Perubahan Pemahaman Siswa ke 5

43 P : nama lain dari joule tadi apa? A : seingatku mb kg m 2 s 2 . lampiran halaman 87 Berdasarkan jawaban siswa, peneliti menanyakan tentang antara besaran usaha dan energi yang sama dengan besaran kalor P : jadi gimana menurut kamu kalor itu sma dengan usaha atau energi? A : terlihat bingung. Kalo menurutku sih energi itu sama dengan kalor bukan usaha P : kan satuannya sama? A : iya kan ga mungkin usaha yang berpindah lampiran halaman 87 Berdasarkan kutipan wawancara disamping menunjukan bahwa, siswa sudah memiliki pemahaman jika kalor itu sama energi bukan sama dengan usaha, namun alasan tersebut tidak disertai alasan yang benar peneliti meminta siswa untuk menyimpulkan pengertian kalor P : jadi menurut kamu kalor itu apa? A : energi yang berpindah dari suhu yang tingggi ke suhu yang rendah lampiran halaman 87 Pemahaman awal siswa mengenai pengertian kalor belum benar dimana menurut siswa kalor adalah sesuatu yang dapat menyalurkan 44 panas. Untuk mengubah pemahaman siswa tersebut, peneliti memberikan pertanyaan pengecoh melalui ilustrasi jika dua buah gelas A dan B masing-masing diberi air panas dan air dingin, pada masing-masing gelas tersebut punya kalor atau tidak dan menurut siswa pada dua buah gelas terdapat kalor yaitu pada masing-masing gelas A dan B. Berdasarkan jawaban tersebut, peneliti meminta siswa untuk mengkonfirmasi jawaban semula, yang mana menurut pemahaman awal siswa menjelaskan bahwa kalor merupakan sesuatu yang menyalurkan panas sedangkan pemahaman keduanya bahwa kalor adalah sesuatu yang terdapat pada suatu sistem. Perlakuan berupa pertanyaan konformasi yang diberikan memfasilitasi terjadinya perubahan pemahan pada siswa. Menurut siswa kalor adalah sesuatu yang mengalir. Berdasarkan jawaban tersebut, peneliti meminta siswa untuk menyimpulkan pengertian kalor dan siswa menyimpulkan bahwa kalor adalah sesuatu yang dapat mengalir. Kesimpulan partisipan mengenai pengertian kalor sudah benar, tetapi siswa belum menjelaskan bahwa sesuatu yang mengalir itu berupa energi. Peneliti meminta siswa untuk menyebutkan besaran fisika lain yang satuannya joule. Menurut siswa ada yaitu dalam bidang kelistrikan, tetapi mengaku lupa besaran apa dalam bidang kelistrikan. Kemudian peneliti menanyakan apakah dalam materi usaha dan energi terdapat besaran yang satuannya joule dan menurut partisipan ada yaitu satuan dari usaha. Berdasarkan jawaban tersebut, peneliti berusaha memberikan perlakuan dengan meminta siswa untuk menyebutan satuan dari besaran usaha dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 energi. Dengan menggunakan persamaan matematis partisipan memberikan jawaban bahwa satuan dari usaha dan energi adalah kg m 2 s 2 .Selanjutnya, peneliti meminta partisipan untuk menyebutkan nama lain dari joule dan menurut partisipan nama lain dari joule adalah kg m 2 s 2. . Membantu pemahaman partisipan untuk mengarah pada jawaban yang benar, kemudian berupa pertanyaan peneliti menanyakan besaran apa antara usaha dan energi yang sama dengan kalor dan menurut siswa adalah usaha. Jawaban yang diberikan siswa belum meyakinkan peneliti jika siswa sudah memahami dengan baik bahwa kalor itu berupa energi. Kemudian peneliti menanyakan kepada siswa mengapa kalor sama dengan energi bukan sama dengan usaha. Menurut siswa karena tidak mungkin usaha yang berpindah. Berdasarkan jawaban tersebut peneliti meminta siswa untuk menyimpulkan pengertian kalor. Menurut siswa kalor adalah energi yang berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Tabel 5 menunjukan terjadinya proses secara akomodasi pada pemahaman siswa terkait konsep kalor. Terjadinya proses tersebut sebagai bentuk respon