Karakteristik hujan Jenis-jenis hujan Hujan orografis

194 Pada malam hari, suhu udara di atas lereng akan lebih cepat melepas panas, sedangkan di bagian lembahnya akan lebih lama menyimpan hawa panas. Akibatnya mengalirlah dari atas lereng angin pegunungan menuju lembah yang disebut angin gunung. Walaupun angin lembah dan angin gunung belum banyak dimanfaatkan oleh manusia, tetapi angin gunung dan angin lembah telah banyak membantu penyerbukan tanaman berbungan sehingga tanaman tersebut berbuah dan atau berkembang biak Di wilayah lembah, suhu udaranya masih relatif tinggi dibandingkan gunung atau pegunungan. Hal ini menyebabkan tekanan udara di lembah lebih rendah minimum. Akibatnya, berhembuslah angin arah gunung menuju lembah. Itulah yang dinamakan angin gunung. Suasana kedua angin ini akan sangat terasa, jika kamu berada di wilayah kaki gunung atau pegunungan. c Angin jatuh Angin jatuh disebut juga angin fohn, yaitu angin kering yang bergerak menuruni lereng pegunungan. Dilihat dari proses terjadinya, angin jatuh sebenarnya hampir sama dengan angin gunung. Faktor yang membedakan antara angin jatuh dan angin gunung terletak pada sifat-sifatnya. Sebagian besar angin jatuh bersifat kering dan panas. Hal ini terjadi jika angin jatuh bertiup dari daerah yang memiliki temperatur lebih tinggi dibandingkan daerah yang didatangi. Contoh angin jatuh yang terdapat di Indonesia, antara lain angin Wambraw Biak, Bahorok Sumatera Utara, Kumbang Cirebon, Gending Pasuruan, dan Brubu Makassar. Angin ini juga dapat bersifat kering dan dingin jika angin bergerak dari puncak pegunungan yang tinggi. Misalnya, angin Misal di pantai selatan Prancis, angin Bora di pantai Samudra Atlantik, dan angin Sirocco di pantai Laut Adriatik.

6. Curah hujan

a. Karakteristik hujan

Hujan adalah curahan butiran air dari atmosfer sampai ke permukaan bumi, baik berbentuk cair maupun padat es dan salju. Butiran air tersebut berasal dari uap air yang mengalami penggabungan antara partikelnya melalui inti kondensasi dan mengalami penurunan suhu sampai titik embun atau titik beku. Banyaknya curah hujan yang mencapai permukaan bumi selama selang waktu tertentu dinyatakan dengan ketebalan atau ketinggian air hujan. Ukuran ketebalan hujan dinyatakan dalam satuan milimeter mm. Alat penakar curah hujan disebut ombrometer. Ada dua jenis alat penakar hujan, yaitu rekaman otomatis dan nonrekaman. Prinsip penakaran yaitu menampung Di unduh dari : Bukupaket.com 195 air hujan yang langsung dari atmosfer sebelum jumlahnya berkurang akibat meresap ke dalam tanah, mengalir, atau menguap. Suatu kota yang memiliki curah hujan sebesar 2000 mm dalam setahun, artinya jika air hujan itu ditampung dengan tidak meresap, mengalir, atau menguap maka tingginya akan mencapai 2000 mm 2 meter. Jika kota itu datar maka akan mengalami banjir setinggi 2 meter.

b. Jenis-jenis hujan

Proses terjadinya hujan bermacam-macam, baik ketika awal proses kondensasi, pada saat awan pembawa hujan diarak angin maupun pada saat awan terangkat oleh arus konveksi yang membumbung dari bawah ke atas. Di bawah ini diterangkan beberapa jenis hujan yang terjadi di sekitar kita.

a. Hujan orografis

Proses hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena awan yang membawa hujan diarak oleh angin dari bagian permukaan bumi yang rendah menaiki lereng gunung atau pegunungan. Pada ketinggian tertentu, uap air mengalami pendinginan dan mengalami kondensasi, maka terjadilah hujan di lereng pegunungan tersebut. Jika angin bertiup pada suatu lereng pegunungan itu, maka hujan orografis hujan pegunungan akan terjadi pula sepanjang tahun. Lereng gunung yang selalu mendapat curah hujan orografis disebut lereng hadap hujan, sedangkan lereng sebelahnya yang tidak kebagian curah hujan disebut lereng bayangan hujan.

b. Hujan zenital