Perubahan Pemahaman Siswa ke 2
32
P : coba disentuh airnya..lalu dibandingkan
dengan wadah sumber teh tadi
B : sama mb lampiran halaman 63
Berdasarkan jawaban
partisipan kemudian peneliti meminta siswa
untuk menyimpulkan
pengaruh pembagian massa dan volume
terhadap perubahan suhu P : kalo gitu menurut kamu
pembagian massa
dan volume itu berpengaruh ga
terhadap perubahan suhu? B : ga mb
lampiran halaman 63
Pemahaman awal siswa menjelaskan jika pembagian massa dan volume mempengaruhi perubahan suhu. Hal ini terbukti dari percakapan
wawancara partisipan dengan peneliti : ―p : oo,,karna sama-sama panas ya.Nah..kita liat jawaban kamu disini.
Suhu air di gelas A dan B sama-sama 30 derajat. berapa suhu air di gelas X apabila volume air yang dipindahkan dari gelas A lebih besar
dari volume air yang dipindahkan dari gelas B . nah jawaban kamu adalah suhu air di gelas X adalah 60 derajat.kok bisa?
B : ia nambahin mb. ― PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Pertanyaan peneliti dalam kutipan wawancara di atas merupakan pertanyaan konfirmasi atas jawaban siswa pada soal test. Menanggapi
pemahaman awal siswa yang belum benar tersebut, peneliti memberikan ilustrasi tentang gelas A dan B yang diisi dengan suhu dan volume air yang
sama kemudian dituangan jadi satu di gelas C dimana volume air yang dipindahkan dari gelas A hanya setengah dari volume air yang dipindahkan
dari gelas B. Menurut siswa suhu air campuran adalah tetap sama dengan suhu air ketika berada pada masing-masing wadah. Jawaban ini berbeda dengan
pemahaman awal siswa, dimana pemahan awalnya menjelaskan jika besar suhu air campuran adalah jumlahan dari suhu air mula-mula. Selanjutnya, peneliti
memberikan ilustrasi tentang pengaruh pembagian massa. Berdasarkan jawaban siswa menunjukan jika pembagian massa tidak mempengaruhi
perubahan suhu, terbukti dari percakapan: P : kalo dengan massa berpengaruh ga?misalnya massa dari A cuman
setengah massa dari B, maka suhu di C gimana? Dengan catatan suhu A dan B tadi sama 60 derajat
B : sama Berdasarkan jawaban siswa tersebut, kemudian peneliti memberikan
pertanyaan berupa kesimpulan kepada siswa. Tetapi dari jawaban siswa menunjukan jika siswa belum yakin pada jawabannya sendiri atau masih ragu-
ragu. Hal ini terbukti dari jawaban partisipan dari pertanyaan apakah pembagian massa dan volume mempengaruhi perubahan suhu ?
34
―B : seharusnya berpengaruh siih‖
Selanjutnya adalah peneliti memberikan perlakuan berupa sebuah demonstrasi tentang dua buah gelas yaitu gelas A dan B yang berisi teh
dengan suhu dan volume yang sama. Kemudian, peneliti memberikan pertanyaan mengenai pendapat partisipan mengenai suhu campuran di
gelas C ketika volume teh yang dituangkan dari gelas A hanya setengah dari volume dari gelas B. Menurut siswa suhu air teh campurannya adalah
lebih panas dari suhu teh ketika di gelas A dan B. Tahap selanjutnya peneliti menuangkan teh dari gelas A dan B dimana volume teh yang
dituangkan dari gelas A hanya setengah dari volume gelas B. Peneliti meminta siswa untuk menyentuh teh campuran. Menurut siswa suhu teh
campuran adalah sama dengan suhu teh ketika berada di gelas A dan B. Berdasarkan demonstrasi tersebut, partisipan dapat menyimpulkan bahwa
pembagian massa dan volume tidak mempengaruhi perubahan suhu. Serangkaian proses perubahan pemahaman siswa dari pemahaman
awal yang salah hingga membentuk pemahaman baru yang benar menunjukan terjadinya proses akomodasi hingga mencapai titik
kesetimbangannya. Adapun terjadi ketidak setimbangan pemahaman partisipan adalah ketika muncul keragu-raguan partisipan untuk
memberikan defenisi pengaruh pembagian massa dan volume. Hal ini ditunjukan dengan jawaban partsipan ―B : seharusnya berpengaruh siih‖
dari pertanyaan ―P: kalo gitu pembagian massa dan volume berpengaruh ga?‖. Melalui demontrasi partisipan mengubah pemahaman awalnya
35
hingga mencapai titik keseimbangannya yang ditandai dengan percakapan
―P : kalo gitu menurut kamu pembagian massa dan volume itu berpengaruh ga terhadap perubahan suhu?
