Hasil Analisis Urutan Pemerolehan Kata Ulang

Tuturan tersebut bermaksud menyampaikan pertanyaan kepada kakaknya tentang gambar yang sedang dia buat menggunakan pewarna [..bintangnya boleh warna-warni?]. Di samping itu pemanfaatan bentuk yang sama digunakan Kukuh untuk menebak maksud kakaknya [ooo, jadi bisa warna-warni mba?].

4.3 Hasil Analisis Urutan Pemerolehan Kata Ulang

Urutan pemerolehan kata ulang Kukuh dianalisis berdasarkan dua kriteria utama: a frekuensi pemunculan, b urutan waktu pemerolehan UWP. Berdasarkan frekuensi pemunculan dalam penelitian ini ditemukan tiga jenis kata ulang yakni kata ulang utuhseluruh, kata ulang sebagian dan kata ulang salin suara. Dari ketiga jenis kata ulang di atas, kata ulang utuhseluruh merupakan jenis kata ulang dengan frekuensi pemunculan tertinggi, yakni 47 tuturan 70, kemudian disusul kata ulang sebagian 15 tuturan 20 dan terakhir kata ulang salin suara 6 tuturan 10. Berdasarkan urutan waktu pemerolehan UWP, diketahui bahwa dari ketiga jenis kata ulang yang dituturkan Kukuh, pemerolehan pertama adalah kata ulang utuhseluruh, lalu kata ulang sebagian dan yanng terakhir kata ulang salin suara. Dapat diketahui bahwa kata ulang utuhseluruh paling tinggi baik berdasarkan frekuensi maupun urutan waktu pemerolehan UWP. Pemunculan kata ulang utuhseluruh termasuk paling produktif daripada dua kata ulang yang lain. Hampir setiap tahap pengambilan data ditemukan kata ulang ini dan ada peningkatan secara frekuentatif. Ada banyak stimulus di sekitarnya yang memungkinkan Kukuh memunculkan bentuk ini. Kesibukan kecil memberi tahu kakaknya cara meniup pada luka dapat memunculkan bentuk kata ulang ditiup-tiupin: “Ditiup-tiupin gini terus gini mba.” II.8. Kesimpulan ini juga dikemukakan Dardjowidjojo berdasarkan temuannya pada Echa. Bentuk yang paling sering muncul adalah bentuk yang merupakan reduplikasi total 2000:190-191. Dardjowidjojo juga menyertakan tuturan Echa tersebut: pojok-pojok, mutar-mutar, main-main, liat-liat, tulis-tulis. Di samping itu muncul juga kata ulang sebagian seperti berbagi- bagi, bersama-sama, berkumpul-kumpul, diinjak-injak, dimakan-makan, ditiup-tiupin, ditarik-tarik, dan dipegang-pegang. Dituturkan ketika sedang atau sudah melakukan apa yang termuat dalam makna bentuk tersebut. Misalnya, Kukuh berceloteh bentuk diputar-putar sambil memperagakan mainan hamster peliharaannya yang diputar-putar. “Bukan gitu mba, gini lho diputar-putar bias seneng hamsternya”. Penggunaan kata ulang salin suara khususnya bentuk warna-warni diperoleh 2 tuturan dengan makna yang berubah-ubah. Bentuk warna- warni yang pertama mengungkapkan pertanyaan tentang warna-warna yang boleh dia pakai “Mba, bintangnya boleh warna-warni?”. Pemunculan yang kedua digunakan Kukuh untuk menebak maksud kakaknya “...jadi bisa warna-warni mba?”. Aktivitas fisik yang dilakukan turut memperolehkan bentuk-bentuk kata ulang ini pada Kukuh. Hasil pengamatan terhadap aktivitas Kukuh membuktikan bahwa aktivitas fisik didukung kemampuan Kukuh untuk mengungkapkannya secara verbal kendati dengan sarana linguistik yang terbatas, mampu menghasilkan tuturan-tuturan kata ulang secara signifikan.

4.4 Trianggulasi