Produktivitas : PDRB per kapita.

92 Bogor berada pada kisaran golongan pengeluaran 300.000 sampai 499.999 rupiah. Sebesar 86,31 persen dari jumlah penduduk Kota Bogor masuk dalam golongan pengeluaran lebih besar dari 300.000. Tabel 6.4.Pengeluaran Perkapita Sebulan Penduduk Kota Bogor Golongan Pengeluaran 2009 2010 〈 100.000 0.16 0.00 100.000 – 149.999 0.59 0.31 150.000 – 199.999 4.78 1.57 200.000 – 299.999 6.86 11.8 300.000 – 499.999 47.80 33.33 500.000 – 749.999 20.91 27.32 750.000 – 999.999 7.69 11.53 〉 1.000.000 11.21 14.13 Sumber : BPS Kota Bogor, Susenas Pendekatan melalui pengeluaran yang merefleksikan pendapatan penduduk merupakan ukuran kemampuan penduduk untuk melakukan ekses terhadap upaya pemenuhan kebutuhan hidup secara wajar dan layak. Keterkaitan masalah pendapatan tentunya ada hubungannya dengan variabel yang mempengaruhi sub komponen pendapatan, terdapat beberapa variabel yang disinyalir sangat kuat dalam mempengaruhi pertumbuhan kemampuan daya beli masyarakat, variabel sub komponen pendapatan tersebut adalah :

1. Produktivitas : PDRB per kapita.

2. Pendidikan, meliputi persentase penduduk tamat SLTA atau lebih tinggi. Indeks Pembangunan Manusia Kota Bogor Tahun Anggaran 2011 93 3. Lapangan pekerjaan, meliputi persentase angkatan kerja di sector sekunder. 4. Status pekerjaan. Variabel di atas sangat dominan sekali dalam mempengaruhi pendapatan yang akan memberikan konsekuensi pengaruhnya terhadap kemampuan daya beli masyarakat. Oleh karena itu perhatian terhadap variabel-variabel di atas termasuk sub variabel yang eksis dalam mempengaruhi kemampuan daya beli masyarakat, seyogyanya mendapat perhatian yang ekstra cermat dan hati-hati. Hal ini dikarenakan komponen pendapatan merupakan komponen yang sangat rawan dalam melahirkan ketimpangan distribusi pendapatan, kecemburuan sosial dan problem tingkat pengangguran dan kemiskinan. Sejalan dengan pertumbuhan sektor industri pengolahan yang cenderung menunjukkan trend positif, maka dapat dipastikan penyerapan tenaga kerja pada sektor industri maupun sektor lainnya, jika tidak diimbangi oleh mutu dan kualitas keahlian dan pendidikan pekerja serta upaya perbaikan pendapatan yang memadai sebagai kompensasinya, akan menimbulkan kerawanan sosial pada tingkat pendapatan rendah. Status pekerjaan dan tingkat pendidikan pekerja merupakan variabel yang saling terkait satu sama lain dan saling mempengaruhi, karena status pekerjaan biasanya ditentukan oleh tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah, cenderung akan menimbulkan terkonsentrasinya pekerja pada status pekerjaan yang berada pada level rendah dan akan Indeks Pembangunan Manusia Kota Bogor Tahun Anggaran 2011 94 menyebabkan terhambatnya peningkatan pendapatan mengecilnya peluang kesempatan kerja. Kendala yang menghambat tingkat pendapatan penduduk antara lain adalah kebijaksanaan upah sektoral. Kesenjangan upah sektoral yang tinggi dan kurang menguntungkan dapat mengakibatkan tidak meratanya distribusi pendapatan penduduk, dan seringkali dianggap kurang adil. Konsekuensi kurang terkendalinya upah sektoral mengakibatkan meningkatnya fokus dari pada penduduk terhadap suatu sektor tertentu yang dapat memberikan kompensasi pendapatan yang lebih baik dan menguntungkan, seperti; sector industri, perdagangan dan jasa. Selain itu, arus urbanisasi akan meningkat karena terkonsentrasi di daerah kota atau pinggiran kota. Komponen ini diukur melalui konsumsi perkapita riil, kemampuan daya beli merupakan suatu alat ukur yang menggambarkan tingkat keberdayaan masyarakat didalam memenuhi kebutuhan hidup sesuai dengan konsumsi riilnya, tanpa memperhatikan asal atau sumber penerimaannya apakah berupa pemberian atau hasil pendapatannya. Komponen ini merupakan alat ukur yang dianggap mewakili tingkat kesejahteraan penduduk sesuai dengan pola kebiasaan dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan.Kemampuan daya beli penduduk, dapat tergambar dari golongan pengeluaran perkapita. Pendekatan melalui pengeluaran yang merefleksikan pendapatan penduduk merupakan ukuran kemampuan penduduk untuk mampu Indeks Pembangunan Manusia Kota Bogor Tahun Anggaran 2011 95 melakukan ekses terhadap upaya pemenuhan kebutuhan hidup secara wajar dan layak.

6.3. Faktor-faktor Ekonomi yang mempengaruhi Indeks Daya Beli