Saran KESIMPULAN DAN SARAN

82 bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat menjadi prediktor efikasi kolektif guru.

B. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa masih banyak keterbatasan dan kesulitan yang dialami dalam melakukan penelitian, antara lain: 1. Peneliti menyadari bahwa masih banyak faktor lain yang mempengaruhi efikasi kolektif guru. Faktor lain yang dimaksud adalah kemahiran interpersonal yaitu mampu berkomunikasi dengan baik secara langsung. Osman Yusoff: 2010. Komunikasi yang baik antara kepala sekolah dan guru akan membantu dalam penyelesaian tugas-tugas. 2. Dalam penelitian ini kontribusi variabel gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru termasuk kecil. 3. Peneliti tidak mampu mengontrol kejujuran responden dalam memberikan penilaian terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan efikasi kolektif guru.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dikemukanan peneliti bagi kepala sekolah, bagi guru dan bagi peneliti selanjutnya. Saran untuk kepala sekolah antara lain: 1. Bagi Kepala Sekolah Seorang kepala sekolah diharapkan mampu meningkatkan peran dalam kepemimpinan di sekolah. Hal ini diharapkan agar kepala sekolah dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 memberikan kontribusi yang lebih banyak misalnya melibatkan para guru dalam membuat perencanaan dan juga pengorganisasian sehingga pembagian tugas guru lebih jelas serta penempatan staff sesuai dengan kompetensi yang dimiliki sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien dan efektif. Kepala sekolah juga harus banyak meluangkan waktu untuk berdikusi dengan para staf. Hal yang perlu didiskusikan misalnya tentang tugas-tugas guru yang terkait dengan tujuan sekolah, lebih terbuka terhadap kritik dan saran dari para guru dan lebih banyak berkomunikasi kepada para guru sehingga tujuan dapat dicapai secara bersama-sama. 2. Bagi Guru Guru disarankan untuk mempertahankan kepercayaan baik kepada kepala sekolah maupun terhadap sesama rekan kerja dalam pencapain tujuan sekolah, misalnya lebih terbuka terhadap sesama rekan kerja, berani mengungkapkan pendapat, ide dan kritik untuk meningkatkan kepedulian terhadap kepala sekolah dan rekan kerja, lebih sering komunikasi dan bertukar pengalaman pembelajaran serta saling membantu sama lain dalam menyelesaikan tugas-tugas guru sehingga tidak ada pihak yang merasa dibebankan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian serupa dengan menambahkan variabel bebas pada penelitian. 84 b. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah tidak memberikan kontribusi banyak terhadap efikasi kolektif guru, maka perlu di lakukan penelitian serupa dengan variabel yang berbeda. c. Peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti kontribusi terhadap efikasi kolektif guru dapat mempertimbangkan variabel lain selain kepemimpinan transformasional. d. Peneliti selanjutnya yang tertarik melakukan penelitian yang sama dapat menambah teknik pengumpulan data seperti observasi dan wawancara. 85 DAFTAR PUSTAKA Ananto, Y.A 2013. “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah”. Jurusan Managemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta PT Rineka Cipta Azwar, S. 1992. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bandura, A. 1997. Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: W.H Freeman and Company Feist, J. dan Feist, G.J. 2010. “Teori Kepribadian edisi ketujuh” Theories Of Personality ”. Jakarta: Salemba Humanika Quartely. 