21
d. Mampu mengendalikan diri yang berarti bahwa orang memiliki kontrol diri yang cukup baik.
B. Biara
Pengertian Biara Biara dalam bahasa sanskerta vihara, dalam arti luas adalah
rumah atau tempat tinggal komunitas yang menjalankan hidup membiara. Biara harus didirikan dengan sah, dihuni suatu komunitas,
dikepalai seorang pemimpin yang diangkat menurut hukum gerejani yang berlaku, dan mempunyai tempat ibadah untuk perayaan ekaristi
serta penyimpanan sakramen mahakudus. Setiap biara harus berguna untuk umat setempat dan cocok
untuk melakukan kerasulan menurut tujuan tarekat religius yang bersangkutan. Sedangkan, dalam arti sempit, biara adalah klausura,
yaitu tempat kediaman biarawan atau biarawati yang tidak terbuka untuk umum Adolf, 2004.
Kata biara juga dapat dikenal dengan wihara atau monastery yang merupakan sebuah bangunan tunggal, setengah terbuka sisi-sisi
sampingnya, dengan tiang raksasa, gagah perkasa menyangga atap yang lebar membahana. Selain itu, dapat dikatakan sebagai rumah
dimana biarawati mempersembahkan diri dalam kehidupan religius Koendjono, 1986.
22
C. Biarawati
1. Pengertian Biarawati Biarawati adalah anggota lembaga religius yang artinya
suatu persekutuan yang anggota-anggotanya mengucapkan kaul kekal atau sementara yang diterima oleh pembesar yang berwenang
atas nama gereja, dan bersama-sama melaksanakan hidup persaudaraan. Biarawati adalah anggota ordo atau kongregasi
religius mengikat diri dengan kaul ikrar. Heuken 1995 berpendapat bahwa biarawati adalah
anggota lembaga religius yang mengikat diri dengan kaul. Biarawati juga merupakan pelayan Tuhan yang mengabdikan
hidupnya hanya untuk melayani Tuhan Hardawiryana, 1993. 2. Tahapan Menjadi Biarawati
Dalam hidup membiara, ada tahapan atau proses yang harus dijalankan oleh seorang calon biarawati. Menurut Pujaharsana 1986,
seseorang yang ingin menjadi biarawati harus melewati empat tahapan sebelum akhirnya menerima kaul kekal dan menjadi biarawati
seutuhnya, yaitu: a. Masa pra-novisiat
Masa dimana biarawati menjalani masa seleksi pertama dan postulat. Biarawati akan diberi pertanyaan tentang alasan biarawati
23
ingin hidup membiara dan dilihat kemampuannya. Kemampuan yang dimaksud di sini adalah terpenuhinya syarat ijazah dan
tingkat kematangan biarawati melalui pengalaman hidupnya. b. Masa novisiat
Masa dimana biarawati menghayati semangat pemahaman hidup orang katolik dalam pergaulannya dengan Tuhan.
c. Masa yuniorat Dalam masa yuniorat perlu pembinaan formal melalui
pendalaman dan pengarahan yang terus menerus terhadap pengalaman hidup religius. Pemimpin resmi dalam komunitas dan
praktek karya sangat dibutuhkan dalam masa ini sehingga tercipta sikap saling terbuka antara pembimbing dan terbimbing.
d. Pembinaan terus menerus on going formation Dalam masa ini diperlukan penyegaran iman melalui
rekoleksi bulanan, retret tahunan, sharing hidup doa, pengalaman karya, kursus atau penataran, pekan studi, pekan refleksi, seminar,
dan evaluasi. Kegiatan tersebut untuk mendalami kharisma, spiritualitas, dan konstitusi tarekat serta kebutuhan gereja saat ini.
24
3. Cara Mengatasi Tantangan dalam Hidup Membiara a. Menjalin relasi persaudaraan dengan teman di novisiat atau
ditempat yang baru. Semakin biarawati mempunyai sahabat dekat dan semakin merasa tidak terasing, biarawati akan mudah
menghilangkan rasa sepi. b. Memulai dengan mengenal daerahnya, mulai mempunyai teman,
dan menikmati sunyinya tempat yang baru. Orang yang memiliki banyak kesibukan juga akan mudah melupakan kesepiannya.
c. Membangun kembali hidup rohani, menguatkan hidup doa, dan melakukan laku tapa.
D. Kaul Kekal