METODE PENELITIAN SMP Negeri Kecamatan Negara Batin

29

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan disajikan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, populasi, sampel dan teknik penarikan sampel, variabel dependen dan variabel independen, teknik pengujian instrumen, teknik analisis data, dan teknik pengujian hipotesis. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksplanatori yaitu menguji hipotesis atau teori yang menjelaskan mengapa suatu fenomena terjadi. Penelitian ini juga merupakan penelitian deskriptif yaitu digunakan untuk mendeskripsikan kepemimpinan transformasional kepala sekolah, efikasi kolektif guru dan juga digunakan untuk mendeskripsikan demografi responden. Penelitian ini menggunakan metode regresi linear sederhana yaitu digunakan untuk menganalisis besarnya pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Negeri 3 dan SMP Negeri 4 Kecamatan Negara Batin pada bulan Oktober – November 2015. Sekolah ini dipilih untuk mengetahui apakah ada kontribusi “Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dengan Efikasi Kolektif Guru” . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek pada penelitian ini adalah guru-guru di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Negeri 3 dan SMP Negeri 4 Kecamatan Negara Batin pada bulan Oktober 2015. 2. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah terhadap Efikasi Kolektif Guru. D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel 1. Populasi Populasi pada penelitiah ini adalah guru-guru di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Negeri 3 dan SMP Negeri 4 Kecamatan Negara Batin pada bulan Oktober – November 2015. 2. Sampel Sampel pada penelitian ini adalah 72 guru dari empat sekolah yang telah disebutkan di atas. 3. Teknik Penarikan Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sampel jenuh yaitu seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Hal itu dilakukan karena jumlah populasinya kecil atau terjangkau keseluruhan oleh peneliti. Peneliti mengambil sampel pada empat sekolah dengan pertimbangan guru tersebut memiliki efikasi kolektif. E. Operasionalisasi Variabel Untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas dan menghindari kesalahpahaman pembaca, peneliti menyebutkan definisi dari setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Variabel Independen Variabel Independen variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen pada penelitian ini adalah Kepemimpinan Transformasional. Kepemimpinan transformasional merupakan proses dimana orang terlibat dengan orang lain dan menciptakan hubungan yang meningkatkan motivasi dan moralitas yang tinggi serta mampu mentransformasi bawahan guru dalam mencapai tujuan sekolah visi dan misi. Menurut Leithwood 1994: 507 ada delapan dimensi yang digunakan untuk menentukan perilaku kepemimpinan transformasional, yaitu: a. Mengembangkan visi bersama bagi sekolah: perilaku pemimpin yang dimaksudkan untuk mengembangkan, mengartikulasikan, dan menyalurkan visi serta membuat mereka memahami dan melakukan visi tersebut. b. Membangun konsensus tentang tujuan prioritas sekolah: perilaku yang mampu mendorong terjadinya kerjasama diantara para staf dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. c. Menciptakan ekspektasi kinerja yang tinggi: perilaku yang menunjukkan ekspektasi yang tinggi terhadap para staf supaya mampu bekerja secara inovatif serta profesional demi mendapatkan hasil yang maksimal. d. Menjadi panutan atau model: kepala sekolah di mana perilaku dan tindakannya bisa menjadi teladan atau contoh yang baik kepada para staf. e. Memberi support atau dukungan: perilaku kepala sekolah dengan memahami kemampuan dan ketertarikan para staff serta mencari tahu pemahaman para guru terhadap suatu masalah serta memberi penghargaan atas kerja keras mereka. f. Menyediakan stimulasi intelektual: perilaku kepala sekolah mengajak para staf untuk mencoba sesuatu yang baru serta mengkaji kembali asumsi- asumsi tentang pekerjaan mereka dan memikirkan kembali bagaimana mewujudkan asumsi tersebut. g. Membangun kultur sekolah: perilaku kepemimpinan kepala sekolah yang mampu membangun norma sekolah, nilai, keyakinan dan sikap yang mendorong terciptanya sikap saling percaya dan perhatian antara para staf. h. Membangun kultur kolaboratif: perilaku kepemimpinan kepala sekolah dengan memberi kesempatan kepada para guru dalam pengambilan keputusan terkait tugas-tugas guru dan memberitahukan permasalahan yang terdapat di sekolah tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Variabel Dependen Variabel dependen variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah Efikasi Kolektif. Menurut Bandura Feist J Feist G, 2010 Efikasi kolektif merupakan “keyakinan yang dimiliki manusia mengenai kemampuan kelompok untuk hasil yang ingin dicapai”. Efikasi kolektif