Pendahuluan Uji aktivitas antiinflamasi infusa herba baru Cina (Artemisia vulgaris L.) terhadap mencit betina galur swiss terinduksi karagenin menggunakan Plethysmometer.

1

1. Pendahuluan

Respon pertahanan tubuh terhadap invasi benda asing, kerusakan jaringan, atau keduanya disebut inflamasi. Penyebab inflamasi antara lain adalah mikroorganisme, trauma mekanis, zat-zat kimia, dan pengaruh fisika. Tujuan akhir dari respon inflamasi adalah menarik protein plasma dan fagosit ke tempat yang mengalami cedera atau terinvasi agar keduanya dapat mengisolasi, menghancurkan, atau menginaktifkan agen yang masuk; membersihkan debris dan mempersiapkan jaringan untuk proses penyembuhan. Gejala respon inflamasi meliputi, rubor kemeraham,kalor panas, dolor nyeri, dan tumor pembengkakan. Respon inflamasi dapat bersifat akut maupun kronik. Inflamasi akut terjadi setelah terjadi cedera, sedangkan inflamasi kronik merupakan inflamasi yang berlangsung lebih dari dua minggu dan dapat timbul setelah inflamasi akut, misalnya karena infeksi yang tidak sembuh Corwin, 2008. Inflamasi merupakan reaksi setempat dari jaringan atau sel terhadap suatu rangsang atau cedera. Setiap ada cedera, terjadi rangsangan untuk dilepaskanya zat kimia tertentu yang akan menstimulasi terjadinya perubahan jaringan pada reaksi radang tersebut, diantaranya adalah histamin, serotonin, bradikinin, leukotrin dan prostaglandin. Histamin bertanggung jawab pada perubahan yang paling awal yaitu menyebabkan vasodilatasi pada arteriol yang didahului dengan vasokonstriksi awal dan peningkatan permeabilitas kapiler, hal ini menyebabkan perubahan distribusi sel darah merah. Oleh karena aliran darah yang lambat, sel darah merah akan menggumpal, akibatnya sel darah putih terdesak kepinggir, makin lambat aliran darah maka sel darah putih akan menempel pada dinding pembuluh darah makin lama makin banyak. Perubahan permeabilitas yang terjadi menyebabkan cairan keluar dari pembuluh darah dan berkumpul dalam jaringan.Bradikinin bereaksi lokal menimbulkan rasa sakit, vasodilatasi, meningkatkan permeabilitas kapiler.Sebagai penyebab radang, prostaglandin berpotensi kuat setelah bergabung dengan mediator inflamasi lainnya Mansjoer, 1999. 2 Sejak dahulu, tanaman yang ada di Indonesia ini menjadi bahan penelitian dan kajian yang mendalam dari pakar dunia. Penelitian terhadap berbagai tanaman yang berkhasiat terus dilakukan. Berbagai penemuan telah membawa pandangan baru bagi dunia pengobatan, khususnya sebagai pengobatan alternatif ketika pengobatan modern perlahan beralih dari masyarakat Sulaksana,dkk., 2004. Salah satu tanaman obat dari kekayaan alam Indonesia adalah tanaman baru cina Artemisia vulgaris L.. Tanaman baru cina memiliki banyak kegunaan diantaranya untuk mengobati penyakit yang berkaitan dengan sistem pencernaan, seperti mulas, diare, konstipasi, pencernaan lemah, dan muntah yang berkepanjangan. Selain itu, dapat juga digunakan sebagai pencahar untuk obesitas, epilepsi, sedatif, dan untuk gangguan menstruasi Heyne, 1987. Tanaman baru cina memiliki kandungan antara lain : minyak atsiri phellandrene, cadinene, thujvl alkohol, alfa-amirin, fernenol, dehydromatricaria ester, cineole, terpinen-4-ol, beta-karyophyllene, 1-quebrachitol Arisandi dan andriani, 2006, flavonoid, zat-zat fenolik, dan kumarin Tan, 1998. Artemisia vulgaris L. yang biasanya disebut mugwort pada penelitan uji anti-inflamasi pada bagian daun yang diekstrak dengan 70 metanol didapati bahwa pada dosis 400 mgkg memberikan penghambatan yang signifikan terhadap pembentukan jaringan granumolatus yang mengindikasikan bahwa ekstrak ini dapat menghambat inflamasi sub kronis, yang membuktikan bahwa tanaman baru cina adalah tanaman yang memilikki potensi untuk digunakan sebagai bahan baku pada obat-obatan modern Afsar et al., 2013. Pada uji antiinflamasi secara akut yang dilakkukan oleh Ashok dan Upadhyaya2013 ekstrak methanol herba baru cina menunjukkan efek antiinflamasi pada dosis 400mgkgBB memberikan hasil inhibisi terhadap udema di telapak kaki tikus sebesar 50 setelah 3 dan 4 jam. Sediaan infusa dipilih karena merupakan metode penyarian yang mudah dilakukan dan tidak memakan waktu serta dapat langsung diaplikasikan oleh masyarakat luas. Tujuan dari penelitian ini sendiri adalah untuk mengetahui PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 apakah infusa herba baru cina memilikki efek antiinflamasi terhadap telapak kaki mencit yang diinduksi karagenin 3. Flavonoid juga larut air sehingga pembuatannya dalam sediaan infusa memungkinkanWidyawati, Budianta, Kususma, dan Wijaya, 2014. Kuersetin yang merupakan flavonoid utama yang terdapat dalam tanaman baru cina juga terbukti dapat larut dalam air meski kelarutannya kecil dan membutuhkan bantuan panas untuk meningkatkan kelarutannya Srinivas, King, Howard, Monrad, 2010.

2. Metode Penelitian