SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. MULTISARANA ADITRANS JAYA SURABAYA.

(1)

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA

PT. MULTISARANA ADITRANS JAYA

SURABAYA

Oleh:

ROBBY FAISAL RACHMAN 0713215009 / FE / EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


(2)

SKRIPSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS

KOMPUTER TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA

PT. MULTISARANA ADITRANS JAYA

SURABAYA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

Oleh:

ROBBY FAISAL RACHMAN 0713215009 / FE / EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


(3)

SKRIPSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS

KOMPUTER TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA

PT. MULTISARANA ADITRANS JAYA

SURABAYA

Yang diajukan

ROBBY FAISAL RACHMAN 0713215009 / FE / EA

Disetujui untuk mengikuti Ujian Lisan oleh :

Pembimbing Utama

Drs. Ec. Muslimin, MSi Tanggal :………..

Mengetahui

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”


(4)

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

ABSTRAKSI ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 8

1.3. Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu... 10

2.2. Landasan Teori... 17

2.2.1. Pengertian Dasar Sistem Informasi Akuntansi ... 17

2.2.2. Komputer sebagai Alat Bantu Manusia ... 33

2.2.3. Kepuasan Pengguna ... 37

2.2.4. Teori yang Mendasari Pengaruh Reliability Terhadap Kepuasan pengguna ... 39

2.2.5. Teori yang Melandasi Pengaruh Reponsiveness….. Terhadap Kepuasan Pengguna... 40

2.2.6. Teori yang Melandasi Pengaruh Assurance Terhadap Kepuasan Pengguna ... 41

2.2.7. Teori yang Melandasi Pengaruh Tangibles Terhadap Kepuasan Pengguna ... 42

2.2.8. Teori yang Melandasi Pengaruh Empathy Terhadap Kepuasan Pengguna ... 43


(5)

2.3. Kerangka Pikir ... 45

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengaruh Variabel... 47

3.1.1. Definisi Operasional ... 47

3.1.2. Pengukuran Variabel... 49

3.2. Teknik Penetaan Sampel... 50

3.2.1. Populasi... 50

3.2.2. Sampel... 51

3.3. Teknik Pengumpulan Data... 51

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 52

3.4.1. Uji Validitas ... 52

3.4.2. Uji Reliabilitas ... 53

3.4.3. Uji Normalitas... 53

3.4.4. Uji Asumsi Klasik... 54

3.4.5. Teknik Analisis ... 56

3.4.6. Uji Hipotesis ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Definisi Operasional ... 59

4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan... 59

4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan... 60

4.1.3. Struktur Organisasi ... 60

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian... 63

4.2.1. Gambaran Umum Responden ... 63

4.2.2. Deskripsi Variabel Reliability (X1) ... 64

4.2.3. Deskripsi Variabel Responsiveness (X2) ... 66

4.2.4. Deskripsi Variabel Assurance (X3) ... 67


(6)

4.3. Deskripsi Hasil Pengujian Analisis Data ... 71

4.3.1. Hasil Pengujian Validitas... 71

4.3.2. Hasil Pengujian Reliabilitas ... 74

4.3.3. Hasil Uji Normalitas ... 74

4.4. Deskripsi Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 75

4.4.1. Hasil Pengujian Multikolinieritas ... 75

4.4.2. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ... 76

4.4.3. Hasil Pengujian Autokorelasi... 77

4.5. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda... 78

4.6. Hasil Uji Hipotesis ... 81

4.6.1. Uji Kecocokan Model ... 81

4.6.2. Hasil Pengujian Parsial Reliability (X1), Responsi- Veness (X2), Assurance (X3), Tangibles (X4), Em- phaty (X5) Terhadap Kepuasaan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y) ... 82

4.7. Pembahasan HasilPenelitian ... 85

4.8. Implikasi Hasil Penelitian ... 88

4.9. Perbedaan Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang. 88 4.10. Kelemahan Penelitian ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 90

5.2. Saran... 91

DAFTAR PUSTAKA... 92


(7)

Tabel Halaman

1.1. Laba / Rugi PT. Multisarana Aditrans Jaya Tahun 2005-2009... 6

3.1. Uji d Durbin Watson ... 56

4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 63

4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 64

4.3. Deskripsi Jawaban Responden Variabel Reliability (X1)... 65

4.4. Deskripsi Jawaban Responden Variabel Responsiveness (X2)... 66

4.5. Deskripsi Jawaban Responden Variabel Assurance (X3)... 67

4.6. Deskripsi Jawaban Responden Variabel Tangebles (X4) ... 68

4.7. Deskripsi Jawaban Responden Variabel Emphaty (X4) ... 69

4.8. Deskripsi Jawaban Responden Variabel Kepuasaan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y) ... 70

4.9. Hasil Uji Validitas Variabel Reliability (X1)... 71

4.10. Hasil Uji Validitas Variabel Responseveness (X2)... 72

4.11. Hasil Uji Validitas Variabel Assurance (X3)... 72

4.12. Hasil Uji Validitas Variabel Tangibles (X4)... 73

4.13. Hasil Uji Validitas Variabel Emphaty (X5) ... 73

4.14. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasaan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi(Y) ... 73

4.15. Hasil Uji Reliabilitas... 74

4.16. Hasil Uji Normalitas ... 75

4.17. Hasil Uji Multikolinieritas ... 76

4.18. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 77

4.19. Hasil Uji Regresi Linier Berganda... 78

4.20. Hasil Uji F... 81

4.21. Hasil Uji t ... 82


(8)

