15
dapat mengajarkan IPA dengan keterampilan proses sains Sarwanto, 2008.
C. Calon Guru
Calon guru adalah para mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di jurusan keguruan pada sebuah universitas. Calon guru
diperkenalkan dengan dunia pendidikan formal sekolah di dalam bangku perkuliahan. Mereka juga dipersiapkan untuk menjadi seorang guru yang
akan mengajar dalam sebuah institusi pendidikan. Pendekatan saintifik menjadi fokus utama sebagai pendekatan
pembelajaran pada Kurikulum 2013. Pembelajaran IPA dilaksanakan dengan memberi penekanan pada proses sains. Tuntutan pembelajaran di
sekolah yang seperti itu berimplikasi pada upaya persiapan bagi calon guru IPA untuk mengembangkan keterampilan proses sains sejak di bangku
perkuliahan. Selain itu, Sarwanto 2008 juga menegaskan bahwa upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui keterampilan
proses harus memperhatikan juga bagaimana gurucalon guru dilatih. Oleh karena itu, sejak di bangku perkuliahan calon guru diharapkan dapat
mengalami pembelajaran melalui pendekatan saintifik maupun berbagai pengalaman langsung terkait proses belajar melalui pendekatan ini yang
memungkinkan calon guru berlatih mengembangkan keterampilan proses sains. Latihan pengembangan ini sangat penting sejak mereka berstatus
sebagai calon guru, terutama calon guru IPA. Pengembangan keterampilan
16
proses sains pada calon guru dilaksanakan dalam pembelajaran dan khususnya melalui penyelenggaraan perkuliahan praktikum, metodologi
pembelajaran, perencanaan pembelajaran, mikro teaching, dan program pengalaman lapangan di sekolah.
Salah satu matakuliah yang paling efektif untuk melatihkan keretrampilan proses mahasiswa sebagai calon guru adalah melalui
matakuliah praktikum. Melalui kegiatan praktikum ini, calon guru secara langsung dapat terlibat dalam melakukan dan mengikuti suatu proses
mengamati, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan. Kegiatan yang mengajak aktivitas secara langsung, dapat meningkatkan
pemahaman atau penguasaan terhadap materi yang dipelajari. Sementara itu dalam praktek mengajar calon guru dapat menerapkan pendekatan
saintifik dalam memfasilitasi siswa dalam belajar. Calon guru IPA diharapkan dapat mengintegrasikan keterampilan
proses sains dalam pembelajaran. Oleh karena itu, calon guru IPA hendaknya menguasai atau memiliki kemampuan keterampilan proses
sains yang lebih, sehingga nantinya dapat mengimplementasikan keterampilan proses sains dengan baik.
17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Penelitian dengan metode survei
merupakan penelitian
dengan menggunakan
pertanyaan terstruktursistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian
seluruh jawaban yang diperoleh dicatat, diolah, dan dianalisis Prasetyo, 2005:143. Jenis kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner tertutup.
Kuesioner ini sudah disediakan jawaban berupa pilihan ganda sehingga responden tinggal memilih. Pada penelitian ini, ingin mencari data untuk
menentukan sifat-sifat khas suatu kelompok.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2014 dan dilakukan pada Progam Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unisversitas Sanata Dharma Yogyakarta.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Fisika dari angkatan 2010 sampai 2013.
17