24
D. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap minat berwirausaha bimbingan belajar.
Minat berwirausaha adalah perasaan suka terhadap usaha wirausaha yang ditunjukkan dengan adanya perhatian dan keinginan terlibat dalam usaha
wirausaha. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat berwiraswasta. Faktor-faktor tersebut adalah faktor dalam diri individu faktor intern, misalnya
bakat, kemampuan dan kepribadian dan faktor yang berasal dari luar diri individu faktor eksternal, yaitu sarana atau fasilitas yang tersedia, faktor
keluarga, dan latar belakang pendidikan seseorang. Tumbuhnya minat mahasiswa berwirausaha salah satunya didukung oleh tingkat pendidikan orang
tua. Tingkat pendidikan orang tua adalah tingkat pendidikan formal terakhir yang ditempuh orang tua di lembaga pendidikan formal. Menurut Octavia Dian
2009:18, kemampuan orang tua dalam menyelesaikan pendidikan formal yang tinggi menjadi pemicu semangat anak untuk mencapai hal yang serupa. Hal ini
dikarenakan pendidikan yang tinggi membuat orang tua semakin menyadari akan arti pentingnya pendidikan, sehingga akan selalu menyadarkan dan
mendorong anak untuk rajin belajar agar menjadi orang yang berpengetahuan. Orang tua yang berpendidikan tinggi akan lebih aktif dalam mendorong
perkembangan anak dalam belajar. Pengetahuan yang luas memungkinkan orang tua untuk membantu anak dalam mengembangkan minat berwirausaha.
Sebaliknya pada
mahasiswa dimana
pendidikan orang
tuanya rendah
25
mengakibatkan mahasiswa kurang termotivasi karena kurangnya pengetahuan orang tua tentang peluang berwirausaha. Sehingga menjadi kendala bagi
mahasiswa untuk mengambil peluang usaha dibidang pendidikan ini.
2. Pengaruh tingkat pendapatan orang tua terhadap minat berwirausaha bimbingan belajar.
Minat berwirausaha adalah perasaan suka terhadap usaha wirausaha yang ditunjukkan dengan adanya perhatian dan keinginan terlibat dalam usaha
wirausaha. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap minat berwirausaha adalah tingkat pendapatan orang tua. Semua orang tua akan berusaha sebaik
mungkin agar semua kebutuhan anaknya terpenuhi. Tinggi atau rendahnya pendapatan orang tua mahasiswa diduga kuat berhubungan dengan minat
mahasiswa berwirausaha. Orang tua yang dapat memberikan sarana dan prasarana yang memadai diduga kuat akan memperlancar aktivitas anak untuk
berwirausaha. Pendapatan adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses
produksi Gilarso, 1991:63. Tingkat pendapatan orang tua adalah keseluruhan penerimaan orang tua dari pekerjaan pokok, pekerjaan sampingan dan
pendapatan lain-lain yang diterima setiap bulan yang berupa uang. Dipilihnya tingkat pendapatan orang tua karena tingkat pendapatan orang tua merupakan
dukungan yang kedua untuk memberikan sarana dan prasarana yang memadai diperkirakan akan memperlancar aktivitas berwirausaha bimbingan belajar yang
akan didirikan. Mahasiswa dapat mengembangkan keahliannya berwirausaha
26
karena dengan mudah akan mendapatkan sarana dan prasana dari orang tua untuk mendirikan usaha tersebut. Sedangkan bagi orang tua mahasiswa dengan
tingkat pendapatan rendah, kendala dengan keterbatasan orang tua dalam menyediakan sarana dan prasarana dapat menghambat perkembangan minat
berwirausaha mendirikan bimbingan belajar. 3. Pengaruh jenis pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha bimbingan
belajar. Minat berwirausaha adalah perasaan suka terhadap usaha wirausaha yang
ditunjukkan dengan adannya perhatian dan keinginan terlibat dalam usaha wirausaha. Jenis pekerjaan orang tua merupakan suatu bentuk dari kegiatan
