BAB II DASAR TEORI
2.1 Deposisi Lapisan Tipis Dengan Teknik Evaporasi
Lapisan tipis adalah suatu lapisan yang sangat tipis dari bahan organik, inorganik, metal maupun campuran metal-organik organometalic
yang memiliki sifat-sifat konduktor, semikonduktor, superkonduktor maupun isolator. Pada umumnya lapisan tipis dibuat dengan cara deposisi
atom-atom suatu bahan pada permukaan substrat dengan ketebalan sampai dengan orde mikro. Dengan melakukan beberapa variasi, misalnya variasi
ketebalan lapisan dan variasi waktu deposisi dalam proses deposisi maupun modifikasi sifat-sifat lapisan tipis selama deposisi, dapat diperoleh suatu
sifat-sifat khusus dari lapisan tipis tersebut. Teknik evaporasi merupakan cara yang paling sederhana yang
merupakan proses thermal dari pembentukan suatu lapisan tipis. Prosesnya melalui dua tahapan yaitu, penguapan dari material padat dengan cara
pemanasan sampai mencapai suhu tinggi kemudian mengembunkan condensing di atas substrat. Evaporasi ini biasanya efektif digunakan pada
bahan-bahan logam yang mempunyai titik leleh yang rendah. Untuk material-material yang mempunyai titik leleh tinggi, metode evaporasi tidak
dapat digunakan sehingga harus menggunakan metode deposisi yang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lapisan tipis dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik penguapan dalam ruang vakum. Pada penelitian ini digunakan peralatan
“coating” jenis Edward Vacuum Coater model E610, yang secara skematis seperti yang disajikan pada Gambar 2-1.
c d
a
b e
f g
h
i j
keterangan gambar
a. Tabung hampa bejana
b. Batang tembaga
c. Tempat substrat kaca
d. Substrat kaca
e. Shutter
f. Material pelapis g. Filamen evaporation source
h. Pompa difusi i. Pompa rotari
j. Regulator
Gambar 2.1. Model peralatan coating
2.2 Evaporasi Termal
Penguapan evaporation adalah perubahan keadaan zat cair menjadi
uap pada suhu di bawah titik didih zat cair. Penguapan terjadi pada permukaan zat cair, beberapa molekul dengan energi kinetik yang paling
besar melepaskan diri ke fase gas. Titik didih suatu bahan sangat tergantung pada tekanan di sekitarnya. Pada tekanan yang kecil titik didihnya lebih
rendah Giancoli, 1998. Saat sebuah material bahan pelapis dipanaskan pada temperatur
uapnya, pada tekanan rendah maka material tersebut akan menguap. Pada penelitian ini material bahan pelapis yang akan diuapkan adalah aluminium.
Aluminium akan menguap apabila suhu filamen penguapnya sudah mencapai titik didih aluminium.
Agar bahan pelapis menempel pada substrat maka dilakukan pendinginan yaitu dengan cara menurunkan arus pemanasnya. Pendinginan
ini dilakukan agar bahan pelapis yang sudah menguap akan mengembun dan menempel pada substrat. Pedinginan tersebut dilakukan kalau seluruh bahan
pelapis sudah menguap. Sumber evaporasi yang berisi bahan pelapis metal memperoleh
kalor dari energi listrik sebesar Yahya, 1995 …………………………………………………..…2
t I
R E
2
= PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan R = Hambatan listrik
Ω I = Arus yang mengalir pada sumber evaporasi A
t = waktu proses evaporasi Energi yang dibutuhkan untuk memisahkan atom-atom dari bahan asalnya
disebut kalor penguapan Q ………………………………………………………..3
L m
Q =
dengan m = massa bahan pelapis
L = kalor uap laten Energi ini berupa kalor yang diberikan bahan tersebut untuk mengubah fase
padat menjadi fase gas pada suhu titik didihnya T
d
Dengan anggapan bahwa tidak ada energi yang hilang maka energi kinetik atom-atom yang meninggalkan sumber penguapan sama dengan :
2 2
1 2
v m
Q t
I R
E
kin
= −
=
………………………………………4
-3
Karena berada dalam vakum yang cukup tinggi 10 Torr maka dianggap bahwa atom-atom tersebut tidak bertumbukan dengan atom-atom dalam
bejana, tetapi langsung menumbuk substrat di atasnya dengan kecepatan
m Q
t I
R v
2
2
− =
………………………………………….5 Dari rumus diatas dapat diketahui bahwa kecepatan tumbukan
tergantung pada arus yang diberikan sumber penguapan, bila arus yang diberikan kecil maka kecepatan tumbukannya juga kecil sehingga tidak
berbentuk lapisan. Kalaupun terbentuk lapisan pada substrat tersebut, lapisan tersebut tidak kuat atau kurang baik karena daya melekatnya kecil.
Tetapi sebaliknya bila arus yang diberikan besar maka kecepatan tumbukannya juga besar sehingga atom-atom bahan pelapis menempel kuat
pada substrat dan terbentuklah lapisan tipis yang baik.
2.3 Sistem Vakum