tenaga administrasi di SLBG A-B Hellen Keller adalah mereka yang secara khusus menangani bidang tata usaha, perpustakaan, keuangan, kebersihan kelas dan kompleks sekolah serta menyiapkan minum bagi para guru di sekolah ini. Tenaga administrasi yang ada di SLBG A-B Hellen Keller ini memang tidak 48 banyak. Namun mereka bekerja dengan semangat dan usaha yang tinggi dan professional di bidangnya masing-masing. Secara struktural, tenaga administrasi yang ada di SLBG A-B Hellen Keller ialah Yohanes Hery sebagai staf tata usaha, Antonius Eko Prabowo sebagai ketua asrama kelompok 1 dan Petrus Dwi Harjono ketua asrama kelompok 2. d. Struktur Organisasi Sekolah SLBG A-B Hellen Keller memiliki struktur organisasi yang baik. Kehidupan di sekolah ini tidak dapat lepas dari naungan Yayasan Dena Upakara dan pihak Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta serta Dinas Dikpora DIY. Struktur organisasi yang ada di SLBG A-B Hellen Keller bagaikan mata rantai yang tidak dapat dipisahkan, meskipun setiap anggota berada dalam bidangnya masing-masing. Namun bukan berarti mereka bekerja secara sendiri-sendiri tetapi sangat diharapkan mereka dapat bekerja secara baik dan kekeluargaan. SLBG A-B Hellen Keller diketuai oleh Sr. Magdalena S. PMY sebagai kepala sekolah dan F. Rina Wigati S.Pd sebagai wakil kepala sekolah. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi di SLBG A-B Hellen Keller dapat dilihat dalam lampiran 3.

4. Metode Pendampingan Personal yang Digunakan oleh Sekolah

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Syaiful Bahri, 2005: 19. Dalam proses pembelajaran, metode yang digunakan oleh para pengajar di sekolah adalah metode pembelajaran