Desain Faktorial Kulit PENELAAHAN PUSTAKA

rasa garam. Natrium metabisulfit mengkristal dari air dingin sebagai hidrat mengandung tujuh molekul air Rowe dan Sheskey, 2009.

G. Desain Faktorial

Desain faktorial adalah aplikasi persamaan regresi, yaitu teknik untuk memberikan model antara hubungan respon dengan satu atau lebih faktor bebas. Dengan menggunakan dua faktor bebas yang mana jika mengikuti kaidah 2 n , maka peneliti akan meneliti empat sediaan dimana setiap bahan akan ada pada dua level berbeda, yakni tinggi dan rendah Montgomery, 2013. Penelitian ini adalah penelitian sederhana karena melibatkan dua faktor dan dua tingkat. Tabel II. Desain Faktorial Formula Faktor I Faktor II I - - A + - B - + Ab + + Keterangan: - : level rendah + : level tinggi Formula I : faktor I pada level rendah, faktor II pada level rendah Formula a : faktor I pada level tinggi, faktor II pada level rendah Formula b : faktor I pada level rendah, faktor II pada level tinggi Formula ab : faktor I pada level tinggi, faktor II pada level tinggi Rumus campuran dua faktor dengan desain faktorial adalah: Y=b o +b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 12 X 1 X 2 …….1 dengan: Y : respon X 1, X 2 : level faktor b o , b 1 , b 2 , b 12 : koefisien yang dihitung dari hasl percobaan b o : rata-rata hasil semua percobaan b 1 , b 2 , b 12 : ∑XY2 n

H. Kulit

Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh manusia. Terdiri dari epidermis dan dermis yang berada diatas jaringan subkutan. Pelengkap kulit adalah rambut, kuku, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Bagian paling luar adalah dermis. Dermis ini terdiri dari kolagen, elastin dan glikosaminoglikan, yang disintesis oleh fibroblas. Bagian ini yang menjadikan dermis kuat dan elastis. Dermis juga mengandung sel-sel kekebalan tubuh, saraf, pelengkap kulit serta pembuluh darah Chiang dan Verbov, 2014.

I. Freeze and Thaw

Selama penyimpanan produk kosmetik, tidak jarang menghadapi kondisi suhu ekstrim seperti pembekuan dan overheating. Hal ini diperlukan produk kosmetik untuk dapat menahan tingkat perubahan suhu tertentu. Freeze thaw adalah bagian dari pengujian stabilitas yang memungkinkan untuk menentukan apakah sediaan akan tetap stabil dalam berbagai kondisi. Jenis tes menempatkan sampel melalui perubahan suhu yang cepat yang mungkin dialami. Freeze thaw sangat dianjurkan, terutama untuk kosmetik berbasis cairan. Produk-produk ini mungkin mengalami pemisahan fase yang dapat mempengaruhi fungsi yang dimaksudkan. Pengujian Freeze thaw dilakukan dengan mengekspos produk ke suhu beku sekitar -10 derajat C selama 24 jam, kemudian memungkinkan untuk mencair pada suhu kamar selama 24 jam. Sampel tersebut kemudian ditempatkan di suhu yang lebih tinggi sekitar 45 ° C selama 24 jam, dan kemudian ditempatkan pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI suhu kamar lagi selama 24 jam. Sampel dianalisis untuk perubahan yang signifikan. Ini terhitung sebagai satu siklus. Jika setelah tiga siklus pengujian, tidak ada perubahan signifikan yang diamati, dapat disimpulkan bahwa stabilitas produk cukup untuk penyimpanan. Sebenarnya, tidak ada batasan pasti untuk prosedur dalam melakukan uji stabilitas freeze dan thaw. Semua tergantung kondisi dan keinginan peneliti dalam melakukan pengujian. Pengujian harus dilakukan pada akhir siklus untuk mengevaluasi perubahan fisik dan kimia yang mungkin terjadi dengan produk obat. Wan dan Xie, 2013.

J. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Optimasi formula gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan kombinasi CMC Na dan gliserin.

6 37 110

Optimasi formula gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan eksipien HPMC dan gliserin.

17 44 98

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan sorbitol dalam formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis).

4 25 114

Optimasi formula gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan komposisi HPMC dan propilen glikol.

1 8 98

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol.

3 18 106

Optimasi gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol dalam formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis).

4 16 120

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

2 30 132

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi CMC sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan pada formula sediaan gel antiacne perasan jeruk nipis (citrus aurantifolia swingle) dengan desain faktorial - USD Repository

1 3 112