11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitiaan
Jenis Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan skema kognitif awal siswa
dan perubahannya. Menurut Bogdan dan Taylor 2011: 22 penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
B. Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini adalah 5 siswa kelas X yang terdiri dari satu orang laki-laki dan empat orang perempuan. Perekrutan kelima
partisipan dilakukan secara acak dan bersifat sukarela. Pemilihan keempat partisipan putri dilakukan dengan conveniencesampling, yaitu suatu
kelompok individual yang secara convenient siap untuk diteliti Suparno, 2014: 45. Partisipan laki-laki adalah murid les dari teman partisipan,
sedangkan partisipan putri berasal dari suatu asrama putri di Yogyakarta. Sebelum melakukan penelitian, peneliti tidak mengenal partisipan. Tahap
awal sebelum melakukan penelitian adalah peneliti menemui partisipan sehingga antara partisipan dan peneliti dapat saling mengenal. Pentingnya
12
saling mengenal antara partisipan dan peneliti karena penelitian ini membutuhkan keterbukaan dari partisipan.
C. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus. Studi
kasus merupakan suatu penelitian yang mendetail dari subyek, keadaan, atau kejadian khusus. Studi kasus mudah untuk dilakukan dan tidak perlu
menggeneralisasi apapun Suparno, 2014: 136.
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bualan Maret - Mei 2016. Tempat dilaksanakan wawancara adalah di asrama Putri dan di rumah partisipan
sendiri diluar jam pelajaran disekolah.
E. Pengembangan Kemampuan Melaksanakan Wawancara
Mempertajam pertanyaan wawancara, dilakukan tahap uji coba wawancara kepada beberapa partisipan sebelum pengambilan data.
Latihan dilakukan kepada 2 orang partisipan. Hasil wawancara dari dua orang partisipan ini dimasukkan dalam data penelitian
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode wawancara yang bersifat bebas dan klinis. Wawancara bersifat bebas dan
13
klinis artinya, dalam proses wawancara peneliti mengembangkan pertanyaan yang berpedoman dari pemikiran siswa. Menurut White and
Gunstone 1993: 85 the quality of the understanding will depend on the proportions of the different types of knowledge. Interview is the most
direct method, among all the probes, of assesising a persons’s understanding. Its purpose is to bring forth as much as possible of what
the persons knows about the concep, for that knowledge to be analysed to yield measures or impression
s of the peson’s understanding. Sebelum melakukan wawancara, partisipan mengerjakan soal tes
konseptual terkait materi suhu dan kalor. Soal-soal yang diberikan berpedoman pada indikator pencapaian materi yang sudah disiapkan
sebelumnya.
Selama kegiatan wawancara, peneliti memberi perlakuan kepada partisipan terhadap bagian materi yang susah dipahami. Pemberian
perlakuan diharapkan dapat mengubah pemahaman yang salah dari partisipan menjadi pemahaman yang benar melalui tahap asimilasi,
akomodasi hingga mencapai tahap ekuilibrasi. Kegiatan wawancara antara peneliti dan partisipan, direkam menggunakan recorder agar tidak
kehilangan data selama wawancara.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1. Soal
Model soal yang digunakan adalah model soal konseptual berbentuk multiple choice pilihan berganda yang dapat mengungkap pemahaman
awal partisipan. Soal dibuat berdasarkan indikator pemahaman pada konsep suhu dan kalor, kalor jenis, pengaruh pembagian massa dan
volume terhadap perubahan suhu.
2. Wawancara
Selain instrumen soal tes konseptual, instrumen lain yang digunakan adalah peneliti itu sendiri dengan menggunakan metode
wawancara yang bersifat bebas dan klinis. Wawancara bertujuan untuk mengkonfirmasi hasil tes siswa dan mengungkap proses perubahan
skema kognitif.
H. Metode Analisis Data
Berdasarkan hasil tes konseptual sebelum wawancara, peneliti menganalisis jawaban partisipan dengan menandai bagian mana yang
belum dikuasai partisipan dengan melihat jawaban yang salah. Bagian- bagian yang salah ini akan menjadi fokus utama dalam memberikan
pertanyaan wawancara. Selain itu, jawaban siswa pada tes konseptual akan dikonfirmasi lagi ketika melakukan wawancara, sehingga peneliti dapat
mengetahui pemahaman awal partisipan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Data hasil wawancara yang direkam menggunakan recorder, selanjutnya dianalisis untuk mengungkapkan skema awal pemahaman
partisipan dan perubahannya dengan tahapan sebagai berikut : 1.
Transkrip hasil wawancara Hasil rekaman wawancara ditulis menjadi bentuk dialog tertulis untuk
mempermudah identifikasi pemahaman siswa. 2.
Dari transkrip wawancara, peneliti mendeskripikan pemahaman awal masing-masing partisipan dalam bentuk peta konsep. Proses perubahan
pemahaman partisipan dideskripsikan dalam tabel proses perubahan pemahaman
yang disertai
bukti percakapan
wawancara. Pendeskripsian ini dibuat untuk masing-masing partisipan hanya pada
indikator yang menunjukan terjadinya perubahan pemahaman baik secara asimilasi maupun secara akomodasi. Selain itu, pada tabel juga,
peneliti memberikan keterangan yang berisi tanggapan mengenai pemahaman partisipan dan bentuk perlakuan yang diberikan
Tahap selanjutnya adalah peneliti mendeskripsikan tabel proses perubahan skema kognitif partisipan. Pada tahap ini, peneliti
menjelaskan proses terjadinya prubahan dan menunjukkan proses asimilasi maupun akomodasi.