siswa terhadap bantuan yang diberikan. Pemahaman awal siswa menjelaskan bahwa kalor adalah sesuatu yang dapat menyaluran panas. Pemahaman tersebut mulai berubah ketika diberi ilustrasi dan pertanyaan konfirmasi . Sebagai bentuk respon terhadap dua bentuk perlakuan tersebut kemudian partisipan mendefenisikan kalor sebagai sesuatu yang dapat mengalir. Merujuk pada teori yang memjelaskan bahwa kalor adalah energi yang dipindahkan dari suatu obyek ke obyek 46 lain karena perbedaan temperatur, maka tahap selanjutnya peneliti berusaha untuk memberikan perlakuan dengan meminta siswa menyebutkan satuan dari kalor dan menyebutkan besaran fisika lain yang satuannya sama dengan satuan dari besaran kalor. Sebagai hasilnya partisipan dapat menyebutkan bahwa kalor sama dengan energi. Adanya usaha dari siswa untuk mengubah pemahaman awal yang salah menjadi pemahman baru yang benar menujukan bahwa terjadi proses akomodasi hingga mencapai titik keseimbangan atau ekuilibrium. Tabel 5. Pemahaman Awal Siswa ke 5 dan Perubahannya Melalui Akomodasi Pada Konsep Arah Perpindahan Kalor Pemahaman Siswa Keterangan Pemahaman awal : Kalor tidak hanya berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah, tetapi juga berpindah dari benda bersuhu rendah ke benda bersuhu tinggi P ; kalo gitu kalor itu selalu mengalir dari benda bersuhu tinggi kebenda bersuhu rendah ga? Berdasarkan jawaban yang di kemukakan siswa, menunjukan bahwa partisipan belum memiliki pemahaman yang benar mengenai konsep arah perpindahan kalor Dengan memberi sebuah ilustrasi ketika memanaskan air, peneliti memberikan pertanyaan mengenai arah perpindahan kalornya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 A : ya,,bersuhu rendah juga beri, tapi kecil, kayaknya lampiran halaman 88 P : kalo kamu mamanaskan air kalornya berpindah dari mana kemana? A : dari api ke air P : apinya bersuhu gimana? A : tinggi P : kalo air suhunya gimana? A : bersuhu rendah P : Kalo gitu kalor berpindah dari mana kemana? A : dari api bersuhu tingi ke air yang bersuhu rendah lampiran halaman 88 Peneliti memberikan lagi pertanyaan kepada siswa P : ada ga kalornya berpindah dari air ke apinya? A: ga lampiran halaman 88 Berdasarkan jawaban tersebut peneliti memberikan lagi pertanyaan konfirmasi terkait dengan pemahan awal siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 P : kok ga ada?kan tadi kamu bilang kalor juga berpindah dari benda bersuhu rendah ke beda bersuu tinggi. Tapi kalornya kecil. Jadi yang benrnya yang mana? A : iya berarti dari api, airnya ga beri. lampiran halaman 88 Peneliti meminta siswa untuk menyimpulkan arah perpindahan kalor P : kalo gitu kalor berpindah dari mana kemana? A : kalor berpindah dari yang bersuhu tinggi ke yang bersuhu rendah lampiran halaman 89 Pemahaman awal siswa mengenai arah perpindahan kalor bahwa kalor tidak hanya berpindah dari dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu lebih rendah, tetapi juga berpindah dari benda bersuhu lebih rendah ke benda bersuhu lebih tinggi. Pemahaman siswa ini belum benar dimana berdasarkan teori menjelaskan bahwa kalor hanya berpindah dari benda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu lebih rendah. Peneliti memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari tentang memanaskan air menggunakan api. Menurut siswa, ketika memanaskan air menggunakan api kalor berpindah dari api ke air. Dengan pertanyaan, peneliti menanyakan apakah mungkin kalornya berpindah dari air ke api, dan menurut siswa pada contoh tersebut kalor hanya berpindah dari api ke air. Berdasarkan jawaban tersebut, peneliti mengkonfirmasi pernyataan awal siswa bahwa kalor tidak hanya berpindah dari benda bersuhu lebih tenggi