2.2 Protokol Routing
Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur setiap komputer untuk saling bertukar informasi melalui media jaringan, sedangkan routing adalah proses
memindahkan informasi dari pengirim ke penerima melalui sebuah jaringan. Pada jaringan Ad Hoc , setiap node akan memiliki kemampuan layaknya router yang
meneruskan pesan ke node sekitarnya, sehingga dibutuhkan protokol routing untuk membantu tiap-tiap node untuk meneruskan pesan ke antar node.
Protokol routing adalah suatu mekanisme yang mengontrol sebuah node agar dapat meneruskan paket diantara perangkat dalam jaringan Mobile Ad Hoc Network
MANET. Protokol routing layaknya sebuah router yang berkomunikasi dengan perangkat lain untuk menyebarkan informasi dan mengijinkan pemiihan rute
diantara dua node dalam suatu jaringan. Pada jaringan Ad Hoc, node bergerak bebas selama masih didalam jaringan, selain itu node dapat mengirim dan meneruskan
paket ke node lain, sehingga dibutuhkan aturan protokol routing untuk menentukan rute pengiriman paket. Protokol routing yang digunaan pada jaringan Ad Hoc
berbeda dengan protokol routing pada jaringan kabel, karena jaringan Ad Hoc mempunyai sifat yang dinamis sehingga memiliki topologi yang dapat berubah-
ubah, hal ini berbeda dengan jaringan kabel yang memiliki topologi tetap. Internet Enginering Task Force IETF telah menstandarisasikan dua jenis
protokol routing pada jaringan ad hoc, yaitu protokol routing yang bersifat reaktif, proaktif dan hybrid. Protokol reaktif terdiri dari protokol routing seperti Dynamic
source Routing DSR, Ad Hoc On Deman Distance Vector AODV, Temporally Ordered Routing Algorithm TORA, Associativy Based Routing ABR, Signal
Stabily Routing SSR, sedangkan protokol routing proaktif terdiri dari Destination Sequenced Distance Vector DSDV, Cluster Switch Gateway Routing CSGR,
Wirelles Routing Protokol WRP, Optimized Linkstate, Geographic Routing Protokol GRP[3].
Gambar 2.2 Protokol routing di MANET
2.2.1 Routing Reaktif
Tipe algoritma protokol reaktif routing bersifat on demand, pada intinya node sumber yang akan menentukan node tujuan sesuai prosedur
yang diinginkannya. Jadi routing yang ada pada node hanyalah informasi
Protokol Routing
Reaktif Routing
Proaktif Routing
Hybrid Routing
ZRP EIGRP
… DSR
AODV TORA
ABR SSR
… DSDV
CSGR WRP
GRP …
route ke tujuan saja. Beberapa contoh algoritma reaktif routing adalah Dynamic Source Routing DSR, Ad Hoc On Deman Distance
Vector AODV, Temporally Ordered Routing Algorithm TORA, Associativy Based Routing ABR, Signal Stabily Routing SSR[3].
2.2.2 Routing Proaktif
Algoritma dari Golongan protokol ini akan mengelola daftar tujuan dan rute terbaru masing-masing serta bersifat broadcast sehingga sistem
pendistribusian tabel routingnya selalu diupdate secara periodik, Maka dari itu perlu penggambaran keseluruhan node jaringan serta setiap node akan
merespon perubahan dalam mengupdate agar terjadi konsistensi routing tabel. Hal ini akan memperlambat aliran data apabila terjadi restrukturisasi
routing. Beberapa contoh algoritma proaktif routing yaitu Destination Sequenced Distance Vector DSDV, Cluster Switch Gateway Routing
CSGR, Wirelles Routing Protokol WRP, Optimized Linkstate, Geographic Routing Protokol GRP[3].
2.2.3 Hybrid Routing
Protokol hybrid routing adalah gabungan dari kelebihan yang dimiliki oleh protokol routing reaktif dan proaktif sehingga didapatkan sebuah
protokol routing yang paling efektif. Protokol routing hybrid menggunakan karakteristik protokol routing reaktif dan proaktif untuk mencari jalur
terbaik sesuai dengan tuntutan dan kondisi on demand dengan jaringan yang terus di-update. Selain itu, pada protokol routing hybrid, paket Route
Request RREQ dan Route Reply RREP dikirimkan setelah terdapat routing request dengan waktu interval tertentu[3].
2.3 DSR Dynamic Source Routing