Gambar Halaman

2.1. Siklus Pengolahan Data Secara Manual... 23

2.2. Siklus Pengolahan Data Dengan Komputer... 24

2.3. Diagram Kerangka Pikir ... 46


(9)

Lampiran 1. Kuesioner

Lampiran 2. Hasil Rekapitulasi Jawaban Responden Lampiran 3. Input Data SPSS

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas Lampiran 5. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 6. Hasil Uji Normalitas

Lampiran 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas Lampiran 8. Hasil Uji Regresi Linier Berganda


(10)

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. MULTISARANA ADITRANS JAYA

SURABAYA Oleh :

Robby Faisal Rachman Abstraksi

Perkembangan teknologi informasi membawa dampak terhadap hampir seluruh aspek pengelola bisnis agar tetap exist dan bahkan dapat meningkatkan prestasi bisnisnya. Informasi berguna bagi pihak manajemen atau pimpinan untuk melakukan perencanaan, pengawasan dan memudahkan dalam mengambil keputusan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami dan teruji sesuai dengan kebutuhan informasi perusahaan. Penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer masih bermasalah, misalnya permasalahan penerapan sistem baru baru mengharuskan pengguna sistem informasi akuntansi untuk beradaptasi sistem yang baru dan ketidakmampuan beradaptasi dengan sistem yang baru berdampak pada kualitas data yang dihasilkan. Berdasarkan latar belakang, penelitian ini bertujuan mengetahui dan menguji secara empiris apakah sistem informasi akuntansi berbasis komputer berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi.

Penelitian menggunakan sistem informasi akuntansi berbasis kopumter (X) yang terdiri dari reliability (X1), reponseveness (X2), assurance (X3),

tangibles (X4) dan emphaty (X5) serta variable terikat yaitu kepuasan pengguna

sistem informasi akuntansi (Y). Data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner dan data sekunder diperoleh dari populasi 24 karyawan pengguna sistem informasi akuntansi yang terdiri dari 2 manager, 4 supervisior dan 18 staff. Cara pengukuran variabel menggunakan skala simetik diferensial dan pengolahan data menggunakan analisis regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil penelitian sistem informasi akuntansi berbasis komputer terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya diperoleh hasil pengaruh positif dari rata-rata kelima variable yang diteliti, bahwa keberhasilan dalam memperbaiki sistem informasi maka dapat memperlancar kinerja dan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan pelanggan terjaga dengan baik. Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan jasa angkutannya dari seluruh dimensi sehingga dapat diperoleh konsumen yang loyal dan selalu menjadikan PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya sebagai pilihan utama.

Key Word : Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer dan Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi.


(11)

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah SWT, Nabi Muhammad SAW dan Rasul-rasulnya atas berkat dan anugrahnya sehingga skripsi ini dapat selesai. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana ekonomi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari banyak pihak penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai. Oleh karena itu, penulis ingin berterima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP. selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, MSi. selaku Ketua Progdi Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Drs. Ec. Muslimin, MSi. selaku dosen pembimbing.

5. Bapak dan Ibu dosen dan staff selaku pegawai Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6. PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya selaku objek bahan penelitian. 7. KAP. Benny Tony Frans & Daniel selaku tempat penulis bekerja.

8. H. Badri dan H. Lambran Ladjim selaku keluarga besar dari orang tua penulis. 9. Dwi Winarni selaku wanita pujaan penulis.

10.Seluruh teman dan musuh selaku pemberi dukungan dan semangat bagi penulis. Akhir kata penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan bagi perkembangan ilmu ekonomi pada khususnya.


(12)

PT. MULTISARANA ADITRANS JAYA SURABAYA Oleh: Robby Faisal Rachman

ABTSRAK

Perkembangan teknologi informasi membawa dampak terhadap hampir seluruh aspek pengelola bisnis agar tetap exist dan bahkan dapat meningkatkan prestasi bisnisnya. Informasi berguna bagi pihak manajemen atau pimpinan untuk melakukan perencanaan, pengawasan dan memudahkan dalam mengambil keputusan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami dan teruji sesuai dengan kebutuhan informasi perusahaan. Penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer masih bermasalah, misalnya permasalahan penerapan sistem baru baru mengharuskan pengguna sistem informasi akuntansi untuk beradaptasi sistem yang baru dan ketidakmampuan beradaptasi dengan sistem yang baru berdampak pada kualitas data yang dihasilkan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan mengetahui dan menguji secara empiris apakah sistem informasi akuntansi berbasis komputer berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi.

Penelitian menggunakan sistem informasi akuntansi berbasis kopumter (X) yang terdiri dari reliability (X1), reponseveness (X2), assurance (X3), tangibles (X4) dan emphaty (X5) serta variable terikat yaitu kepuasaan pengguna sistem informasi akuntansi (Y). Data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner dan data sekunder diperoleh dari populasi 24 karyawan pengguna sistem informasi akuntansi yang terdiri dari 2 manager, 4 supervisior dan 18 staff. Cara pengukuran variabel menggunakan skala simetik diferensial dan pengolahan data menggunakan analisis regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil penelitian sistem informasi akuntansi berbasis komputer terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya diperoleh hasil pengaruh positif dari rata-rata kelima variable yang diteliti, bahwa keberhasilan dalam memperbaiki sistem informasi maka dapat memperlancar kinerja dan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan pelanggan terjaga dengan baik. Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan jasa angkutannya dari seluruh dimensi sehingga dapat diperoleh konsumen yang loyal dan selalu menjadikan PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya sebagai pilihan utama.

