Sistematika Penulisan Linux Ubuntu 11.04

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penentuan desain jaringan yang akan di uji dan di analisa kinerjanya, dalam hal ini yaitu virtual access point komputer dengan system operasi linux sebagai access point dan yang kedua dengan real access point menggunakan Linksys hardware sebagai access point. Oleh karena akan di bandingkan dari kedua skenario tersebut dari segi throughput, delay, dan packet loss yang terjadi. 2. Mengkonfigurasi topologi jaringan yang akan di uji dan di analisa. 3. Melakukan monitoring traffic internet yang terjadi pada masing – masing topologi jaringan. 4. Penghitungan parameter delay, throughput, dan packet loss yang telah didapatkan dari monitoring sebelumnya. 5. Analisa data dari hasil pengujian lalu dapat diambil kesimpulannya.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah yang dihadapi, tujuan penulisan, batasan masalah, metodologi penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir ini. BAB II LANDASAN TEORI Menjelaskan tentang dasar – dasar teori yang digunakan dalam melakukan analisis terhadap perilaku pengguna terhadap teknologi terkait penerimaan dan penggunaan teknologi tersebut BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Menjelaskan tentang rencana kerja, kebutuhan perangkat keras dan lunak serta topologi yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini. BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA Menjelaskan tentang hasil pengujian kinerja jaringan Internet Connection Sharing dan hasil analisa dari kinerja jaringan tersebut. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Menjelaskan tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan setelah melakukan analisa terhadap data yang masuk dan saran dari penulis. 6 BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Jaringan Komputer