30, 4, 507 Hikmat, M. M 2011. “Metode Penelitian dalam perspektif ilmu komunikasi dan sastra”. Bandung: Graha Ilmu Ismail, A. Komuniti Pembelajaran Profesional dan Efikasi Kendiri Guru Sekolah Menengah di Pulau Pinang. Diunduh pada 11 Agustus 2015. Tersedia: http:umepublication.um.edu.myfilebankpublished_article7213Januari 20Bil202.20Isu20120-201.pdf Joanes, C. 2014. “Hubungan antara Efikasi Kolektif dengan Kreativiti Pengajaran dalam Kalangan Guru-guru Sekolah Rendah Pedalaman Satu di Beberapa Buah Daerah di Sabah” . International Conference on Education. 112-119 Johari, K 2009. “Pola Efikasi Guru-guru Novis Sekolah Menengah”. Vol 6 Kanesan, A.G. Pengaruh Kepemimpinan Pentadbir Sekolah terhadap pembelajaran pelajar: peranan efikasi kolektif guru sebagai mediator. Di unduh pada tanggal 10 maret 2015. Tersedia: http:www.google.comurl?sa=trct=jq=esrc=ssource=webcd=1 ved=0CCEQFjAAurl=http3A2F2Fwww.iab.edu.my2Fsn192F KertasFinal2FGanesan_Anandan.pdfei=tvphVcHXJ5eIuASsm4KwBQ usg=AFQjCNE6_Pbk76oN- IofVH7UXgZv5tp4QAbvm=bv.93990622,d.c2E Kasmadi dan Sunarsih, N.S 2013. panduan modern penelitian kuantitatif bacaan wajib bagi peneliti, guru dan mahasiswa progran S1, dan S2 di lingkungan pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 Leithwood, K. 1994 “Leadership For School Restructuring”. Educational Administration Northouse, P. 2013. Kepemimpinan: Teori dan Praktik edisi keenam. Jakarta: PT. Indeks Noor, J. 2010. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Nurhadi, F. D 2011. “ Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Moral Kerja Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru”. Studi Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jember: tidak Diterbitkan. Rivai. V, Bachtiar , dan Amar, B.R. 2013. Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Riyadiningsih, H. “Peran Kondisi Psikologis dan Karakteristik Pribadi dalam Pengembangan Kepemimpinan Efektif: Sebuah Tinjauan Konseptual”. The Role of Psychological Condition and Personal Characteristics in Development of Effective Leadership: a Coceptual Review. Di unduh pada tanggal 11 Agustus. Tersedia: http:eprints.unisbank.ac.id2812ARTIKEL-49.pdf Roza, P. 2007 “Pendidikan dan Mutu Manusia”. Jurnal Sosioteknologi Edisi 12. 303-304 Tondok, M.S dan Andarika, R. 2004, “Hubungan Antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional dengan Kepuasan Kerja Karyawan”. 1, 35-49 Wagimo dan Ancok D. “Hubungan Kepemimpinan Transformasional dan Transformasional dan Transaksional dengan Motivasi Bawahan di Militer”. Jurnal Psikologi. 32, 2, 112-127. Di unduh pada tanggal 11 Agustus 2015. Tersedia: http:jurnal.psikologi.ugm.ac.idindex.phpfpsiarticleview94 Wahjosumidjo. 2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT.RajaGrafindo Wirawan. 2013. Kepemimpinan: Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: PT. RajaGrafindo Pers. 87 Yusoff, N.M Osman, R. 2010. “ Hubungan Kualiti Penyeliaan Pengajaran dan Pembelajaran di Bilik Darjah dengan Efikasi Guru The Relationship Between Quality Teaching and Learning Supervision wi th Teachers‟ Efficacy”. Asia PasificJournal of Education. Vol. 25, 53-71 63 Tabel Kisi-kisi Variabel Penelitian Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Variabel Dimensi Indikator Item Pertanyaan Positif Negatif Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah 1. Visi bersama Menginspirasi orang lain dengan visinya 1. Menggugahsemangat kami denganvisitentangapa yang dapat kami capaiapabila kami bekerjasecarabersamauntuk mengubahpraktekatau program kami. Mengartikulasikan visi kepada 14. Memberi kami gambarantentangtujuanseca rakeseluruhansekolah. 24. Membantumengklarifikasi maknakhususdarivisisekola hterkaitdenganimplikasipra ktisnyapada program- program danpengajaran. 37. Mengkomunikasikanmisise kolahkepadastafdanparasis wa. Mengembangkan visi sekolah 44.Membantu kami dalam memahami hubungan antara visi sekolah dan badan atau lembaga yang mendukung sekolah, misalnya Departemen Pendidikan. 