yang dilakukan orang tua untuk memperoleh penghasilan berupa uang. Menurut Hotma Uli Sipayung 2008:22, orang tua memiliki peranan yang sangat penting
di dalam keluarga, terutama dalam memberikan perhatian dan dukungan terhadap anak-anak, selain itu orang tua memiliki peranan dalam mencukupi
kebutuhan mereka seperti pendidikan, kesehatan, sandang dan juga pangan. Untuk melakukan semua itu, orang tua harus bekerja. Jenis pekerjaan yang
dilakukan antara orang tua satu dengan orang tua lain berbeda. Orang yang pekerjaannya sebagai seorang wirausaha, akan cenderung mendidik anak-anak
mereka untuk dapat hidup mandiri tidak bergantung pada orang lain. Jenis pekerjaan orang tua sangat berpengaruh dalam menimbulkan minat anak-anak
mereka untuk berwirausaha. Jika jenis pekerjaan orang tuanya sebagai seorang wirausaha sukses, maka tidak menutup kemungkinan anak akan ikut terlibat
27
dalam usaha tersebut, bahkan dimungkinkan akan menimbulkan minat yang tinggi pada diri anak tersebut untuk mengikuti jejak orang tuanya sebagai
wirausahawan. Akan tetapi jika jenis pekerjaan orang tuanya bukan sebagai wirausahawan, keinginan untuk berwirausaha akan kecil. Hal ini akan menjadi
salah satu penghambat minat berwirausaha bagi anaknya. Menurut winkel 1983:30-31, minat akan muncul jika seseorang mula-mula memiliki perasaan
senang kemudian bersikap positif, karena merasa senang dan tertarik terhadap hal tersebut maka dia akan berkecimpung dalam bidang tersebut.
4. Pengaruh konsep diri mahasiswa terhadap minat berwirausaha bimbingan belajar.
Minat berwirausaha adalah perasaan suka terhadap usaha wirausaha yang ditunjukkan dengan adannya perhatian dan keinginan terlibat dalam usaha
wirausaha. Konsep diri mahasiswa adalah pandangan mahasiswa terhadap dirinya sendiri manyangkut apa yang ia ketahui dan ia rasakan tentang
perilakunya. Konsep diri adalah modal awal untuk dapat mengenali lingkungan, mengindera peluang bisnis dan menggerakan sumber daya, guna meraih peluang
tersebut, dalam batas resiko yang tertanggungkan, dan untuk menikmati nilai
tambah. Mahasiswa yang mempunyai konsep diri yang tinggi positif, maka dengan mudah dan cepat mengenali lingkungan dan dapat melihat peluang bisnis
yang ada. Sebaliknya bagi mahasiswa yang mempunyai konsep diri yang rendah negatif, maka akan menghambat mereka melihat peluang bisnis karena beberapa
faktor misalnnya kurang percaya diri, menilai dirinya dengan rendah, bahkan
28
dapat meremehkan dan menolak dirinya. Menurut Hurlock 1978:238, konsep diri yang positif akan berkembang jika seseorang mengembangkan sifat-sifat
yang berkaitan dengan ‘good self esteem’, ‘good self confidence’, dan kemampuan melihat diri secara realistik. Sifat-sifat ini memungkinkan
seseorang untuk berhubungan dengan orang lain secara akurat dan mengarah pada penyesuaian diri yang baik. Seseorang dengan konsep diri yang positif
akan terlihat optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positip terhadap segala sesuatu. Sebaliknya konsep diri yang negatif menurut Hurlock
1978:238 akan muncul jika seseorang mengembangkan perasaan rendah diri, merasa ragu, kurang pasti serta kurang percaya diri. Seseorang dikatakan
mempunyai konsep diri negatif jika ia meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal,
malang, tidak menarik, tidak disukai dan tidak memiliki daya tarik terhadap hidup. Jadi konsep diri merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya secara
menyeluruh. Konsep diri penting dalam mengarahkan interaksi seseorang dengan lingkungannya mempengaruhi pembentukan konsep diri orang tersebut.
E. HIPOTESIS