Key Word: Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer, Kepuasaan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi, Pengambilan Keputusan.


(13)

The development of information technology had an impact on almost all aspects of managing a business to still exist and can even improve business performance. Useful information for management or leadership to do the planning, supervision and facilitate in decision-making of reliable, relevant, timely, complete, can be understood and tested in accordance with the required information needs of the company. Application of computer-based accounting information system is still problematic, for example the problems that occurred the application of the new system only requires users of accounting information systems to adapt to the new system and the inability to adapt to the new system affects the quality of the resulting data. Based on this background, this study aims to identify and empirically examine whether computer-based accounting information system (reliability, reponseveness, assurance, tangibles and emphaty) effect on accounting information system user satisfaction.

This research uses a system based accounting information kopumter (X) consisting of reliability (X1), reponseveness (X2), assurance (X3), tangibles (X4) and emphaty (X5) and a variable that is bound to the accounting information system user satisfaction (Y) . The data that the primary data obtained by distributing questionnaires and secondary data obtained from population 24 employee users of accounting information system consisting of 2 managers, 4 supervisior and 18 staff. How to use a variable measuring differential simetik scale and data processing using multiple linear regression analysis.

Based on the research quality of computer-based accounting information system at PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya positively influence the results obtained from an average of the five variables studied, namely reliability, reponseveness, assurance, tangibles and emphaty that the success in improving the information system to facilitate the performance and capabilities in customer retention are well preserved. The company is expected to improve the quality of services angkutannya of all dimensions in order to obtain a loyal customer and always make PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya as a top choice.

Key Word : Computer-Based Accounting Information Systems and Accounting Information Systems User satisfaction.


(14)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat diiringi perkembangan sistem informasi yang berbasis teknologi. Perkembangan sistem informasi tersebut perlu didukung banyak faktor yang diharapkan dapat memberikan kesuksesan dari sistem informasi itu sendiri yang tercermin melalui kepuasan pemakai sistem informasi. Suatu sistem informasi akan sukses apabila didukung oleh beberapa faktor pendukungnya, diantaranya partisipasi pemakai. Organisasi yang memiliki kebijakan dan aturan yang memberikan keleluasan bagi kreatifitas individu akan mendorong seseorang untuk lebih memaksimalkan kesuksesan pengembangan sistem informasi.

Sistem informasi juga berperan dalam bidang akuntansi. Statement

of Financial Accounting Concept No. 2, Financial Accounting Standard Board mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi. Standar

akuntansi keuangan tersebut juga menyebutkan bahwa tujuan utama akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem informasi akan memberikan kemudahaan bagi para akuntan manajemen untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, dapat dipahami dan teruji sehingga akan membantu pengambilan keputusan. American Institute of Certified Public


(15)

Accountants (AICPA) baru-baru ini telah membuat sertifikasi baru yaitu Certified Information Technology Professional (CITP). CITP

mendokumentasikan keahlian sistem para akuntan yaitu akuntan yang memiliki pengetahuan luas di bidang teknologi dan yang memahami bagaimana teknologi informasi dapat digunakan dalam berbagai organisasi. Hal ini mencerminkan pengakuan AICPA atas pentingnya teknologi atau sistem informasi dan hubungannya dengan akuntansi (Simamora, 2000:204).

Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru dalam mengevaluasi kinerja manajerial sangat diperlukan oleh manajemen untuk memastikan bahwa sistem baru yang berbasis komputer dapat digunakan untuk mengendalikan kinerja bawahan. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya dan pemanfaatan teknologi yang digunakan (Purbawanti, 2003:27).

Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak yang besar sekali terhadap kehidupan masyarakat. Sejak ditemukannya komputer pada tahun 1955, peradaban dunia telah memasuki era informasi, Teknologi informasi dengan komputer sebagai motor pengeraknya telah merubah segalanya. Pemrosesan informasi berbasis komputer mulai dikenal orang dan hingga saat ini sudah banyak (software) yang dapat digunakan orang sebagai alat pengolah data untuk


(16)

dalam menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami dan teruji.

Teknologi komputer merupakan salah satu teknologi informasi yang banyak berpengaruh pada sistem informasi dalam suatu perusahaan karena dengan sistem informasi berbasis komputer informasi dapat disajikan tepat waktu dan akurat. Dengan penggunaan komputer sejumlah besar informasi yang berguna dapat dikumpulkan dan dilaporkan kepada manajer dengan segera. Semua hal yang terjadi di berbagai bagian dapat diketahui dengan sekejap. Ini memungkinkan manajer mengambil keputusan dengan cepat (Widjajanto, 2001:4).

Manajemen perusahaan juga harus sensitif terhadap pengaruh perkembangan teknologi yang mencakup informasi, peralatan teknik dan proses dalam mengubah input menjadi output. Selain itu, manajemen harus dapat memahami dengan baik hubungan antara tugas, kemampuan yang dimiliki dan fungsi – fungsi teknologi yang ada. Dengan demikian teknologi informasi yang berbasis komputer memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan bagi pihak manajemen perusahaan. Akibatnya perusahaan tetap dapat bertahan dalam era globalisasi informasi yang kompetitif serta mampu menghadapi persaingan pasar global (Widjajanto, 2001:59).


(17)

Sistem informasi bukan hanya sebagai pengumpul data semata, mengolahnya menjadi informasi berupa laporan keuangan saja, tetapi berperan lebih dalam menyediakan informasi bagi manajemen untuk fungsi perencanaan, alokasi sumber daya dan pengukuran atau pengendalian.