Pada tahun 1970, ISO International Standarts Organization mengembangkan model komunikasi LAN Local Area Network dan memiliki standar yang disebut OSI Open System Interconnect yang membagi proses komunikasi menjadi 7 lapisanlayer Forouzan, 2001. Sedangkan untuk protokol TCPIP layer, presentation dan session tidak dipakai. Gambar B. 1: 7 lapisan komunikasi data OSI layer dan TCPIP Pada Gambar B. 1 di atas terdapat 7 tingkatan layer yang masing-masing memiliki tugas yang berbeda-beda, yaitu : 1. Physical Layer Fungsi : bertanggung jawab untuk mengaktifkan dan mengatur physical interface jaringan komputer. Contoh : hub dan repeater. 2. Datalink Layer Fungsi : mengatur topologi jaringan, error notification dan flow control. Contoh : switch dan bridge. 3. Network Layer Fungsi : meneruskan paket-paket data ke node-node berikutnya yang di tuju dalam suatu jaringan Contoh : router. 4. Transport Layer Fungsi : bertangung jawab atas keutuhan dari transmisi data. Lapisan ini sangat penting karena bertugas memisahkan lapisan tingkat atas dengan lapisan tingkat bawah. Pada lapisan ini data diubah menjadi segmen atau data stream . Contoh : TCP, UDP 5. Session Layer Fungsi : membuka, mengatur dan menutup suatu session antara aplikasi- aplikasi. Contoh : OS dan penjadwalan suatu aplikasi 6. Presentation Layer Fungsi : bertangung jawab untuk merepresentasi grafik, enkripsi, tipe data dan visual image. Contoh : JPEG, GIF, ASCII, EBCDIC 7. Application Layer Fungsi : memberikan sarana-sarana pelayanan pada jaringan komputer untuk aplikasi-aplikasi pemakai dan mengadakan komunikasi dari program ke program . Contoh : Telnet, HTTP, FTP, WWW Browser, SMTP Gateway Mail Client outlook. Layer-layer dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCPIP menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian memproses data tersebut sesuai fungsi protocol yang dimilikinya dan meneruskannya ke lapisan berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim dan penerima melalui lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke bawah. Data dari user maupun suatu aplikasi dikirimkan ke lapisan transport dalam bentuk paket-paket dengan panjang tertentu. Protokol menambahkan sejumlah bit pada setiap paket sebagai header yang berisi informasi mengenai urutan segmentasi untuk menjaga integritas data dan bit-bit pariti untuk deteksi dan koreksi kesalahan. Dari lapisan transport, data yang telah diberi header tersebut diteruskan ke lapisan Network Internet. Pada lapisan ini terjadi penambahan header oleh protokol yang berisi informasi alamat tujuan, alamat pengirim dan informasi lain yang dibutuhkan untuk melakukan routing. Kemudian terjadi pengarahan routing data, yakni ke network dan interface yang mana data akan dikirimkan, jika terdapat lebih dari satu interface pada host. Pada lapisan ini juga dapat terjadi segmentasi data, karena panjang paket yang akan dikirimkan harus disesuaikan dengan kondisi media komunikasi pada network yang akan dilalui. Proses komunikasi data di atas dapat dijelaskan seperti pada gambar berikut ini : Gambar B. 2: Proses enkapsulasi data Forouzan, 2001 Selanjutnya data menuju network access layer data link dimana data akan diolah menjadi frame-frame, menambahkan informasi keandalan dan address pada level link. Protokol pada lapisan ini menyiapkan data dalam bentuk yang paling sesuai untuk dikirimkan melalui media komunikasi tertentu. Terakhir data akan sampai pada physical layer yang akan mengirimkan data dalam bentuk besaran-besaran listrikfisik seperti tegangan, arus, gelombang radio maupun cahaya, sesuai media yang digunakan. Di bagian penerima, proses pengolahan data mirip seperti di atas hanya dalam urutan yang berlawanan dari bawah ke atas. Sinyal yang diterima pada physical layer akan diubah dalam ke dalam data. Protokol akan memeriksa integritasnya dan jika tidak ditemukan error, header yang ditambahkan akan dilepas. Selanjutnya data diteruskan ke lapisan network. Pada lapisan ini, address tujuan dari paket data yang diterima akan diperiksa. Jika address tujuan merupakan address host yang bersangkutan, maka header lapisan network akan dicopot dan data akan diteruskan ke lapisan yang di atasnya. Namun jika tidak, data akan diteruskan ke network tujuannya, sesuai dengan informasi routing yang dimiliki. Pada lapisan transport, kebenaran data akan diperiksa kembali, menggunakan informasi header yang dikirimkan oleh pengirim. Jika tidak ada kesalahan, paket-paket data yang diterima akan disusun kembali sesuai urutannya pada saat akan dikirim dan diteruskan ke lapisan aplikasi pada penerima. Proses yang dilakukan tiap lapisan tersebut dikenal dengan istilah enkapsulasi data. Enkapsulasi ini sifatnya transparan. Maksudnya, suatu lapisan tidak perlu mengetahui ada berapa lapisan yang ada di atasnya maupun di bawahnya. Masing-masing hanya mengerjakan tugasnya. Pada