39
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Identifikasi
Identifikasi masalah merupakan langkah awal yang digunakan penulis untuk mempermudah penentuan solusi yang akan diambil.
Dalam penelitian ini masalah yang ditemukan adalah analisa perbandingan kinerja virtual access point dan real access point di ukur
dari ketiga parameter yaitu, throughput, delay, dan packet loss via wireless
LAN pada Linux Ubuntu 11.04.
3.2 Spesifikasi Alat
Dalam tugas akhir ini akan dilakukan pengujian terhadap beberapa skenario untuk mengetahui kinerja jaringan wireless. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan perangkat sebagai berikut:
3.2.1 Hardware 3.2.1.1 Acer Aspire 2930
Perangkat notebook ini akan digunakan sebagai perangkat access point sebagai pengganti perangkat router. Dengan spesifikasi sebagai berikut.
Tabel C. 1: Spesifikasi Aspire 2930
Feature Description
Processor Speed Intel® Core™2 Duo
processor T9400P9500 6 MB L2 cache, 2.53
GHz, 1066 MHz FSB, 35 W25 W, T9600 6
MB L2 cache, 2.80 GHz, 1066 MHz FSB,
35 W or higher, or P8400P8600 3 MB
L2 cache, 2.262.40 GHz, 1066 MHz FSB,
25 W, supporting Intel® 64 architecture.
System Bus Speed 1066 MHz.
RAM Up to 2 GB of DDR2
667 MHz memory
Wireless Intel® Wireless WiFi
Link 51005300 dual- band quad-mode
802.11abgDraft-N Wi-Fi CERTIFIED®
network connection, featuring MIMO
technology, supporting
Acer SignalUp™ with Nplify™ wireless
technology. WiMAX™ single-
band 802.16e2.5G WiMAX
Forum Certified® WAN Wide Area
Network connection, featuring
Mobile WiMAX and MIMO technology,
supporting Acer
SignalUp™ with
Nplify™ technology. Ethernet
Gigabit Ethernet, Wake-on-LAN ready.
varies by model
Operating System Genuine Windows7 ®
Home Basic
3.2.1.2 Intel WiFi Link 5100 Series
Merupakan WiFi adapter dari laptop yang nantinya akan menjadi perangkat virtual access point. Memiliki standar IEEE 802.11abg.
Gambar C. 1: Spesifikasi Intel WiFi Link 5100 series
3.2.1.3 Linksys wrt320n dual-band wireless-n gigabit router
Merupakan perangkat keras router yang akan menjadi access point untuk real access point. Perangkat ini dibuat oleh perusahaan ternama di bidang jaringan
computer yaitu, CISCO. Adapun spesifikasinya adalah: Tabel C. 2: Spesifikasi Linksys Router wrt320n
Device Type
Wireless router - 4-port switch integrated
Enclosure Type Desktop
Compatible Slots None
Connectivity Technology Wireless, Wired
Data Link Protocol Ethernet,
Gigabit Ethernet, IEEE 802.11b,
IEEE 802.11g, IEEE 802.11n draft 2.0,
Fast Ethernet
Remote Management Protocol
HTTP
Encryption Algorithm WPA2,
WPA, 128-bit WEP,
64-bit WEP
Features
MIMO technology , Firewall protection ,
Wi-Fi Protected Setup WPS , Auto-uplink auto MDIMDI-X ,
Stateful Packet Inspection SPI
Compliant Standards IEEE 802.11g ,
IEEE 802.3ab , Wi-Fi Protected Setup ,
IEEE 802.11n draft 2.0 , IEEE 802.11b ,
UPnP , IEEE 802.3u ,
IEEE 802.3
Interfaces
LAN : 4 x Ethernet 10Base- T100Base-TX1000Base-T - RJ-
45, WAN : 1 x Ethernet 10Base-
T100Base-TX1000Base-T - RJ- 45
Networking type Wireless router
Antenna Internal integrated
Antenna Qty
3
Gambar C. 2: Linksys wrt320n router
3 .2.2 Software
Software atau perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Linux Ubuntu 11.04 sebagai router dan access point untuk virtual access point
2. Windows XP dan Windows7 yang digunakan sebagai client
3. Wireshark sebagai network tools yang berguna untuk melakukan capture data traffic di jaringan
