2.2.2 Kesehatan Bank
Peraturan Bank Indonesia No.610PBI2004 tentang sistem penilaian bank umum, dimana untuk menciptakan kondisi yang lebih kondusif dan
prudent di dunia perbankan Indonesia. Penilaian tingkat kesehatan bank dimaksudkan untuk menilai keberhasilan perbankan dalam perekonomian
Indonesia dan industri perbankan serta menjaga dalam perkonomian Indonesia dan industri perbankan serta dalam menjaga fungsi intermediasi. Dalam hal
ini Bank Indonesia sebagai bank sentral memerlukan suatu kontrol terhadap bank-bank untuk mengetahui bagaimana keadaan keuangan serta kegiatan
usaha masing-masing bank. Oleh karena itu secara berkala Bank Indonesia mengadakan suatu standar pengawasan dengan melakukan penilaian terhadap
tingkat kesehatan suatu bank berdasarkan informasi. Tingkat Kesehatan Bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas
berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian faktor permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas
dan likuiditas terhadap resiko pasar. Analisis CAMELS digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja keuangan bank umum di Indonesia.
Faktor penilaian bank merupakan analisis kinerja keuangan bank yang diatur sesuai ketentuan Bank Indonesia berdasarkan dari penentuan unsur
perhitungan faktor CAMELS di cerminkan sebagai berikut :
Tabel 2.2 Bobot Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Sumber Data: Fuad, Moh Ramy DM, M. Rustam No
Faktor Yang Dinilai Komponen
Bobot 1
PERMODALAN
Rasio Kecukupan modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko CAR
25
2 KUALITAS
AKTIVA PRODUKTIF
a. Rasio aktiva produktif yang
diklasifikasikan terhadap aktiva produktif b.
Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif yang
diklasifikasikan
30 25
5
3 MANAJEMEN
a. Manajemen Permodalan
b. Manajemen Aktiva
c. Manajemen Umum
d. Manajemen Rentabilitas
e. Manajemen Likuiditas
25 2,5
5 12,5
2,5 2,5
4 RENTABILITAS
a. Rasio laba terhadap total aset ROA
b. Rasio beban operasional terhadap
pendapatan operasional BOPO
10 5
5
5 LIKUIDITAS
a. Rasio kewajiban bersih call money
terhadap aktiva lancar LDR b.
Rasio kredit terhadap dana yang diterima Chash Ratio
10 5
5
Nilai kredit untuk menentukan predikat tingkat kesehatan bank, yang ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 2.3 Standar Predikat Tingkat Kesehatan Bank
Sumber Data : Fuad, Moh Ramy DM, M. Rustam
Disamping penilaian analisis CAMELS, kesehatan bank juga dipengaruhi hasil penilaian lainnya, yaitu penilaian terhadap :
1. Ketentuan pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Kecil KUK dan
pelaksanaan kredit eksport. 2.
Pelanggaran terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK atau sering disebut dengan Legal Lending Limit.
3. Pelangggaran Posisi Devisa Netto.
Kriteria penilaian tingkat kesehatan bank tersebut juga dapat dijabarkan berdasarkan presentase dari masing-masing rasio sebagaimana
terlihat pada tabel sebagai berikut
NILAI KREDIT PREDIKAT
81-100 Sehat
66-80 Cukup Sehat
51-65 Kurang Sehat
0-50 Tidak Sehat
Tabel 2.4 Kriteria Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Rasio Kategori
Sehat Cukup Sehat
Kurang Sehat Tidak Sehat
Kecukupan Modal CAR 8,1
6,6-8 5,1-6,6
5,1 Kualitas Aset :
Cadangan Penghapusan APAD 3,35
5,6-3,36 7,85-5,7
≥7,58 AP Diklasifikasikan AP
≥54 44-54
34-44 ≥34
Earnings : ROA
≥1,215 0,99-1,215 0,765-0,99 0,765
Efisiensi 93
94,7-93,5 95,92-94,7
95,92 Likuiditas :
LDR 110
≥110 Kewajiban Bersih call money
AL ≤19
19-34 34-49
49
Sumber Data : Bank Indonesia
2.2.3 Capital Adequacy Ratio CAR