Sebagai akibat dari perubahan lingkungan ekstern organisasi perusahaan, sistem informasi yang diperlukan oleh manajemen dengan kriteria-kriteria yaitu dapat dipercaya, akurat dan tepat waktu. Oleh karena itu apabila adanya keusangan dari sistem informasi, maka harus segera diadakan modifikasi atau pengembangan terhadap sistem informasi secara umum melalui beberapa tahap dimulai dengan perencanaan sistem, analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem dan diakhiri dengan pengoperasian sistem.

Peranan sistem informasi berbasis komputer sebagai sarana untuk memperoleh informasi, baik informasi akuntansi maupun informasi manajemen. Dengan menggunakan komputer secara tepat maka akan dapat meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan, selain itu komputer mampu menyimpan data dan informasi tersebut tanpa henti, sehingga mempermudah pihak manajer pada khususnya untuk menjalankan dan mengendalikan kegiatan kegiatan perusahaan kearah pencapaian tujuan perusahaan dengan baik (Sutabri, 2004:163).


(18)

oleh para penggunanya sebagai dasar pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penyusunan strategi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai perusahaan. Tetapi pada realisasinya, sistem informasi yang digunakan PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya masih mengalami beberapa kendala dalam pelaksanaan dan pengaplikasiannya. Hal ini mengakibatkan terhambatnya kinerja manajemen perusahaan dalam hal pengambilan keputusan yang strategis dan pada akhirnya perusahaan mengalami kerugian serta tidak mampu berkompetisi dengan pesaing-pesaingnya.

Masalah utama yang menjadi kendala dalam pelaksanaan sistem informasi pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya adalah penataan personil yang mengolah data-data yang tersedia untuk dijadikan sebuah informasi. Penataan personil perlu dilakukan dengan benar agar sistem informasi dapat berjalan dengan baik dan mengurangi terjadinya kesalahan yang bersifat manusiawi yang dapat mengurangi mutu informasi. Beberapa kesalahan yang telah terjadi karena kesalahan penataan personil pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya diantaranya adalah:

1. Kehilangan data atau data tidak diperoleh. 2. Pemeriksaan atau pencataan data yang salah. 3. Metode pengumpulan data yang tidak tepat.

Dari kesalahan-kesalahan tersebut maka timbulah rasa ketidakpuasan akan sistem informasi perusahaan yang seharusnya dapat memberikan kemudahan bagi penggunanya. Karena informasi yang


(19)

dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pengguna khususnya pihak manajemen untuk pengambilan keputusan, maka seiring terjadi pengambilan keputusan yang tidak tepat yang disebabkan sistem informasi tidak menghasilkan informasi yang akurat.

Pengambilan keputusan yang tidak tepat dapat berdampak pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya yang mengalami penurunan order jasa angkut serta mengalami kerugian dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 yang ditampilkan pada tabel dibawah ini :

Tabel 1. Laba / Rugi PT. Multisarana Aditrans Jaya Tahun 2005-2009 Perhitungan Laba / Rugi

Tahun Target Realisasi

Selisih Laba/Rugi

2005 180.000.000.000 195.590.102.000 15.590.102.000 2006 195.000.000.000 191.208.540.000 (3.791.460.000) 2007 191.000.000.000 187.955.197.000 (3.044.803.000) 2008 188.000.000.000 185.434.501.000 (2.565.499.000) 2009 186.000.000.000 183.934.325.000 (2.065.675.000)

Sumber : PT. Multisarana Aditrans Jaya

Gambaran data laba di atas mengindikasikan bahwa pada tahun 2005 laba perusahaan sebesar Rp.15.590.102.000,- yang melebihi dari targetnya sebesar Rp.180.000.000.000,- terealisasi sebesar Rp.195.590.102.000,-. Sedangkan di tahun 2006 mengalami penurunan drastis dari target Rp.195.000.000.000,- terealisasi sebesar Rp.191.208.540.000,- sehingga rugi sebesar Rp. 3.791.460.000,-, kemudian di tahun 2007 rugi sebesar Rp. 3.044.803.000,- dari target sebesar Rp.191.000.000.000,- terealisasi sebesar Rp.187.955.197,-.


(20)

dari target sebesar Rp.188.000.000.000,- terealisasi sebesar Rp.185.434.501.000,- dan begitu juga ditahun 2009 rugi sebesar Rp.2.065.675.000,- dari target sebesar Rp.186.000.000.000,- terealisasi sebesar Rp.183.934.325.000,-.

Penurunan order jasa angkut terjadi karena informasi yang tersedia lebih sedikit dari yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, ketika ini terjadi pembuat keputusan menghadapi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan dan pada akhirnya keputusan yang diambil menjadi tidak tepat dan merugikan perusahaan, karena jika dilihat dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil yang ditunjukkan mengalami kerugian.

Mengingat suatu sistem informasi penyediaannya terintegrasi satu dengan yang lain, maka diperlukan ketelitian dari masing-masing pengguna oleh karena itu kualitas pelayanan sangat tergantung pada kinerja karyawan dan sumber daya organisasi. Kualitas telah menjadi topik yang vital bagi para peneliti karena adanya perubahan dalam kompetisi pelayanan hal ini berkaitan dengan perubahan global dan perubahan gaya hidup masyarakat, kualitas pelayanan sering kali di pandang sebagai suatu strategi bagi organisasi untuk mencapai diferensiasi pelayanan, nilai pelangan, dan kepuasan pelanggan.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya"


(21)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

”Apakah ada pengaruh positif Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer yang diindikasikan dengan (Reliability, Responsiveness,

Assurance, Tangibles dan Empathy) terhadap Kepuasan Pengguna Sistem

Informasi Akuntansi Pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya? ”

1.3 Tujuan Penelitian

Setelah mengetahui masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ”Untuk membuktikan secara empiris Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya. ”

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti :

Sebagai langkah nyata penerapan ilmu sesuai dengan teori yang didapat selama kuliah, serta dapat menambah pengetahuan tentang kondisi perusahaan dan permasalahan yang dihadapinya, sehingga dapat diambil suatu kesimpulan yang tepat.

