242
3. Banjir dan upaya mengurangi resikonya
Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi tidak langsung dialirkan melalui jaringan pengaliran sungai, tetapi sebagian ada yang meresap ke lapisan tanah,
dan sebagian lainnya menguap. Sisa penguapan dan peresapan air, barulah dialirkan melalui aliran sungai.
Air hujan yang jatuh pada lahan terbuka akan banyak dialirkan daripada diresap ke dalam lapisan tanah. Sebaliknya, hujan yang jatuh di hutan airnya
akan mengalir melalui seresah-seresah dedaunan yang telah lapuk serta akar- akar tumbuhan, sehingga kesempatan untuk meresap ke dalam tanah lebih
lama. Akan tetapi biasanya dari kanopi hutan banyak air yang menguap
transpirasi. Namun, air hujan akan lebih lama tersimpan dalam lingkungan hutan daripada di lingkungan lahan yang terbuka atau gundul. Akibat banyak
air yang tersimpan dalam hutan, air yang mengalir menuju aliran sungai akan berkurang.
Sebaliknya, jika hutan dibuka ditebangi dan menjadi lahan gundul maka keadaannya berubah. Banyak air hujan yang dulu tersimpan lebih lama dalam
lingkungan DAS akhirnya cepat lolos dan mengalir menjadi air limpasan run-
off. Akhirnya, debit air sungai akan naik melebihi daya tampung saluran, sehingga mengakibatkan bencana banjir.
Banyak hal yang mengakibatkan terjadinya banjir, salah satunya adalah penggundulan hutan. Penggundulan hutan banyak meloloskan air hujan menjadi
air limpasan. Percikan dan limpasan air tersebut, akan menoreh dan mengikis lapisan atas tanah atau erosi. Akibat erosi, aliran air menjadi keruh sebagai
akibat tingginya muatan sedimen. Sedimen tersebut akan dibawa jauh sampai ke hilir sungai dan menjadi bahan yang mendangkalkan saluran sungai. Akibat
pendangkalan saluran menjadi salah satu faktor yang menyebabkan banjir.
Upaya untuk mengurangi erosi, antara lain melalui usaha reboisasi pada hutan-hutan yang gundul. Dengan demikian, fungsi hutan selain untuk menahan
air hujan lebih lama, juga dapat mengurangi bahaya erosi. Selain akibat penggundulan hutan, banjir juga dapat terjadi akibat
pendangkalan, penyempitan, dan penyumbatan saluran sungai. Pendangkalan sungai misalnya disebabkan oleh pengendapan lumpur di badan sungai dan
banyaknya sampah yang tersangkut dalam saluran sungai, sehingga pada saat terjadi kenaikan debit air atau saat hujan lebat maka air akan meluap dan
akhirnya melebihi tebing atau tanggul saluran sungai dan terjadilah banjir. Oleh karena itu, upaya pengerukan dangkalan sungai sering dilakukan agar
air yang masuk dapat tertampung dan tidak meluap.
Penyempitan atau penyumbatan aliran sungai, biasanya akibat dibangunnya rumah-rumah di sepanjang dataran banjir sungai. Selain itu, bertumpuknya
sampah gubuk-gubuk kumuh di perkotaan yang biasanya dibangun di tepian
Di unduh dari : Bukupaket.com
243 sungai, sehingga ketika air meluap, gubuk-gubuk itu menjadi penghalang lancarnya
arus sungai. Karena itu, upaya penanggulangan adalah memperbesar kembali daya tampung saluran sungai dengan memindahkan gubuk-gubuk tersebut
ke tempat yang jauh dari tepian sungai, tidak membuang sampah ke sungai, selalu membersihkan parit-parit dan selokan agar jalannya air semakin lancar.
