senyawa nitrogen organik yang memiliki karakteristik warna ungu dengan daerah serapan pada 515-520 nm Locatelli et al., 2009. Adanya antioksidan sebagai
pendonor elektron akan berpasangan dengan elektron bebas DPPH, menyebabkan turunnya intensitas warna larutan. Turunnya absorbansi dan intensitas warna sebanding
dengan jumlah elektron yang ditangkap oleh antioksidan Bastos et al., 2007. Penetapan kandungan fenolik total dapat dilakukan dengan metode Folin-
Ciocalteu atau HPLC. Pemilihan metode Folin-Ciocalteu karena metode ini sederhana, cepat dan murah namun memiliki reliabilitas yang tinggi. Reagen Folin-Ciocalteu
merupakan oksidator senyawa fenolik di dalam sampel untuk menghasilkan kompleks warna biru yang diukur intensitasnya dengan spektrofotometer sinar tampak
Agustiningsih, et al., 2010. Menurut Prior, et al. 2005, pemilihan standar penetapan fenolik total disesuaikan dengan jenis senyawa fenolik di dalam sampel namun asam
galat merupakan standar yang direkomendasikan untuk mendapatkan hasil yang reliabel. Asam galat diketahui memiliki reaktivitas yang cukup tinggi terhadap reagen
Folin-Ciocalteu dibandingkan dengan senyawa fenolik lainnya sehingga dapat digunakan sebagai standar dalam penetapan kadar fenolik total Everette, et al., 2010.
1. Permasalahan
a. Berapa nilai aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanol buah Buni
melalui uji penangkapan DPPH yang dinyatakan sebagai IC
50
? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Berapa nilai kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol buah Buni
melalui metode Folin-Ciocalteu yang dinyatakan sebagai massa ekuivalen asam galat?
2. Keaslian Penelitian
Penelitian yang pernah dilakukan terkait buah Buni yaitu penelitian yang dilakukan Lizardo, et al. 2015 mengenai analisis kandungan fenolik total, aktivitas
peredaman radikal DPPH dan aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah Buni yang berwarna merah dan ungu kehitaman. Hasil yang diperoleh menunjukkan kandungan
fenolik total dan aktivitas antioksidan yang lebih tinggi pada buah Buni berwarna ungu kehitaman, yaitu sebesar 141,80 g CE 100 g dan 87,10.
Penelitian Jorjong, Butkhup dan Samappito 2015 mengenai perbandingan aktivitas antioksidan ekstrak metanol buah Buni dari daerah timur laut Thailand yang
diukur dengan metode DPPH 2,2’-diphenyl-1-picrylhydrazyl hydrate, ABTS 2’,2’
azinobis[3-ethylbenzothiazline-6-sulfonic acid] diammonium salt , dan FRAP Ferric
ReducingAntioxidant Power Assay serta penetapan fenolik total menggunakan
metode HPLC High Performance Liquid Chromatography. Aktivitas antioksidan buah Buni yang diperoleh dari metode DPPH lebih tinggi dibandingkan dua metode
lainnya yaitu sebesar 67,46 mmol ekuivalen vitamin C tiap gram buah segar. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah pada
tempat pengambilan sampel, metode penetapan fenolik total dengan metode Folin- Ciocalteu, serta penggunaan fraksi etil asetat ekstrak etanol buah Buni sebagai sampel.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
Memberikan informasi untuk perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pemanfaatan buah Buni sebagai sumber antioksidan serta melengkapi bukti
ilmiah mengenai aktivitas antioksidan dari fraksi etil asetat buah Buni. b.
Manfaat praktis Memberikan pengetahuan bagi masyarakat mengenai potensi buah Buni
sebagai sumber antioksidan alam yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan.
B. Tujuan Penelitian