2. Bagi Akademisi :


(22)

3. Bagi Praktisi :

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kualitas sistem informasi akuntansi berbasis komputer agar mampu bersaing.


(23)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang dipergunakan sebagai bahan masukan dan kajian dalam penelitian ini adalah :

a. Jefry (2008)

Meneliti tentang : Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen Kepercayaan dan Komitmen

Rumusan Masalah

1. Apakah kualitas pelayanan yang diberikan departemen sistem informasi berhubungan dengan kepuasan yang dirasakan para pengguna jasa departemen sistem informasi tersebut.

2. Apakah keempat dimensi kualitas jasa (Reliability, Responsiveness,

Assurance, dan empathy ) jika hubungan dengan faktor – faktor

kualitas informasi, tingkat pengetahuan dan keterlibatan pengguna sistem informasi. Sikap terhadap staf fungsi sistem informasi mampu memberikan tambahan kemampuan prediksi terhadap kepuasan para pengguna jasa sistem informasi.

3. Apakah terdapat perbedaan zone of tolerance akan diterima para pengguna jasa sistem informasi sebagai “ masukan “ antara berbagai dimensi kualitas sistem informasi.


(24)

Hipotesis

1. Adakah hubungan antara kualitas pelayanan yang diberikan departemen sistim informasi berhubungan dengan kepuasan yang dirasakan para pengguna jasa departemen sistim informasi. 2. Ada perbedaan jika keempat dimensi kualitas jasa dihubungkan

dengan faktor-faktor kualitas para pengguna sistim informasi, sikap terhadap kepuasan para pengguna jasa sistim informasi. 3. Ada perbedaan zone of tolerance akan diterima para pengguna

jasa sistim informasi.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Jasa sistim informasi (X1), kualitas informasi (X2), pengetahuan dan keterlibatan para pengguna sistim informasi (X3), sikap pengguna terhadap para staf dan pelayanan departemen sistim informasi (X4), sedangkan variabel terikatnya adalah kepuasan para pengguna jasa sistim informasi.

Kesimpulan

1. Semakin baiknya pelayanan staf departemen SI dalam memenuhi harapan para penggunanya terkait erat dengan semakin tingginya kepuasan para pengguna tersebut.

2. Analisis regresi stepwise method menghasilkan tiga variabel penjelas yang berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan para pengguna jasa sistim informasi.


(25)

3. Analisis varians menggunakan ANOVA untuk menguji apakah terdapat perbedaan zone of tolerance antara dimensi-dimensi kualitas jasa tidak berhasil menolak hipotesa nol bahwa tidak ada perbedaan zone of tolerance yang signifikan antara keempat dimensi kualitas jasa tersebut.

b. Diah Hari Suryaningrum dan Harymamy (2003)

Meneliti tentang : Efektifitas Sistim Informasi ditinjau dari dimensi kualitas pelayanan pada Fakultas Ekonomi UPN "Veteran" Jatim. Rumusan Masalah

1. Apakah ada perbedaan antara kualitas pelayanan ekspektasian dengan kualitas pelayanan persepsian yang diberikan kepada mahasiswa fakultas ekonomi UPN "Veteran" Jatim?

2. Apakah ada perbedaan efektifitas sistim informasi antara kualitas pelayanan sebelum dan sesudah peubahan sistim informasi pada fakultas ekonomi UPN "Veteran"Jatim?

Hipotesis

1. Ada perbedaan antara kualitas pelayanan ekspektasion dengan kualitas pelayanan persepsian yang diberikan kepada mahasiswa fakultas ekonomi UPN "Veteran"Jatim?

2. Ada perbedaan antara kualitas pelayanan periode sebelum dan sesudah perubahan sistim informasi pada fakultas ekonomi UPN "Veteran"Jatim?


(26)

Kesimpulan

1. Ditemukan bukti bahwa berdasarkan pengukuran keefektifan sistim informasi dari dimensi kualitas pelayanan oleh Fakultas Ekonomi UPN "Veteran"Jatim belum sesuai dengan yang diharapkan oleh mahasiswa.

2. Keefektifan sistim informasi dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa sebelum dan sesudah perubahan struktur organisasi dan sistim informasi tidak mengalami perubahan. Hal ini berarti bahwa perubahan pada struktur organisasi dan sistim informasi masihbelum merubah kualitas pelayanan informasi kepada mahasiswa.

c. Feny Limantara dan Devie (2003)

Meneliti tentang : Kualitas Jasa Sistim Informasi Dan Kepuasan Para Pengguna Sistim Informasi.

Rumusan Masalah

1. Apakah keempat dimensi kualitas jasa (reliability/REL-SQ,

responsiveness/RESP-SQ,assurance/ASSU-SQ, dan

empthy/EMP-SQ), apabila digunakan dengan faktor-faktor utama kepuasan para pengguna jasa fungsi sistim informasi mampu memberikan tambahan kemampuan prediksi terhadap kepuasan pengguna jasa sistim informasi ?