merupakan kepercayaan diri seseorang di mana kepercayaan itu ditujukkan kepada kelompok, bahwa mereka mampu menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Indikator untuk mengukur efikasi kolektif guru, yaitu: a. Analisis terhadap tugas guru Dalam analisis tugasnya, guru menilai apa saja sarana prasarana yang mereka gunakan untuk kesuksesan dalam mengajar serta mengetahui kendala yang dialami selama proses pembelajaran baik dalam mempersiapkan bahan ajar, menyampaikan isi materi maupun menilai hasil pembelajaran. Hal ini diperlukan agar pencapaian tujuan dalam pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. b. Assesmen terhadap kompetensi guru Guru menilai bahwa rekan kerjanya memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Hal ini dilakukan agar guru dapat memberikan pembelajaran yang baik sehingga tercipta proses pembelajaran yang bermakna bagi siswa. F. Data yang diperlukan Data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah data primer, yakni merupakan data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan kuesioner sebagai sumber informasi yang dibutuhkan. Data primer ini meliputi: 1. Data Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah yang diukur menggunakan delapan dimensi yang dikembangkan Leithwood, 1994. Tabel data kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebagai berikut. Tabel 3.1 Dimensi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Variabel Dimensi Kepemimpinan Transformasional 1. Mengembangkan visi bersama bagi sekolah 2. Membangun konsensus tentang tujuan-tujuan dan prioritas sekolah 3. Menciptakan ekspektasi kinerja yang tinggi 4. Menjadi model 5. Memberi dukungan support 6. Menyediakan stimulasi intelektual 7. Membangun kultur sekolah 8. Membangun struktur kolaboratif 2. Data Efikasi Kolektif Guru diukur dengan menggunakan dua dimensi yang dikembangkan oleh Bandura 1997, seperti yang diuraikan dalam tabel berikut: Tabel 3.2 Dimensi Efikasi Kolektif Guru Variabel Dimensi Efikasi Kolektif 1. Analisis tugas Guru 2. Assesmen terhadap Kompetensi Guru G. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner atau angket. Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden. Kuesioner diberikan dengan tujuan untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih. Data yang akan diberikan berupa kisi-kisi tentang kepemimpinan transformasional dan efikasi kolektif guru, selengkapnya peneliti sajikan dalam lampiran. H. Teknik Pengujian Instrumen Dalam penelitian ilmiah, untuk menjamin tingkat konsistensi penelitian agar mencapai kebenaran, penelitian itu harus valid dan reliabel. 1. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi uukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah Azwar, 1992 Pengujian validitas menggunakan validitas isi Content validity dimana butir skala yang mencerminkan domain konsep yang sedang diteliti. Untuk mengetahui valid atau tidak masing-masing pertanyaan, maka kriteria statistik sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Jika r hitung r tabel dan bernilai positif, maka variabel tersebut valid. b. Jika r hitung r tabel dan bernilai negatif, maka variabel tersebut tidak valid. Rumus Validitas: r xy = N∑XY – ∑X ∑Y Keterangan: r xy : koefisien korelasi antar skor item dan skor total X : skor masing-masing item tes Y : skor total seluruh item tes n : jumlah item pertanyaan. 1 Hasil pengujian Validitas Pengujian validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen dalam melakukan fungsi ukurnya. Berikut ini akan dipaparkan hasil dari uji validitas variabel kepemimpinan transformasional dari masing-masing dimensi Tabel 3.3 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dimensi Visi Bersama No r tabel r hitung Keterangan KT1 0,235 0, 537 Valid KT14 0,235 0, 585 Valid KT24 0,235 0, 608 Valid KT37 0,235 0, 610 Valid KT44 0,235 0, 633 Valid Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa pada dimensi membangun visi bersama terdapat 5 item pernyataan kuesioner valid. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,235. Tabel 3.4 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dimensi Membangun Konsensus Sekolah No r tabel r hitung Keterangan KT11 0,235 0, 558 Valid KT33 0,235 0, 772 Valid KT49 0,235 0, 626 Valid Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa pada dimensi membangun konsensus sekolah terdapat 3 item pernyataan kuesioner valid. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,235. Tabel 3.5 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dimensi Ekspektasi Kinerja Tinggi No r tabel r hitung Keterangan KT9 0,235 0, 725 Valid KT26 0,235 0, 735 Valid KT30 0,235 0, 597 Valid KT47 0,235 0, 699 Valid Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa untuk dimensi ekspektasi kinerja tinggi terdapat 4 item pernyataan kuesioner valid. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,235. Tabel 3.6 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dimensi Menjadi Model No r tabel r hitung Keterangan KT4 0,235 0, 685 Valid KT10 0,235 0,654 Valid KT12 0,235 0, 545 Valid KT13 0,235 0, 654 Valid KT20 0,235 0, 722 Valid KT21 0,235 0, 673 Valid KT27 0,235 0, 694 Valid KT45 0,235 0, 616 Valid KT50 0,235 0, 673 Valid Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa untuk dimensi menjadi model terdapat 9 item pernyataan kuesioner valid. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,235. Tabel 3.7 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dimensi Dukungan Individual No r tabel r hitung Keterangan KT5 0,235 0, 692 Valid KT16 0,235 0,696 Valid KT22 0,235 0, 655 Valid KT28 0,235 0, 624 Valid KT32 0,235 0, 542 Valid KT42 0,235 0, 531 Valid KT43 0,235 0, 501 Valid Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa untuk dimensi dukungan individual terdapat 7 item pernyataan kuesioner valid. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,235. Tabel 3.8 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dimensi Memberi Stimulasi Intelektual No r tabel r hitung Keterangan KT2 0,235 0, 497 Valid KT6 0,235 0,615 Valid KT17 0,235 0, 573 Valid KT25 0,235 0, 669 Valid KT29 0,235 0, 692 Valid KT31 0,235 0, 570 Valid KT34 0,235 0, 668 Valid Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa untuk dimensi memberi stimulasi intelektual terdapat 7 item pernyataan kuesioner valid. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,235. Tabel 3.9 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dimensi Membangun Kultur Sekolah No r tabel r hitung Keterangan KT7 0,235 0, 599 Valid KT19 0,235 0,674 Valid KT35 0,235 0, 478 Valid KT38 0,235 0, 599 Valid KT39 0,235 0, 647 Valid KT40 0,235 0, 616 Valid KT46 0,235 0, 676 Valid KT48 0,235 0, 379 Valid Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa dimensi membangun kultur sekolah terdapat 8 item pernyataan kuesioner valid. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,235 Tabel 3.10 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif No r tabel r hitung Keterangan KT3 0,235 0, 623 Valid KT8 0,235 0,523 Valid KT15 0,235 0, 632 Valid KT18 0,235 0, 605 Valid KT23 0,235 0,593 Valid KT36 0,235 0,623 Valid KT41 0,235 0,026 Tidak Valid Sumber: Data Diolah, 2015 Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa untuk dimensi menciptakan struktur kolaboratif terdapat 6 item pernyataan kuesioner valid dan 1 item pernyataan tidak valid. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,235. Hasil uji validitas tersebut menunjukkan bahwa item-item pernyataan yang mengukur variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah 49 item valid dan 1 item yang tidak valid. Berikut ini akan dipaparkan hasil uji validitas variabel efikasi kolektif guru. Tabel 3.11 Uji Validitas Efikasi Kolektif No r tabel r hitung Keterangan EK1 0,235 0,318 Valid EK2 0,235 0,332 Valid EK3 0,235 0,762 Valid EK4 0,235 0,691 Valid EK5 0,235 0,762 Valid EK6 0,235 0,159 Tidak Valid EK7 0,235 0,691 Valid EK8 0,235 0,762 Valid EK9 0,235 0,578 Valid EK10 0,235 0,595 Valid EK11 0,235 0,717 Valid EK12 0,235 0,267 Valid EK13 0,235 0,717 Valid EK14 0,235 0,566 Valid EK15 0,235 0,631 Valid EK16 0,235 0,343 Valid EK17 0,235 0,339 Valid EK18 0,235 0,301 Valid EK19 0,235 0,631 Valid EK20 0,235 0,343 Valid EK21 0,235 0,553 Valid Sumber: Data diolah, 2015 Hasil uji validitas terhadap item pertanyaan yang mengukur efikasi kolektif menunjukkan bahwa 20 item pernyataan valid dan 1 item pernyataan yang tidak valid. 1 Reliabilitas Realibilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu data dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Soal tes dikatakan reliabel jika memenuhi kriteria yaitu harga Alpha Cronbach 0,60. Rumus yang digunakan yaitu rumus alfa cronbach sebagai berikut: r ii= Keterangan: r ii = reabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑σ b 2 = jumlah varians butir σ1 2 = varians total Uji reabilitas pada variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan efikasi kolektif guru menggunakan taraf signifikan 5 . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil uji reabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.12 Hasil Uji Reabilitas Variabel Dimensi Nilai AlphaCronbach Keterangan K epemim pin a n T ra snfo rma sio na l Visi Bersama 0,725 Reliabel Membangun Konsensus Sekolah 0,748 Reliabel Ekspektasi Kinerja yang Tinggi 0,764 Reliabel Menjadi Model 0,762 Reliabel Dukungan Individual 0,742 Reliabel Memberi Stimulasi Intelektual 0,743 Reliabel Membangun Kultur Sekolah 0,731 Reliabel Menciptakan Kultur Kolaboratif 0,751 Reliabel Efikasi Kolektif 0,728 Reliabel Sumber: Data Diolah, 2015 Hasil Alpha Conbrach pada variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan efikasi kolektif dikatakan reliabel karena karena Alpha Cronbach 0,60.