pengirim, tugas ini adalah menerima data dari lapisan diatasnya, mengolah data tersebut sesuai dengan fungsi protokol, menambahkan header protokol dan meneruskan ke lapisan di bawahnya. Pada penerima, tugas ini adalah menerima data dari lapisan di bawahnya, mengolah data sesuai fungsi protokol, melepas header protokol tersebut dan meneruskan ke lapisan di atasnya. Internet Protocol IP berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. Oleh karena itu internet protocol memegang peranan yang sangat penting dari jaringan TCPIP. Karena semua aplikasi jaringan TCPIP pasti bertumpu kepada internet protocol agar dapat berjalan dengan baik. IP merupakan protokol pada network layer yang bersifat : 1. Connectionless Setiap paket data yang dikirim pada suatu saat akan melalui rute secara independen. Paket IP datagram akan melalui rute yang ditentukan oleh setiap router yang dilalui oleh datagram tersebut. Hal ini memungkinkan keseluruhan datagram tiba di tempat tujuan dalam urutan yang berbeda karena menempuh rute yang berbeda. 2. Unreliable Protokol internet tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan. Protokol internet hanya akan melakukan best effort delivery yakni melakukan usaha sebaik-baiknya agar paket yang dikirim tersebut sampai ke tujuan. Setiap protokol memiliki bit-bit ekstra diluar informasidata yang dibawanya. Selain informasi, bit-bit ini juga berfungsi sebagai alat kontrol. Dari sisi efisiensi, semakin besar jumlah bit ekstra ini, maka semakin kecil efisiensi komunikasi yang berjalan. Sebaliknya semakin kecil jumlah bit ekstra ini, semakin tinggi efisiensi komunikasi yang berjalan. Disinilah dilakukan trade-off antara keandalan datagram dan efisiensi. Sebagai contoh, agar datagram IP dapat menemukan tujuannya, diperlukan informasi tambahan yang harus dicantumkan pada header. Struktur datagram protokol IP dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar B. 3: Format IP datagram Kurose, 2000 Setiap paket IP membawa data yang terdiri atas :  Version, yaitu versi dari protokol IP yang dipakai.  Header Length, berisi panjang dari header paket IP dalam hitungan 32 bit word.  Type of Service, berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara penanganan paket IP.  Packet length, panjang IP datagram total dalam ukuran byte.  Identifier. Identifier diperlukan untuk mengizinkan host tujuan menentukan datagram pemilik fragment yang baru datang. Semua fragment suatu datagram berisi nilai identification yang sama.  Flags diperlukan untuk menjaga agar fragment datagram tetap utuh tidak terpotong-potong dan memberikan tanda bahwa fragment datagram telah tiba.  Fragmentation Offset. Untuk memberitahukan diantara datagram mana yang ada pada saat itu yang memiliki fragment yang bersangkutan. Seluruh fragment kecuali yang terakhir di dalam datagram harus merupakan perkalian 8 byte, yaitu satuan fragment elementer. Karena tersedia 13 bit, maka terdapat nilai maksimum fragment per datagram, yang menghasilkan panjang datagram maksimum 65.536 byte dimana lebih besar dari panjang datagram IP.  Time to Live, berisi jumlah routerhop maksimal yang dilewati paket IP datagram. Nilai maksimum field ini adalah 255. Setiap kali paket IP lewat satu router, isi dari field ini dikurangi satu. Jika TTL telah habis dan paket tetap belum sampai ke tujuan, paket ini akan dibuang dan router terakhir akan mengirimkan paket ICMP time exceeded. Hal ini dilakukan untuk mencegah paket IP terus menerus berada dalam network.  Protocol, mengandung angka yang mengidentifikasikan protocol layer atas pengguna isi data dari paket IP ini.  Header Checksum, berisi nilai checksum yang dihitung dari jumlah seluruh field dari header paket IP. Sebelum dikirimkan, protocol IP terlebih dahulu menghitung checksum dari header paket IP tersebut untuk nantinya dihitung kembali di sisi penerima. Jika terjadi perbedaan, maka paket ini dianggap rusak dan dibuang.  Source Address dan Destination Address, isi dari masing-masing field ini yakni alamat pengirim dan alamat penerima dari datagram. Masing-masing field terdiri dari 32 bit, sesuai panjang IP address yang digunakan dalam internet. Destination address merupakan field yang akan dibaca oleh setiap router untuk menentukan kemana paket IP tersebut akan diteruskan untuk mencapai destination address tersebut.  Options. Header datagram IP mempunyai panjang yang tetap yakni 20 byte. Sedangkan panjang header yang variabel adalah 40 byte. Oleh sebab itu header datagram IP berkisar antara 20 hingga 60 byte. Panjang header variabel ini adalah options. Yang digunakan untuk kepentingan pengetesan dan debugging. Options mempunyai panjang yang dapat diubah-ubah. Masing-masing diawali dengan kode-kode bit yang mengindentifikasikan options. Sebagian options diikuti oleh field options yang panjangnya 1 byte, kemudian oleh satu atau lebih byte-byte data.

