3. Sikap yang menguntungkan favorable attitude para pengguna terhadap
sistem informasi. 4.
Tujuan yang dicapai. Pada tingkat seberapa sistem dapat memenuhi tujuan-tujuan yang spesifik, sebagaimana dicerminkan oleh peningkatan
kinerja organisasi dan pengambilan keputusan dari pengguna sistem. 5.
Imbal balik keuangan financial payolf untuk organisasi, baik melalui pengurangan biaya atau peningkatan penjualan profit.
2.3. Kerangka Pikir
2.3.1. Pengaruh Kualitas Sistem terhadap Kepuasan Kerja Pengguna
Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer
Organisasi menggunakan teknologi informasi untuk menjalankan bisnisnya, produksinya, dan melaksanakan pelayananya. Perusahaan tidak
dapat lagi membangun penghalang disekeliling sistem informasinya serta mengunci semua orang diluar. Sebaliknya, mereka harus berbagi informasi
dan menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan sistem informasinya dengan pihak-pihak yang sering berinteraksi dengan mereka,
yaitu : pelanggan, vendor, pegawai, mitra bisnis, pemegang saham, dan lembaga pemerintah. Peningkatan hubungan ini membuat sistem informasi
lebih rentan terhadap masalah. Oleh sebab itu, sebuah sistem harus dipastikan keandalanya Roomey Stienbart 2004:267 .
Keandalan tidak hanya dinilai dari segi kemanan sebuah sistem itu sendiri, melainkan juga harus mempertimbangkan sejauh mana sistem dapat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
memberikan kepuasan kerja bagi pengguna salah satu diantaranya adalah kemudahan untuk mengakses sistem sehingga pengguna anggota organisasi
mampu meningkatkan kinerjanya.
2.3.2. Pengaruh Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Kerja
Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer
Kepuasan pengguna informasi sangat penting dalam lingkungan organisasi. Angkatan kerja yang puas akan memberikan produktivitas yang
lebih tinggi karena gangguan yang ditimbulkan dari kemangkiran atau terjadinya konflik lebih sedikit. Sebaliknya, ketidakpuasan sering dikaitkan
dengan tingkat tuntutan dan keluhan pekerja yang tinggi. Pekerja dengan tingkat keluhan pekerjaan yang tinggi, lebih mungkin untuk melakukan
sabotase Widjajanto 2001:25-26. Untuk itu, setiap informasi yang dihasilkan harus dapat memenuhi
kriteria-kriteria yang telah disebutkan, dan juga relevan didalan tingkatan manajemen. Apabila kualitas informasi yang dihasilkan tersebut rendah, tidak
relevan, terdapat konflik data, tidak tepat waktu maka akan diperlukan kerja tambahan bagi penggunanya untuk dapat mengolah informasi tersebut hingga
sesuai yang dibutuhkan untuk proses kerjanya. Hal seperti ini yang dapat menimbulkan kurangnya kepuasan pengguna, dan pada akhirnya dapat
menimbulkan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Romney dan Stienbart 2005:12 .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3.3. Pengaruh Ambiguitas Peran terhadap Kepuasan Kerja Pengguna
Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer.
Ambiguitas peran merupakan salah satu unsur stressor yang paling dominan dan kerap muncul dilingkungan kerja. Ambiguitas peran dapat
diartikan ketidakjelasan bagi setiap individu mengenai pekerjaan yang dilakukannya, mereka menjadi bingung dan merasa tidak yakin akan
kemampuanya untuk dpat menyelesaikan pekerjanya tersebut KreitnerKinicki, 2005:72.
Sistem dibuat dan diterapkan dalam sebuah organisasi dengan tujuan dapat mempermudah serta menunjang anggota organisasi dalam
menyelesaikan hal-hal yang menjadi tanggungjawabnya. Adanya sistem, diharapkan dapat dihasilkan sebuah informasi yang berkualitas, dimana
informasi tersebut tidak hanya bergua bagi manajemen untuk mengambil keputusan, tetapi juga memberikan sesuatu yang berarti untuk menjelaskan
kepada mereka teknik klerikal tentang apa yang seharusnya mereka lakukan, sehingga mereka tidak menjadi bingung dengan tugas yang
diemban dan lebih fokus dalam merampungkan tugasnya dengan baik dan benar Sutabri 2004:18. Ambiguitas peran tidak selalu memberikan dampak
negative terhadap kepuasan kerja. Ada kalanya, ambiguitas peran berdampak positif terhadap kepuasan kerja, hal itu muncul karena mendapat
dukungan dari implementasi sistem yang baik KreitnerKinicki, 2005:72.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sesuai dengan landasan teori dan fakta-fakta pendukung yang telah
diuraikan sebelumnya maka dapat disusun sebuah diagram kerangka piker sepertinini ditunjukkan pada gambar 2,2, sebagai berikut :
Gambar. 2.3 Diagram Jalur Model Bagan
Regresi Linier Berganda
2.4. Hipotesis