2. Apakah faktor yang mempengaruhi kepuasan atas jasa departemen sistim informasi berbeda di antara kelompok pengguna staf pengguna manajer ?


(27)

Hipotesis

1. Adakah perbedaan keempat dimensi kualitas jasa (reliabiliy/REL-SQ,responsiveness/RESP-SQ,assurance/ASSU-SQ,dan

empaty/EMP-SQ), apabila digunakan dengan faktor-faktor utama

kepuasan para pengguna jasa fungsi sistim informasi maupun memberikan tambahan kemampuan prediksi terhadap kepuasan pengguna jasa sistim informasi ?

2. Ada fektor yang mempengaruhi kepuasan atas jasa departemen sistim informasi berbeda di antara kelompok pengguna staf pengguna manajer ?

Kesimpulan

1. Hasil analisis regresi linier berganda metode stepwise untuk hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat dua variabel penjelas yang berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa sistim informasi.

2. Berdasarkan hasil analisis regesi berganda metode stepwise secara terpisah untuk setiap kelompok sampel, membuktikan bahwa penelitian berhasil menolak hipotesa nol yaitu ada perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna sistim informasi perusahaan perbankan diantara kelompok staf dan menajer.


(28)

d. Wiyanti (2004)

meneliti tentang : Pengaruh dukungan manajemen puncak dan komunikasi pemakai-pengembang terhadap hubungan partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembang sistim informasi.

Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan antara partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai dalam proses pengembangan sistim informasi ?

2. Apakah dukungan menejemen puncak berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembangan sistim informasi ?

3. Apakah komunikasi pemakai-pengembang berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembangan sistim informasi ?

Hipotesis

1. Ada hubungan antara partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai dalam proses pengembangan sistim informasi.

2. Ada dukungan menejemen puncak berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembangan sistim informasi.

3. Ada komunikasi pemakai-pengembang berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembangan sistim informasi.


(29)

Kesimpulan

1. Sesuai denagan hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi pemakai dalam pengembangan sistim informasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan pemakai atas sistim yang dikembangkan.

2. Dukungan menejemen puncak yang diduga bertindak sebagai variabel penguat yang dapat mempengaruhi hubungan partisipasi dan kepuasan pemakai dapat didukung oleh hasil analisis data dalam penelitian ini.

3. Berdasarkan hasil pengujian terhadap pengaruh komunikasi pemakai pengembang terhadap hubungan partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembangan sistim informasi, menunjukkan bahwa komunikasi pemakai- pengembang tidak berpengaruk secara signifikan pada hubngan partisipasi dengan kepuasan pemakai. e. Novalista (2007)

Meneliti tentang : Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Telkomsel Surabaya.

Rumusan masalah

1. Apakah terdapat pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Telkomsel Surabaya.


(30)

Hipotesis

1. Diduga terdapat pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Telkomsel Surabaya..

Kesimpulan

1. Bahwa bukti langsung, daya tangkap, keandalan, jaminan, dan empati adalah dimensi kualitas layanan tersebut telah terbukti dari hasil analisis penelitian.

2. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Telkomsel Surabaya..

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi Akuntansi 2.2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Widjajanto (2001:2) sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu : input, proses dan output. Menurut Hall (2001:5) sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose). Sedangkan menurut Romney (2004:2) sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.


(31)

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian sistem adalah sekelompok elemen-elemen komponen atau sumber daya yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain dan berintegrasi untuk mencapai tujuan yang sama.

2.2.1.1.1Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2000:7) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

1. Komponen sistem adalah suatu sistem terdiri sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batas sistem adalah daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan atau merugikan.

4. Penghubung sistem adalah media penghubung yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

5. Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. 6. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan


(32)

7. Pengolahan sistem adalah suatu bagian sistem untuk suatu pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran sistem adalah tujuan atau sasaran (objective) jika sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya.

2.2.1.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2000:11) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik dan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiyah (natural system) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat tangan dan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic

system) adalah beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi dan sistem tak tertentu (probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berhubungan atau tidak terpengaruh


(33)

dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka (open system) adalah sistem berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.2.1.1.3 Jenis-jenis Sistem

Menurut Krismiaji (2005:3) konsep sistem mengelompokkan sistem ke dalam empat kelompok, yaitu :

1. Sistem tertutup (closed systems) adalah sistem yang secara total terisolasi dari lingkungannya.

2. Sistem relatif tertutup (relatively closed systems) adalah sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secara terkendali.

3. Sistem terbuka (open systems) adalah sistem yang berinteraksi dengan lingkungan secara tidak terkendali.

4. Sistem umpan balik (feedback control systems) adalah sistem yang menggunakan sebagian output menjadi input untuk proses yang sama dimasa berikutnya.

2.2.1.2 Pengertian Informasi

Pengertian informasi sering disamakan dengan data yang pada kenyataannya kedua kata tersebut mempunyai fungsi berbeda. Salah satunya yang dikemukakan oleh Wilkinson (1993:3) yang menyatakan bahwa informasi tidak sama dengan data. Data adalah fakta, bahkan simbol mentah. Secara bersama-sama mereka merupakan masukan bagi


(34)

ditranformasi dan dibuat lebih bernilai melalui pemrosesan. Idealnya informasi adalah pengetahuan yang berarti dan berguna untuk mencapai sasaran. Menurut Krismiaji (2005:15) informasi adalah data yang telah diorganisasikan dan telah memiliki kegunaan dan manfaat.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan kumpulan dari data yang telah diolah sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Biasanya data belum dapat dipergunakan sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan lebih lanjut oleh pihak manajemen, dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa data sebagai bahan baku (input) dan informasi adalah bahan jadi (output).