2.1.1 Local Area Network LAN

Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbits. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b atau biasa disebut Wi-fi juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot. Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai. Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network WAN, maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1. mempunyai pesat data yang lebih tinggi 2. meliputi daerah geografi yang lebih sempit 3. tidak membutuhkan jalur komunikasi yang disewa oleh operator telekomunikasi Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.

2.1.2 Wireless Fidelity WiFi

Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity merupakan teknologi wireless yang populer untuk saling menghubungkan antar komputer, PDA, laptop dan perangkat lainnya, menghubungkan komputer dan device lain ke internet misalnya di Café kita sering melihat tulisan Wi-Fi Hotspot atau ke jaringan kabel ethernet LAN Astuty, Dani, Rosmiati. 2011. Wi-Fi merupakan sebuah wireless LAN brand dan trademark dari Wi-Fi Alliance yang beralamat di www.wi-fi.org, sebuah asosiasi yang beranggotakan Cisco, Microsoft, Apple, Dell dan masih banyak lagi yang lainnnya. Organisasi Wi-Fi ini bertugas untuk memastikan semua peralatan yang mempunyai label Wi-Fi bisa bekerja sama . dengan . baik. Jaringan kabel LAN yang biasa digunakan menggunakan teknologi IEEE 802.3 atau yang dikenal dengan ethernet, maka jaringan Wi-Fi menggunakan teknologi gelombang radio berdasarkan standard IEEE 802.11 yang mengikuti standard Wireless LAN WLAN. IEEE adalah singkatan dari Electrical and Electronics Engineer yang merupakan sebuah organisasi non profit yang mendedikasikan kerja m kerasnya w demi . kemajuan . teknologi. Saat ini terdapat empat standar dari IEEE 802.11 yaitu 802.11a, 802.11b, 802.11g dan yang paling baru 802.11n S’to, 2007. Yang membedakan dari keempat standard teknologi tersebut diantaranya adalah frekuensi yang digunakan dan bandwidth atau maksimum data rate yang dapat dicapai. Berikut tabel perbedaan dari keempat standar teknologi wireless LAN tersebut: Tabel B. 1: Tabel spesifikasi WiFi IEEE 802.11

2.1.3 Mode Jaringan WLAN

Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena pada ad-hoc ini tidak memerlukan access point agar host dapat saling berinteraksi Kurose, 2000. Setiap host cukup memiliki transmitter dan receiver wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain. Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan computer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut. Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan data pada komputer dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.

2.1.5 Internet Connection Sharing

Internet Connection Sharing ICS adalah penggunaan perangkat dengan akses internet seperti layanan seluler 3G, broadband melalui Ethernet , atau gateway internet lainnya sebagai jalur akses untuk perangkat lainnya Astuty, Dani, Rosmiati. 2011. Hal ini dilaksanakan oleh Microsoft sebagai fitur dari sistem operasi Windows seperti Windows 98 Second Edition dan selanjutnya untuk berbagi koneksi internet tunggal pada satu komputer antara komputer lain pada jaringan area lokal yang sama. Itu membuat penggunaan DHCP dan Network Address Translation NAT. ICS menawarkan konfigurasi untuk layanan standar lainnya dan beberapa konfigurasi NAT. ICS memetakan alamat IP individu komputer lokal untuk nomor port yang tidak terpakai di TCPIP . Karena sifat NAT, alamat IP pada komputer lokal tidak terlihat di Internet. Semua paket meninggalkan atau memasuki LAN dikirim dari atau ke alamat IP dari adaptor eksternal pada komputer host ICS. Pada komputer host koneksi bersama dibuat tersedia untuk komputer lain dengan mengaktifkan ICS di Network Connections, dan komputer lain yang akan terhubung ke dan menggunakan sambungan bersama. Oleh karena itu, ICS membutuhkan setidaknya dua koneksi jaringan. Biasanya ICS digunakan ketika ada kartu antarmuka jaringan yang terpasang pada beberapa host. Dalam kasus-kasus khusus, hanya satu kartu jaringan antarmuka diperlukan dan koneksi lainnya mungkin logis. Misalnya, tuan rumah dapat terhubung ke internet dengan menggunakan modem router dikonfigurasi dalam modus jembatan dan berbagi koneksi PPPoE dengan ICS. Internet Connection Sharing juga mencakup resolver DNS lokal di Windows untuk menyediakan resolusi nama untuk semua klien jaringan pada jaringan rumah, termasuk non-Windows berbasis perangkat jaringan. ICS juga lokasi-sadar, yaitu, ketika terhubung ke domain, komputer dapat memiliki Group Policy untuk membatasi penggunaan ICS tetapi ketika di rumah, ICS dapat . diaktifkan. Namun, sementara ICS memanfaatkan DHCP, tidak ada cara untuk meninjau DHCP sewa menggunakan ICS. Layanan ini juga tidak disesuaikan dalam hal alamat yang digunakan untuk subnet internal, dan tidak mengandung ketentuan untuk membatasi bandwidth atau fitur lainnya. ICS juga dirancang untuk menghubungkan hanya untuk komputer Windows OS. Komputer pada sistem operasi lain akan membutuhkan langkah-langkah yang berbeda . untuk . dapat . memanfaatkan . ICS . Server biasanya akan memiliki alamat IP 192.168.0.1 berubah dari registri atau melalui pengaturan IP dan akan menyediakan layanan NAT untuk subnet 192.168.0.x keseluruhan, bahkan jika alamat pada klien ditetapkan secara manual, bukan oleh DHCP server. Windows 7 menggunakan . 192.168.137.x . subnet . secara . default . Selain memastikan bahwa pengaturan firewall yang benar, untuk host Windows XP dengan lebih dari satu kartu antarmuka Ethernet dan koneksi WAN nirkabel, menjembatani kartu antarmuka Ethernet dapat membantu menghilangkan beberapa masalah ICS.

