25
3.3.3 Pelatihan dan pengujian jaringan syaraf tiruan
Pelatihan jaringan syaraf tiruan dilakukan dengan melatihkan pola huruf dalam bentuk vektor. Pola huruf ini terdiri atas huruf A hingga Z, dengan dua
macam jenis huruf, yaitu Roman dan Arial untuk setiap hurufnya, sebagaimana yang diperlihatkan pada Gambar 3.1.
Dengan adanya pelatihan, maka pada lapis pola akan terdapat sejumlah 52 elemen pemroses, yang terdiri atas 26 kelas elemen pemroses dengan 2 sampel
tiap kelasnya. Selain adanya pengkonstruksian elemen-elemen pemroses pada lapis pola, pelatihan juga akan memberikan nilai faktor penyekala, yang
merupakan salah satu variabel elemen pemroses pada lapis pola. Setelah pelatihan selesai, selanjutnya dilakukan pengujian pengenalan
jaringan. Untuk itu, jaringan dimasuki citra-citra huruf secara beruntun dari A hingga Z yang terdiri atas dua jenis huruf yaitu Roman dan Arial. Bila semua citra
huruf tersebut kemudian dapat dikenali, maka berarti jaringannya telah terlatih.
3.3.4 Implementasi keseluruhan sistem
Sistem pengenalan citra huruf berderau yang telah dirancang di atas, selanjutnya diimplementasikan dalam bentuk program MATLAB. Dalam
implementasi ini, terdapat dua macam basis implementasi program sebagai berikut.
1. Implementasi berbasiskan teks, yang bertujuan untuk memperlihatkan unjuk-
kerja sistem dalam hal tingkat pengenalan, serta lama waktu pelatihan dan pengujian.
26
2. Implementasi berbasiskan GUI Graphical User Interface, yang bertujuan
untuk memvisualisasikan sistem pengenalan citra berderau ini. Dua macam basis implementasi program di atas dan contoh hasil eksekusinya,
diperlihatkan pada lampiran L2 dan L3.
3.3.5 Pengujian keseluruhan sistem
Pengujian sistem pengenalan citra huruf berderau secara keseluruhan, dilakukan dengan melakukan pengujian-pengujian sebagai berikut.
1. Pengujian mayor, merupakan pengujian utama tingkat pengenalan jaringan,
bila citra huruf masukannya berderau. 2.
Pengujian minor, merupakan pengujian tambahan tingkat pengenalan jaringan, bila citra huruf masukannya mengalami deformasi proporsi, perputaran dan
pergeseran. 3.
Pengujian gabungan, merupakan gabungan pengujian mayor dan minor di atas, untuk menguji tingkat pengenalan jaringan bila citra huruf masukannya
selain berderau juga mengalami deformasi proporsi, pergeseran, dan perputaran.
4. Pengujian lama waktu pelatihan dan pengenalan.
5. Pengujian pengaruh derau dan faktor penyekala.
6. Pengujian pengaruh derau dan bentuk huruf.
27
3.3.6 Pengambilan data hasil pengujian
Pengambilan data hasil pengujian pada pengujian mayor, pengujian minor, pengujian gabungan dan pengujian pengaruh derau dan faktor penyekala,
dilakukan dengan cara mengambil data tingkat pengenalan, terhadap jaringan yang diberi masukan beragam 300 huruf secara sekuensial, pada keadaan tingkat
derau yang beragam. Ketigaratus huruf yang dimasukkan ini, tersusun secara acak baik urutannya A hingga Z maupun jenisnya Roman atau Arial.
Hasil pengujian pengaruh derau dan bentuk huruf diperoleh dengan mengambil data tingkat pengenalan jaringan, bila jaringan tersebut diberi
masukan seragam 300 huruf secara sekuensial, pada keadaan tingkat derau yang beragam. Jenis huruf Arial digunakan dalam pengujian ini.
Pada pengujian terhadap lama waktu pelatihan, pengambilan datanya dilakukan dengan mengambil data lama waktu yang diperlukan jaringan syaraf
tiruan untuk dilatih dengan menggunakan 26 kelas pola, dengan dua sampel di setiap kelas polanya. Sedangkan pengujian terhadap lama waktu pengujian
dilakukan dengan mengambil data lama waktu yang diperlukan oleh jaringan syaraf tiruan, untuk mengenali setiap pola yang diberikan kepadanya.
3.3.7 Analisis hasil pengujian
Pengujian yang dilakukan di atas, pada dasarnya hendak menyelidiki empat macam watak jaringan. Watak yang pertama adalah, tingkat pengenalan
jaringan bila citra masukannya beragam dan mempunyai tiga macam bentuk gangguan yaitu :