BAB 6 RINGKASAN
Penelitian yang dilakukan dapat diringkas menjadi beberapa topik bahasan seperti di bawah ini.
6.1 Latar Belakang
Pengenalan citra huruf berderau pernah diselidiki oleh beberapa peneliti. Penelitian yang terakhir Watanabe, 1996 menghasilkan suatu jaringan syaraf
tiruan yang mampu mengenali citra huruf berderau ukuran 32x32 piksel dengan kandungan derau sekitar 20 .
Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk menghasilkan sesuatu yang lebih dari yang pernah ada sebelumnya, yaitu suatu jaringan syaraf tiruan yang
mampu mengenali citra huruf berderau berukuran 32x32 piksel dengan kandungan derau yang lebih dari 30 .
6.2 Tinjauan Pustaka
Jaringan syaraf tiruan adalah suatu jaringan yang dimodelkan berdasarkan ciri organisasi otak manusia, yang mampu melakukan pengolahan secara paralel
dan non-linear, serta mampu pula mengangani informasi-informasi yang kompleks. Dengan berdasar pada hal tersebut, Donald Specht telah
memperkenalkan suatu jaringan syaraf tiruan yang berdasarkan sifat-sifat statistis yang dinamakan jaringan syaraf probabilistis. Dalam penelitian ini, jaringan
50
syaraf probabilistis inilah yang dikembangkan untuk dapat melakukan pengenalan terhadap citra huruf berderau.
6.3 Landasan Teori
Jaringan syaraf tiruan yang dikembangkan dalam penelitian ini, merupakan jaringan syaraf yang memanfaatkan sifat-sifat statistis kelas pola,
dalam melakukan proses klasifikasi. Dalam hal ini proses klasifikasinya menggunakan pengklasifikasi Bayes. Ada suatu hal yang rumit dalam
pengklasifikasi Bayes ini yaitu, penentuan nilai fungsi kerapatan probabilitas suatu kelas pola. Untuk mendapatkan nilai fungsi ini, maka setiap pola masukan
harus dievaluasi terhadap setiap sampel pola yang ada di setiap kelas. Ini berarti, memerlukan suatu proses komputasi yang ekstensif.
6.4 Cara Penelitian
Penelitian ini, pada dasarnya dilakukan dengan cara memodifikasi jaringan syaraf probabilistis yang telah ada sebelumnya. Modifikasi di sini dilakukan
terhadap fungsi kernel yang terdapat pada lapis pola pada jaringan syaraf tersebut. Secara ringkas, modifikasi ini mencakup dua hal berikut.
1. Menggunakan fungsi jarak Minkowski orde-1 yang diimplementasikan secara
operasi logika XOR untuk pengolahan data biner, sebagai pengganti fungsi jarak Eucledian. Dengan cara ini, proses komputasi menjadi lebih cepat.
2. Memperkenalkan pencarian nilai faktor penyekala yang umum untuk setiap
pola huruf yang dilatihkan, dengan memperhatikan sifat-sifat jaringan pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
keadaan derau 0 dan derau 50 . Hal ini memberikan hasil tingkat pengenalan jaringan menjadi lebih akurat, terutama bila berhadapan dengan
citra huruf dengan kandungan derau yang tinggi.
6.5 Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan telah menghasilkan suatu jaringan yang tidak sensitif terhadap derau. Hal ini didasarkan atas hasil pengujian yang
memperlihatkan bahwa, tingkat kesalahan pengenalan yang kurang dari 5 masih dapat diperoleh, pada keadaan tingkat derau yang mencapai 35 .
Meskipun tidak sensitif terhadap derau, namun jaringan yang dirancang ternyata sensitif terhadap adanya deformasi proporsi, pergeseran, dan perputaran.
Hasil pengujian memperlihatkan adanya deformasi tersebut yang relatif kecil, telah menyebabkan turun dengan drastisnya tingkat pengenalan jaringan. Sebagai
contoh, tingkat pengenalan jaringan untuk citra dengan huruf yang kurus, tergeser ke kiri satu piksel dan terputar 5
o
hanya mencapai 52,3 . Bentuk huruf masukan ‘A’, ‘B’, ‘C’ …, atau ‘Z’, mempunyai pengaruh
terhadap tingkat pengenalan jaringan pada keadaan tingkat derau yang tinggi. Jaringan mulai memperlihatkan kesensitifannya terhadap bentuk huruf pada
tingkat derau 35, yang diindikasikan dengan adanya perbedaan tingkat pengenalan yang lebih dari 5 antara huruf ‘B’ dengan huruf ‘W’.