Tujuan Penulisan Manfaat Penulisan

11 2005: 64. Dalam bahasa Latin, kata spiritualitas merupakan sebuah kata benda abstrak, dihubungkan dengan dua kata sifat lain spiritus dan spiritualis Yan Olla, 2010: 19. Spiritualitas sebagai konsep, telah digunakan oleh Paulus Yan Olla, 2010: 18, terutama dalam pengajaran-pengajaran Paulus. Dalam refleksinya, Paulus lebih banyak menggunakan istilah roh untuk menerangkan tentang spiritualitas. Dalam pemikiran Paulus, roh sering disejajarkan dengan Roh Allah bdk 2Kor 3;17 dan kesatuan manusia dengan diri Yesus sendiri 1Kor 6:17. Dalam prespektif Paulus, spiritualitas adalah hidup setiap orang Kristiani yang bertumbuh dan diharapkan menjadi matang secara antropologis-psikologis menurut irama dan dorongan misteri rahmat Allah Yan Olla, 2010: 20. Spiritualitas yang bersifat rohani sering dilawankan dengan materialitas yang bersifat tubuh atau duniawi. Spiritualitas kerap kali dikaitkan dengan usaha orang atau kelompok tertentu untuk mencari dan mencapai kesempurnaan hidup Heryatno, 2008b: 95. Selain itu juga, spiritualitas dapat diartikan sebagai cara hidup yang lebih saleh dan berbakti kepada Allah Agus Hardjana, 2005: 64. Berdasarkan hal di atas, penulis menyimpulkan bahwa spiritualitas adalah hidup yang didasarkan pada pengaruh dan bimbingan Roh Allah. Dengan spiritualitas, manusia bermaksud membuat diri dan hidupnya dibentuk sesuai dengan semangat dan cita-cita Allah. Karena segala hal yang berhubungan dengan spiritualitas tidak jauh dari realitas hidup umat dan relasinya dengan Allah. Selain itu juga, ada empat kelompok yang memberikan arti kata spiritualitas secara beda meskipun sesungguhnya saling berkaitan Heryatno, 2008b: 94. 12 Kelompok pertama berpendapat bahwa spiritualitas berkaitan erat dengan hidup doa seseorang dan memberikan tempat pada latihan rohani seperti doa, meditasi kontemplasi dan segala praktek devosi Heryatno, 2008b: 94. Kelompok kedua berpendapat bahwa spiritualitas berkaitan erat dengan tindakan orang yang sungguh menghayati imannya di dalam pergulatan hidup sehari-hari Heryatno, 2008b: 94. Sedangkan kelompok ketiga berpendapat spiritualitas berhubungan dengan seluruh pengalaman hidup manusia. Kelompok ini mengatakan bahwa orang berspiritualitas adalah orang yang mampu membangun segala daya kehidupan di dalam kesatuan dan keharmonian sehingga hidup menjadi lebih bermakna Heryatno, 2008b: 94. Dan kelompok keempat mengatakan bahwa orang yang sungguh hidup di dalam roh atau menghayati spiritualitas Kristiani tidak akan pernah mengabaikan dimensi sosial politik Heryatno, 2008b:94. Bagi mereka segala perjuangan demi keadilan dan perdamaian merupakan salah satu bagian yang integral dari spiritualitas. Inti dari keempat pandangan tersebut jika disatukan akan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Namun jika keempat pandangan tersebut diartikan secara terpisah, maka arti spiritualitas akan berkesan berat sebelah. Oleh sebab itu, pandangan dari keempat kelompok tersebut tidak dapat dipisahkan dan dapat dikatakan bahwa arti kata spiritualitas dapat ditemukan di tengah-tengah hidup orang beriman Heryatno, 2008b: 93.