78 tahun 2061. Selain komet Halley terdapat
berbagai macam nama komet lainnya yang di antaranya, komet Hyakutake dan komet
Hale-Bopp.
Sekitar 251 juta tahun yang telah lalu, terjadi kepunahan sangat besar disebabkan
komet yang menabrak bumi. Kesimpulan itu diperoleh dari atom yang terjebak di
dalam kerangka molekul karbon. Tetapi belum diketahui di mana letak tempat
tabrakan komet dengan bumi tersebut. Pada saat kejadian bumi masih berupa satu benua
raksasa Pangea. Para ilmuwan berhasil mengidentifikasi jalur komet atau asteroid
yang menabrak bumi. Di dalam lapisan batu yang ada pada saat itu terdapat molekul
karbon rumit yang disebut
fullerene berisi isotop helium dan argon yang terjebak di dalamnya. Fullerene berisi sedikitnya
60 atom karbon dalam struktur yang mirip bola sepak. Para peneliti memperkirakan komet tersebut berdiameter 6 hingga 12 km. Asteroid atau
komet sebesar ini yang memusnahkan dinosaurus pada 67 juta tahun lalu.
Para ilmuwan menentukan ukuran atas dasar dua faktor. Jika berukuran kurang dari 6 km, dampaknya tidak global. Tapi jika berukuran lebih besar
dari 12 km, maka fullerene yang mengandung gas disebarkan ke seluruh dunia.
d. Asteroid
Asteroid atau planetoid adalah benda-benda langit berukuran kecil yang
bergerak mengelilingi matahari. Sebagian besar asteroid ditemukan antara orbit
Mars dan Jupiter. Dalam orbit ini, terdapat lebih dari 1.150 asteroid yang
memiliki diameter lebih dari 30 km. Dalam tata surya kita, diperkirakan
terdapat 30.000 asteroid, dan 6.000 di antarnya telah diketahui dengan pasti
orbitnya.
Gambar 3.19 Komet encke
Sumber: www.astrostudio.at
Gambar 3.20 Asteroid
Sumber: www.netrevalo.hu
Di unduh dari : Bukupaket.com
79
e. Meteor dan meteorit
Meteor, adalah benda angkasa berupa pecahan batuan yang jatuh masuk ke dalam
atmosfer bumi. Ketika meteor masuk ke dalam atmosfer bumi akan terjadi gesekan
dengan udara, sehingga benda tersebut akan menjadi panas dan terbakar. Meteor yang
tidak habis terbakar di atmosfer bumi dan sampai ke permukaan bumi disebut
meteorit. Tumbukan meteorit berukuran besar seringkali menimbulkan lubang besar
di permukaan bumi yang disebut
kawah meteorit, contohnya Kawah Meteorit
Arizona di Amerika Serikat yang lebarnya sekitar 1.265 m.
Gambar 3.22 Kawah Meteorit Arzona
Sumber: www.astronomija.co.yu
Berdasarkan jenis kandungan unsurnya, meteorit dibedakan menjadi dua kelompok meteorit, yaitu sebagai berikut.
1 Meteorit batu, yaitu meteorit yang kandungan materinya sebagian besar
terdiri atas kalsium dan magnesium. 2
Meteorit logam, yaitu meteorit yang kandungan materinya sebagian besar terdiri atas ferum dan nikel.
f. Bulan The moon
Bulan merupakan benda angkasa berbentuk bulat yang beredar mengelilingi bumi dalam suatu lintasan garis edar tertentu orbit. Oleh karena itu, bulan
disebut sebagai satelit alam bumi satelit artinya pengikut. Diameternya
± 3.476 km atau sekitar tiga perempat diameter bumi, jarak rata-rata ke
Gambar 3.21 Meteor
Sumber: www.wingimp.org
Di unduh dari : Bukupaket.com
80 bumi sekitar 384.000 km. Periode revolusi
bulan terhadap bumi sekitar 27,3 hari, sedangkan periode rotasinya tepat sama
dengan revolusinya yaitu 27,3 hari atau satu
bulan sideris, yaitu peredaran bulan mengelilingi bumi dalam suatu lingkaran
penuh 360 . Ciri bahwa bulan telah
menyelesaikan satu lingkaran penuh, apabila posisi bulan terhadap bintang
adalah tetap, atau jika dilihat dari bumi posisi bulan telah kembali pada keadaan
semula. Bulan merupakan benda angkasa sangat kecil gravitasinya, hanya 16
gravitasi bumi, akibatnya bulan tidak mampu mengikat atmosfer.
Ketiadaan atmosfer di bulan menjadikan keadaan bulan menjadi sangat sunyi karena tidak ada media yang berfungsi merambatkan gelombang suara.
Akibat lainnya adalah pada siang hari suhu permukaan bulan menjadi sangat panas, yakni dapat mencapai 100
C, sedangkan pada bagian bulan yang mengalami malam hari suhu permukaannya menjadi sangat dingin, yakni dapat
mencapai -150 C.
Bulan mengelilingi bumi dalam jangka waktu satu bulan. Pergerakan bulan dari waktu ke waktu menyebabkan terjadinya perubahan sudut yang dibentuk
oleh garis yang menghubungkan antara matahari, bumi, dan bulan. Perubahan sudut itu mengakibatkan terjadinya perubahan tampak bulan dilihat dari bumi
yang disebut
fase bulan. Apabila bulan berada pada posisi terdekat ke matahari maka bagian bulan yang menghadap ke bumi akan tampak gelap, keadaan
seperti itu disebut fase bulan baru.
Sementara bulan melanjutkan pergerakannya mengitari bumi, tampak bulan berubah pula menjadi
fase bulan sabit, lalu bulan setengah, bulan tiga perempat, kemudian bulan purnama. Setelah tercapai fase purnama,
fase berikutnya adalah kebalikannya hingga akhirnya terjadi fase gelap atau bulan baru.
3. Gerhana