2.2.1.2.1 Kualitas Informasi

Nilai informasi dapat dipengaruhi oleh kualitas yang melekat pada informasi tersebut. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa informasi yang bernilai paling tinggi adalah informasi yang mengandung ketidakpastian paling rendah (memiliki kualitas informasi yang baik). Kualitas informasi yang bermanfaat adalah relevan, akurat, tepat waktu, jelas, dapat dikuantifikasi dan konsisten (Husein, 2004:13).

Menurut Romney (2004:12) kualitas informasi yang bermanfaat: 1. Relevan jika mempunyai manfaat untuk pemakai, mengurangi

ketidakpastian, memperbaiki kemampuan pengambil keputusan untuk membuat prediksi, mengonfirmasikan atau memperbaiki ekspektasi mereka sebelumnya.


(35)

2. Akurat jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan dan secara akurat mewakili kejadian atau aktivitas diorganisasi.

3. Lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari kejadian yang merupakan dasar masalah atau dari aktifitas-aktifitas yang diukurnya.

4. Tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk memungkinkan pengambil keputusan menggunakannya dalam membuat keputusan.

5. Dapat dipahami jika informasi disajikan dalam bentuk yang dapat dipakai dan jelas.

6. Dapat diverifikasi jika informasi didapat dari dua orang dengan pengetahuan tang baik, bekerja secara independen dan masing-masing akan menghasilkan informasi yang sama.

2.2.1.2.2 Pengguna-pengguna Informasi

Informasi dihasilkan oleh sistem informasi perusahaan untuk dimanfaatkan oleh pengguna-pengguna intern maupun ekstern. Pengguna-pengguna intern terdiri dari para manajer perusahaan dan karyawan perusahaan. Sedangkan pengguna-pengguna ekstern meliputi pihak-pihak yang berkepentingan diluar perusahaan, seperti : kreditor, pemasok, pelanggan, pemegang saham, badan-badan pemerintah dan serikat pekerja (Wilkinson, 1993:8).


(36)

2.2.1.2.3 Siklus Pengolahan Data Secara Manual

Menurut Baridwan (1994:4) untuk mengubah data menjadi informasi dilakukan proses pengolahan data. Dalam Sistem Informasi Akuntansi, proses pengolahan data dilakukan dengan beberapa tahap tertentu. Jika Sistem Informasi Akuntansi diproses secara manual (tanpa mesin), proses pengolahan data dapat dilakukan dalam suatu siklus seperti dalam berikut ini :

Gambar 2.1 : Siklus Pengolahan Data Secara Manual

Sumber : Zaki Baridwan, 1994, Sistem Informasi Akuntansi BPFE, Yogyakarta, Edisi kedua, hal : 4

2.2.1.2.4 Siklus Pengolahan Data Dengan Komputer

Menurut Baridwan (1994 : 5) bila dengan menggunakan mesin komputer dalam proses pengolahan data, siklus pengolahan data dapat dipisahkan menjadi tiga yaitu : masukan (input), pengolahan (proses) dan keluaran (output).

Bukti

Transaksi Jurnal

Buku Besar

Laporan Keuangan

Buku


(37)

Gambar 2.2 : Siklus Pengolahan Data Dengan Komputer

Input Pengolahan Output

Sumber : Zaki Baridwan, 1994, Sistem Informasi Akuntansi BPFE, Yogyakarta, Edisi kedua, hal : 5

2.2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai (Hall, 2001:7), sedangkan menurut Krismiaji (2005:16) sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasikan unutk mengumpulkan, memasukkan, mengolah dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, Bukti

Transaksi Jurnal

Buku Besar

Laporan Keuangan Buku


(38)

informasi adalah suatu kerangka kerja dimana sumber daya (manusia, komputer) dikoordinasikan untuk mengubah masukan (data) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai saran-sarana perusahaan.

Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem informasi merupakan sistem atau kerangka kerja dalam suatu organisasi yang mengolah masukkan (data) dari transaksi harian menjadi keluaran (informasi) yang berupa laporan yang diperlukan, untuk keperluan pihak-pihak tertentu dalam suatu organisasi. Informasi yang dihasilkan bertujuan untuk membantu pengambilan keputusan serta menyajikan informasi yang layak bagi intern maupun ekstern pada suatu organsasi.

2.2.1.3.1 Tujuan Sistem Informasi

Menurut Hall (2001:18) terdapat tiga tujuan utama yang umum bagi semua sistem informasi, yaitu :

1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen. 2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.

3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari.

2.2.1.3.2 Komponen Sistem Informasi

Menurut Krismiaji (2005:16) secara garis besar sebuah sistem informasi memiliki delapan komponen, terdiri dari :

1. Tujuan adalah sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem secara keseluruhan.


(39)

2. Input adalah data dikumpulkan dan dimasukkan sebagai input ke

dalam sistem, sebagian besar input berupa data transaksi. Namun perlu diingat, bahwa dalam perkembangannya sebuah sistem informasi akuntansi tidak hanya mengolah data dan menghasilkan informasi keuanganan saja, namun juga mengolah data dan menghasilkan informasi non keuangan.

3. Output adalah informasi dihasilkan oleh sebuah sistem. Output

sistem informasi akuntansi biasanya berupa laporan keuangan dan laporan internal seperti daftar umur piutang, anggaran dan arus kas. 4. Penyimpanan data adalah data untuk dipakai dimasa mendatang,

data yang tersimpan harus diperbarui (update) agar data terkini.

