Triethanolamine Pengawet PENELAAHAN PUSTAKA

saat matang. Pohon bergamot bisa tumbuh mencapai 4 meter 13,1 kaki dan akan tetap produktif hingga 60 tahun jika dikelola dengan baik Navarra, dkk., 2015.

3. Kandungan Kimia

Komposisi dari minyak atsiri bergamot telah banyak diketahui. Terdiri dari fraksi bahan volatil sebanyak 93 –96 dari jumlah total dan fraksi non-volatil 4– 7 dari jumlah total. Kandungan dari fraksi volatil antara lain yaitu monoterpene limonene 25 –53, senyawa oksigen; suchaslinalool 2–20, linalylacetate 15– 40, -terpinene, and -pinene. Sementara pada fraksi non-volatil mengandung pigmen, wax, kumarin, and psoralens sebanyak 0,2 Navarra, dkk., 2015.

4. Khasiat

Selain itu bergamot juga memiliki efek antibakteri terhadap Campylobacter jejuni, Escherichia coli, Listeria monocytogenes, Bacillus cereus, dan Staphylococcus aureus serta dermatofit lainnya. Aktivitas in vitro activity dari minyak atsiri jeruk bergamot terhadap Candida menunjukkan efektivitas pengobatan secara topikal dari infeksi Candida. Linalool diketahui sebagai komponen dominan yang memiliki efek antibakteriNavarra, dkk., 2015.

E. Triethanolamine

Triethanolamine adalah cairan kental berwarna kuning jernih, tidak berwarna pucat dan memiliki sedikit bau amonia. Triethanolamine banyak digunakan dalam formulasi topikal, terutama dalam pembentukan emulsi. Ketika dicampur dalam proporsi molar yang sama dengan asam lemak, seperti asam stearat atau asam oleat, triethanolamine membentuk sabun anionik dengan pH sekitar 8, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang dapat digunakan sebagai agen pengemulsi dan stabil dalam emulsi minyak dalam air. Konsentrasi yang biasanya digunakan untuk emulsifikasi adalah 2-4 vv triethanolamine. Sediaan yang berisi sabun triethanolamine cenderung berwarna gelap pada penyimpanan. Namun, perubahan warna dapat dikurangi dengan menghindari paparan cahaya dan kontak dengan logam dan ion logam. Triethanolamine juga digunakan dalam pembentukan garam untuk solusi injeksi dan sediaan analgesik topikal. Penggunaan umum lainnya adalah sebagai buffer, pelarut, dan plasticizer polimer, dan sebagai humektan Rowe dan Sheskey, 2009.

F. Pengawet

Pengawet adalah zat yang mampu menghambat, memperlambat atau menahan proses fermentasi, pengasaman atau kerusakan lain dari makanan Anonymous, 2008. Natrium metabisulfit digunakan sebagai antioksidan dalam produk oral, parenteral, dan formulasi farmasi topikal, pada konsentrasi 0,01-1,0 bv, dan pada konsentrasi sekitar 27 bv dalam sediaan injeksi intramuskular. Terutama, natrium metabisulfit digunakan dalam sediaan asam. Natrium metabisulfit juga memiliki beberapa aktivitas antimikroba, yang terbesar pada pH asam, dan dapat digunakan sebagai pengawet dalam sediaan oral seperti sirup. Dalam industri makanan dan produksi anggur, natrium metabisulfit yang sama digunakan sebagai antioksidan, pengawet antimikroba, dan agen antibrowning. Namun, pada konsentrasi di atas sekitar 550 ppm menjadikan sediaan memiliki rasa sedikit asin. Natrium metabisulfit biasanya mengandung sejumlah kecil natrium sulfit dan natrium sulfat. Natrium metabisulfit tidak berwarna, kristal prismatik, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI rasa garam. Natrium metabisulfit mengkristal dari air dingin sebagai hidrat mengandung tujuh molekul air Rowe dan Sheskey, 2009.

G. Desain Faktorial

Dokumen yang terkait

Optimasi formula gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan kombinasi CMC Na dan gliserin.

6 37 110

Optimasi formula gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan eksipien HPMC dan gliserin.

17 44 98

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan sorbitol dalam formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis).

4 25 114

Optimasi formula gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan komposisi HPMC dan propilen glikol.

1 8 98

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol.

3 18 106

Optimasi gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol dalam formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis).

4 16 120

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

2 30 132

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi CMC sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan pada formula sediaan gel antiacne perasan jeruk nipis (citrus aurantifolia swingle) dengan desain faktorial - USD Repository

1 3 112