244 Oleh karena itu, upaya penanggulangan banjir perlu segera dilaksanakan
dalam upaya mengurangi resiko yang diakibatkannya, dengan cara sebagai berikut:
1 Melakukan penghijauan pada lahan-lahan yang gundul, terutama di daerah-
daerah yang memiliki ketinggian gunung, hutan, dan bagian hulu DAS. 2
Memperbesar saluran dan daya tampung air hujan atau sungai. 3
Membuat bendungan atau waduk. 4
Memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan dan mencintai lingkungan.
5 Mengeluarkan kebijakan-kebijakan tentang pembuatan sumur resapan
oleh penduduk agar air hujan dapat ditampung dan diresap lebih lama oleh tanah.
6 Diperbanyak ruang terbuka di perkotaan sebagai tempat peresapan air.
C. PERAIRAN LAUT
Laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu benua atau pulau dengan benua atau
pulau lainnya. Laut yang sangat luas disebut samudera. Jadi, dapat dikatakan
bahwa laut merupakan bagian dari samudera. Umumnya perairan laut merupakan massa air asin dengan kadar garam
cukup tinggi rata-rata 3,45. Laut memiliki sumber daya alam yang melimpah dan sampai saat ini belum dapat dimanfaatkan atau dikelola semuanya. Bumi
memiliki lima samudera, yaitu Samudera Pasifik, Atlantik, Hindia, Antartika, dan Artik. Lautan di bumi memiliki luas kira-kira 361.000.000 km
2
. Jadi lebih dari 70 luas permukaan bumi dengan kedalaman rata-rata 3.730 m.
Ilmu yang mempelajari laut atau lautan disebut Oceanografi. Objek yang
dipelajarinya, adalah mengenai keadaan fisik airnya, gerakannya, kedalamannya, kualitas airnya, pasang naik, pasang surut, dan lain-lain.
1. Zona pesisir dan pantai
Pantai shore atau beach, dalam bahasa Inggris adalah kenampakan
alam yang menjadi batas antara wilayah yang bersifat daratan dengan wilayah yang bersifat lautan. Wilayah pantai dimulai dari titik terendah air laut pada
saat surut hingga arah ke daratan sampai batas jauh gelombang atau ombak menjangkau daratan. Tempat pertemuan antara air laut dengan daratan tadi
dinamakan
garis pantai shore line. Garis pantai ini setiap saat berubah- ubah sesuai dengan perubahan pasang-surut air laut.
Di unduh dari : Bukupaket.com
245 Bentuk pantai ada yang landai dan ada pula yang terjal. Di Indonesia,
bentuk pantai landai umumnya menghadap ke laut pedalaman, misalnya pantai utara Pulau Jawa. Sedangkan bentuk pantai terjal cliff, umumnya menghadap
ke laut lepas Samudera atau di daerah pengangkatan akibat tektonik lempeng.
Pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas daripada pantai. Wilayahnya mencakup wilayah daratan yang masih mendapat pengaruh laut pasang-surut,
suara deburan ombak, rembesan air laut di daratan dan wilayah laut sejauh masih masih mendapat pengaruh dari darat aliran air sungai dan sedimentasi
dari darat. Menurut
Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional BAKOSURTANAL, batas wilayah pesisir ialah daerah yang masih ada
pengaruh kegiatan bahari dan sejauh konsentrasi permukiman nelayan. Wilayah pesisir dan Lautan Indonesia juga kaya akan bahan tambang
dan mineral, seperti minyak dan gas, timah, biji besi, bauksit, dan pasir kwarsa. Wilayah pesisir dan lautan termasuk prioritas utama untuk pusat pengembangan
industri pariwisata.
2. Proses terjadinya Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul
Sekitar dua juta tahun yang lalu, pada mulanya Kepulauan Indonesia bagian barat merupakan satu daratan dengan benua Asia. Begitu pula Kepulauan
Indonesia bagian timur, khususnya Papua pernah berupa satu daratan dengan benua Australia. Pada waktu terjadi pemanasan global di bumi maka es yang
ada di daerah kutub bumi pada mencair. Hal ini menyebabkan naiknya permukaan air laut di permukaan bumi. Akibatnya air laut menggenangi bagian-bagian
daratan yang rendah, sedangkan bagian-bagian yang tinggi membentuk pulau- pulau yang terpisah dari benua Asia dan Australia.
Dengan demikian, kepulauan Indonesia bagian barat yang pernah menjadi satu daratan dengan benua Asia menjadi terpisah, atau disebut
Dangkalan Sunda. Begitu pula kepulauan Indonesia bagian timur yang pernah menjadi
satu daratan dengan benua Australia menjadi terpisah, sehingga disebut Dangkalan Sahul.
3. Klasifikasi laut