BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
diskriptif kualitatif, dimana penelitian ini menginterpretasikan penggambaran iklan media massa cetak yaitu berupa diskriptif dengan menggunakan pendekatan
semiotik untuk mengetahui sistem tanda dan gambar yang digunakan pada iklan Parfum “SIREN”, sedangkan analisis data pada penelitian ini secara kualitatif.
Menurut Bogdan dan Taylor, metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan
individu ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari keutuhan Moleong, 2002:3. Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk
mengemukakan gambaran dan atau pemahaman understanding mengenai bagaimana dan mengapa suatu gejala atau realitas komunikasi terjadi Pawito,
2007:35.
3.2. Kerangka Konseptual 3.2.1. Sensualitas
Sensualitas dalam iklan digunakan sebagai aspek tambahan dalam suatu iklan,
karena materi sensualitas menjadi daya tarik untuk mengambil perhatian
38
39
pengamat iklan. Kata sensualitas itu berasal dari kata sense yang umumnya dalam kaitan dengan karya seni itu diterjemahkan menjadi rasa dalam arti yang
luas, terutama aspek visual yang ada di dalam karya seni itu Sensualitas ini berkaitan langsung dengan inderawi. Wanita erat kaitannya dengan sensualitas,
entah melalui lekuk tubuh, gaya busana, aksesori, maupun wewangian yang digunakan. Sensualitas, erotisme, dan komodifikasi tubuh adalah sesuatu yang
mudah dicerna oleh setiap orang, sehinga hal tersebut menjadi budaya massa.akan tetapi yang menjadi persoalan adalah bahwa budaya massa adalah bagian yang
ditidak bisa dipisahkan dari budaya industri Fenomena eksplorasi dan eksploitasi tubuh perempuan dalam iklan khususnya
pada majalah patut dicermati. Karena saat ini bnayak majalah yang didominasi perempuan dengan menampilkan foto dan gambar wanita bertubuh seksi, baik di
majalah laki-laki ataupun wanita. Seringkali majalah tersebut menempatkan perempuan hanya sebagai daya tarik visual semata
3.2.2 Sistem Tanda Dalam Ilustrasi Iklan Parfum “SIREN”
Karena keindahannya, tak bisa dipungkiri perempuan seringkali ditampilkan dalam iklan, meski kehadirannya terkadang agak diada-adakan. Karena
keindahannya pula, untuk iklan sebuah produk bobot kehadiran tokohnya sama, antara laki-laki dan perempuan, biasanya perempuanlah yang dipilih. Antara lain
karena keindahannya, perempuan sering menjadi inspirasi, termasuk dalam melahirkan sebuah produk. Walhasil, atribut atau sikap yang mencirikan
keperempuanan sebagai potensi melekat yang dimiliki perempuan secara kodrati,
40
kini justru kian menjadi aset dalam serangkaian produksi dan pasar industri kebudayaan bernama iklan.
Kriteria sensualitas perempuan dimana pria memiliki beberapa faktor yang mempengaruhinya, karena pada tiap bagian tubuh perempuan mengandung daya
tarik seksual tersendiri dan memberikan sensasi sensual yang berbeda-beda diantaranya adalah:
1. Postur Tubuh Postur tubuh yang baik adalah yang padat berisi, dalam arti tidak terlalu kurus
dan tidak terlalu gemuk itu dapat dikatakan memiliki postur tubuh proposional. 2. Rambut
Rambut panjang dan lurus akan memberi kesan cantik dan anggun tetapi akan terkesan kurang seksi. Perlakuan dengan menguncir rambut satu dibelakang akan
lebih memeberikan kesan seksi bagi para laki-laki. Rambut keriting kecil dan panjang akan memberikan kesan yang lebih seksi. Sedangkan rambut
bergelombang akan memeberikan kesan sensual yang kuat. 3. Mata
Mata seorang perempuan yg terlihat besar dan bulat dengan disertai alis yang tebal akan memancarkan kecantikan seorang wanita secara utuh karena akan
memeberi kesan anggun, teduh, dan tenang. Mata yang sedikit sipit dengan kantung mata yang sedikit tebal serta sorot mata yang nakal adalah tatapan yang
sangat mengoda bagi para pria.
41
4. Bibir Bibir yang tipis identik dengan kecantikan seorang wanita, tipis sekaligus identik
dengan kelembutan sedangkan yang agak panjang lebih bermakna pada keanggunan. Sementara bibir yang sensual memiliki kriteria yang berbeda, yakni
agak tebal, merah delima, dengan ukuran bagian bawah sedikit tebal. 5. Dada
Dada adalah daya tarik sensual utama bagi wanita, bentuk dada yang menonjol dapat sangat menarik perhatian lawan jenis.
6. Perut Perut yang langsing akan menambah daya tarik wanita, tapi dalam hal ini bukan
perut yang terlihat kurus, Tetapi terlihat ramping mengikuti lekuk tubuh. 7. Pinggul atau Bokong
Bagian ini menjadi daya tarik utama kedua bagi perempuan. Bokong yang bagus adalah yang besarnya cukup padat tapi tidak terlalu melebar.
8. Paha Bagian ini juga akan sangat merangsang bagi para pria yang melihat, paha yang
besar yang dimiliki oleh perempuan akan terlihat lebih seksi. 9. Betis
42
Bagi sebagian laki-laki, perempuan yang seksi dapat dilihat dari betisnya. Betis perempuan yang seksi adalah yang memiliki betis panjang, dan mulus.
http:sensualitas wanita dimata priasalimin’s site.htm Sensualitas tubuh perempuan yang digambarkan secara visual yaitu selain
menonjolkan bagian tubuh dan ekspresi wajah, kesan sensualitas juga dibentuk dari warna-warna.
