Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

Tabel 3.1 Pengalokasian Elemen Biaya No Elemen Biaya Dasar Alokasi Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung 1 Biaya Upah Jumlah bus xxx 2 Biaya Solar Jarak tempuh xxx 3 Biaya Oli Jarak tempuh xxx 4 Biaya Ban Jarak tempuh xxx 5 Biaya Onderdil dan Pemeliharaan Jarak tempuh xxx 6 Biaya Depresiasi Armada Bus Jumlah bus xxx 7 Biaya Telepon Jumlah bus xxx 8 Biaya Asuransi Jumlah bus xxx 9 Biaya lain-lain Kendaraan Jumlah bus xxx 10 Biaya Listrik Jumlah bus xxx 11 Biaya Administrasi Kantor Jumlah bus xxx 12 Biaya Pajak Jumlah bus xxx 13 Biaya Depresiasi Gedung Kantor Jumlah bus xxx 14 Biaya Depresiasi Peralatan Kantor Jumlah bus xxx 15 Biaya lain-lain Kantor Jarak tempuh xxx Total Biaya xxx xxx Sumber: PO. Tami Jaya = Masuk obyek wisata, parkir, masuk kapal. = Sumbangan, parsel lebarannatal, pemasaran. c. Menghitung persentase mark up berdasatkan laba yang diharapkan dengan cara: Langsung Biaya Langsung Tidak Biaya diharapkan yang Laba up Mark d. Menghitung besarnya tarif menurut harga jual normal dengan menambahkan mark up pada biaya langsung. Biaya langsung xxx Markup xxx + Total harga jual xxx Jarak Tempuh xxx : TarifKm xxx 3. Setelah diketahui tarif sewa menurut PO. Tami Jaya dan menurut metode cost plus pricing pendekatan full costing langkah selanjutnya yang dilakukan membandingkan besarnya tarif sewa bus yang berlaku di perusahaan dengan besarnya tarif sewa bus menurut metode cost plus pricing pendekatan full costing kemudian menghitung selisihnya. 27

