Sejarah Berdirinya Perusahaan GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dan beberapa bus dilengkapi dengan toilet. Jadi, dilihat dari jumlah armada bus yang dimiliki secara keseluruhan, yakni sebanyak 36 unit bus, dapat dikatakan bahwa PO. Tami Jaya mengalami kemajuan yang sangat pesat dan realitif singkat. Pada tahun 1992 PO. Tami Jaya membuka divisi baru yaitu Tami Jaya Tour Travel Service menawarkan empat program paket wisata yang merupakan pilihan yang diharapkan dapat menarik para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Adapun empat program paket wisata tersebut: 1. Pangandaran Package, 1 malam di Pangandaran 2. Jakarta, Bandung Tour, 1 malam di Jakarta 3. Pulau Dewata Package, 2 malam di Denpasar 4. Surabaya, Malang, 1 malam di Malang Pada tahun 1992, PO. Tami Jaya juga membuka cabang di Bali, yang beralamat di Jalan Diponegoro 10, Denpasar. Pertimbangan yang dipakai PO. Tami Jaya untuk membuka usaha di Bali adalah Pulau Bali sebagai daerah wisata pertama di Indonesia dan semakin banyaknya wisatawan mancanegara maupun domestik untuk berlibur ke Bali. Pada tahun 1998-2000 PO. Tami Jaya menambah jumlah bus jurusan Yogyakarta-Denpasar sebanyak 6 unit dikarenakan semakin berkembangnya jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Bali melalui Yogyakarta. Sampai pada tahun 2015 PO. Tami jaya memiliki 25 bus pariwisata yang 4 diantaranya berukuran mikro yang berkapasitas 30-35 penumpang, dan bus yang dimiliki saat ini cenderung baru dan dijamin kenyamanan busnya.

B. Lokasi Perusahaan

PO. Tami Jaya memilih lokasi di Jalan R.E. Martadinata No. 84 Yogyakarta memakai pertimbangan sebagai berikut: 1. Terletak di pusat kota, maka dapat mendukung atau sesuai dengan usaha yang dilakukan dimana daerah ini mudah dijangkau konsumen. 2. Letak perusahaan dekat dengan jalan raya, sehingga mempermudah operasional perusahaan.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi PO. Tami Jaya yang dijalankan oleh perusahaan sejak didirikan sampai saat ini belum mengalami perubahan, yaitu berbentuk lini garis, dimana tanggung jawab berjalan dari atas ke bawah, yaitu pimpinan tertinggi hingga karyawan bawah. Untuk memperjelas dalam memahami masalah struktur organisasi pada PO. Tami Jaya, maka perlu diuraikan sebagai berikut: 1. Direksi a. Sebagai pemegang pucuk pimpinan dan merupakan pimpinan tertinggi dalam pelaksanaan perusahaan. b. Bertanggung jawab atas maju mundurnya perusahaan. c. Memberikan perintah dan petunjuk dalam pelaksanaan tugas sehari- hari serta mengadakan pengawasan dan memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan. 2. Wakil Direksi a. Menggantikan tugas direksi apabila berhalangan b. Memberikan saran dan nasihat kepada direksi dalam menentukan kebijaksanaan dari dalam mengambil keputusan. c. Membantu direksi dalam memecahkan masalah, menentukan standar penerimaan,pelatihan disiplin awak bus, administrasi serta dalam penyusunan anggaran. 3. Kepala Bagian Administrasi a. Membuat dan mencatat surat keluar dan masuk yang dibutuhkan perusahaan. b. Melakukan pencatatan pengeluaran dan pemasukan kas. 4. Kepala Bagian Personalia dan Perbengkelan a. Mengkoordinasi bus wisata yang sedang atau akan beroperasi, dan mengurus semua fasilitas bus yang disediakan untuk perjalanan wisata. b. Mengurusi kesejahteraan dan gaji karyawan, baik karyawan kantor maupun karyawan operasional. 5. Kepala Bagian Bus Trayek, Bus Pariwisata, Tour Department, bertugas: a. Mempublikasikan paket wisata yang ditawarkan b. Memimpin suatu perjalanan wisata dan bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan wisata Adapun Bagan Organisasi pada PO. Tami Jaya dapat dilihat di Gambar 4.1 : Gambar 4.1 Bagan Organisasi PO.Tami Jaya Wakil Pimpinan Kabag. Personalia Perbengkelan Kabag. Administrasi Kabag Bus Trayek Bus Pariwisata Bagian Surat- Suratan Mobil Bagian Keuangan Bagian Sparepart dan Elektronika Bagian Pengawasan Cheking Mobil Bagian Bus Malam Bagian Tour Travel Service Pimpinan

Dokumen yang terkait

Evaluasi penentuan tarif sewa kamar hotel dengan menggunakan metode cost-plus pricing pendekatan full costing (studi kasus pada Hotel Gedong Kuning Yogyakarta).

6 23 91

Analisis penentuan tarif layanan akses internet pada online game center berdasarkan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing : studi kasus pada GARDA-NET Yogyakarta.

0 0 91

Penerapan metode cost plus pricing pendekatan full costing dalam penentuan tarif sewa kamar hotel : studi kasus pada River Castle Hotel, Yogyakarta.

2 9 104

ANALISIS PERHITUNGAN TARIF SEWA GEDUNG DENGAN METODE COST PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABLE COSTING (Studi Kasus Gedung Graha Sepuluh Nopember ITS Surabaya) SKRIPSI

0 1 13

Evaluasi penentuan tarif kursus komputer dengan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing : studi kasus pada lembaga kursus komputer ``Gama Informatika`` - USD Repository

0 0 61

Evaluasi penentuan tarif kamar anak berdasarkan metode cost-plus pricing dengan pendekatan full costing : studi kasus pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta - USD Repository

0 1 96

PENERAPAN METODE COST PLUS PRICING PENDEKATAN FULL COSTING DALAM PENENTUAN TARIF SEWA KAMAR HOTEL Studi kasus pada River Castle Hotel,Yogyakarta

0 0 102

Analisis penentuan tarif bus Trans Jogja dengan menggunakan metode Cost Plus Pricing Pendekatan Full Costing : studi kasus pada bus Trans Jogja - USD Repository

1 5 106

Analisis penentuan harga jual produk dengan menggunakan metode cost plus pricing pendekatan full costing : studi kasus pada PT. Kedamaian Palembang - USD Repository

0 1 118

EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING

0 2 104