Gel Carbopol Humektan PENELAAHAN PUSTAKA

7

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Gel

Farmakope Indonesia edisi IV menyatakan bahwa gel atau jeli adalah suatu sistem dispersi semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995. Gel terdiri dari dua tipe yaitu organogel dan hydrogel. Hydrogel adalah gel yang mempunyai ikatan antarmolekul jauh lebih lemah seperti ikatan hydrogen dan tersusun atas bahan yang larut air Gad, 2008. Gel ini reversible terhadap panas, transisi dari sol gel yang terjadi pada saat pemanasan atau pendinginan. Biasanya polivinil alkohol yang digunakan sebagai gelling agent untuk aplikasi obat untuk kulit. Pada aplikasinya, gel mengering dengan cepat, meninggalkan film plastik dengan obat yang kontak dengan kulit Aulton dan Taylor, 2013.

B. Carbopol

Sebagai gelling agent, fase kontinyu memungkinkan dispersi molekul terlarut dalam polimer dan karenanya pelepasan obat harus setara dengan jumlah gelling agent. Banyak bahan pengental yang tersedia, pemilihannya disesuaikan dengan sifat fisikokimia obat dan kompatibilitas dengan pelarut. Polimer alam seperti carageenans dan polimer sintetis seperti hidroksipropil metilselulosa HPMC atau Carbopol biasanya digunakan gelling agent Aulton dan Taylor, 2013. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Rowe dan Sheskey, 2009. Gambar 1. Struktur Carbopol.

C. Humektan

Humektan, seperti propilen glikol, gliserin dan sorbitol pada konsentrasi hingga 5, sering ditambahkan ke sediaan dermatologis untuk mengurangi penguapan air selama penyimpanan dan penggunaan. Namun, konsentrasi tinggi juga dapat menghapus kelembaban dari kulit, menyebabkan kekeringan Aulton dan Taylor, 2013. Fungsi lain dari humektan antara lain pengawet antimikroba, cosolvent, emolien, plasticizer, pelarut, dan agen tonisitas. Aplikasi di bidang formulasi dan teknologi farmasi, gliserin digunakan dalam berbagai formulasi farmasi termasuk sediaan mulut, mata, topikal, dan persiapan parenteral. Gliserin memiliki ciri-ciri tidak berwarna, tidak berbau, kental, higroskopis, dan memiliki rasa manis, kira- kira 0,6 kali semanis sukrosa. Dalam formulasi sediaan topikal dan kosmetik, gliserin digunakan terutama untuk pelembab. Gliserin digunakan sebagai pelarut dalam krim dan emulsi. Gliserin yang juga digunakan dalam gel berair dan juga sebagai aditif. Dalam formulasi parenteral, gliserin digunakan terutama sebagai pelarut obat yang bersifat polar. Dalam larutan oral, gliserin digunakan sebagai pelarut dan pengawet antimikroba. Hal ini juga digunakan sebagai plasticizer dan dalam lapisan film. Gliserin digunakan sebagai plasticizer dalam produksi kapsul lunak gelatin dan supositoria gelatin. Gliserin bersifat higroskopis. Gliserin murni tidak rentan terhadap oksidasi oleh atmosfer di bawah kondisi penyimpanan biasa. Campuran gliserin dengan air, etanol 95, dan propilen glikol stabil secara kimiawi Rowe dan Sheskey, 2009. Rowe dan Sheskey, 2009. Gambar 2. Struktur Gliserin

D. Deskripsi Jeruk Bergamot

Dokumen yang terkait

Optimasi formula gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan kombinasi CMC Na dan gliserin.

6 37 110

Optimasi formula gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan eksipien HPMC dan gliserin.

17 44 98

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan sorbitol dalam formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis).

4 25 114

Optimasi formula gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan komposisi HPMC dan propilen glikol.

1 8 98

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol.

3 18 106

Optimasi gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol dalam formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis).

4 16 120

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

2 30 132

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi CMC sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan pada formula sediaan gel antiacne perasan jeruk nipis (citrus aurantifolia swingle) dengan desain faktorial - USD Repository

1 3 112