3.3 Penentuan Desain Jaringan
Pada penelitian ini menggunakan dua topologi jaringan untuk internet connection sharing
, yaitu virtual access point dan real access point. Untuk topologi yang pertama yaitu virtual access point, menggunakan
sebuah notebook yang difungsikan sebagai access point. Untuk operating system
yang digunakan untuk virtual access point ini sendiri menggunakan Linux Ubuntu 11.04. Sedangkan pada real access point
menggunakan Linksys Router sebagai access point. Kemudian dari kedua topologi tersebut akan dibandingkan kinerja kedua tipe jaringan tersebut
dan dapat diperoleh hasil analisis, yang mana dari kedua topologi tersebut yang lebih efektif dan efisien. Dalam hal ini dilihat dari ketiga
parameter yaitu throughput, delay dan packet loss yang terjadi pada kedua konfigurasi tersebut. Sedangkan untuk jaringan internet, kedua
access point ini mengakses ke jaringan yang sama yaitu jaringan internet dari laboratorium jaringan komputer Universitas Sanata Dharma.
1. Topologi Pertama
Gambar C. 3: Topologi Virtual Access Point
Keterangan: Topologi pertama melakukan analisa terhadap kinerja virtual
access point . Menggunakan 10 notebook yang akan dijadikan
sebagai windows client dan 1 notebook sebagai access point pengganti router. Kelima notebook yang berfungsi sebagai
windows client terhubung pada satu notebook yang berfungsi sebagai virtual access point yang kemudian akan di monitoring
traffic internet yang terjadi pada windows client menggunakan tools Wireshark. Pengambilan data atau sniffing data hanya
dilakukan pada salah satu client, karena telah dilakukan pra penelitian seperti yang telah dicantumkan di dalam lampiran,
bahwa jumlah delay, throughput maupun packet loss dari satu client jika dibandingkan dengan 10 client yang di rata
– rata hasilnya hanya terdapat selisih kurang dari 10 dari jumlah rata
– rata 10 client. Maka untuk mempermudah dan menghemat waktu,
penelitian dilakukan dengan sniffing dari salah satu client sudah cukup. Setelah di dapatkan informasi paket-paket serta parameter
yang diinginkan,lalu dilakukan pengukuran analisa data.
2. Topologi Kedua
Gambar C. 4: Topologi Real Access Point
Keterangan : Topologi kedua, analisa kinerja real access point. Menggunakan
konfigurasi jaringan infrastruktur dengan Linksys WRT320 sebagai
router untuk kesepuluh windows client. Kemudian dari windows
client akan dilakukan pengukuran ketiga parameter yang telah
disebutkan di atas menggunakan tools Wireshark. Pengambilan data atau sniffing data hanya dilakukan pada salah satu client,
karena telah dilakukan pra penelitian seperti yang telah dicantumkan di dalam lampiran, bahwa jumlah delay, throughput
maupun packet loss dari satu client jika dibandingkan dengan 10 client yang di rata
– rata hasilnya hanya terdapat selisih kurang dari 10 dari jumlah rata
– rata 10 client. Maka untuk mempermudah dan menghemat waktu, penelitian dilakukan dengan sniffing dari
salah satu client sudah cukup. Lalu kemudian dilakukan analisa serta pengukuran.
3. Skenario Ketiga Membandingkan hasil analisis kinerja dari kedua topologi diatas.
Kemudian diambil kesimpulan berdasarkan data-data analisis kinerja virtual access point dan real access point dengan parameter
throughput, delay , dan packet loss.
52
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN ANALISA
4.1 Konfigurasi Access Point