2.1.6 Ethernet

Ethernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan Xerox. Ethernet adalah implementasi metoda CSMACD Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection yang dikembangkan tahun 1960 pada proyek wireless ALOHA di Hawaii University diatas kabel coaxial. Standarisasi sistem ethernet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE. Kecepatan transmisi data di ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100 Mbps. Saat in yang umum ada dipasaran adalah ethernet berkecepatan 10 Mbps yang biasa disebut seri 10Base. Ada bermacam-macam jenis 10Base diantaranya adalah: 10Base5, 10Base2, 10BaseT, dan 10BaseF yang akan diterangkan lebih lanjut kemudian Comer, 1991. Pada metoda CSMACD, sebuah host komputer yang akan mengirim data ke jaringan pertama-tama memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan oleh host komputer lainnya. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan collision, maka host komputer tersebut diharuskan mengulang permohonan request pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak random. Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian. Untuk menentukan pada posisi mana sebuah host komputer berada, maka tiap-tiap perangkat ethernet diberikan alamat address sepanjang 48 bit yang unik hanya satu di dunia. Informasi alamat disimpan dalam chip yang biasanya nampak pada saat komputer di start dalam urutan angka berbasis 16. 48 bit angka agar mudah dimengerti dikelompokkan masing- masing 8 bit untuk menyetakan bilangan berbasis 16 seperti contoh di atas 00 40 05 61 20 e6, 3 angka didepan adalah kode perusahaan pembuat chip tersebut. Dengan berdasarkan address ethernet, maka setiap protokol komunikasi TCPIP, IPX, AppleTalk, dll. berusaha memanfaatkan untuk informasi masing-masing host komputer di jaringan.

2.1.7 Dynamic Host Configuration Protocol DHCP

DHCP digunakan agar komputer-komputer yang terdapat pada suatu jaringan komputer bisa mengambil konfigurasi baik itu IP address, DNS address dan lain sebagainya bagi mereka dari suatu server DHCP. Intinya dengan adanya DHCP maka akan mampu mengurangi pekerjaan dalam mengadministrasi suatu jaringan komputer berbasis IP yang besar Forouzan, 2001. Istilah-istilah yang berkaitan dengan DHCP: IP AddressProtokol: Alamat yang digunakan untuk anggota jaringan, yang meliputi LAN Card, Access point, dan Website. Scope: jangkauan IP Address yang akan dibagikan kepada anggota jaringan, nilai scope harus memiliki Network Identifications NID yang sama dengan IP Servergateway dan Host Identifications HID beda dengan gateway. Gateway: IP Addressanggota jaringan yang bertugas membagi IP Address , terkadang IP gateway menjadi IP server. Exclussion: istilah ini hanya muncul pada Sistem Operasi Server, yaitu jangkauan IP address dalam scope yant tidak akan didistribusikan karena akan digunakan untuk keperluan khusus.

