40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada subbab ini peneliti mendeskripsikan temuan pemerolehan kata ulang tuturan Kukuh Arya Renanto, anak usia lima tahun. Data diambil
ketika Kukuh berumur lima tahun. Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan secara langsung dan perekaman. Secara operasional urutan
penyajiannya sebagai berikut: 1 deskripsi temuan penelitian kata-kata ulang, 2 analisis pemerolehan kata ulang, 3 analisis urutan
pemerolehannya, dan 4 trianggulasi. Keseluruhan bab ini diakhiri dengan kesimpulan terhadap hasil penelitian. Data dan konteks tuturan
selengkapnya terdapat dalam lampiran 1.
4.1 Deskripsi Temuan Penelitian Kata-kata Ulang
Pada sub bab ini peneliti mendeskripsikan temuan penelitian kata ulang Kukuh. Data diambil selama Kukuh berusia lima tahun.
Pengambilan data berupa perekaman dan pencatatan saat Kukuh Arya Renanto berumur lima tahun dua bulan 5;2 sampai lima tahun empat
bulan 5;4. Data tersebut diambil dalam konteks alamiah keseharian yang dialami subjek ketika sedang bermain, bersantai, belajar di rumah,
bercerita ataupun saat-saat senggang waktunya. Pemanfaatan konteks dalam deskripsi ini dimaksudkan untuk membantu pemaknaan tuturan
yang terdapat dalam tuturan Kukuh Arya Renanto.
Deskripsi dari temuan penelitian tersebut akan disajikan dalam tabel 1 yang memuat ketiga jenis kata ulang perolehan Kukuh, sedangkan
deskripsi tuturan beserta konteks masing-masing terdapat pada bagian lampiran sesuai rujukan kode dari setiap tabelnya.
Tabel 1 Kata Ulang yang Terdapat dalam Tuturan Kukuh
Jenis Kata Ulang Cuplikan Data Tuturan
Rujukan Kode
Utuh Seluruh [cepet-cepet, pelan-
pelan, jalan-jalan, tiap- tiap, gambar-gambar,
bangun-bangun, baris- baris, gede-gede, gelap-
gelap, main-main, padam-padam,
panjang-panjang, berat- berat, banyak-banyak,
sampai-sampai, rusak- rusak, agar-agar,
bagus-bagus, jauh-jauh, basah-basah, teman-
teman, marah-marah, putih-putih, makan-
makan, susah-susah, ngitung-ngitung, lupa-
lupa, keren-keren, gede-gede, kotak-
kotak, gatal-gatal, pelan-pelan, repot-
repot, beres-beres, nyamuk-nyamuk, rapi-
rapi, tunggu-tunggu, kapok-kapok, duduk-
duduk, garis-garis, sore-sore, gelap-gelap,
lilin-lilin, pegang- pegang, goyang-
I.1-47
goyang, lewat-lewat, berkat-berkat]
Sebagian [unyek-unyekan,
ngiming-ngimingi, hujan-hujanan, diinjak-
injak, dimakan-makan, rebut-rebutan, nginjak-
nginjaki, ditiup-tiupin, buku-bukunya,
berbagi-bagi, bersama- sama, berkumpul-
kumpul, ditarik-tarik, diputar-putar,
menghitung-hitung] II. 1-15
Salin Suara [nyonya-nyanyi,
warna-warni, wira-wiri, kopat-kapit, kolang-
kaling] III. 1-6
4.1.1 Urutan Kata Ulang berdasarkan Frekuensi Pemunculannya.
Pada sub bagian ini peneliti akan mengurut-urutkan data temuan penelitian menurut kata ulang dalam tuturan subjek Kukuh berdasarkan
frekuensi pemunculannya. Frekuensi ini mengacu pada tingkat keseringan munculnya kata ulang dalam tuturan Kukuh disertai aspek kebenaran,
seperti yang disyaratkan dalam 3.5 Teknik Analisis Data. Lebih lanjut, penentuan urutan berdasarkan frekuensi pemunculan ini dimaksudkan
untuk mengetahui tingkat produktivitas pemerolehan kata ulang dalam produksi Kukuh.
Kata ulang tersebut masih diperincikan lagi ke dalam jenis kata ulang, meliputi kata ulang seluruhutuh, kata ulang sebagian, kata ulang
salin suara. Pengurutan ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan jenis kata
ulang mana dari ketiga jenis kata ulang tersebut yang paling tinggi frekuensi pemunculannya dalam tuturan Kukuh umur lima tahun.
Frekuensi pemunculan tertinggi akan menunjukkan tingkat penguasaan kata ulang oleh subjek Kukuh.
Urutan pemunculan dari setiap aspek kata ulang di atas akan disajikan dalam bentuk tabel-tabel, sedangkan untuk menentukan frekuensi
pemunculan akan dinyatakan dalam persentase , seperti di bawah ini.
