Tatanan Kebandaraan Nasional LANDASAN PEMIKIRAN 1. Visi Misi Sistranas

Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kota Tual e melayani kegiatan pelayanan lintas dalam satu kabupatenkota 3 Pelaksanaan kegiatan di pelabuhan umum Pelabuhan umum diselenggarakan oleh : a Pemerintah pusat yang pelaksanaannya dapat dilimpahkan kepada BUMN b Pemerintah provinsi dan kabupatenkota yang pelaksanaannya dapat dilimpahkan kepada BUMD 4 Pelaksanaan kegiatan di pelabuhan khusus Pelabuhan khusus diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupatenkota, dan Badan Hukum Indonesia. Pelabuhan khusus merupakan pelabuhan yang dikelola untuk menunjang kegiatan tertentu yang ditetapkan dengan memperhatikan: a kebijakan pemerintah untuk menunjang perekonomian b berfungsi untuk melayani angkutan bahan baku, hasil produksi, dan peralatan penunjang produksi sendiri c memiliki jarak tertentu dengan pelabuhan umum d memiliki kondisi teknis pelabuhan yang terlindung dari gelombang dengan luas daerah daratan dan perairan tertentu Pelabuhan umum dan pelabuhan khusus menurut penggunaannya dibedakan menjadi : 1 pelabuhan yang terbuka untuk perdagangan luar negeri 2 pelabuhan yang tidak terbuka untuk perdagangan luar negeri