2.1.8 Network Address Translation NAT

Network Address Translation adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan, dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan. Dikembangkan oleh Cisco, Network Address Translation digunakan oleh perangkat firewall, router atau komputer yang berada di antara jaringan internal dan seluruh dunia NAT memiliki banyak bentuk dan dapat bekerja dalam beberapa cara: Static NAT - Pemetaan alamat IP terdaftar ke alamat IP yang terdaftar atas dasar satu-ke-satu. Terutama berguna ketika perangkat harus diakses dari luar jaringan. Gambar B. 4: Static NAT Dynamic NAT - Memetakan alamat IP yang tidak terdaftar ke alamat IP yang telah terdaftar dari sekumpulan alamat IP yang terdaftar. Gambar B. 5: Dynamic NAT Overloading - Sebuah bentuk dari NAT dinamis yang memetakan beberapa alamat IP yang tidak terdaftar menjadi sebuah alamat IP terdaftar dengan cara menggunakan port yang berbeda. Cara ini juga dapat disebut PAT Port Address Translation, sebuah alamat NAT atau NAT yang menggunakan beberapa port. Gambar B. 6: Overloading NAT Berikut adalah cara dynamic NAT bekerja: Sebuah jaringan internal domain rintisan telah dibentuk dengan alamat IP yang tidak secara khusus dialokasikan kepada perusahaan yang oleh IANA Internet Assigned Numbers Authority, otoritas global yang tangan keluar alamat IP. Alamat ini harus dianggap non-routable karena mereka tidak unik. Perusahaan menetapkan sebuah router NAT-enabled. Router memiliki kisaran alamat IP yang unik yang diberikan kepada perusahaan oleh IANA. Sebuah komputer pada domain rintisan mencoba untuk terhubung ke komputer di luar jaringan, seperti server Web. Router menerima paket dari komputer pada domain rintisan. Router menyimpan non-routable alamat IP komputer ke sebuah meja terjemahan alamat. Router menggantikan non-routable alamat IP komputer pengirim dengan alamat IP pertama yang tersedia keluar dari kisaran alamat IP yang unik. Tabel terjemahan sekarang memiliki pemetaan non-routable alamat IP komputer cocok dengan salah satu alamat IP yang unik. Ketika sebuah paket datang kembali dari komputer tujuan, router memeriksa alamat tujuan pada paket. Kemudian terlihat dalam tabel address translation untuk melihat komputer pada domain rintisan paket milik. Ini perubahan alamat tujuan dengan yang disimpan dalam tabel terjemahan alamat dan mengirimkannya ke komputer itu. Jika tidak menemukan kecocokan dalam tabel, tetes paket. Komputer menerima paket dari router. Mengulangi proses selama komputer dapat berkomunikasi dengan sistem eksternal. Berikut adalah cara overloading bekerja: Sebuah jaringan internal domain rintisan telah dibentuk dengan non- routable alamat IP yang tidak secara khusus dialokasikan kepada perusahaan itu oleh IANA. Perusahaan menetapkan sebuah router NAT- enabled. Router memiliki alamat IP yang unik yang diberikan kepada perusahaan oleh IANA. Sebuah komputer pada domain rintisan mencoba untuk terhubung ke komputer di luar jaringan, seperti server Web. Router menerima paket dari komputer pada domain rintisan. Router menyimpan non-routable IP komputer alamat dan nomor port ke sebuah meja terjemahan alamat. Router menggantikan non-routable alamat IP komputer pengirim dengan alamat IP router. Router menggantikan port sumber komputer pengirim dengan nomor port yang cocok di mana router disimpan informasi alamat komputer pengirim dalam tabel terjemahan alamat. Tabel terjemahan sekarang memiliki pemetaan non-routable alamat IP komputer dan nomor port bersama dengan alamat IP router. Ketika sebuah paket datang kembali dari komputer tujuan, router memeriksa port tujuan pada paket. Kemudian terlihat dalam tabel address translation untuk melihat komputer pada domain rintisan paket milik. Ini mengubah alamat tujuan dan port tujuan dengan yang disimpan dalam tabel terjemahan alamat dan mengirimkannya ke komputer itu. Komputer menerima paket dari router. Mengulangi proses selama komputer dapat berkomunikasi dengan sistem eksternal. Karena router NAT sekarang memiliki alamat sumber komputer dan sumber port disimpan ke tabel terjemahan alamat, akan terus menggunakan nomor port yang sama selama koneksi. Sebuah timer-reset setiap kali router mengakses sebuah entri dalam tabel. Jika entri tersebut tidak diakses lagi sebelum timer berakhir, entri akan dihapus dari tabel.

