Usia Profil dan Karakteristik Responden

Tabel II. Karakteristik Responden Pria No Karakteristik Jumlah sampel n = 41 p 1 Usia tahun 60,05 ± 9,44 0,643 2 Tinggi Badan cm 162,73 ± 7,22 0,417 3 Berat Badan kg 63,61 ± 7,51 0,765 4 BMI kgm 2 23,97 ± 2,63 0,083 5 Tekanan darah sistolik mmHg 130 110 –190 0,027 6 Tekanan darah diastolik mmHg 90 70 –120 0,001 Keterangan : = median minimum –maksimum = mean ± SD p ≥ 0,05 menunjukkan bahwa data terdistribusi normal p 0,05 menunjukkan bahwa data terdistribusi tidak normal Tabel III. Karakteristik Responden Wanita No Karakteristik Jumlah sampel n = 58 p 1 Usia tahun 60,29 ± 8,22 0,200 2 Tinggi Badan cm 150,94 ± 6,98 0,071 3 Berat Badan kg 57,57 ± 8,94 0,200 4 BMI kgm 2 25,23 ± 3,53 0,200 5 Tekanan darah sistolik mmHg 140 110 –190 0,000 6 Tekanan darah diastolik mmHg 90 70 –110 0,000 Keterangan : = median minimum –maksimum = mean ± SD p ≥ 0,05 menunjukkan bahwa data terdistribusi normal p 0,05 menunjukkan bahwa data terdistribusi tidak normal

1. Usia

Rentang usia semua responden berkisar dari 41 –78 tahun. Nilai rata-rata usia responden pria sebesar 60,05 tahun dan nilai rata-rata usia responden wanita sebesar 60,29 tahun, dengan perbedaan nilai rata-rata yang tidak signifikan p ≥ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 0,05. Distribusi data usia responden pria dan wanita diketahui bersifat normal, karena keduanya menghasilkan nilai signifikansi p ≥ 0,05. Distribusi data usia bersifat normal berarti persebaran data usia responden merata. Peningkatan usia berkorelasi dengan perkembangan DM tipe 2 dan obesitas. Penelitian Soetiarto dkk. 2010 yang menganalisis Data Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS tahun 2007 dengan total 38.263 responden, menyatakan prevalensi DM mulai meningkat pada responden wanita ≥ 35 tahun dan responden pria ≥ 45 tahun. Penelitian cross-sectional oleh Saadat dkk. 2005 pada populasi urban di Tehran dengan 6.899 responden rentang usia 30 –69 tahun menyatakan usia berkorelasi signifikan dengan obesitas, overweight, dan DM masing-masing p 0,001 jika dibandingkan individu normal. Jumlah responden pria dan wanita obese dan DM pada usia 50 –59 tahun dan usia 60–69 tahun, masing-masing sebesar 44 dan 24 pria serta 63 dan 43 wanita. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai pada usia lanjut lansia. Jumlah lansia berumur ≥ 65 tahun di dunia diperkirakan mencapai 450 juta individu 7 dari seluruh penduduk dunia, dengan sekitar 50 lansia mengalami DM tipe 2. Pada usia 75 tahun, sekitar 20 lansia mengalami DM. Kaum lansia juga mengalami kemunduran fisik penurunan fungsi organ tubuh dan mental yang memerlukan perhatian, antara lain lebih rentan terhadap komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular dari DM Sudoyo dkk., 2007. Hal ini menyebabkan American Diabetes Association ADA menganjurkan penapisan skrining DM sebaiknya dilakukan terhadap individu berusia 45 tahun ke atas dengan interval 3 tahun sekali cit., Kane, Ouslander, Abrass, dan Resnick, 2009. Peningkatan usia berkorelasi dengan perkembangan hipertensi. Meylina 2005 menganalisis data Studi Morbiditas dan Disabilitas dan Survei Kesehatan Rumah Tangga 2001, menyatakan usia berkorelasi signifikan dengan hipertensi p 0,05. Proporsi usia ≥ 45 tahun dan 45 tahun yang mengalami hipertensi, masing-masing sebesar 43,6 dan 16,3. Estimasi risiko hipertensi pada usia ≥ 45 tahun lebih besar 3,98 kali dibandingkan usia 45 tahun.

2. Tinggi Badan