Metode Penelitian Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36 : kajian faktor usia dan body mass index di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

2 dapat menggunakan instrumen kualitas hidup SF-36. Instrumen kualitas hidup SF-36 merupakan salah satu bentuk kuisioner yang banyak dipakai dalam penelitian mengenai kualitas hidup. Nilai kuisioner SF-36 berkisar 0-100, dengan nilai 100 sebagai nilai kualitas hidup terbaik Farivar, 2007. Kuisioner SF-36 berisikan 36 pertanyaan dan terdiri dari 8 domain yaitu fungsi fisik, peranan fisik, rasa nyeri, kesehatan umum, vitalitas, fungsi sosial, peranan emosi, dan kesehatan mental. Fungsi fisik mengukur pembatasan aktifitas fisik karena adanya masalah kesehatan. Peranan fisik mengukur pembatasan aktifitas sehari-hari karena adanya masalah fisik. Rasa nyeri mengukur frekuensi nyeri dalam tubuh. Kesehatan umum pandangan kesehatan secara umum. Vitalitas mengukur tingkat energi dan kelelahan. Fungsi sosial mengukur pembatasan aktifitas sosial karena masalah fisik dan emosi. Peranan emosi mengukur pembatasan aktifitas sehari-hari karena masalah emosi dan kesehatan mental mengukur masalah psikologis individu Khalifeh et al., 2015. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa prevalensi hipertensi di Kecamatan Kalasan semakin meningkat. Oleh karena itu, dilakukan suatu survei yang bertujuan untuk mengevaluasi kualitas hidup responden hipertensi berdasarkan faktor usia dan BMI. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan atau masukan bagi instansi kesehatan masyarakat setempat terkait dengan kualitas hidup responden hipertensi.

2. Metode Penelitian

2.1. Jenis dan Desain Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan rancangan potong lintang cross sectional. Penelitian ini dilakukan di 3 padukuhan yaitu Padukuhan Jetis, Padukuhan Pundung, Padukuhan Grumbulgede, Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY. 2.2. Seleksi Subyek Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah responden yang berusia 40-75 tahun, mempunyai tekanan darah ≥14090mmHg dan bersedia mengikuti penelitian dengan mengisi informed consent. Kriteria eksklusi adalah responden PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 yang mempunyai tekanan darah 14090mmHg dan tidak bersedia mengisi informed consent. 2.3. Perhitungan Besar Sampel Besar sampel ditentukan dengan program PS Power and sample size. Perhitungan besar sampel untuk uji T tidak berpasangan membutuhkan sampel sebanyak 2, dengan nilai α=0,05; power=0,8; δ=50; σ=10; dan m=1. Teknik pengambilan lokasi Kabupaten, Kecamatan, dan Desa dilakukan dengan cara purposive sampling. Pengambilan sampel sampling pada setiap padukuhan dilakukan dengan cara cluster random sampling. Gambar 1. Skema Pemilihan Responden Penelitian di Kecamatan Kalasan 2.4. Persiapan Penelitian Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan ijin penelitian dari Komisi Etik Kedokteran Universitas Gadjah Mada Ref: KEFK251EC2016 dan ijin penelitian dari Bappeda Kabupaten Sleman. Instrumen penelitian berupa panduan wawancara terstruktur, kuisioner kualitas hidup SF-36, dan informed-consent diajukan untuk persetujuan komisi etik. Timbangan dan pengukur tinggi badan yang digunakan telah lulus tara dari Balai Metrologi Yogyakarta, sedangkan sphygmomanometer digital diuji validitas dibandingkan dengan tensimeter raksa dan diuji reliabilitas menggunakan tiga subyek masing-masing diukur tiga kali. 365 responden usia 40-75 tahun Inklusi 205 responden Eksklusi 160 responden :  Responden tekanan darah rendah  46 orang  Responden tekanan darah normal  60 orang  Responden menolak 54 orang. Responden penelitian 205 orang 4 2.5.Validitas dan Reliabilitas Kuisioner Kualitas Hidup SF-36 Penelitian ini menggunakan kuisioner kualitas hidup SF-36 dalam terjemahan bahasa Indonesia yang diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitas. Uji validitas menggunakan validitas konvergen dan diskriminan sedangkan uji reliabilitas menggunakan uji Cronbach Alpha. Validitas konvergen jika koefisien korelasi item di atas 0,40 sedangkan validitas diskriminan jika nilai domain yang diujikan menghasilkan nilai yang lebih besar dari nilai domain yang lain Rachmawati, 2014. Hasil validasi menunjukkan bahwa setiap item telah memenuhi syarat validitas konvergen dan diskriminan koefisien korelasi item 0,40. Uji reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach Alpha untuk item delapan domain adalah 0,60. Nilai Cronbach Alpha 0,60 maka berdasarkan Budiman dan Riyanto, 2013, item tersebut dapat dikatakan reliabel. 2.6. Pengumpulan Data Data dikumpulkan secara door to door yang mewakili 3 padukuhan pada periode Januari-Maret 2016. Tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan diukur, sedangkan informasi lainnya diperoleh dari wawancara dan kemudian dilanjutkan dengan mengisi kuisioner kualitas hidup SF-36. Data selanjutnya diinput ke dalam worksheet Excel ® , dibersihkan, dan disiapkan untuk dianalisis. 2.7. Analisis Data Variabel dalam data kategori terdiri dari usia, jenis kelamin, BMI, tingkat pendidikan, dan tingkat penghasilan. Variabel data rasio terdiri dari tekanan darah sistolik dan diastolik. Usia dibagi menjadi 40-59 tahun dan 60-75 tahun; BMI dibagi menjadi dua bagian obesitas ш25 kgm 2 dan tidak obesitas 25 kgm 2 ; tingkat pendidikan dibagi menjadi чSMP dan SMP dan tingkat penghasilan чUMR dan UMR. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat merupakan analisis secara deskriptif untuk menggambarkan karakteristik masing-masing variabel usia, jenis kelamin, BMI, tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan. Uji normalitas dengan Kolmogorov- Smirnov untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas menunjukkan data tidak berdistribusi normal. Berdasarkan teorema 5 limit pusat ͞central limit theorem͟, apabila jumlah sampel yang diperoleh relatif besar 30 atau lebih akan mendapatkan distribusi yang mendekati normal Gujarati, 2006. Pada penelitian ini, sampel yang diperoleh relatif besar maka uji normalitas dapat dikatakan mendekati distribusi normal. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh faktor usia atau BMI terhadap kualitas hidup responden hipertensi. Uji statistik yang digunakan adalah uji-T tidak berpasangan untuk melihat kebermaknaan antar kelompok.

3. Hasil dan Pembahasan

Dokumen yang terkait

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan tingkat penghasilan).

0 0 113

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan jenis kelamin).

0 0 67

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36: kajian faktor usia dan jenis kelamin di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

0 0 59

Ketaatan terapi responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen morisky di kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY (kajian usia dan aspek gaya hidup).

0 0 76

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY (kajian usia dan pendidikan).

0 1 66

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36:kajian faktor usia dan tingkat penghasilan di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

0 0 66

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan jenis pekerjaan).

0 1 85

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40 – 75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan Body Mass Index (BMI)).

0 1 98

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan body mass index).

0 0 90

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 (kajian usia dan tingkat pendidikan) di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 77