178 212
o
F. Oleh karena itu, 100
o
C = 180
o
F. Alat pengukur temperatur udara adalah
termometer atau termograf. Termograf adalah alat pengukur temperatur yang bekerja atau merekam temperatur udara secara terus menerus setiap
hari. Termograf dilengkapi dengan sebuah pena dan silinder yang berputar otomatis.
Tabel 5.1 Beberapa Skala Pengukuran
Suhu udara merupakan keadaan panas udara pada suatu tempat. Suhu udara ditimbulkan oleh pancaran sinar matahari radiasi yang diserap permukaan
bumi. Permukaan bumi yang menyerap radiasi matahari akan naik suhunya, sehingga udara yang berada di sekitarnya di atasnya akan terpanasi. Dengan
demikian, terciptalah keadaan suhu udara di tempat tersebut akibat pemanasan dari naiknya suhu permukaan bumi. Udara panas yang berasal dari panas
permukaan bumi dapat naik ke atas melalui proses konveksi.
Konveksi adalah pergerakan udara panas yang naik ke atas.
Keadaan suhu udara di suatu tempat dipengaruhi oleh empat hal, yaitu sebagai berikut:
a. Lamanya penyinaran matahari
Semakin lama matahari menyinari permukaan bumi sekain panas udara disekitarnya.
b. Sudut datang sinar matahari
Jika sinar jatuh matahari tegak lurus di permukaan bumi maka suhu udara di sekitarnya akan lebih panas tetapi jika sinarnya jatuh condong misalnya
di pagi hari atau di sore hari maka suhu udara lebih rendah. Daerah di permukaan bumi yang selalu menerima sinar jatuh dalam keadaan
condong adalah di daerah lintang tinggi 30
o
– 60
o
LULS sehingga di daerah ini relatif lebih dingin daripada di daerah khatulistiwa.
c. Keadaan awan yang menutupinya
Semakin banyak awan suhu udara di permukaan bumi akan lebih dingin karena sinar matahari terhalang oleh keadaan awan.
d. Keadaan di permukaan bumi
Keadaan di permukaan bumi juga berpengaruh terhadap suhu suatu daerah. Jika di permukaan bumi merupakan padang pasir gurun maka keadaan
Skala pengukuran Titik didih air
Titik beku air Titik absolut
Fahrenheit 212
32 - 460
Celcius 100
- 273 Kelvin
373 273
Di unduh dari : Bukupaket.com
179 suhu pada siang hari akan lebih panas dibandingkan dengan permukaan
bumi yang ditumbuhi hutan. Udara akan menjadi panas karena adanya penyinaran matahari. Karena
penyinaran matahari, permukaan bumi menerima panas pertama. Udara akan menerima panas dari permukaan bumi yang dipancarkan kembali setelah diubah
dalam bentuk gelombang panjang.
Gambar 5.4 Termograf
Sumber: www.e-dukasi.net
Radiasi yang dipancarkan matahari tidak seluruhnya diterima oleh bumi. Bumi menyerap radiasi sebesar 51, selebihnya mengalami proses pembauran
7, pemantulan kembali oleh awan 20 dan oleh bumi 4, dan diserap oleh awan sekitar 3, serta molekul udara dan debu atmosfer sebesar 19.
Gambar 5.5 Intensitas Sinar Matahari
Sumber: www.e-dukasi.net
Panas yang diterima oleh permukaan bumi akan dipancarkan dan dirambatkan kembali melalui proses-proses berikut.
4 20
6 dipantulkanoleh
atmosfer Radiasi matahari 100
19 dibaurkan oleh awan dan
atmosfer dipantulkan
oleh awan
dipantulkan oleh permukaan
diserap Bumi 51
Di unduh dari : Bukupaket.com
180 a.
Konduksi, yaitu proses pemindahan panas pada molekul-molekul yang zat pengantarnya tidak ikut bergerak.
b. Konveksi, yaitu proses pemindahan panas pada molekul yang zat
pengantarnya ikut bergerak. c.
Radiasi, yaitu proses pemindahan panas melalui pancaran gelombang dari sumber panasnya.
Untuk mencatat intensitas pancaran matahari, digunakan alat yang dilengkapi dengan bola gas, tempat skala, dan kertas karbon yang mudah terbakar.
Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat dapat digunakan rumus:
T
X
= T
o
– 0,6
h 100
Keterangan: T
X
= temperatur rata-rata suatu tempat x yang dicari dengan satuan derajat Celcius
T
o
= temperatur suatu tempat yang sudah diketahui dengan satuan derajat Celcius
h = tinggi tempat x dengan satuan meter
Contoh: Temperatur di daerah Lembang 20
o
C. Ketinggian tempat 700 m di atas permukaan laut. Berapakah temperatur rata-rata di Ledeng?
Jawab: Diketahui:
T
o
= 20
o
C H
= 700 m di atas permukaan laut Ditanyakan T
X
? T
X
= 20 – 0,6 = 20 – 0,6 × 7
= 15,8
o
C Di Indonesia, keadaan suhu udara relatif bervariasi. Data rata-rata suhu
udara di beberapa kota di Indonesia, dapat kamu lihat pada tabel 5.2 berikut ini.
Di unduh dari : Bukupaket.com
181
Tabel 5.2 Rata-rata suhu udara di beberapa kota di Indonesia
Sumber: I Made Sandi, 1987, Rekayasa
Rata-rata suhu tahunan, di Indonesia sekitar 26,80 C. Dalam peta, daerah daerah yang suhu udaranya sama dihubungkan dengan
garis isotherm.
2. Tekanan udara