Gambar 2.15 Grafik p-h diagram refrigerant R-134a
2.2 Tinjauan Pustaka
Amna Citra Farhani 2007 meneliti tentang penggantian R12 dengan R22 pada mesin pendingin. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penggantian R22
pada mesin pendingin kompresi uap yang menggunakan refrigerant R12 mempengaruhi kinerja komponen mesin pendingin. Efek pendinginan, panas
buang kondensor dan kompresi. Hasil kompresi yang didapat dari R22 lebih besar, akan tetapi tidak diikuti dengan laju pendinginan yang cepat. Besarnya nilai
ketiga parameter ini dikarenakan besarnya laju aliran massa yang terjadi. Suhu evaporasi yang dapat dicapai R22 lebih rendah dari pada R12 karena kurangnya
kalor serap air sebagi medium pendingin. Anwar, K 2010, melakukan penelitian mengenai efek beban pendingin
terhadap kinerja system mesin pendingin meliputi kapasitas refrigerant, koefisien prestasi dan waktu pendinginan. Metode yang digunakan adalah metode
eksperimental dengan variasi beban pendingin. Beban pendingin yang diperoleh dengan menempatkan bola lampu 60, 100, 200, 300, dan 400 watt di dalam ruang
pendingin. Pengambilan data dilakukan secara langsung pada unit pengujian mesin pendingin. Data dianalisis secara teoritis berdasarkan data eksperimen
dengan menentukan kondisi refrigerant pada setiap titik siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan beban pendingin menghasilkan koefisien
prestasi sistempendingin berbentuk kurva parabola. Performa optimum pada pengujian selama 30 menit diperoleh padabola lampu 200 watt dengan COP
sebesar 2,64.
Maclaine 2004 telah melakukan pengujian tentang Usage and risk of hydrocarbon refrigerants in motor cars for Australia and the United States.
Penggunan refrigerant HC-290600 di Australia sebesar 0,33 ± 0,12 x 10
6
pada tahun 2002 dan di Amerika sebesar 4,7 ± 1,7 x 10
6
pada tahun 2002. Penggunaan HC-290600 memberikan hasil : tidak mudah terbakar dan risiko penggunaan HC-
290600 jauh lebih kecil dibanding dengan refrigerant yang dijual di pasaran. Willis 2013 melakukan penelitian yang membandingkan prestasi kerja
refrigerant R22 dengan R134a pada mesin pendingin. Penelitian ini membahas mengenai perbandingan refrigerant R22 dengan R134a untuk menentukan
refrigerant mana yang lebih baik untuk digunakan, baik dari efek refrigerasi maupun COP koefisien prestasi dan ramah tehadap lingkungan. Dari hasil
penelitian yang dilakukan pada kedua jenis refrigerant, diketahui bahwa karakteristik dari kedua refrigerant berbeda yang kemudian akan berpengaruh
pada prestasi kerjanya. R22 dari segi prestasinya lebih baik dari R134a, akan tetapi R22 tidak ramah lingkungan. Sedangkan R134a prestasi kerjannya lebih
rendah dibandingkan dengan R22, akan tetapi R134a lebih ramah lingkungan dari pada R22.
Yuswandi 2007 telah melakukan penelitian tentang pengujian unjuk kerja sistem AC mobil statik eksperimen menggunakan refrigerant CFC-12 dan
HFC-134a dengan variasi putaran rpm kompresor. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi putaran kompresor terhadap unjuk kerja dari
sistem AC mobil. Peneliti memakai alat peraga mesin AC mobil yang telah dilengkapi dengan sensor temperatur dan tekanan. Komponen utama sistem AC
mobil terdiri dari : kompresor, kondensor, receiver drier, katup ekspansi, dan evaporator. Fluida kerja yang digunakan yaitu refrigeran CFC-12 dan HFC-134a.
Pengujian dilakukan dengan memvariasikan putaran kompresor , yaitu 1000 rpm, 1200 rpm, 1500 rpm, 1800 rpm, dan 2000 rpm. Hasil penelitian menunjukkan
semakin tinggi putaran kompresor maka COP akan mengalami penurunan. CFC- 12 mempunyai COP
carnot
, COP
standar
, dan COP
aktual
yang lebih tinggi dibandingkan dengan HFC-134a. Kapasitas refrigerasi dan kerja kompresi HFC-134a
mempunyai nilai yang lebih besar dibandingkan CFC-12.
31
BAB III PEMBUATAN ALAT
3.1 Komponen-komponen mesin AC mobil
Komponen utama pada mesin AC mobil yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kompresor, kondensor, katup ekspansi, receiver drier, evaporator, dan
refrigeran R-134a. a.
Kompresor Kompresor yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Kompresor
Gambar 3.2 Kompresor
Jenis kompresor : swash plate
Voltase : 220 volt
b. Kondensor
Kondensor yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
Gambar 3.3 Kondensor
Gambar 3.4 Kondensor Jenis Kondensor
: Kondensor Pipa Bersirip Ukuran
: p x l x t = 50 cm x 30 cm x 3 cm
Bahan Pipa : Besi,
diameter : 6 cm