ini terjadi melalui transfer elektron. Terjadinya reaksi ditandai dengan perubahan warna dari kuning menjadi biru Huang, et al., 2005.
Pembentukan ion fenolat terjadi melalui disosiasi proton pada senyawa fenolik, reaksi ini hanya dapat terjadi secara optimal pada suasana basa. Larutan Na
2
CO
3
7,5 biasa digunakan dalam reaksi untuk menghasilkan kondisi basa. Selama reaksi
berlangsung, gugus hidroksil pada senyawa fenolik bereaksi dengan reagen membentuk kompleks berwarna biru. Warna biru yang dihasilkan setara dengan
konsentrasi ion fenolat, sehingga makin besar konsentrasi senyawa fenolik semakin banyak ion fenolat yang terbentuk, demikian pula dengan warna biru yang dihasilkan
semakin pekat Apsari dan Susanti, 2011.
J. Landasan Teori
Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menghentikan reaksi berantai radikal bebas di dalam tubuh sehingga resiko timbulnya berbagai penyakit dapat
dihindari. Senyawa ini dapat diperoleh secara alami seperti pada tumbuh-tumbuhan, maupun secara sintetis. Eksplorasi antioksidan alam lebih banyak dilakukan karena
dianggap lebih aman dan tidak menimbulkan efek samping yang merugikan. Salah satu sumber antioksidan alam yang banyak ditemukan di Indonesia adalah buah Buni dari
tanaman Antidesma bunius L. Spreng. Menurut beberapa penelitian, buah Buni diketahui mengandung beragam jenis nutrisi penting termasuk senyawa fenolik seperti
flavonoid yang dikenal sebagai antioksidan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ekstraksi flavonoid berupa glikosida dan aglikon yang lebih polar dapat dilakukan dengan pelarut air, alkohol metanol dan etanol atau campuran keduanya,
sedangkan ekstraksi flavonoid yang bersifat kurang polar menggunakan kloroform, diklorometan, dietil eter dan etil asetat. Etil asetat merupakan pelarut yang cukup baik
untuk melarutkan flavonoid terutama flavonoid yang terdapat di permukaan buah Nollet, 2000. Fraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair adalah proses ekstraksi
berkelanjutan untuk memurnikan ekstrak sehingga didapat senyawa yang lebih spesifik. Flavonoid yang larut dalam etil asetat antara lain flavanon, isoflavon, flavon
termetilasi dan flavonol Ferreira dan Pinho, 2012. Kuersetin merupakan golongan flavonol yang ditemukan dalam buah Buni.
Metode DPPH digunakan untuk mengukur aktivitas antioksidan dengan cara mereaksikan DPPH dan senyawa antioksidan di dalam sampel sehingga menghasilkan
penurunan intensitas warna ungu yang dibandingkan terhadap kontrol. Aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanol buah Buni dinyatakan sebagai nilai IC
50
yaitu konsentrasi fraksi yang dapat menghambat aktivitas DPPH sebesar 50. Pengukuran kandungan fenolik total dengan metode Folin-Ciocalteu terjadi
melalui proses oksidasi senyawa fenolik oleh reagen Folin-Ciocalteu sehingga menghasilkan kompleks berwarna biru yang menggambarkan jumlah senyawa fenolik
di dalam fraksi. Asam galat digunakan sebagai standar senyawa fenolik karena reaktivitasnya yang tinggi terhadap reagen Folin-Ciocalteu dan direkomendasikan
sebagai standar dalam berbagai penelitian dengan metode yang sama, sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol buah Buni yang terukur dinyatakan ekuivalen dengan asam galat.
K. Hipotesis