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif a. Deskripsi responden menurut masa kerja, tingkat pendidikan dan status pekerjaan. b. Deskripsi variabel Untuk pengkategorian variabel pada penelitian ini menggunakan rumus: Range = Hasil penelitian kemudian dikategorikan ke dalam kelompok kepemimpinan transformasional kepala sekolah dinilai sangat transformatif, transformatif, cukup transformatif, tidak transformatif dan sangat tidak transformatif dan efikasi kolektif guru yaitu dinilai sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah. 1 Kepemimpinan transformasional Kepala Sekolah a Dimensi Visi Bersama Deskriptif dimensi visi bersama diperoleh melalui dua cara mencari nilai tertinggi dan terendah serta mencari nilai interval kelas. Berikut ini penjelasannya 1 Mencari nilai tertinggi dan terendah Terdapat 5 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut: Nilai tertinggi = 5 item x 5 = 25 Nilai terendah = 5 item x 1 = 5 2 Mencari nilai interval kelas Range = Range = = 4 Maka nilai interval kelas variabel kepemimpinan kepala sekolah adalah 4. b Dimensi Membangun Konsensus Sekolah Deskriptif dimensi membangun konsensus sekolah diperoleh melalui dua cara mencari nilai tertinggi dan terendah serta mencari nilai interval kelas. Berikut ini penjelasan 1 Mencari nilai tertinggi dan terendah Terdapat 3 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut: Nilai tertinggi = 3 item x 5 = 15 Nilai terendah = item x 1 = 3 2 Mencari nilai interval kelas Range = Range = = 2,4 ≈ 2 Maka nilai interval kelas variabel kepemimpinan kepala sekolah adalah 2. a Dimensi Ekspektasi Kinerja yang Tinggi Deskriptif dimensi ekspektasi kinerja yang tinggi diperoleh melalui dua cara mencari nilai tertinggi dan terendah serta mencari nilai interval kelas . Berikut ini penjelasan 1 Mencari nilai tertinggi dan terendah Terdapat 4 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut: Nilai tertinggi = 4 item x 5 = 20 Nilai terendah = 4 item x 1 = 4 2 Mencari nilai interval kelas Range = Range = = 3,2 ≈ 3 Maka nilai interval kelas variabel kepemimpinan kepala sekolah adalah 3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b Dimensi Menjadi Model Deskriptif dimensi menjadi model diperoleh melalui dua cara mencari nilai tertinggi dan terendah serta mencari nilai interval kelas . Berikut ini penjelasan 1 Mencari nilai tertinggi dan terendah Terdapat 9 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka diperoleh Nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut: Nilai tertinggi = 9 item x 5 = 45 Nilai terendah = 9 item x 1 = 9 2 Mencari nilai interval kelas Range = Range = = 7,2 ≈ 7 Maka nilai interval kelas variabel kepemimpinan kepala sekolah adalah 7. c Dimensi Dukungan Individual Deskriptif dimensi dukungan individual diperoleh melalui dua cara mencari nilai tertinggi dan terendah serta mencari nilai interval kelas . Berikut ini penjelasan 1 Mencari nilai tertinggi dan terendah Terdapat 7 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut: Nilai tertinggi = 7 item x 5 = 35 Nilai terendah = 7 item x 1 = 7 2 Mencari nilai interval kelas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Range = Range = = 5,6 ≈ 6 Maka nilai interval kelas variabel kepemimpinan kepala sekolah adalah 6. d Dimensi Stimulasi Intelektual Deskriptif dimensi stimulasi intelektual diperoleh melalui dua cara mencari nilai tertinggi dan terendah serta mencari nilai interval kelas . Berikut ini penjelasan 1 Mencari nilai tertinggi dan terendah Terdapat 7 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut: Nilai tertinggi = 7 item x 5 = 35 Nilai terendah = 7 item x 1 = 7 2 Mencari nilai interval kelas Range = Range = = 5,6 ≈ 6 Maka nilai interval kelas variabel kepemimpinan kepala sekolah adalah 6. e Dimensi Membangun Kultur Sekolah Deskriptif dimensi membangun kultur sekolah diperoleh melalui dua cara mencari nilai tertinggi dan terendah serta mencari nilai interval kelas . Berikut ini penjelasan. 1 Mencari nilai tertinggi dan terendah Terdapat 8 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut: Nilai tertinggi = 8 item x 5 = 40 Nilai terendah = 8 item x 1 = 8 2 Mencari nilai interval kelas Range = Range = = 6,4 ≈ 6 Maka nilai interval kelas variabel kepemimpinan kepala sekolah adalah 6. f Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif Deskriptif dimensi menciptakan struktur kolaboratif diperoleh melalui dua cara mencari nilai tertinggi dan terendah serta mencari nilai interval kelas . Berikut ini penjelasan 1 Mencari nilai tertinggi dan terendah Terdapat 7 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut: Nilai tertinggi = 7 item x 5 = 35 Nilai terendah = 7 item x 1 = 7 2 Mencari nilai interval kelas Range = Range = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI = 5,6 ≈6 Maka nilai interval kelas variabel kepemimpinan kepala sekolah adalah 6. 3 Efikasi Kolektif Guru Analisis deskriptif efikasi kolektif guru diperoleh melalui dua cara mencari nilai tertinggi dan terendah serta mencari interval kelas. Berikut penjelasannya 1 Mencari nilai tertinggi dan nilai terendah Terdapat 21 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka di peroleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut: Nilai tertinggi = 21 x 5 = 105 Nilai terendah = 21 x 1 = 21 2 Mencari nilai interval kelas Range = Range = = 16,8 ≈ 17 Maka nilai interval kelas variabel efikasi kolektif guru adalah 17.