Makna dari iklan parfum “SIREN” dapat menimbulkan pemaknaan yang berbeda-beda atau pengertian yang berbeda pada tiap individu. Pemaknaan iklan
yang berbeda pada tiap individu tergantung dari sudut mana individu tersebut memaknai. Tampilan iklan parfum “SIREN” dapat dijabarkan sebagai berikut :
Ikon dalam penelitian ini adalah : a.
Gambar Wanita b.
Botol Parfum c.
Batu Karang d.
Pilar e.
Air Indeks dalam penelitian ini adalah :
a. Tulisan “SIREN” By Paris Hilton
b. Ekspresi model
c. Deburan Ombak
d. Background warna orange keemasan
Simbol pada penelitian ini adalah :
43
a. Putri Duyung
b. Rambut panjang
c. Kuteks kuku merah
3.2.3. Corpus Corpus merupakan kumpulan bahan yang terbatas, yang dilakukan pada
perkembangannya oleh analisa dengan kesemenaan. Corpus haruslah cukup luas untuk memberikan harapan yang beralasan bahwa unsur-unsurnya akan
memelihara sebuah sistem kemiripan dan perbedaan yang lengkap. Corpus juga bersifat se-homogen mungkin, baik homogen pada taraf substansi maupun
homogen pada taraf waktu sinkroni Kurniawan, 2001:70. Corpus adalah kata lain dari sampel, bertujuan tetapi khusus digunakan untuk
analisis semiotika dan analisis wacana. Pada penelitian kualitatif ini memberikan peluang yang besar bagi dibuatnya interpretasi-interpretasi alternatif. Corpus dari
penelitian ini adalah iklan Parfum “SIREN” yang di muat di majalah Cosmopolitan. Iklan tersebut akan diinterpretasikan dengan acuan kategori tanda
yang dibuat oleh Peirce yang terbagi atas ikon, indeks, dan simbol.
3.2.4. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah semua tanda-tanda berupa gambar, tulisan, dan warna-warna yang ada pada ilustrasi iklan Parfum “SIREN”, yang
kemudian diinterpretasikan berdasarkan kategori tanda ikon, indeks dan simbol.
44
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan melalui cara mengamati iklan Parfum “SIREN” yang dimuat di majalah Cosmopolitan, serta
melakukan studi kepustakaan untuk melengkapi data-data dan bahan yang dapat dijadikan referensi yang kemudian dianalisis berdasarkan landasan teori dan
interpretasi penulis dengan menggunakan teori semiotika dari Peirce untuk mengetahui makna dari gambar, tulisan dan warna-warna yang ada pada iklan
tersebut.
3.4. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
diskriptif. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan warna. Hal ini disebabkan karena adanya penerapan metode kualitatif, selain itu semua yang
dikumpulkan kemungkinan menjadi jawaban atas obyek yang diteliti. Analisis data dilakukan dalam penelitian berdasarkan Model Semiotik dari Charles Sanders
Peirce, yaitu sistem tanda sign dalam iklan yang dijadikan korpus sample dalam penelitian, dikategorikan kedalam tanda dengan acuannya yang dibuat oleh
Charles Sanders Peirce terdiri dari tiga kategori yaitu ikon icon, index dan simbol symbol. Di dalam penggambaran iklan Parfum “SIREN”, tanda-tanda
seperti Perempuan, botol parfum, batu karang, Pilar, dan Air disebut sebagai icon, sedangkan Putri Duyung, rambut panjang, kuteks merah pada jari kuku disebut
sebagai symbol, dan index dapat berbentuk tulisan-tulisan dan background atau
45
latar belakang yang ada pada iklan tersebut, ekspresi dan Deburan ombak disekitar model. Iklan Parfum “SIREN” akan diinterpretasi dengan cara
mengidentifikasi tanda-tanda yang terdapat dalam setiap penggambaran iklan untuk mengetahui makna apa yang dimunculkan dari hubungan antar tanda-tanda
tersebut, atau makna tanda secara keseluruhan dari masing-masing tanda yang terdapat dalam iklan tersebut.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Parfum Siren
Parfum ”SIREN” adalah parfum Kelima yang diproduksi oleh selebriti Hollywood Paris Hilton. Paris adalah seorang selebritis multi talenta. Dia adalah
seorang Entrpreneur, Aktris, Designer, Penyanyi, Model, Penulis, dan Sosialita. Bekerjasama dengan perusahaan parfum ternama di Perancis yang telah menciptakan
parfum-parfum branded terbaik di dunia, Paris mengungkap segala keindahan dan keanggunan juga pesona wanita dalam setiap produk parfumnya. Ingin mengulang
kesuksesan terdahulu ketika meluncurkan parfum pertamanya Just Me,lalu Heiress, Can Can, dan Fairy Dust.Kali ini untuk meluncurkan SIREN Paris Hilton
memadukan aroma bunga krim bagi perempuan. Mewah, perpaduan bunga kamboja yang eksotis, aprikot manis, esence nektar, anggrek dan lili. kayu cendana, kacang-
kacangan dan krim vanili membangkitkan kesturi angin tropis sinar matahari, menghangatkan kulit dengan kombinasi bunga lili dan mawar sutra. SIREN
mengeluarkan sensasi wangi manis dan musky ketika menyentuh kulit. Terinsipirasi dari mitos Yunani yaitu Legenda Putri Duyung yang menggoda dengan nyanyiannya
kepada para laki-laki yang sedang berlayar. Wewangian yang menjadi pantulan pesona Paris, memberi makna akan kecantikan seorang wanita.
46