Keterampilan Proses Sains Terpadu Integrated Science Process

10 eksperimen ini, siswa secara langsung mengikuti suatu proses mengamati, menafsirkan data, menggunakan alat dan bahan, meramalkan, menerapkan konsep, merencanakan percobaan, mengkomunikasikan hasil eksperimen dan mengajukan pertanyaan. Sehingga keterampilan proses sains dalam pembelajaran dapat diajarkan atau dilatihkan melalui kegiatan eksperimen.

2. Keterampilan Proses Sains Terpadu Integrated Science Process

Skill American Association for the Advancement of Science dalam Devi 2010, mengklasifikasikan keterampilan proses sains menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Keterampilam Proses Dasar meliputi: pengamatan, pengukuran, menyimpulkan, meramalkanprediksi, menggolongkan, dan mengkomunikasikan. Sedangkan, Keterampilan Proses Terpadu Integrated Science Process Skill meliputi: pengontrolan variabel, interpretasi data, perumusan hipotesa, definisi variabel secara operasional, dan merancang eksperimen. Berikut uraian beberapa keterampilan proses terpadu : a. Mengidentifikasi variabel Variabel adalah satuan besaran kualitatif atau kuantitatif yang dapat bervariasi atau berubah pada situasi tertentu. Besaran kualitatif adalah besaran yang tidak dinyatakan dalam satuan 11 pengukuran baku tertentu. Besaran kuantitatif adalah besaran yang dinyatakan dalam satuan pengukuran baku tertentu. Menurut Devi 2010 Keterampilan identifikasi variabel dapat diukur berdasarkan tiga tujuan pembelajaran berikut: a Mengidentifikasi variabel dari suatu pernyataan tertulis atau dari deskripsi suatu eksperimen. b Mengidentifikasi variabel manipulasi dan variabel respon dari deskripsi suatu eksperimen. c Mengidentifikasi variabel kontrol dari suatu pernyataan tertulis atau deskripsi suatu eksperimen. Dalam suatu eksperimen terdapat tiga macam variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol. a Variabel bebas adalah suatu variabel yang secara sengaja diubah atau dimanipulasi dalam suatu situasi. b Variabel terikat adalah variabel yang berubah sebagai hasil akibat dari kegiatan manipulasi. c Variabel kontrol adalah variabel yang sengaja dipertahankan konstan agar tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. 12 b. Mendefinisikan variabel secara operasional Mendefinisikan secara operasional suatu variabel berarti menetapkan bagaimana suatu variabel itu diukur. Definisi operasional variabel adalah definisi yang menguraikan bagaimana mengukur suatu variabel. Definisi ini harus menyatakan tindakan apa yang akan dilakukan dan pengamatan apa yang akan dicatat dari suatu eksperimen. c. Merumuskan hipotesa Hipotesis dirumuskan dalam bentuk penyataan bukan pertanyaan. Pertanyaan biasanya digunakan dalam merumuskan masalah yang akan diteliti. Hipotesis dapat dipandang sebagai jawaban sementara dari rumusan masalah. d. Merancang eksperimen Eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Setiap eksperimen harus dirancang terlebih dahulu, baru kemudian di uji coba. Melatihkan merencanakan eksperimen tidak harus selalu dalam bentuk penelitian yang rumit, tetapi cukup dilatihkan dengan menguji hipotesis-hipotesis yang berhubungan dengan konsep- konsep. 13 e. Interpretasi data Pengumpulan data merupakan langkah awal dalam intepretasi data. Langkah selanjutnya yaitu analisis data dan mendeskripsikan data yang diperoleh. Mendeskripsikan data dapat disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik. Data yang sudah dianalisis kemudian diiterpretasikan menjadi suatu kesimpulan dalam bentuk pernyataan. Data yang diinterpretasikan harus data yang membentuk pola atau beberapa kecenderungan Devi, 2010.

3. Pentingnya Keterampilan Proses Sains