2.1.9 Access Point

Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Dengan access points AP clients wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung kepada jaringan LAN kabel secara wireless. Wireless Access Point WAPAP adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan alat-alat dalam suatu jaringan, dari dan ke jaringan Wireless. Router dan acces point adalah dua fungsi peralatan jaringan yang bekerja bahu - membahu membentuk unit pemancar signal wifi. Acces Point membentuk hotspot, sedangkan Router mengatur lalu lintas data. Alat ini digunakan untuk access internet secara wifi.

2.1.9 Kinerja Jaringan

Kinerja jaringan adalah tingkat pencapaian yang terukur mengenai seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu layanan. Kinerja jaringan dapat diukur dengan mengetahui Quality of Service QoS. Quality of Service QoS didefinisikan sebagai suatu pengukuran tentang seberapa baik suatu jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karaktristik dan sifat dari suatu layanan ITU-T, 2001. QoS mengacu pada kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu dengan teknologi yang berbeda-beda. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi layanan yang berbeda yang menggunakan infrastruktur yang sama. Kinerja jaringan dapat bervariasi akibat dari beberapa masalah, seperti halnya masalah bandwidth, delay, jitter, througput, dan packet loss yang dapat membuat efek yang cukup besar bagi beberapa aplikasi. Sebagai contoh, komunikasi suara atau video streaming dapat membuat pengguna mengeluh ketika paket data yang dialirkan di atas bandwidth yang tidak cukup baik dengan delay yang tidak dapat diprediksi atau jitter yang berlebihan. Fitur QoS bisa digunakan untuk memprediksi bandwidth, jitter, dan delay dapat diprediksi. Beberapa alasan yang menyebabkan perfoma jaringan penting adalah : • Memberikan prioritas terhadap aplikasi-aplikasi yang kritis • Memaksimalkan penggunaan investasi jaringan • Meningkatkan performansi untuk aplikasi yang sensitif terhadap delay, seperti voice dan video. • Merespon perubahan aliran trafik yang ada di jaringan. Terdapat banyak hal yang bisa terjadi pada paket ketika ditransmisikan dari asal ke tujuan, yang mengakibatkan masalah-masalah dilihat dari sudut pandang pengirim atau penerima, dan sering disebut dengan parameter-parameter perfoma jaringan. 1. Throughput Yaitu kecepatan rate transfer data efektif, yang diukur dengan satuan bps bit per second. Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sampai ke tujuan selama interval tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Ada juga yang disebut dengan goodput . Goodput merupakan kecepatan transfer yang berada antara aplikasi di pengirim ke aplikasi di penerima. …… 2.1 2. Packet Loss Parameter yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang pada saat transmisi. Packet loss diukur dalam persen . Paket dapat hilang karena disebabkan oleh collision dan congestion pada jaringan. Hal ini berpengaruh pada semua aplikasi, karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan, meskipun bandwidth yang disediakan mencukupi. Bandwidth adalah lebar jalur yang dipakai untuk transmisi data atau kecepatan jaringan. Aplikasi yang berbeda membutuhkan bandwidth yang berbeda juga. Secara umum perangkat jaringan memiliki buffer tampungan sementara untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi congestion yang cukup lama, maka buffer akan penuh dan tidak bisa menampung data baru yang akan diterima, sehingga mengakibatkan paket selanjutnya hilang. Secara sistematis packet loss dapat dihitung dengan cara : .