BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Metode penelitian adalah penentuan metode yang sering pula disebut dengan strategi pemecahan masalah, karena pada tahap ini memberikan
gambaran bagaimana suatu masalah dalam penelitian yang ada dipecakan atau ditemukan jawabannya. Dalam memilih metode yang tepat dalam
penelitian tergantung dari maksud dan tujuan penelitian. Pada penelitian ini menggunakan riset kualitatif yang bertujuan untuk
menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi
atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang dikumpulkan sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang
diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman kualitas data bukannya banyaknya
kuantitas data Kriyantono, 2007 : 58.
3.2. Obyek, Fokus dan Instrumen Penelitian
3.2.1. Obyek Penelitian
Obyek merupakan gejala yang menjadi focus peneliti untuk diamati. Obyek itu sebagai atribut dari sekelompok orang atau obyek yang
mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu. Dalam penelitian kualitatif digunakan variabel mandiri tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Dalam
42
43
penelitian ini yang menjadi variabel adalah implementasi kebijakan retribusi pengaturan tempat usaha pedagangan kaki lima di daerah sekitar
monumen kota Sampang Madura.
3.2.2. Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting dalam usaha menentukan batasan-batasan atau cakupan yang akan dilakukan,
dimana dengan diterapkannya fokus penelitian akan jelas batasannya dan juga mempertajam dalam analisis pembatasan. Sehingga dalam penelitian
ini yang menjadi fokus penelitian mengenai implementasi kebijakan Perda Daerah Kota Sampang Nomor 27 Tahun 2002 tentang retribusi pengaturan
tempat dan usaha pedagang kaki lima, sebagai berikut: 1.
Setiap orang yang telah memperoleh izin menggunakan tempat, dikenakan retribusi sebesar Rp. 50,- lima puluh rupiahm
2
perhari 2.
Apabila tidak membayar tepat waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 dua persen
setiap bulan dari besarnya retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan Surat Tagihan
Retribusi Daerah. Ketentuan retribusi yang diatur dalam Perda No.27 Tahun 2002
Kota Sampang, berisi tentang: 1.
Ketentuan retribusi yang diatur dalam Perda No.27 Tahun 2002 Kota Sampang, berisi tentang:
44
a Pengenaan retribusi setiap orang Ketentuan Retribusi Bagi Setiap
Orang yang menggunakan tempat b
Azas pembayaran retribusi: 1
Besarnya retribusi sebesar Rp. 50,- lima puluh rupiah m perhari.
2 Tanda bukti pembayaran dengan di berikan karcis.
c Bentuk, ukuran dan warna karcis, di tetapkan oleh Pemerintah
Daerah dengan di beri tanda perporasi pengesahan. Pemberian
karcis bertujuan
untuk mengetahui seberapa banyak PKL yang ada di paguyuban.
2. Tata cara pembayaran retribusi diatur dalam Perda 27 Tahun 2002
Kota Sampang, yang menyatakan : a
Kepala Daerah menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran retribusi yang tertuang paling lama 30 tiga puluh hari
setelah saat terutang. b
Apabila tidak membayar tepat waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 dua
persen setiap bulan dari besarnya retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan Surat
Tagihan Retribusi Daerah.
45
3.2.3. Instrumen Penelitian
Di dalam mengadakan penelitian kaulitatif, peneliti sebagai instrumen penelitian. Peneliti adalah ”key instrument” atau alat peneliti
utama bahwa peneliti dapat menilai dan mngambil keputusan serta peneliti lebih banyak bergantung pada dirinya sebagai alat pengumpul data karena
peneliti memegang peranan utama pada penelitian kualitatif. Sedangkan ”key person” adalah orang yang paling menetukan dalam suatu penelitian
kualitatif. Key person dalam penelitian ini adalah Camat kota Sampang dan Satpol PP. Peneliti mengadakan pengamatan sendiri atau wawancara
yang dilakukan dengan pegawai yang berkaitan secara langsung pada penagturan usaha yang ada di aln-alun kota Sampang dan pedagang kaki
lima yang melaksanakan kebijakan tersebut. Dalam penelitian kaulitatif tidak digunakan alat-alat seperti test
atau angket seperti yang lazim digunakan dalam penelitian kuantitatif. Hanya manusia sebagai instrumen dapat memahami makna interaksi antar
manusia, membaca gerak muka, menyelami perasaan dan nilai terkandung dalam ucapan atau perbuatan responden. Walaupun digunakan alat rekam
atau kamera, peneliti tetap memgang peranan utama sebagai alat penelitian.
46
3.3. Situs Penelitian