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Perusahaan Otobus PO Tami Jaya didirikan pada tahun 1982 oleh Ny. Mamik Sukarno, dengan akta pendirian No. 5 oleh Notaris Christ Arya Minarka, S.H. PO. Tami Jaya beralamat di Jalan R.E. Martadinata 84, Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta, sedangkan garasi Bus PO. Tami Jaya terletak di Jalan Tinosidin, Janten, Yogyakarta. Perusahaan ini merupakan perusahaan swasta perseorangan. Tujuan pendirian perusahaan ini selain untuk mendapatkan keuntungan dan membuka lapangan kerja baru, juga untuk melayani kebutuhan masyarakat dibidang sarana transportasi khususnya di bidang angkutan penumpang. Pada awal berdirinya, PO. Tami Jaya hanya bermodalkan sebuah bus non- AC bermerk Mercedes Benz tipe OF 911 dengan kapasitas 50 tempat duduk, yang digunakan sebagai bus wisata. Sedangkan jumlah tenaga kerjanya hanya 2 orang, yakni seorang sopir dan seorang kernet yang merangkap teknisi, sedangkan untuk masalah administrasi ditangani langsung oleh pimpinan perusahaan. Bersama dengan lajunya perekonomian, perbaikan sarana dan prasarana perhubungan di bidang transportasi, maka permintaan akan jasa transportasi khususnya tranportasi darat baik angkutan penumpang maupun angkutan barang mengalami peningkatan yang cukup pesat. Melihat hal tersebut, pimpinan PO. Tami Jaya mengambil keputusan untuk menambah armada busnya guna memperluas daerah pemasarannya. Selama kurun waktu empat tahun 1982-1986 armada yang dimiliki menjadi 7 unit bus. Pada tahun 1987 PO. Tami Jaya menambah armadanya sebanyak empat unit bus non-AC bermerk Hino, dan pada tahun inilah PO. Tami Jaya pertama kali menjalani trayek umum Yogyakarta-Cilacap dua unit bus berkapasitas 54 tempat duduk dan Yogyakarta-Purwokerto dua unit bus berkapasitas 54 tempat duduk. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka pada tahun 1988 PO. Tami Jaya memberanikan diri membuka trayek baru keluar Pulau Jawa, yakni Yogyakarta-Denpasar, yakni dengan membeli dua unit bus non-AC berkapasitas 42 tempat duduk. Setahun kemudian perusahaan menambah armada busnya untuk jurusan yang sama sebanyak dua unit bus dilengkapi dengan AC berkapasitas 32 tempat duduk. Pada tahun 1992 perusahaan membeli dua unit bus baru non-AC berkapasitas 54 tempat duduk untuk menambah armada trayek Yogyakarta- Purwokerto, sehingga jumlah keseluruhan bus untuk trayek Yogyakarta- Purwokerto menjadi empat unit bus AC dengan kapasitas 54 tempat duduk. Hingga tahun 1997 jumlah bus wisata yang dimiliki perusahaan menjadi 26 unit bus dengan kapasitas tempat duduk bervariasi, yakni: 50, 42, 39, dan 32 tempat duduk. Hampir semua bus wisata PO. Tami Jaya dilengkapi dengan fasilitas AC dan beberapa bus dilengkapi dengan toilet. Jadi, dilihat dari jumlah armada bus yang dimiliki secara keseluruhan, yakni sebanyak 36 unit bus, dapat dikatakan bahwa PO. Tami Jaya mengalami kemajuan yang sangat pesat dan realitif singkat. Pada tahun 1992 PO. Tami Jaya membuka divisi baru yaitu Tami Jaya Tour Travel Service menawarkan empat program paket wisata yang merupakan pilihan yang diharapkan dapat menarik para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Adapun empat program paket wisata tersebut: 1. Pangandaran Package, 1 malam di Pangandaran 2. Jakarta, Bandung Tour, 1 malam di Jakarta 3. Pulau Dewata Package, 2 malam di Denpasar 4. Surabaya, Malang, 1 malam di Malang Pada tahun 1992, PO. Tami Jaya juga membuka cabang di Bali, yang beralamat di Jalan Diponegoro 10, Denpasar. Pertimbangan yang dipakai PO. Tami Jaya untuk membuka usaha di Bali adalah Pulau Bali sebagai daerah wisata pertama di Indonesia dan semakin banyaknya wisatawan mancanegara maupun domestik untuk berlibur ke Bali. Pada tahun 1998-2000 PO. Tami Jaya menambah jumlah bus jurusan Yogyakarta-Denpasar sebanyak 6 unit dikarenakan semakin berkembangnya jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Bali melalui Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

Evaluasi penentuan tarif sewa kamar hotel dengan menggunakan metode cost-plus pricing pendekatan full costing (studi kasus pada Hotel Gedong Kuning Yogyakarta).

6 23 91

Analisis penentuan tarif layanan akses internet pada online game center berdasarkan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing : studi kasus pada GARDA-NET Yogyakarta.

0 0 91

Penerapan metode cost plus pricing pendekatan full costing dalam penentuan tarif sewa kamar hotel : studi kasus pada River Castle Hotel, Yogyakarta.

2 9 104

ANALISIS PERHITUNGAN TARIF SEWA GEDUNG DENGAN METODE COST PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABLE COSTING (Studi Kasus Gedung Graha Sepuluh Nopember ITS Surabaya) SKRIPSI

0 1 13

Evaluasi penentuan tarif kursus komputer dengan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing : studi kasus pada lembaga kursus komputer ``Gama Informatika`` - USD Repository

0 0 61

Evaluasi penentuan tarif kamar anak berdasarkan metode cost-plus pricing dengan pendekatan full costing : studi kasus pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta - USD Repository

0 1 96

PENERAPAN METODE COST PLUS PRICING PENDEKATAN FULL COSTING DALAM PENENTUAN TARIF SEWA KAMAR HOTEL Studi kasus pada River Castle Hotel,Yogyakarta

0 0 102

Analisis penentuan tarif bus Trans Jogja dengan menggunakan metode Cost Plus Pricing Pendekatan Full Costing : studi kasus pada bus Trans Jogja - USD Repository

1 5 106

Analisis penentuan harga jual produk dengan menggunakan metode cost plus pricing pendekatan full costing : studi kasus pada PT. Kedamaian Palembang - USD Repository

0 1 118

EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING

0 2 104