…2.2 3. Packet Drop Packet drop berkaitan dengan antrian pada link. Jika ada paket datang pada suatu antrian yang sudah penuh, maka paket akan didropdibuang sesuai dengan jenis antrian yang dipakai. 4. Delay Latency Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal sampai ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, congestion atau juga waktu proses yang lama. Selain itu adanya antrian atau mengambil rute lain untuk menghindari kemacetan juga dapat mempengaruhi delay, oleh karena itu mekanisme antrian dan routing juga berperan. Rumus delay : …………2.3 5. Jitter Jitter didefinisikan sebagai variasi delay dari sebuah paket yang berasal dari aliran data yang sama. Jitter yang tinggi artinya perbedaan waktu delay-nya besar, sedangkan jitter yang rendah artinya perbedaan waktu delay-nya kecil. Jitter dapat diakibatkan oleh variasi-variasi panjang antrian, waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang reasembly paket-paket di akhir perjalanan. 6. Reliability Realibility adalah karakteristik kehandalan sebuah aliran data dalam jaringan internet. Masing-masing program aplikasi memiliki kebutuhan realibility yang berbeda. Untuk proses pengiriman data, e-mail, dan pengaksesan internet jaringan internet harus dapat diandalkan dibandingkan dengan konferensi audio atau saluran telepon. 7. Bandwidth Bandwith adalah lebar jalur yang dipakai untuk transmisi data atau kecepatan jaringan. Aplikasi yang berbeda membutuhkan bandwith yang berbeda. Dalam beberapa aplikasi, kebutuhan akan parameter kinerja jaringan di atas berbeda-beda. Adapun tabel untuk menunjukkan perbedaan-perbedaan ini adalah : Tabel B. 2: Kebutuhan aplikasi terhadap parameter perfoma jaringan Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kebutuhan untuk e-mail sangat tinggi terhadap reliability, begitu juga dengan file transfer FTP, namun rendah atau tidak sensitif terhadap delay, jitter dan bandwidth. Tetapi untuk aplikasi semacam audiovideo, telephony dan videoconferencing sangat sensitif terhadap jitter sehingga tidak menjamin reliability data yang ditransmisikan.

2.2 Linux Ubuntu 11.04

Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja. Nama Linux berasal dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNULinux. Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keras komputer, termasuk komputer desktop, superkomputer, dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox, telepon genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor vendor independence, biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka opensource software. Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux Linux distribution atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop desktop environment seperti GNOME,KDE dan Xfce juga memiliki paket aplikasi perkantoran office suite seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, Gnumeric dan LibreOffice. Kelebihan ubuntu : - bebas virus : untuk saat ini virus lebih senang menyerang OS dari MS yg berextensi.exe - 3D Interface : efek 3D kita sering jumpai di OS tetannga seperti aero memerlukan spek komputer yg tinggi tetapi ubuntu dengan spek komputer yg tidak terlalu tinggi sudah bisa 3D - kompatibilitas : ubuntu kompatibel dengan hampir semua perangkat keras terbaru, mulai dari usb modem, wifi, dan perangkat lainnya Kekurangan ubuntu : - Koneksi Internet : untuk update dan install ubuntu memerlukan koneksi internet - terbatasnya pengetahuan tentang linux baik dari formal atau non formal : karena indonesia kurikulum pendidikan masih lebih banyak OS dari MS, biasanya kita belajar dari internet atau dari forum untuk mengetahui apa sih linux itu.

2.3 Wireshark