Metode Desain Faktorial PENELAAHAN PUSTAKA

10 dimana C adalah jumlah nyamuk yang menempel pada kelompok kontrol negatif dan T adalah jumlah nyamuk yang menempel pada kelompok perlakuan Tawatsin et al., 2001.

G. Metode Desain Faktorial

Desain faktorial merupakan metode rasional untuk menyimpulkan dan mengevaluasi secara obyektif efek dari besaran yang berpengaruh terhadap kualitas produk. Desain faktorial juga merupakan aplikasi dari persamaan regresi yaitu teknik untuk memberikan madel antara hubungan variabel respon dengan satu atau lebih variabel bebas Bolton, 1990. Desain faktorial dua level berarti ada dua faktor faktor A dan faktor B yang masing-masing diuji pada dua level yang berbeda level rendah dan level tinggi. Dengan desain faktorial dapat diketahui faktor mana yang dominan yang berpengaruh secara signifikan terhadap suatu respon. Optimasi campuran dua bahan berarti ada dua faktor dengan desain faktorial two level factorial design dilakukan berdasarkan rumus: Y = b + b 1 A + b 2 B + b 12 AB Dimana: Y = respon hasil atau sifat yang diamati A, B = level bagian A, level bagian B, nilainya -1 sampai +1 b , b 1 , b 2 , b 12 = koefisien, dapat dihitung dari hasil percobaan b = rata- rata hasil semua percobaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 Pada desain faktorial dua level dan dua faktor diperlukan 2 n = 4 percobaan 2 menunjukkan level dan n menunjukkan jumlah faktor. 1 = faktor A dan faktor B masing-masing pada level rendah a = faktor A pada level tinggi dan faktor B pada level rendah b = faktor A pada level rendah dan faktor B pada level tinggi ab = faktor A dan faktor B masing-masing pada level tinggi Tabel I. Rancangan percobaan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level Formula Faktor A Faktor B 1 - - a + - b - + ab + + Keterangan : - = level rendah; + = level tinggi Berdasarkan persamaan di atas, dengan substitusi secara matematis dapat dihitung besarnya efek masing-masing faktor maupun efek interaksi. Besarnya efek dapat dicari dengan menghitung selisih antara rata-rata respon pada level tinggi dan rata-rata respon pada level rendah. Konsep perhitungan efek menurut cit.,Bolton, 1990, sebagai berikut : Efek faktor A = 2 b I ab a    Efek faktor B = 2 a I ab b    Efek interaksi = 2 b a ab I    Desain faktorial memiliki beberapa keuntungan antara lain memiliki efisiensi yang maksimum untuk memperkirakan efek yang dominan dalam menentukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 respon, memungkinkan untuk mengidentifikasikan efek masing-masing faktor maupun efek interaksi antarfaktor, metode ini ekonomis dan dapat mengurangi jumlah penelitian jika dibandingkan dengan meneliti dua efek faktor secara terpisah Bolton, 1990. Rancangan faktorial yang paling sederhana adalah yang menggunakan dua faktor dan masing-masing faktor menggunakan dua kategori. Rancangan yang demikian itu biasanya digambarkan sebagai rancangan faktorial 2 x 2. Pada desain faktorial ada dua variabel eksperimental yang diselidiki secara serempak. Informasi yang dapat diperoleh dari rancangan penelitian ini adalah efek utama dari masing- masing variabel bebas, simple effect dan efek interaksi antara kedua variabel bebas Suryabrata, 1998.

H. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Uji efektivitas losion repelan minyak mimba (azadirachta indica A. Juss) terhadap nyamuk Aedes aegypti

1 31 91

FORMULASI SEDIAAN KRIM TIPE M/A DARI MINYAK ATSIRI NILAM (Pogostemon cablin B.) DAN UJI AKTIVITAS REPELAN Formulasi Sediaan Krim Tipe M/A Dari Minyak Atsiri Nilam (Pogostemon Cablin B.) Dan Uji Aktivitas Repelan.

0 4 11

FORMULASI SEDIAAN KRIM TIPE M/A DARI MINYAK ATSIRI (Pogostemon cablin B.) DAN UJI AKTIVITAS REPELAN Formulasi Sediaan Krim Tipe M/A Dari Minyak Atsiri Nilam (Pogostemon Cablin B.) Dan Uji Aktivitas Repelan.

0 2 17

PENGARUH FORMULASI CETYL ALCOHOL TERHADAP SIFAT FISIK DAN AKTIVITAS LOTION MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Cananga odoratum (Lmk.) Hook. & Thoms.) SEBAGAI REPELAN TERHADAP NYAMUK Anopheles aconitus BETINA.

0 1 17

Formulasi lotion minyak nilam dan uji aktivitas repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti.

4 24 136

Pembuatan lotion repelan minyak kedelai : tinjauan terhadap sifat fisis, stabilitas dan aktivitas repelan.

0 0 90

Uji sifat fisik repelan minyak atsiri kombinasi rimpang temulawak dan rimpang jahe basis cold cream

0 0 8

PENGARUH PENAMBAHAN POLYSORBATE 40 DAN SORBITAN MONOSTEARATE SEBAGAI EMULSIFYING AGENT DALAM LOTION REPELAN MINYAK PEPPERMINT (Mentha piperita) TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS SEDIAAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

0 0 132

PENGARUH PENAMBAHAN POLYSORBATE 80 DAN SORBITAN MONOLAURATE SEBAGAI EMULSIFYING AGENT DALAM LOTION REPELAN MINYAK PEPPERMINT (Mentha piperita) TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS SEDIAAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar S

0 0 123

Pengaruh penambahan polysorbate 40 dan sorbitan monolaurate sebagai emulsifying agent dalam lotion repelan minyak peppermint (Mentha piperita) terhadap sifat fisis dan stabilitas sediaan - USD Repository

0 0 146