Perumusan masalah Keaslian penelitian

3 huruf berukuran 32x32 piksel yang mempunyai kandungan derau hingga lebih dari 30.

1.1.3 Faedah yang dapat diharapkan

Dengan adanya penelitian ini dapat diharapkan akan dihasilkan suatu model alternatif pengenalan citra huruf berderau dengan jaringan syarat tiruan yang berdasarkan sifat-sifat statistis, yang kemampuan pengenalan citranya lebih tinggi dari yang pernah ada sebelumnya sebelumnya.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah tersusunnya perangkat-lunak suatu model jaringan syaraf tiruan yang berdasarkan sifat-sifat statistis, yang mampu mengenali citra huruf berderau. Watak dan unjukkerja jaringan syaraf tiruan dalam melakukan pengenalan citra huruf berderau, akan diselidiki dalam penelitian ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengantar

Jaringan syaraf tiruan yang berdasarkan sifat-sifat statistis pertama kali diperkenalkan oleh Donald Specht di tahun 1990-an. Jaringan yang dinamakan Jaringan Syaraf Probabilistis ini, mendasarkan diri pada pengklasifikasi Bayes- Parzen. Specht memperlihatkan bahwa algoritma jaringan syaraf ini dapat dipecah ke dalam sejumlah besar pemroses-pemroses mandiri sederhana, yang dapat beroperasi secara paralel. Adanya pemrosesan paralel inilah yang merupakan dasar jaringan syaraf tiruan. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Jaringan syaraf tiruan Jaringan syaraf tiruan yang berkembang sejak tahun 1940-an, telah memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat. Dewasa ini, model-model jaringan syaraf tiruan tersebut telah secara sukses diterapkan pada sistem-sistem untuk mengerjakan tugas-tugas seperti pengenalan pola, kendali robot, dan prediksi runtun waktu. Pada dasarnya, jaringan syaraf tiruan dimodelkan berdasarkan ciri organisasi otak manusia, yang mampu melakukan pengolahan secara paralel dan non-linear serta mampu pula mengangani informasi-informasi yang kompleks. 5 Definisi jaringan syaraf tiruan menurut Lin dan Lee 1996. Jaringan syaraf tiruan adalah generasi baru sistem pemrosesan informasi yang dikonstruksi dengan berdasarkan pada beberapa ciri yang ada pada otak manusia, yaitu: 1 adanya elemen-elemen pemroses simpul-simpul yang saling tersambung, yang biasanya beroperasi secara paralel, dan 2 adanya kelakuan kolektif seperti kemampuan untuk belajar, mengingat kembali dan melakukan generalisasi atas pola pelatihan atau data. Dalam implementasinya, jaringan syaraf tiruan merupakan paduan tiga hal dasar sebagai berikut. 1. Elemen-elemen pemroses simpul-simpul yang disebut sebagai neuron- neuron. 2. Arsitektur sambungan antar elemen-elemen pemroses yang disebut sebagai arsitektur jaringan. 3. Aturan penyimpanan informasi ke dalam jaringan yang disebut sebagai aturan pelatihan. Setiap neuron pada jaringan syaraf tiruan mempunyai tiga fungsi utama sebagai berikut. 1. Mengumpulkan nilai-nilai masukan dan nilai-nilai pada sambungan yang disebut sebagai bobot. 2. Melakukan operasi matematis tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. 3. Mengeluarkan nilai hasil operasi matematis di atas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI