Euploidi Aneuploidi Aneuploidi adalah variasi jumlah kromosom yang hanya me-

Pola-Pola Hereditas 59 Penyebab terjadinya mutasi disebut mutagen. Mutagen dapat berasal dari: a. bahan fisika, misalnya radiasi yang dipancarkan oleh ba- han radioaktif, b. bahan kimia, misalnya fenol, benz pyrene, metil cho- lauthrene, metil Hg, pestisida, formaldehid, colchicine, c. bahan biologi, misalnya virus penyebab kerusakan kro- mosom. Virus hepatitis menimbulkan aberasi pada darah dan tulang. Mutasi yang terjadi di dalam tubuh dapat berupa perubahan somatis mutasi autosom, dan perubahan gene- ratif atau gametis mutasi kromosom seks. Perubahan so- matis mutasi autosom terjadi pada jaringan tubuh, misal epitel, otot, tulang, dan saraf. Adapun perubahan generatif atau gametis mutasi kromosom seks terjadi pada gonade kelamin.

2. Mutasi Kromosom

Mutasi kromosom meliputi perubahan jumlah kromosom dan perubahan struktur kromosom. Pada spesies, terdapat seperangkat kromosom genom dengan jumlah kromosom yang konstan. Pada gamet mengandung n kromosom, sedangkan sel somatis mengandung 2n kromosom. Akan tetapi, kadang-kadang terjadi ketidakteraturan yang terjadi selama mitosis, atau meiosis sehingga menghasilkan sel-sel dengan jumlah kromosom yang bervariasi. Hal itu terjadi melalui proses duplikasi atau adisi atau kehilangan seluruh perangkat kromosom. Kejadian-kejadian yang menyangkut perubahan kromosom, sebagai berikut.

a. Euploidi

Euploidi artinya sel-sel yang mengandung seperangkat kro- mosom. Jenis-jenis euploidi, sebagai berikut. 1 Monoploidi Organisme monoploidi memiliki satu genom n kromo- som dalam sel tubuhnya. Hal itu terjadi pada sebagian besar bakteri, fungi, alga, lumut, dan serangga Hyme- noptera. Organisme monoploidi kurang kuat dan bersifat steril karena kromosom homolog tidak memiliki pasangan selama meiosis. 2 Diploidi Organisme diploidi memiliki dua genom 2n kromosom pada setiap sel somatis. Keadaan ini sangat menunjang fertilitas, keseimbangan pertumbuhan, adaptasi, dan ke- mampuan hidup. Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi SMA Jilid 3 60 3 Poliploidi Organisme poliploidi memiliki kromosom lebih dari dua genom 2n kromosom. Misal, triploid 3n, tetraploid 4n, dan pentaploid 5n. Pengaruh poliploidi terhadap sel atau individu, antara lain: a terjadinya pertumbuhan raksasa; b jumlah kandungan vitamin pada tumbuhan poliploidi lebih banyak; c kesuburan atau fertilitas umumnya berkurang.

b. Aneuploidi Aneuploidi adalah variasi jumlah kromosom yang hanya me-

nyangkut bagian genom atau salah satu kromosom. Beberapa macam aneuploidi sebagai berikut. 1 Monosomik Monosomik adalah peristiwa hilangnya satu kromosom dari sepasang kromosom homolog dengan rumus genom 2n –1, sehingga menghasilkan dua jenis gamet, yaitu n dan n–1. 2 Nulisomik Nulisomik adalah peristiwa hilangnya sepasang kromosom homolog dengan rumus genom 2n–2. Organisme yang mengalami nulisomik menunjukkan ciri-ciri kurang kuat, kurang fertil, dan daya tahan hidup rendah. 3 Trisomik Trisomik adalah organisme diploid yang memiliki satu kromosom ekstra atau tambahan dengan rumus genom 2n + 1, sehingga gamet yang dihasilkan adalah n + 1 dan n. 4 Tetrasomik Jika satu pasang kromosom berada dalam tambahan seperangkat kromosom organisme dengan rumus genom 2n + 2 disebut tetrasomik. 5 Trisomik ganda Trisomik ganda, jika suatu organisme diploid dengan dua kromosom yang berbeda masing-masing menghasilkan trisomik ganda dengan rumus genom 2n + 1 + 1. Berikut ini gambar beberapa kariotipe pada lalat jantan: . . . . .. | normal monosomik nulisomik 2n 2n – 1 2n – 2 . . . . . . . Tumbuhan dapat mengalami kelainan kromosom yang disebut poliploidi kromosom yang berjumlah lebih dari dua. Tumbuhan ini umumnya memiliki kualitas yang lebih baik sehingga sering diterapkan pada tanaman. INFO Di unduh dari : Bukupaket.com Pola-Pola Hereditas 61 trisomik tetrasomik trisomik ganda 2n + 1 2n + 2 2n + 1 + 1 Perubahan struktur kromosom Perubahan struktur kromosom merupakan penyimpangan yang terjadi di dalam kromosom intrakromosom. Ada jenis- jenis perubahan struktur kromosom, sebagai berikut. a. Defisiensi atau delesi Delesi terjadi ketika kromosom kehilangan sebagian segmennya. Defisiensi ini mempunyai pengaruh genetis, antara lain efek letal kematian dan pseudodominan pemunculan fenotipe sifat resesif, seperti sifat dominan. b. Duplikasi Duplikasi terjadi jika kromosom memperoleh tambahan sebagian segmen kromosom lainnya. Duplikasi mem- punyai efek genetis, antara lain melindungi pengaruh gen resesif yang merugikan untuk evaluasi materi genetik, dan menghasilkan efek posisi menghasilkan fenotipe baru. c. Inversi G Inversi G adalah pembalikan urut-urutan pada susunan gen. Inversi G berperan menekan terjadinya peristiwa pindah silang. d. Translokasi Translokasi adalah pertukaran sebagian kromosom de- ngan kromosom nonhomolog lainnya sehingga menghasil- kan efek posisi.

3. Peranan Mutasi dalam Salingtemas