2. Membangun konsensus sekolah Membantu terjadinya kerjasama antar staf 11. Menyediakanfasilitasbagip arastafdalam proses untukmenentukantujuan- tujuansekolah. 49. Dalammembuatprioritas- prioritas yang 82 terkaitdengantujuan- tujuansekolah, bekerjasesuaidengankonse nsus yang dibuatbersamadenganselur uhstaf. Membangun konsensus tentang tujuan sekolah 33. Jarangmengacupadatujua nsekolahketika kami membuatkeputusan- keputusan yang terkaitdenganperubahanda lam program-program ataukegiatan-kegiatan. 3. Ekspektasi kinerja yang tinggi memiliki ekspektasi kinerja tinggi terhadap bawahan 9. Memiliki ekspektasi yang tinggi kepada kami sebagai profesional. 47. Membuat simbol-simbol yang melambangkan kesuksesan dan pencapaian dalam profesi kami. mempunyai harapan bahwa guru melakukan pengembangan diri dan inovasi 26. Mengharapkan kami melakukanpengembangand iri yang berkelanjutankhususnyater kaitdenganprofesi kami. 30. Mengharapkan kami menjadiinovator-inovator yang efektif. 4. Menjadi model Menjadi contoh bagi guru, staf dan siswa 4. Memimpin lebih dengan „tindakan nyata‟ dibandingkan dengan „kata-kata‟. 12. Sebagai sumber ide-ide 83 baru bagi pembelajaran profesional saya. 45. Menjadikan teknik” problem solving” sebagai model yang dapat saya pakai untuk pekerjaan bersama dengan para kolega dan siswa. Menjadi panutan bagi guru, staf dan siswa 10. Menunjukkan sikap rendah hati. 13. Memiliki ekspektasi yang tinggi kepada para siswa. 20. Melakukan usaha-usaha untuk memahami para siswa, misalnya dengan cara mengunjungi kelas- kelas dan mengakui usaha-usaha mereka. 21.Dalam berinteraksi dengan para siswa menunjukkan sikap menghargai. 27. Menunjukkan semangat dan antusiasme dalam pekerjaannya. 50. Dalam berhadapan dengan para staf dan siswa menunjukkan sikap terbuka dan apa adanya. 5. Dukungan individual Memberikan dukungan bagi pengembangan profesionalitas guru 5. Menyediakan sumber daya untuk mendukung perkembangan profesional saya. 22. Mendorong saya untuk 84 mencapai tujuan yang saya miliki demi pembelajaran profesional 32. Mendorong saya untuk mencoba-praktek-praktek baru sesuai minat saya Menunjukkan rasa hormat respek kepada para guru 6. Mendorongsayauntukmen gujikembaliasumsi- asumsidasar yang sayamilikiberkaitandengan pekerjaansaya 16.Menghormatidanmengharg aistafdenganmemperlakuk an kami sebagai professional Menghargai para staf 42. Menyediakan tingkat otonomi yang tepat bagi kami dalam pengambilan keputusan kami 28. Kurangmenyadariadanya kebutuhandankeahlianun iksaya. 6.Memberistimulasi intelektual Mendorong para staf untuk melakukan evaluasi atas praktik yang ada di kelas dan sekolah secara umum 2. Secara teratur mendorong kami untuk melakukan evaluasi atas kemajuan kami dalam mencapai tujuan sekolah. 13.Memilikiekspektasi yang tinggikepadaparasiswa 17.Memberikandorongankepa dasayauntukberpikirtentan gapa yang sayalakukanbagiparasiswa 25.Mendorong kami untukmengembangkandan mengkajikembalitujuan- tujuanprofesional 85 individual sesuaidengantujuandanpri oritassekolah 29. Mendorong saya untuk menguji kembali asumsi- asumsi dasar yang saya miliki berkaitan dengan pekerjaan saya. Menunjukkan kesediaan untuk melakukan perubahan 31.Menunjukkankesediaanunt ukmengubahpraktik- praktik yang dilakukansesuaidenganpe mahamanbaru 34.Menstimulasiterjadinyadis kusitentang ide-ide baru yang sesuaidenganarahkebijaka nsekolah 7. Membangun kultur sekolah Membangun norma sekolah 8. Memberikanprioritas yang tinggibagipengembangans erangkaiannilai, keyakinan, dansikap yang disebarkandalamsekolahte ntangpengajarandanpembe lajaran 19. Mendukung struktur organisasi yang efektif bagi pengambilan keputusan. 