3.2.5. Tatanan Kebandaraan Nasional

Penetapan PP Nomor 70 Tahun 2001 tentang kebandarudaraan selain sebagai pelaksanaan dari UU juga dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dimana pemerintah daerah diberikan peran dalam penyelenggaraan kebandarudaraan. Bandar Udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang, serta danatau bongkar muat kargo Laporan Akhir III - 20 Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kota Tual danatau pos yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan dan sebagai tempat perpindahan antarmoda transportasi. Bandar udara sebagai salah satu unsur dalam penyelenggaraan penerbangan merupakan tempat untuk menyelenggarakan pelayanan jasa kebandarudaraan serta melaksanakan kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi lainnya yang ditata secara terpadu guna mewujudkan penyediaan jasa kebandarudaraan sesuai dengan tingkat kebutuhan. Bandar udara ditata dalam satu kesatuan tatanan kebandarudaraan nasional guna mewujudkan penyelenggaraan penerbangan yang andal dan berkemampuan tinggi dalam rangka menunjang pembangunan nasional dan daerah. Kebandarudaraan meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan bandara dan kegiatan lainnya untuk melaksanakan fungsi bandara guna menunjang kelancaran, keamanan, dan ketertiban arus lalu lintas pesawat udara, penumpang, kargo danatau pos, keselamatan penerbangan, tempat perpindahan intra danatau antarmoda, serta mendorong perekonomian nasional dan daerah. Kebandarudaraan yang meliputi tatanan dan kegiatan kebandaraan dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Tatanan Kebandaraan Nasional Pengertian tatanan kebandarudaraan nasional adalah suatu sistem kebandarudaraan nasional yang memuat tentang hirarki, peran, fungsi, klasifikasi, jenis, penyelenggaraan, kegiatan, keterpaduan intra dan antarmoda, serta keterpaduan dengan sektor lainnya. Penyusunan tatanan kebandarudaraan nasional dilakukan dengan memperhatikan rencana tata ruang, pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan keamanan dan keselamatan penerbangan. Tatanan kebandarudaraan nasional sekurang-kurangnya memuat : a fungsi, penggunaan, klasifikasi, status, penyelenggaraan, dan kegiatan bandara b keterpaduan intra dan antarmoda transportasi c keterpaduan dengan sektor pembangunan lainnya Bandar udara menurut fungsinya merupakan : Laporan Akhir III - 21 Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kota Tual a simpul dalam jaringan transportasi udara sesuai dengan hirarki fungsinya b pintu gerbang kegiatan perekonomian nasional dan internasional c tempat kegiatan alih moda transportasi Bandar udara menurut penggunaannya dibedakan atas: a bandar udara yang terbuka untuk melayani angkutan udara kedari luar negeri b bandar udara yang tidak terbuka untuk melayani angkutan udara kedari luar negeri Bandar udara menurut klasifikasinya dibedakan dalam beberapa kelas berdasarkan fasilitas dan kegiatan operasional bandar udara dan jenis pengendalian ruang udara di sekitarnya. Bandar udara menurut statusnya terdiri atas: a bandar udara umum yang digunakan untuk melayani kepentingan umum b bandar udara khusus yang digunakan untuk melayani kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu Pengertian bandar udara umum adalah bandar udara yang dipergunakan untuk melayani kepentingan umum. Bandar udara khusus adalah bandar udara yang penggunaannya hanya untuk menunjang kegiatan tertentu dan tidak dipergunakan untuk umum. Bandar udara menurut penyelenggaraannya dibedakan atas : a bandar udara umum yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupatenkota atau badan usaha kebandarudaraan; b bandar udara khusus yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupatenkota dan Badan Hukum Indonesia. Bandar udara menurut kegiatannya terdiri dari bandar udara yang melayani kegiatan : a pendaratan dan lepas landas pesawat udara untuk melayani kepentingan angkutan udara b pendaratan dan lepas landas helikopter untuk melayani kepentingan angkutan udara Laporan Akhir III - 22 Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kota Tual Bandar udara menurut hirarki fungsi dibedakan atas bandara pusat penyebaran dan bandara bukan pusat penyebaran. Perbedaan bandara ditentukan berdasarkan penilaian atas kriteria sebagai berikut : a Status kota dalam RTRWN yang meliputi PKN, PKW, dan PKL b Status Penggunaan Bandar Udara yang meliputi internasional dan domestik c Jumlah kepadatan penumpang yang meliputi datang dan berangkat, transit, dan frekuensi penerbangan d Rute penerbangan yang meliputi penerbangan dalam negeri, penerbangan luar negeri, dan dalam negeri yang menjadi cakupannya 2 Pelaksanaan Kegiatan di Bandar Udara Umum Pelaksana kegiatan di bandara umum terdiri dari pelaksana fungsi Pemerintah, penyelenggara bandara, dan Badan Hukum Indonesia yang memberikan pelayanan jasa kebandarudaraan berkaitan dengan lalu lintas pesawat udara, penumpang, kargo, dan pos. Pelaksana fungsi Pemerintah merupakan pemegang fungsi keamanan dan keselamatan serta kelancaran penerbangan, bea dan cukai, imigrasi, keamanan dan ketertiban di bandara, serta karantina. Penyelenggara bandara terdiri dari : a Unit Pelaksana TeknisSatuan Kerja bandara pada bandara umum yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, atau pemerintah kabupatenkota b Unit Pelaksana dari Badan Usaha Kebandarudaraan pada bandara umum yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Kebandarudaraan. Pelaksanaan kegiatan fungsi Pemerintah dan pelayanan jasa kebandarudaraan di bandara umum yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, atau pemerintah kabupatenkota dikoordinasikan oleh Kepala Bandara. Pelaksanaan kegiatan fungsi Pemerintah dan pelayanan jasa kebandarudaraan di bandara umum yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Kebandarudaraan dikoordinasikan oleh Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri. Laporan Akhir III - 23 Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kota Tual Pejabat pemegang fungsi koordinasi mempunyai wewenang sebagai berikut: a mengkoordinasikan kegiatan fungsi pemerintahan terkait dan kegiatan pelayanan jasa kebandarudaraan guna menjamin kelancaran kegiatan operasional di bandar udara b menyelesaikan masalah-masalah yang dapat mengganggu kelancaran kegiatan operasional bandara yang tidak dapat diselesaikan oleh instansi Pemerintah, badan usaha kebandarudaraan, dan Badan Hukum Indonesia atau unit kerja terkait lainnya secara sendiri-sendiri 3 Pelaksanaan Kegiaatan di Bandar Udara Khusus Pengelolaan bandara khusus dapat dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, atau pemerintah kabupatenkota atau Badan Hukum Indonesia untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu. Pengelolaan bandara khusus dapat dilakukan apabila: a bandara umum yang ada tidak dapat melayani sesuai dengan yang dibutuhkan karena keterbatasan kemampuanfasilitas yang tersedia b berdasarkan pertimbangan ekonomis dan teknis operasional akan lebih efektif dan efisien serta lebih menjamin keselamatan penerbangan apabila membangun dan mengoperasikan bandara khusus Bandar udara khusus harus berada di luar kawasan keselamatan operasi penerbangan bandara umum dan pangkalan udara. Wilayah bandara khusus meliputi daratan danatau perairan dan ruang udara. Penggunaan wilayah daratan danatau perairan dan ruang udara pada bandara khusus dilaksanakan oleh pengelola bandara khusus sesuai ketentuan keamanan dan keselamatan penerbangan. Pengelola bandar udara khusus wajib menyediakan dan memelihara: a fasilitas pendaratan, lepas landas, dan parkir pesawat udara b fasilitas keamanan dan keselamatan penerbangan c fasilitas lainnya yang sesuai dengan kebutuhan operasional Bandar udara khusus dilarang digunakan untuk melayani kepentingan umum selain dalam keadaan tertentu dengan ijin Menteri. Keadaan tertentu dapat berupa : Laporan Akhir III - 24 Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kota Tual a bandar udara umum tidak dapat melayani permintaan jasa kebandarudaraan karena keterbatasan kemampuan fasilitas yang tersedia b terjadi bencana alam atau keadaan darurat lainnya sehingga mengakibatkan tidak berfungsinya bandara umum c daerah yang bersangkutan tidak terdapat bandara umum dan belum ada moda transportasi lain yang memadai. Ijin penggunaan bandara khusus hanya diberikan apabila fasilitas yang terdapat di bandara tersebut dapat menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan. Apabila bandara khusus digunakan untuk pelayanan umum maka diberlakukan ketentuan tarif jasa kebandarudaraan pada bandara umum yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, atau pemerintah kabupatenkota. Laporan Akhir III - 25 Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kota Tual

3.3 LINGKUNGAN STRATEGIS