Gambar 6.16 Perumahan kumuh di Jakarta yang terletak di tepi sungai
Sumber: intranet.usc.edu.au...rumah_kumuh_jakarta.jpg
Pembangunan waduk merupakan salah satu upaya yang multifungsi. Sebab, selain mampu menampung air dalam jumlah banyak pada saat musim hujan,
juga menjadi cadangan persediaan pada musim kemarau. Fungsi waduk akan lebih optimal jika fungsinya dianekaragamkan seperti mengairi sawah, usaha
perikanan, dan PLTA.
Dampak negatif dari bencana banjir adalah kerugian, baik moril maupun materiil, di antaranya sebagai berikut:
1 Menimbulkan korban jiwa, baik meninggal dunia akibat hanyut, maupun
luka-luka akibat terseret banjir. 2
Hilang atau rusaknya bangunan rumah dan harta benda milik penduduk, sehingga menimbulkan kerugian materiil. Penduduk yang tertimpa banjir
tidak jarang tiba-tiba menjadi miskin karena modal dan harta bendanya habis.
3 Setelah banjir selesai, masalah bukan berarti selesai. Tetapi mewabahnya
bibit penyakit di daerah bencana. Sebab penduduk selain mengkonsumsi air kotor, juga akibat lingkungan yang tidak sehat karena genangan air
kotor bawaan banjir masih tertinggal di permukiman. Lumpur, kotoran, sampah banyak masuk ke rumah-rumah penduduk yang mengakibatkan
rumah-rumah tersebut menjadi lembab dan tidak sehat untuk dihuni. Penyakit yang banyak muncul di lokasi bencana banjir biasanya adalah penyakit
kulit gatal-gatal, diare, muntaber, dan lain-lain.
Di unduh dari : Bukupaket.com
244 Oleh karena itu, upaya penanggulangan banjir perlu segera dilaksanakan
dalam upaya mengurangi resiko yang diakibatkannya, dengan cara sebagai berikut:
1 Melakukan penghijauan pada lahan-lahan yang gundul, terutama di daerah-
daerah yang memiliki ketinggian gunung, hutan, dan bagian hulu DAS. 2
Memperbesar saluran dan daya tampung air hujan atau sungai. 3
Membuat bendungan atau waduk. 4
Memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan dan mencintai lingkungan.
5 Mengeluarkan kebijakan-kebijakan tentang pembuatan sumur resapan
oleh penduduk agar air hujan dapat ditampung dan diresap lebih lama oleh tanah.
6 Diperbanyak ruang terbuka di perkotaan sebagai tempat peresapan air.
C. PERAIRAN LAUT
Laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu benua atau pulau dengan benua atau
pulau lainnya. Laut yang sangat luas disebut samudera. Jadi, dapat dikatakan
bahwa laut merupakan bagian dari samudera. Umumnya perairan laut merupakan massa air asin dengan kadar garam
cukup tinggi rata-rata 3,45. Laut memiliki sumber daya alam yang melimpah dan sampai saat ini belum dapat dimanfaatkan atau dikelola semuanya. Bumi
memiliki lima samudera, yaitu Samudera Pasifik, Atlantik, Hindia, Antartika, dan Artik. Lautan di bumi memiliki luas kira-kira 361.000.000 km
2
. Jadi lebih dari 70 luas permukaan bumi dengan kedalaman rata-rata 3.730 m.
Ilmu yang mempelajari laut atau lautan disebut Oceanografi. Objek yang
dipelajarinya, adalah mengenai keadaan fisik airnya, gerakannya, kedalamannya, kualitas airnya, pasang naik, pasang surut, dan lain-lain.
1. Zona pesisir dan pantai
Pantai shore atau beach, dalam bahasa Inggris adalah kenampakan
alam yang menjadi batas antara wilayah yang bersifat daratan dengan wilayah yang bersifat lautan. Wilayah pantai dimulai dari titik terendah air laut pada
saat surut hingga arah ke daratan sampai batas jauh gelombang atau ombak menjangkau daratan. Tempat pertemuan antara air laut dengan daratan tadi
dinamakan
garis pantai shore line. Garis pantai ini setiap saat berubah- ubah sesuai dengan perubahan pasang-surut air laut.
Di unduh dari : Bukupaket.com