38. Mendorong perkembangan norma-norma sekolah yang mendukung keterbukaan terhadap perubahan. 48. Mendukung “status quo”kepemimpinan dan kebijakan yang ada dengan resiko mengorbankan perubahan pendidikan 86 Menciptakan suasana saling percaya dan saling perhatian 35. Menfasilitasi terjadinya komunikasi yang efektif diantara staf sekolah. 45. Menjadikanteknik” problem solving” sebagai model yang dapatsayapakaiuntukpeker jaanbersamadenganparako legadansiswa 46. Memperkembangkanatmo sferkerja yang salingperhatiandanpercaya diantaraparastaf 39. Menunjukkan favoritism terhadapindividu- individuataukelompok- kelompoktertentu 8. Menciptakan struktur kolaboratif Menerapkan kepemimpinan partisipatif 7. Memberikanprioritas yang tinggibagipengembangans erangkaiannilai, keyakinan, dansikap yang disebarkandalamsekolahte ntangpengajarandanpembe lajaran 15. Mempertimbangkan pendapat saya dalam menjalankan program- program baru yang mempengaruhi pekerjaan saya. 16. Memastikan bahwa kami mempunyai keterlibatan yang memadai dalam pengambilan keputusan terkait dengan program- program dan pengajaran. 3. Jarang mempertimbangkan pendapat kami dalam membuat keputusan Mendorong kerjasama diantara 23. Mendorong kolaborasi 36. Menciptakan suasana 87 staf berkelanjutan diantara para guru demi implementasi praktek-praktek dan program-program baru. kerja yang menghalangi terjadinya kolaborasi diantara staf dalam perencanaan dan perkembangan profesionalitas 41. Mendukung isolasi bagi guru-guru yang memiliki keahlian khusus 88 Tabel Kisi-kisi Variabel Penelitian Efikasi Kolektif Guru Variabel Dimensi Indikator Item pertanyaan Positif Negatif Efikasi Kolektif Guru Analisis Tugas Guru Ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung tugas guru 19. Kualitassaranadanperalatan di sekolahinisungguh-sungguhmendukung proses belajarmengajar. 18. Ketiadaan bahan dan perlengkapan mengajar menyebabkan kegiatan mengajar menjadi sangat sulit. Konteks siswa 16. Para siswa di sinidatangdenganbanyakkelebihan yang membuatmerekasiapuntukbelajar 20. Para siswa di sini tidak termotivasi untuk belajar. 10. Apabila siswa tidak ingin belajar, guru- guru di sekolah ini bersikap menyerah Lingkungan sosial 13. Penyalahgunaan obat dan alkohol dalam komunitas masyarakat menyebabkan siswa sulit dalam belajar 21. Kesempatan berada dalam sekolah ini membantu saya menyakini bahwa siswa dalam belajar 6. Belajar menjadi lebih sulit di sekolah ini karena para siswa mengkhawatirkan keselamatan mereka Assesmen terhadap Kompetensi Guru Para guru percaya dan merasa mampu memotivasi siswa untuk belajar di kelas 1. Para guru di sekolah ini percaya diri bahwa mereka dapat memotivasi murid- muridnya. 2. Para guru di sekolah ini memiliki kompetensi yang diperlukan agar siswa belajar. 3. Para guru di sekolah ini sungguh percaya bahwa setiap anak mampu belajar. 4. Para guru di sekolah ini mempunyai kemampuan untuk menghadapi siswa- siswa „sulit‟ bermasalah. 14. Apabila seorang anak tidak memahami ketika dijelaskan untuk yang pertama kali, para guru akan mencoba cara lain 7. Para guru di sekolah ini tidak memiliki keahlian untuk menciptakan proses belajar yang bermakna bagi siswa 11. karena metode mengajar yang buruk., penjelasan guru seringkali tidak bisa dipahami oleh para siswa 15. Para guru di sini berpikir bahwa di sekolah ini ada beberapa siswa yang tidak ada seorang guru pun yang mampu mendampinginya. 89 dalam menjelaskan. 17. Para guru di sekolah ini menguasai sejumlah metode mengajar. Guru meyakini akan kemampuannya dalam mengelola kelas 12. Para guru di sini membutuhkan lebih banyak pelatihan agar tahu bagaimana menghadapi para siswa di sini. 9. Para guru di sekolah ini mempunyai keahlian untuk menghadapi masalah- masalah kedisiplinan siswa. 90 LAMPIRAN SURAT PERIJINAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 Kuesioner Penelitian Kontribusi Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dengan Efikasi Kolektif Guru Nama Guru : Tingkat Pendidikan : Status Pekerjaan : Masa Kerja : 97 A. Pernyataan-pernyataan Berkaitan dengan Kepemimpinan di Sekolah Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan kondisi kepemimpinan di sekolah ibubapak. Ibubapak kami mohon untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan kondisi kepemimpinan di sekolah ibubapak dengan cara memberi tanda centang √. No Pernyataan SangaTTidak Setuju Tidak Setuju Agak Setuju Setuju Sangat Setuju 1. Menggugah semangat kami dengan visi tentang apa yang dapat kami capai apabila kami bekerja secara bersama untuk mengubah praktek atau program kami. 2. Secara teratur mendorong kami untuk melakukan evaluasi atas kemajuan kami dalam mencapai tujuan sekolah 3. Jarang mempertimbangkan pendapat kami dalam membuat keputusan 4. Memimpin lebih dengan „tindakan nyata‟ dibandingkan dengan „kata-kata‟ 5. Menyediakan sumber daya untuk mendukung perkembangan profesional saya 6. Mendorong saya untuk menguji kembali asumsi- asumsi dasar yang saya miliki berkaitan dengan pekerjaan saya 7. Memberikan prioritas yang tinggi bagi pengembangan serangkaian nilai, keyakinan, dan sikap yang disebarkan dalam sekolah tentang 98 pengajaran dan pembelajaran 8 Mendistribusikan kepemimpinan secara luas di antara staf yang mereprensentasikan berbagai sudut pandang dalam posisi kepemimpinan 9 Memiliki ekspektasi yang tinggi kepada kami sebagai profesional 10 Menunjukkan sikap rendah hati 11 Menyediakan fasilitas bagi para staf dalam proses untuk menentukan tujuan-tujuan sekolah 12 Sebagai sumber ide-ide baru bagi pembelajaran profesional saya 13 Memiliki ekspektasi yang tinggi kepada para siswa 14 Memberi kami gambaran tentang tujuan secara keseluruhan sekolah 15 Mempertimbangkan pendapat saya dalam menjalankan program- program baru yang mempengaruhi pekerjaan saya 16 Menghormati dan menghargai staf dengan memperlakukan kami sebagai profesional 17 Memberikan dorongan kepada saya untuk berpikir tentang apa yang saya lakukan bagi para siswa 18 Memastikan bahwa kami mempunyai keterlibatan yang memadai dalam pengambilan keputusan terkait dengan program- 99 program dan pengajaran 19 Mendukung struktur organisasi yang efektif bagi pengambilan keputusan 20 Melakukan usaha-usaha untuk memahami para siswa, misalnya dengan cara mengunjungi kelas- kelas dan mengakui usaha-usaha mereka 21 Dalam berinteraksi dengan para siswa menunjukkan sikap menghargai 22 Mendorong saya untuk mencapai tujuan yang saya miliki demi pembelajaran profesional 23 Mendorong kolaborasi berkelanjutan diantara para guru demi implementasi praktek- praktek dan program- program baru 24 Membantu mengklarifikasi makna khusus dari visi sekolah terkait dengan implikasi praktisnya pada program- program dan pengajaran 25 Mendorong kami untuk mengembangkan dan mengkaji kembali tujuan- tujuan profesional individual sesuai dengan tujuan dan prioritas sekolah 26 Mengharapkan kami melakukan pengembangan diri yang berkelanjutan khususnya terkait dengan profesi kami 27 Menunjukkan semangat 100 dan antusiasme dalam pekerjaannya 28 Kurang menyadari adanya kebutuhan dan keahlian unik saya 29 Mendorong kami untuk melakukan evaluasi atas praktek-praktek yang kami lakukan dan memperbaikinya bila diperlukan 30 Mengharapkan kami menjadi inovator- inovator yang efektif 31 Menunjukkan kesediaan untuk mengubah praktik- praktik yang dilakukan sesuai dengan pemahaman baru 32 Memberi dorongan saya untuk