teknik ekstraksi yang hampir sama dengan infudasi yaitu menggunakan air sebagai cairan penyari dengan temperatur yang lebih rendah 30
o
C dan waktu yang lebih lama Dirjen POM, 2000.
F. Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri merupakan pengukuran absorbsi energi cahaya oleh suatu molekul pada suatu panjang gelombang tertentu untuk tujuan analisis kualitatif dan
kuantitatif. Bila suatu molekul dikenakan radiasi elektromagnetik, berupa sinar ultraviolet atau sinar tampak visibel, maka molekul tersebut akan menyerap radiasi
elektromagnetik yang energinya sesuai. Interaksi antara molekul dengan radiasi elektromagnetik menghasilkan energi eksitasi atau dikenal sebagai absorbansi, yaitu
perubahan energi potensial elektron dari keadaan dasar menjadi keadaan tereksitasi Dalam hukum Lambert-Beer dinyatakan bahwa absorbansi A, berbanding lurus
dengan tebal kuvet b dan konsentrasi analit dalam larutan c namun berbanding terbalik dengan transmitan T.
A = abc = log 1T Day, 2002.
Pada pengukuran kuantitatif, radiasi yang diserap oleh analit ditentukan dengan membandingkan intensitas sinar yang diteruskan dengan intensitas sinar yang diserap
jika tidak ada spesies penyerap lainnya. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis kuantitatif dengan spektrofotometer UV-Vis antara lain :
1. Penentuan waktu operasional operating time
Waktu operasional perlu ditetapkan untuk pengukuran hasil reaksi yang didahului dengan pembentukan warna, tujuannya agar diperoleh waktu
pengukuran yang stabil. Penetapan waktu operasional digambarkan melalui kurva hubungan absorbansi dan waktu berikut :
Gambar 2. Kurva waktu operasional Gandjar dan Rohman, 2007.
Pada awal reaksi terjadi peningkatan absorbansi hingga pada waktu tertentu, selanjutnya absorbansi akan stabil selama beberapa waktu lalu menurun seiring
dengan bertambahnya waktu pengukuran. Penurunan terjadi karena berkurangnya intensitas warna larutan akibat senyawa yang sudah rusak atau
terurai. Oleh karena itu pengukuran lebih baik dilakukan pada waktu operasional tercapai Gandjar dan Rohman, 2007.
2. Pemilihan panjang gelombang
Panjang gelombang pengukuran ditentukan dengan melihat kurva hubungan absorbansi dengan panjang gelombang larutan baku pada konsentrasi tertentu.
Panjang gelombang yang dipilih adalah panjang gelombang dengan absorbansi maksimal. Pengukuran yang dilakukan pada panjang gelombang maksimal
menguntungkan karena dapat menghasilkan linearitas antara konsentrasi dan absorbansi pengukuran, memberikan sensitivitas pengukuran yang tinggi, dan
mengurangi kesalahan pada saat pengukuran ulang Gandjar dan Rohman, 2007.
G. Kromatografi Lapis Tipis