Tabel 2 Frekuensi Pemunculan Kata Ulang
Frekuensi Pemunculan Kata Ulang Total Kata
Ulang Rujukan
Kode UtuhSeluruh Sebagian Salin
Suara 70 20 10 68
I 1-47, II 1- 15, III 1-6
Untuk menentukan frekuensi pemunculan dari setiap jenis kata ulang di atas, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
a. Frekuensi pemunculan kata ulang utuh seluruh diperoleh dari jumlah data data kata ulang utuhseluruh dibagi jumlah data kata ulang
seluruhnya dikalikan seratus persen 47 dibagi 68 dikalikan 100, hasilnya 70.
b. Frekuensi pemunculan kata ulang sebagian diperoleh dari jumlah data data kata ulang sebagian dibagi jumlah data kata ulang seluruhnya
dikalikan seratus persen 15 dibagi 68 dikalikan 100, hasilnya 20. c. Frekuensi pemunculan kata ulang salin suara diperoleh dari jumlah
data data kata ulang salin suara dibagi jumlah data kata ulang seluruhnya dikalikan seratus persen 6 dibagi 68 dikalikan 100,
hasilnya 10.
4.1.2 Urutan Pemerolehan Berdasarkan Waktu UWP
Pada subbab ini peneliti akan mengurutkan temuan data kata ulang Kukuh Arya Renanto umur lima tahun berdasarkan urutan waktu
pemerolehan UWP. Urutan waktu yang dimaksudkan dalam penulisan ini mengacu pada elemen atau satuan gramatikal mana yang diperoleh
lebih awal mendahului yang lain dalam produksi Kukuh melalui tuturan- tuturannya. Berdasarkan urutan waktu ini pula, penulis mencermati
pengaruhnya terhadap pemerolehan bentuk-bentuk yang kompleks dalam tuturan yang dihasilkan Kukuh. Urutan waktu ini sekaligus
menggambarkan pelaksanaan penelitian yang sejalan dengan usia pemerolehan kata ulang di atas.
Data penelitian dikumpulkan selama tiga bulan yang dibagi dalam tiga tahap penelitian, tahap 1 tanggal 7-31 Maret 2012 pada saat Kukuh
berumur lima tahun dua bulan 5;2, tahap 2 data diambil bulan April
ketika Kukuh berumur lima tahun tiga bulan 5;3, tahap 3 berlangsung pada bulan Mei 2012 ketika Kukuh berumur lima tahun empat bulan 5;4.
Urutan waktu pemerolehan dari ketiga jenis kata ulang Kukuh selama tahap pengambilan data, dapat terlihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3 Urutan Waktu Pemerolehan UWP Kata Ulang
TahapUmur Kata Ulang
UWP I 5;2
UWP II 5;3
UWP III 5;4
Total Kata Ulang
UtuhSeluruh 19 18 10 47
Sebagian 3 5 7 15
Salin Suara
2 2 2 6
Total: 24 25 18 68
Dari tabel di atas diketahui bahwa urutan waktu pemerolehan UWP kata ulang Kukuh umur lima tahun, dapat dideskripsikan sebagai
berikut: a. Urutan waktu pemerolehan UWP kata ulang utuh seluruh, tahap 1 ketika
Kukuh berumur lima tahun dua bulan 5;2 diperoleh 19 tuturan, tahap 2 ketika Kukuh berumur lima tahun tiga bulan 5;3 diperoleh 18 tuturan,
tahap 3 ketika Kukuh berumur lima tahun empat bulan 5;4 diperoleh 10 tuturan, dengan jumlah total tuturan kata ulang utuhseluruh sebanyak 47
tuturan. b. Urutan waktu pemerolehan UWP kata ulang sebagian, tahap 1 ketika
Kukuh berumur lima tahun dua bulan 5;2 diperoleh 3 tuturan, tahap 2 ketika Kukuh berumur lima tahun tiga bulan 5;3 diperoleh 5 tuturan,
tahap 3 ketika Kukuh berumur lima tahun empat bulan 5;4 diperoleh 7 tuturan, dengan jumlah total tuturan kata ulang sebagian sebanyak 15
tuturan. c. Urutan waktu pemerolehan UWP kata ulang salin suara, tahap 1 ketika
Kukuh berumur lima tahun dua bulan 5;2 diperoleh 2 tuturan, tahap 2 ketika Kukuh berumur lima tahun tiga bulan 5;3 diperoleh 2 tuturan,
tahap 3 ketika Kukuh berumur lima tahun empat bulan 5;4 diperoleh 2 tuturan, dengan jumlah total tuturan kata ulang salin suara sebanyak 6
tuturan. Deskripsi angka dalam tabel di atas dapat memberikan gambaran
UWP kata ulang pada setiap tahap sesuai tingkat usia biologis Kukuh. Dengan demikian diketahui bahwa UWP kata ulang utuhseluruh 47
tuturan, sebagian 15 tuturan, dan salin suara 6 tuturan dengan total 68 tuturan.
4.2 Hasil Analisis Pemerolehan Kata Ulang