‖ dan partsispan menjawab ―B : ga mb
3.2Perubahan Pemahaman Siswa ke 3
Tabel 3. Pemahaman Awal Siswa ke 3 dan Perubahannya Melalui Akomodasi Pada Konsep Kalor
Pemahaman Siswa Keterangan
Pemahaman awal : Kalor
merupakan pemberi
perubahan pada suhu M
: kalor
itu pemberi
perubahan pada suhu
lampiran halaman 67 Berdasarkan
kutipan wawancara
siswa disamping, kalor didefenisikan sebagai pemberi perubahan pada
suhu. Dari defenisi ini menunjukan bahwa siswa sudah cukup memahami
bahwa akibat ada kalor terjadi perubahan suhu
Peneliti memberikan ilustrasi tentang dua buah gelasyang masing-
masing berisi air panas dan air dingin P: kalo ada dua buah gelas A
dan B. Masing-masing diisi Menurut siswa ketika gelas A dan
gelas B masing-masing diisi dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
air panas
dan air
dingin.masing –masing gelas
ini punya kalor ga? M : punya
P : oww punya M : ga maksudnya pas disatuin
baru punya kalor lampiran halaman 69
suhu air yang berbeda, akan terdapat kalor ketika air dikedua gelas tersebut
digabungkan jadi satu
Pernyataan yang diberikan siswa belum meyakinkan peneliti, bahwa
kalor terjadi hanya jika dua buah benda
yang berbeda
suhu digabungkan jadi satu
Peneliti memberikan
pertanyaan konfirmasi
atas jawaban
siswa mengenai ilustrasi dua buah gelas
yang berisi air panas dan air dingin P
: kalornya
itu hasil
penggabungannya atau apa? M : kalor itukan perpindahan
panas
lampiran halaman 70 Pada tahap ini siswa sudah dapat
menjelaskan bahwa kalor adalah perpindahan panas.
Peneliti memberikan ilustrasi tentang dua buah gelas yang berisi air
panas dan air dingin kemudian dituangkan jadi satu
P : o jadi gitu.kalo misalanya Peneliti memberikan
pertanyaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
ada gelas A dan gelas B. Gelas A diisi air bersuhu
lebih itnggi daripada gelas B. Kemudian dituangkan jadi
satu. Suhu
campurannya gimana?
M : hangat lampiran halaman 70
bahwa apakah suhu hangat tersebut juga dipengaruhi oleh kalor
P : dipengaruhi oleh kalor juga ga?
M : ia. Yang buat dia hangat
lampiran halaman 71 Berdasarkan jawaban siswa tersebut,
menunjukan bahwa siswa sudah memamahami jika kalor adalah
perpindahan panas dan akibat adanya kalor adalah terjadi perubahan suhu
Peneliti meminta
siswa untuk
menyimpulkan pengertian kalor P : kalo gitu kalor menurut
kamu apa? M
: kayak
panas yang
berpindah dari suhu tinggi kesuhu rendah
lampiran halaman 71 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Pemahaman awal siswa menjelaskan bahwa kalor adalah pemberi perubahan pada suhu. Berdasarkan jawaban siswa tersebut peneliti
meminta siswa untuk menjelaskan maksud dari kalor pemberi perubahan pada suhu. Siswa mengaku tidak tahu. Peneliti menyimpulkan bahwa
pengetahuan siswa merupakan sekedar pengetahuan hafalan atau sekedar menjawab. Peneliti memberikan sebuah ilustrasi tentang dua buah gelas
yang masing-masing berisi air panas dan air dingin. Menurut siswa, pada ilutrasi tersebut terdapat kalor saat benda tersebut disatukan. Berdasarkan
jawaban partisipan tersebut, peneliti menanyakan apakah kalornya itu hasil penggabungannya. Menurut pemahaman siswa kalornya itu adalah
perpindahan panas. Berdasarkan Pernyataan yang diberikan siswa menunjukan bahwa siswa sudah memahami jika kalor adalah perpindahan
panas. kalor hanya terjadi jika dua buah benda yang berbeda suhu didekatkan satu sama lain atau digabungkan menjadi satu.
Peneliti memberikan perlakuan dengan memberikan sebuah ilustrasi untuk mengkonfirmasi pemahaman partisipan. Ilustrasi yang diberikan
adalah tentang dua buah gelas yang berisi air panas dan air dingin kemudian dituangkan jadi satu. Menurut partisipan suhu air campuran adalah sedang
hangat karena dipengaruhi oleh kalor. Berdasarkan jawaban tersebut peneliti meminta partisipan untuk menyimpulkan pengertian kalor. Menurut
partisipan kalor adalah panas yang berpindah dari suhu tinggi kesuhu rendah.
39
Serangkaian proses peroses perubahan pemahaman siswa di atas menunjukan terjadi proses akomodasi. Dikatakan akomodasi karena
partisipan mengubah pemahaman awal dan membangun pengetahuan baru karena mendapat perlakuan berupa dua buah ilustrasi