Kebijakan Sistranas LANDASAN PEMIKIRAN 1. Visi Misi Sistranas

Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kota Tual 2 Mempercepat laju pertumbuhan pembangunan nasional dan memperkuat posisi untuk memperjuangkan kepentingan negara dan bangsa dalam pergaulan dan percaturan internasional. 3 Menyediakan masukan serta dukungan prasarana dan sarana transportasi bagi kemajuan ekonomi, perdagangan, dan industri manufaktur. 4 Meningkatkan daya saing industri jasa transportasi nasional sehingga dapat memberikan nilai tambah

3.2.2. Kebijakan Sistranas

Penyediaan layanan transportasi direncanakan untuk secara terus menerus dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas layanannya sesuai dengan kemampuan dan karakteristik daerah masing-masing. Kebijakan sistranas menekankan bahwa keterpaduan antara tatranas, tatrawil, dan tatralok perlu diperhatikan untuk mewujudkan satu kesatuan sistem transportasi secara utuh menuju pelayanan transportasi yang efektif dan efisien. Sektor transportasi sangat penting peranannya dalam mempromosikan pengembangan sektor lain terutama untuk membuka akses pasar yang dapat meningkatkan daya saing produk. Hal ini dapat terwujud apabila layanan transportasi dilakukan secara efisien. Provinsi Maluku merupakan bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI yang luas sehingga jasa layanan tranasportasi menjadi urat nadi sistem logistik baik di nasional maupun wilayah. Kesulitan layanan transportasi akibat keadaan cuaca yang buruk untuk wilayah kepulauan seperti Provinsi Maluku sangat mempengaruhi sistem suplai logistik baik BBM, makanan, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Penyelenggaraan pelayanan transportasi yang efektif dan efisien tidak dapat dilakukan oleh pemerintah sendiri karena sedikit demi sedikit akan hanya berperan sebagai regulator kecuali untuk pelayanan yang bukan untuk kepentingan komersial seperti penyediaan jasa keperintisan. Peran swasta, Badan Usaha Milik Negara BUMN, Badan Usaha Milik Daerah BUMD, dan koperasi diharapkan semakin besar dari tahun ke tahun. Peningkatan pelayanan transportasi perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu: perawatan dan pemeliharaan sarana prasarana, optimalisasi penggunaan fasilitas, keterpaduan Laporan Akhir III - 2 Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kota Tual antarmoda, pengembangan kapasitas, peningkatan layanan untuk daerah terpencil dan KTI, peningkatan layanan untuk masyarakat tertentu, serta peningkatan layanan pada keadaan darurat bencana. Kebijakan transportasi nasional juga menekankan pada aspek keamanan dan keselamatan, pembinaan pengusahaan transportasi, peningkatan kualitas SDM dan IPTEK, pemeliharaan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup dan energi, peningkatan penyediaan dana pembangunan transportasi, serta peningkatan kualitas administrasi negara di sektor transportasi. Arah perwujudan Sistranas dalam pembangunan adalah sebagai berikut: 1 Sistem Transportasi Nasional menjadi pedoman dalam pengaturan, pembangunan, dan pengoperasian transportasi di Indonesia. 2 Sistem Transportasi Nasional sebagai acuan dalam penyusunan dokumen penyelenggaraan transportasi seperti Rencana Pembangunan Jangka Panjang RPJP dan Rencana Strategis Renstra. 3 Perwujudan Sistranas berupa Tatranas, Tatrawil, dan Tatralok yang saling berhubungan dan terpadu dalam suatu sistem dan berdimensi waktu. 4 Pengembangan jaringan prasarana dan jaringan pelayanan pada masing-masing tataran memperhatikan aspek komersial dan keperintisan serta keunggulan moda sesuai dengan kondisi geografi, demografi, dan sumber daya alam. Hubungan antartataran dalam suatu sistem transportasi adalah sebagai berikut: 1 Kesisteman Tatranas, Tatrawil, dan Tatralok sebagai perwujudan Sistranas, merupakan tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman dan masing-masing tataran mempunyai karakteristik fungsional yang saling terkait serta berinteraksi membentuk sistem pelayanan transportasi. 2 Keterpaduan Tatranas, Tatrawil, dan Tatralok berinteraksi membentuk sistem jaringan prasarana dan jaringan pelayanan yang terintegrasi antarmoda dan antarwilayah secara efektif dan efisien. 3 Dimensi waktu Laporan Akhir III - 3 Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kota Tual Tatranas, Tatrawil, dan Tatralok disusun dengan memperhatikan arah dan kebijakan pembangunan, perkembangan sektor terkait, serta lingkungan strategis dalam horizon untuk jangka waktu menengah dan jangka panjang serta dikaji ulang sekurang- kurangnya setiap 5 tahun Prinsip dasar dalam penyusunan Tatranas, Tatrawil, dan Tatralok adalah sebagai berikut: 1 Keadilan 2 Transparansi 3 Akuntabel 4 Realistik 5 Kesisteman 6 Keunggulan moda 7 Keterpaduan intra dan antarmoda 8 Koordinasi dan sinkronisasi 9 Tinjau ulang secara berkala Prinsip dasar penataan dan pembangunan jaringan transportasi 1 Fungsional Jaringan dikelompokkan dalam berbagai tatanan dengan karakteristik fungsional yang berbeda 2 Struktural Pada masing-masing tatanan dirumuskan susunan yang saling terkait namun dapat dibedakan menurut intensitasnya. 3 Keunggulan karakteristik moda dan keterpaduan Penentuan peran masing-masing moda pada setiap tataran dilakukan dengan memanfaatkan secara maksimal keunggulan masing-masing moda dan kelemahannya diantisipasi melalui pemaduan antarmoda. 4 Optimalisasi Pilihan terhadap suatu tatanan dikaitkan dengan faktor pembatas sumber daya sebagai upaya mendapatkan manfaat maksimal dengan pengorbanan minimal serta memberikan kontribusi maksimal dalam upaya pelestarian lingkungan.

3.2.3. Penetapan Sistem Jaringan Jalan, Fungsi Jalan, Status Jalan, dan Kelas Laporan Akhir