ke benda bersuhu lebih rendah, tetapi juga berpindah dari benda bersuhu lebih rendah ke benda bersuhu lebih tinggi. Jawaban siswa dari pertanyaan konfirmasi tersebut bahwa kalor hanya berpindah dari api ke air. Melalui ilustrasi tersebut, siswa mengubah pemahamannya bahwa kalor hanya berpindah dari benda bersuhu yang lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Perubahan pemahaman siswa tersebut dari pemahaman awal yang salah menjadi pemahaman benar menunjukan terjadinya proses akomodasi. Adapun perlakuan yang diberikan adalah berupa ilustrasi dan pertanyaan konfirmasi hingga pemahaman siswa mencapai keseimbangannya. Pemahaman awal siswa menjelaskan bahwa kalor tidak hanya berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi kebenda yang bersuhu lebih rendah tetapi juga berpindah dari benda yang bersuhu lebih rendah ke benda yang bersuhu lebih tinggi. Melalui ilustrasi siswa menjelaskan bahwa ketika memanaskan air menggunakan api kalor berpindah dari api ke air. Kemudian melalui pertanyaan konfirmasi siswa menjelaskan bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 kalor tidak mengalir dari air ke api tetapi hanya mengalir dari api ke air. Pemahaman tersebut mencapai titik keseimbangannya ketika siswa dapat menjelaskan bahwa kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Berdasarkan hasil analisis data diatas menunjukan bahwa perubahan pemahaman secara akomodasi di alami oleh siswa ke 2, 3, dan 5. Siswa ke 2 mengalami perubahan pemahaman secara akomodasi mengenai konsep peengaruh pembagian massa dan volume terhadap perubahan suhu. Siswa ke 3 mengalami perubahan pemahaman secara akomodasi mengenai konsep kalor. Sedangkan siswa ke 5 mengalami perubahan pemahaman secara akomodasi mengenai konsep kalor dan konsep dan konsep arah perpindahan kalor 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Skema awal pemahaman kelima siswa mengenai konsep suhu dan kalor berbeda-beda. 2. Perubahan pemahaman siswa dapat terjadi melalui proses asimilasi dan akomodasi. 3. Perubahan pemahaman secara asimilasi dialami oleh siswa ke 4. Siswa tersebut mengalami perubahan pemahaman mengenai konsep kalor 4. Perubahan pemahaman secara akomodasi dialami oleh siswa ke 2, 3, dan 5. Siswa ke 2 mengalami perubahan pemahaman secara akomodasi mengenai konsep pengaruh pembagian massa dan volume terhadap perubahan suhu. Siswa ke 3 mengalami perubahan pemahaman secara akomodasi mengenai konsep kalor. Sedangkan siswa ke 5 mengalami perubahan pemahaman secara akomodasi mengenai konsep kalor dan konsep arah perpindahan kalor

B. Saran

1. Untuk pembelajaran di sekolah, para guru sebaiknya mengetahui pemahaman awal siswa. Untuk mengetahui pemahaman awal tersebut, dapat diberikan pertanyaan yang memungkinkan untuk mengungkap pemahaman awal siswa. Bila terjadi salah konsep, guru menindaklanjuti baik dengan memberikan fenomena sehari-hari, demonstrasi, atau contoh 52 kasus yang memungkinkan akan memfasilitasi terjadinya perubahan pemahaman 2. Pembelajaran Fisika di sekolah tidak hanya berupa belajar rumus, tetapi juga harus diimbangi dengan pengetahuan konsep 3. Pembelajaran materi suhu dan kalor hendaknya tidak hanya mempelajari rumus matematis, tetapi jga perlu diimbangi dengan pengetahuan konsep sehingga siswa dapat memahami perbedaan suhu dan kalor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 Daftar Pustaka Berg, Van Euwe. 1991. Miskonsepsi Fisika dan remidiasi, sebuah pengantar berdasarkan lokakarya yang diselenggarakan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, 7-10 Agustus 1990. Salatiga: Universitas Kristen Satya Waacana Heryanto. 