2. Teknik Pengujian Hipotesis

a. Uji Prasyarat 1 Uji Normalitas Pengujian normalitas yang umum digunakan adalah teknik kolmogorov- Smirnov. Kriteria pengujian normalitas, nilai p value Sig 0.05. nilai p value Sig merupakan nilai perhitungan hasil pengujian normalitas. Hal ini menunjukkan permintaan H 1 , sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel berdistribusi normal.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN EFIKASI DIRI Hubungan antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah dan Efikasi Diri dengan Kinerja Guru.

0 3 22

HUBUNGAN PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN EFIKASI DIRI Hubungan antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah dan Efikasi Diri dengan Kinerja Guru.

0 2 20

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI, DAN KETERAMPILAN GURU Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Dan Ketrampilan Guru Terhadap Kinerja Guru SD Di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan

0 1 14

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI, DAN KETERAMPILAN GURU Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Dan Ketrampilan Guru Terhadap Kinerja Guru SD Di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan

0 1 16

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN EFIKASI KOLEKTIF DENGAN HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN EFIKASI KOLEKTIF DENGAN KINERJA PERANGKAT KERJA DAERAH KABUPATEN BLORA.

2 3 18

KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI, KESEJAHTERAAN, DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU Kontribusi Iklim Komunikasi,Kesejahteraan, dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali

0 2 22

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru.

0 0 16

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN JOMBANG BANTEN.

0 0 74

Kontribusi gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru SMA di Magelang tahun 2015.

0 1 207

Kontribusi gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru SMP di Kecamatan Tempel.

0 4 169