mencoba-praktek- praktek baru sesuai minat saya 33 Jarang mengacu pada tujuan sekolah ketika kami membuat keputusan-keputusan yang terkait dengan perubahan dalam program-program atau kegiatan-kegiatan 34 Menstimulasi terjadinya diskusi tentang ide-ide baru yang sesuai dengan arah kebijakan sekolah 35 Menfasilitasi terjadinya komunikasi yang efektif diantara staf sekolah 36 Menciptakan suasana kerja yang menghalangi terjadinya kolaborasi diantara staf dalam perencanaan dan perkembangan profesionalitas 37 Mengkomunikasikan 101 misi sekolah kepada staf dan para siswa 38 Mendorong perkembangan norma- norma sekolah yang mendukung keterbukaan terhadap perubahan 39 Menunjukkan favoritism terhadap individu- individu atau kelompok- kelompok tertentu 40 Menyediakan peluang bagi staf untuk belajar satu sama lain 41 Mendukung isolasi bagi guru-guru yang memiliki keahlian khusus 42 Menyediakan tingkat otonomi yang tepat bagi kami dalam pengambilan keputusan kami 43 Menyediakan dukungan moral dengan cara membuat saya merasa dihargai terkait dengan kontribusi saya pada sekolah 44 Membantu kami dalam memahami hubungan antara visi sekolah dan badan atau lembaga yang mendukung sekolah, misalnya Departemen Pendidikan 45 Menjadikan teknik” problem solving” sebagai model yang dapat saya pakai untuk pekerjaan bersama dengan para kolega dan siswa 46 Memperkembangkan atmosfer kerja yang saling perhatian dan percaya diantara para staf 47 Membuat simbol-simbol yang melambangkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 B. Pernyataan-pernyataan Berkaitan dengan Guru-guru Berikut merupakan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan guru- guru di sekolah IbuBapak. Kami Mohon IbuBapak untuk memilih salah satu alternatif pilihan yang paling menggambarkan kondisi guru-guru yang ada di sekolah IbuBapak dengan memberi tanda centang √. Pada salah satu alternatif jawaban. No Pernyataan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Agak setuju Setuju Sangat setuju 1. Para guru di sekolah ini percaya diri bahwa mereka dapat memotivasi murid-muridnya. 2. Para guru di sekolah ini memiliki kompetensi yang diperlukan agar siswa belajar. 3. Para guru di sekolah ini sungguh percaya bahwa setiap anak mampu belajar. 4. Para guru di sekolah ini mempunyai kemampuan untuk menghadapi siswa- siswa „sulit‟ bermasalah kesuksesan dan pencapaian dalam profesi kami 48 Mendukung “status quo” yang ada dengan resiko mengorbankan perubahan pendidikan 49 Dalam membuat prioritas-prioritas yang terkait dengan tujuan tujuan sekolah, bekerja sesuai konsensus yang dibuat bersama seluruh staf 50 Dalam berhadapan dengan para staf dan siswa menunjukkan sikap terbuka dan apa adanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 5. Para siswa di sekolah ini datang ke sekolah siap untuk belajar 6. Belajar menjadi lebih sulit di sekolah ini karena para siswa mengkhawatirkan keselamatan mereka 7. Para guru di sekolah ini tidak memiliki keahlian untuk menciptakan proses belajar yang bermakna bagi siswa 8. Para siswa di sisni tidak termotivasi untuk belajar. 9. Para guru di sekolah ini mempunyai keahlian untuk menghadapi masalah-masalah kedisiplinan siswa. 10. Apabila siswa tidak ingin belajar, guru-guru di sekolah ini bersikap menyerah 11. Karena metode mengajar yang buruk., penjelasan guru seringkali tidak bisa dipahami oleh para siswa 12. Para guru di sini membutuhkan lebih banyak pelatihan agar tahu bagaimana menghadapi para siswa di sini. 13. Penyalahgunaan obat dan alkohol dalam komunitas masyarakat menyebabkan siswa sulit dalam belajar 14. Apabila seorang anak tidak memahami ketika dijelaskan untuk yang pertama kali, para guru akan mencoba cara lain dalam menjelaskan. 