2012. Teori yang melandasi pembelajaran konstruktivistik.. http:staff.uny.ac.idsitesdefaultfiles131656343TEORI20KONSTRUKTIVIS TIK.pdf . Diunduh pada sabtu, 7 November 2015 pukul 11.30 WIB. Isabel, Gedgrave. 2009. Modern Teaching Of Physics. Global Media Giancoli, D.C. 1999. Fisika Edisi kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Giancoli, D.C. 2014. Fisika Edisi ketujuh Jilid 1. Jakarta: Erlangga Hugh D. Young Roger A. Freedman. 2000. Fisika Universitas Edisi kesepuluh Jilid 1. Jakarta: Erlangga Kanginan, Marten. 2002. Fisika untuk SMA kelas X Semester 2. Jakarta: Erlangga Khairani, Makmun. 2013. Psikologi Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo M. Irham and N. A Wiyani. 2014. Psikologi pendidikan Teori dan aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Suparno, Paul. 2009. Pengantar Termofisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Suparno, paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Slavin, R. 2008. Psikologi Pendidikan, Teori dan Praktik Edisi 8 Jilid 1.Jakarta: Indeks Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Soedojo, Peter. 1999. Fisika Dasar. Yogyakarta: Andi Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma White, R and Gunstone, R. 1993. Probing Understanding. Basingstoke: Burgess Science Press Woofolk, Anita. 2009. Educational Psychology Active Learning Edition Edisi Kesepuluh. Yogyakarta: Pustaka Belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 Lampiran 1 Transkrip wawancara siswa 1 Keterangan:

P: peneliti E: partisipan

E : partisipan P: peneliti Partisipan A P : kita mulai aja ya dek wancaranya. E : ia mb P : ok baik. Elke pernah mendengar kata suhu dan kalor ga? E : ia pernah kak. P : menurut elke suhu itu apa? E : suhu itu ya...apa ya...aku lupa belajar mb P: ia sepengetahuan elke aja E : suhu itu karna naik turunnya udara gitu loo....hahahaha...gimana yaa... P : naik turunnya udara itu maskudnya seperti apa ? E : apa ya...misalnya pada pagi hari itu sekitar 20 derajat, tetapi ketika udah sampai siang hari suhunya itu naik sampai 30 derajat P : 20 derajat dan 30 derajat itu menunjukan apanya? E : menunjukan skala suhunya mb..naik turunnya suhu tersebut P : naik turun suhu gitu ya..nah naik turunnya itu seperti apa? E : naik turunnya suhu ruangan mb 55 P : contohnya kayak gimana itu? E : emmm...misalnya ..aku bingung mebahasakannya mb..haha, misalnya suhu badan orang itu brapa gitu, dan itu diketahui dengan menggunakan termometer P : emang di termometer itu langsung ada keterangan kalo suhunya sekian gitu ya dek? E : ia mb kaya gitu..misanya kalo sakit suhunya badannya naik jadi brapa gitu dibandingkan dengan suhhu ketika dia masih sehat P : ia ya..langsung ditulis suhunya barapa gitu ? E: emm,,,iya mb,,,kok bingung ...ia kalo ga salah mba...bentar mb.. Ia kan mb.atau gmana mb..mislanya gini khan mba sambil menggambar termometer dan perubahan skala termometer ketika suhu badan orang naik dari suhu normalnya. P: nah itu kamu sudah menggambar termometeryna. Coba kamu jelaskan E: ya kalo misalnya badan orang tersebut lagi sakit suhu badannya naik dari yang biasanya. Misal 30 derajat itu naiknya. suhu normalnya 27. Berarti mengalami kenaikan 3 derajat. P: yang menunnjukan suhunya apa? E : termometernya mb P : kalo ada termometer berarti menunjukan suhunya gitu ya? E: hmmmmm,...gimana ya mb,bingung membahasakannya mb ..iya bukan termometer yang menunjukan suhunya mb..tapi angka ditermometernya itu P : nah kalo gitu sesuai gambar elke yang itu,,..coba elke jelaskan pengertian suhu E : suhu adalah naik turunnya suhu di suatu ruangan. P: naik turun yang dimasudkan seperti apa? E : misalkan dari yanag suhunya rendah atau dingin menjadi suhunya panas gitu mb. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI