Daging binatang yang mati tercekik, yang dipukul, yang Daging hewan yang dipotong dari hewan yang masih hidup.

164 Pendidikan Agama Islam Kelas VIII

c. Daging babi.

Daging babi beserta seluruh anggota tubuhnya hukum- nya haram. Fitrah manusia yang masih waras menganggap- nya jijik dan tidak menyukainya. Makanan yang disukai oleh babi juga barang yang kotor dan najis. Yusuf Qardhawi. 2007: halaman 76

d. Daging binatang yang disembelih atas nama selain Allah.

Daging binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah hukumnya haram. Sebelum Islam, para penyembah berhala ketika menyembelih binatang mereka menyebut nama-nama berhala seperti Lata, Uza, Manat, dan Hubal. Penyebutan nama Allah ketika menyembelih binatang merupakan permohonan berkah dan izin kepada Allah. Jika menyembelih dengan menyebut nama selain Allah, berarti telah mempersembahkannya kepada selain Allah. Oleh karena itu, dagingnya menjadi haram kita konsumsi.

e. Daging binatang yang disembelih untuk dipersembahkan

kepada berhala. Daging binatang yang disembelih untuk dipersembahkan kepada berhala haram untuk dikonsumsi. Meskipun hewan yang disembelih tersebut adalah binatang yang dihalalkan. Namun, karena disembelih untuk dipersembahkan kepada berhala hukumnya menjadi haram untuk dikonsumsi.

f. Daging binatang yang mati tercekik, yang dipukul, yang

jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat disembelih. Daging hewan yang mati tercekik, dipukul, jatuh, di- tanduk, dan yang diterkam binatang buas termasuk bangkai. Hal ini karena binatang tersebut mati bukan karena disembelih. Akan tetapi, jika hewan yang dihalalkan kemudian tercekik, dipukul, ditanduk, atau yang diterkam binatang buas namun masih hidup dan sempat disembelih, dagingnya halal untuk dikonsumsi.

g. Daging hewan yang dipotong dari hewan yang masih hidup.

Daging hewan yang dipotong dari hewan yang masih hidup haram untuk dikonsumsi. Memotong daging dari hewan yang masih hidup tentu menyakitkan bagi hewan tersebut. Islam mengajarkan untuk menyayangi binatang yang termasuk makhluk Allah swt. Oleh karena itu, kita dilarang memotong sebagian dari hewan yang masih hidup. Makanan atau binatang bisa menjadi haram karena dua hal. Pertama, haram lizatihi haram karena zatnya, maksudnya binatang atau makanan tersebut secara zatnya memang haram. Seperti daging babi dan bangkai. Kedua, haram hukmiy haram secara hukum, maksudnya suatu makanan atau binatang pada asalnya halal, namun karena suatu hal menjadi haram. Misalnya, ayam yang disembelih atas nama selain Allah swt. Secara zatnya daging ayam hukumnya halal. Akan tetapi, karena disembelih atas nama selain Allah swt. daging ayam tersebut menjadi haram. Sumber: Dokumen Penerbit ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ Gambar 14.2 Daging binatang yang disembelih untuk dipersembahkan kepada berhala haram untuk dikonsumsi. Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam Kelas VIII 165 Siang itu di rumah Badu sedang ada ”pesta” kecil-kecilan. Badu dan teman-temannya sedang memasak daging ayam. Ayam tersebut diperlakukan sesuai dengan ketentuan yang diajarkan oleh Islam. Akan tetapi, setelah ditelusuri ternyata ayam tersebut hasil curian. Bagaimana hukum daging ayam tersebut? Diskusikan bersama dengan teman kelompok- mu kemudian tulislah hasilnya pada selembar kertas dan serahkan kepada gurumu.

2. Bahaya Hewan yang Diharamkan