15. Para guru di sini berpikir bahwa di sekolah ini ada beberapa siswa yang tidak ada seorang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 guru pun yang mampu mendampinginya. 16. Para siswa di sini datang dengan banyak kelebihan yang membuat mereka siap untuk belajar. 17. Para guru di sekolah ini menguasai sejumlah metode mengajar. 18. Ketiadaan bahan dan perlengkapan mengajar menyebabkan kegiatan mengajar menjadi sangat sulit. 19. Kualitas sarana dan peralatan di sekolah ini sungguh-sungguh mendukung proses belajar mengajar. 20. Para siswa di sini tidak termotivasi untuk belajar. 21. Kesempatan berada dalam sekolah ini membantu saya menyakini bahwa siswa dalam belajar Diadaptasi dari sumber. http: www.waynekhoy.comcollective- efficacy.html diakses 23 Mei 2014 105 1.Dimensi Visi Bersama Item Pertanyaan No 1 14 24 37 44 Jumlah 1 4 4 3 4 4 19 2 5 4 3 4 4 20 3 4 5 4 5 4 22 4 4 5 3 4 4 20 5 4 4 4 4 4 20 6 5 4 5 4 5 23 7 5 4 5 4 5 23 8 5 4 5 4 5 23 9 4 4 4 4 5 21 10 5 4 4 4 4 21 11 4 4 4 4 4 20 12 4 4 5 4 5 22 13 5 4 4 4 4 21 14 5 4 4 4 4 21 15 4 4 4 4 4 20 16 5 4 3 3 4 19 17 4 4 5 4 5 22 18 5 4 4 4 4 21 19 4 4 4 5 4 21 20 5 4 4 5 5 23 21 5 4 4 4 5 22 106 22 5 4 4 4 4 21 23 4 4 4 5 4 21 24 4 3 4 3 4 18 25 5 4 5 5 5 24 26 4 4 4 4 4 20 27 5 5 5 5 4 24 28 5 5 5 2 4 21 29 4 5 5 2 4 20 30 5 5 4 5 5 24 31 4 4 4 4 4 20 32 5 5 4 5 4 23 33 5 4 4 5 4 22 34 4 4 4 5 4 21 35 5 5 4 5 5 24 36 5 5 4 5 3 22 37 5 5 5 5 5 25 38 5 5 5 5 5 25 39 5 3 4 4 4 20 40 5 4 4 3 4 20 41 4 5 5 2 4 20 42 5 5 5 2 4 21 43 5 4 4 4 4 21 44 4 2 4 4 4 18 45 5 4 4 4 4 21 107 46 4 4 3 4 4 19 47 5 4 4 4 4 21 48 4 4 4 4 4 20 49 5 4 4 4 4 21 50 4 4 4 4 4 20 51 5 4 4 4 4 21 52 4 4 4 4 4 20 53 4 4 4 4 4 20 54 5 4 4 4 4 21 55 4 4 3 4 4 19 56 5 4 4 4 5 22 57 5 4 4 4 4 21 58 4 4 4 4 4 20 59 4 4 4 4 4 20 60 5 4 4 5 4 22 61 4 4 4 4 4 20 62 4 3 3 2 4 16 63 5 3 4 4 4 20 64 5 4 4 4 4 21 65 5 4 4 5 5 23 66 4 4 4 4 4 20 67 5 4 4 4 4 21 68 4 5 4 5 4 22 69 5 4 4 4 4 21 108 70 5 4 3 4 4 20 71 4 4 4 4 4 20 72 5 5 5 5 5 25

2. Dimensi Membangun Konsensus Sekolah

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN EFIKASI DIRI Hubungan antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah dan Efikasi Diri dengan Kinerja Guru.

0 3 22

HUBUNGAN PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN EFIKASI DIRI Hubungan antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah dan Efikasi Diri dengan Kinerja Guru.

0 2 20

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI, DAN KETERAMPILAN GURU Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Dan Ketrampilan Guru Terhadap Kinerja Guru SD Di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan

0 1 14

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI, DAN KETERAMPILAN GURU Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Dan Ketrampilan Guru Terhadap Kinerja Guru SD Di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan

0 1 16

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN EFIKASI KOLEKTIF DENGAN HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN EFIKASI KOLEKTIF DENGAN KINERJA PERANGKAT KERJA DAERAH KABUPATEN BLORA.

2 3 18

KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI, KESEJAHTERAAN, DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU Kontribusi Iklim Komunikasi,Kesejahteraan, dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali

0 2 22

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru.

0 0 16

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN JOMBANG BANTEN.

0 0 74

Kontribusi gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru SMA di Magelang tahun 2015.

0 1 207

Kontribusi gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru SMP di Kecamatan Tempel.

0 4 169