Pola-Pola Hereditas
47
Dalam proses perkembangan makhluk hidup, sifat-sifat dari kedua induk akan diwariskan kepada keturunannya. Cabang ilmu
biologi yang mempelajari pewarisan sifat dari induk kepada keturunan hereditas dan seluk-beluknya disebut genetika.
G. J. Mendell diangkat sebagai Bapak Genetika karena dianggap sebagai peletak dasar prinsip-prinsip hereditas yang terkenal se-
bagai Hukum Mendell.
A. Pembelahan Sel dan Pewarisan Sifat
Menurut Mendell, sifat-sifat yang diturunkan dari induk kepada keturunannya dikendalikan oleh faktor genetik yang
terdapat di dalam kromosom yang disebut gen. Pada makhluk hidup, sel penyusun tubuh terdiri atas berikut.
1.
Sel somatis sel tubuh yang dapat memperbanyak diri melalui pembelahan yang berlangsung secara mitosis.
2. Sel gamet sel kelamin yang berupa sperma dan ovum yang
dapat diproduksi melalui pembelahan yang berlangsung secara meiosis.
Sel adalah satuan kehidupan terkecil sebagai makhluk hidup. Sifat terpenting sel adalah kemampuan untuk tumbuh dan mem-
belah diri yang menghasilkan molekul-molekul seluler baru dan memperbanyak dirinya. Dalam pertumbuhan dan pembelahan, sel
memerlukan sumber energi luar untuk menjamin agar reaksi- reaksi kimia selnya berjalan sesuai dengan biosintesis yang dike-
hendaki. Di dalam sel terdapat kromosom yang merupakan pem- bawa sifat keturunan.
Kehidupan sel somatis maupun sel gamet melalui dua fase, yaitu interfase fase istirahat dan fase pembelahan. Pada inter-
fase, sel tidak mengadakan aktivitas baik secara fisik maupun reaksi kimia. Adapun fase pembelahan melalui beberapa tahapan
sebagai berikut.
1. Tahap Profase
Profase merupakan fase awal dalam pembelahan sel. Profase memiliki subfase sebagai berikut.
a. Leptonema, ditandai dengan adanya penampakan kro- momer.
b. Zygonema, ditandai dengan terbentuknya kromatid kro- mosom mengganda.
c. Pakhinema, terlihat kromosom masih tetap berpasangan. d. Diplonema, pasangan kromatid mulai memisah.
e. Diakinesis, ditandai dengan nukleolus menghilang dan
terbentuk gelendong inti.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Biologi SMA Jilid 3
48
2. Tahap Metafase
Dalam tahap metafase masing- masing pasangan kromatid ber-
ada dalam bidang ekuator.
3. Tahap Anafase
Kromatid bergerak menuju pada masing-masing kutub pembelah-
an.
4. Tahap Telofase
Dalam tahap ini terjadi pemi- sahan sitoplasma, pembentukan
nukleus dan nukleolus, kemudian terbentuk anak sel gamet.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 4.1.
Di dalam tipe sel tubuh, bermacam-macam kromosom yang berbeda selalu muncul dalam dua kopi berjumlah 2n kromosom
homolog. Adapun sel kelamin diketahui setengah dari jumlah 2n yang ditemukan pada sel-sel somatik. Pada pembagian kromosom
selama mitosis, setiap sel anakan menerima 1 kopi dari setiap kromosom yang terdapat dalam sel induk. Sebaliknya, selama
pembentukan sel kelamin meiosis, jumlah kromosomnya tereduksi menjadi n. Jadi, proses pembuahan antara sperma dan
telur memulihkan kembali jumlah 2n kromosom yang karakteristik untuk sel somatik. Satu kromosom dalam setiap pasangan berasal
dari induk jantan, sedangkan lainnya berasal dari induk betina.
Sumber: IGCSE Biologi D.G. Mackean S Gambar 4.2
Suatu perbandingan pembelahan sel secara mitosis dan meiosis. Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan, 2003
S Gambar 4.1 Fase-fase pembelahan sel mulai dari interfase, pro-
fase, metafase, anafase dan telofase
profase
metafase telofase
anafase
a. Mitosis
b. Meiosis
kromosom dalam nukleus
pemendekan dan penebalan kromosom
terbentuk dua kromatid
penarikan kromatid
terbentuk membran nukleus
terbentuknya 2 anak
kromosom dalam nukleus
kromosom homolog berpasangan
kromosom berpindah
terbentuk 2 kromatid
pemisahan kromatid
terbentuknya 4 gamet
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pola-Pola Hereditas
49
B. Hereditas dalam Hukum Mendell