5. Pemrosesan adalah untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan komponen pemroses. Saat ini sebagian besar perusahaan mengolah data dengan komputer, agar dapat dihasilkan informasi secara cepat dan akurat.

6. Instruksi dan prosedur adalah untuk menghasilkan informasi tanpa instruksi dan prosedur rinci. Program komputer dibuat untuk mengintruksikan komputer melakukan pengolahan data.

7. Pemakai adalah orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem disebut dengan pemakai. Misal : karyawan yang melaksanakan dan mencatat transaksi dan karyawan yang mengelola dan mengendalikan sistem.


(40)

8. Pengamanan dan pengawasan adalah informasi yang dihasilkan harus akurat, bebas dari berbagai kesalahan dan terlindungi dari akses secara tidak sah.

2.2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Simamora (2002:204) Sistem Informasi Akuntansi merupakan himpunan sumber daya, seperti orang-orang dan perlengkapan yang dirancang untuk mentranformasikan data keuangan dan data lainnya dedalam informasi, sedangkan menurut Weygandt (2007:395) Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan dan memproses transaksi-transaksi data dan menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak tertentu. Sistem Informasi Akuntansi (Widjajanto, 2004:4) adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapan serta alat komunikasi, tenaga pelaksana dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentranformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan komponen atau sumber daya yang dimiliki perusahaan dengan mengumpulkan dan mengolah data transaksi guna menghasilkan informasi akuntansi keuangan maupun non keuangan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan.


(41)

2.2.1.4.1 Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi

Sejak perkembangan teknologi komputer yang dapat mengolah data dengan cepat, tepat dan tidak mengenal lelah, berkembang pula informasi yang dihasilkan dari akuntansi dan berkembang pula pemakai-pemakai informasi tersebut. Komputer merupakan alat bantu yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan. Peranan komputer sekarang terasa sangat besar bila benar-benar dapat memanfaatkannya dan sistem informasi sekarang selalu dikaitkan dengan penggunaan komputer.

Disisilain sistem informasi tidak hanya terlibat dalam aspek finansial saja, melainkan aspek manajemen juga lebih ditekankan. Sistem Informasi Akuntansi sekarang melibatkan tidak hanya sistem akuntansi keuangan (financial accounting) tetapi juga sistem akuntansi manajerial (managerial accountung). Jadi sebenarnya Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem akuntansi dengan pengembangan informasi lebih luas dengan lebih menekankan informasi kepada manajemen tanpa mengurangi informasi kepada pihak luar (Jogiyanto, 2005:53).

2.2.1.4.2 Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Melalui informasi yang dihasilkannya Sistem Informasi Akuntansi mempunyai tiga tujuan utama (Wilkinson, 2000) seperti yang dikutip dalam Jogiyanto (2005:227) adalah :


(42)

day-2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen. (to support

decisions making by internal decision makers).

3. Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung jawaban. (to fulfill obligations relating to stewardship).

Menurut Husein (2004:13) dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi maka manfaat yang bisa diperoleh adalah :

1. Efisiensi meningkat dalam proses fisiknya. 2. Keakuratan dan kekinian (currency) data. 3. Kualitas produk dan jasa yang meningkat.

4. Kualitas perencanaan dan pengawasan yang meningkat. 2.2.1.4.3 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney (2004:3) suatu Sistem Informasi Akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu :

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktifitas-aktifitas yang dilaksanakan oleh organisasi, agar pihak manajemen, para pegawai dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi.

2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktifitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan dan akurat serta andal.


(43)

2.2.1.4.4 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney (2004:3) Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari lima komponen :

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur baik manual maupun yang terotomatisasi yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses dan menyimpan data tentang aktifitas-aktifitas organisasi.

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.

4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.

5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk komputer, peralatan pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

2.2.1.4.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Sistem Informasi Akuntansi Menurut Baridwan (1994:7) terdapat beberapa faktor yang perlu diperhitungkan dalam menyusun Sistem Informasi Akuntansi. Faktor-faktor itu merupakan hal diluar sistem akuntansi, tetapi menentukan keberhasilan dari suatu sistem. Faktor-faktor antara lain :

1. Perilaku manusia dalam organisasi adalh hal disebabkan karena sistem informasi tidak dapat berjalan tanpa manusia, perilaku manusia meliputi faktor-faktor psikologis karyawan baik yang melaksanakan proses data maupun pihak yang menerima keluaran


(44)

2. Metode kuantitatif yang digunakan adalah seperti analisis regresi dan metode statistik lainnya merupakan alat bantu bagi manajemen dalam rangka melaksanakan tugasnya dan mengambil keputusan. 3. Penggunaan komputer adalah ditujukan sebagai alat bantu untuk

mempermudah pemrosesan atau memanipulasi data.

2.2.1.4.6 Kesalahan yang Terjadi dalam Sistem Informasi Akuntansi

Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam SIA biasanya terjadi oleh dua sebab, yaitu kesalahan yang tidak disengaja dan kesalahan yang disengaja. Kesalahan tidak disengaja umumnya terjadi pada proses aplikasi pengolahan data, seperti misalnya salah memasukan kode, salah nilainya dan lain sebagainya. Yang paling kritis adalah kesalahan yang sifatnya disengaja yang merupakan kecurangan dalam bentuk pencurian atau penyelewengan terhadap harta kekayaan milik perusahaan (Jogiyanto, 2000:385).

2.2.1.5 Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer

Dewasa ini sebagian besar organisasi menyelenggarakan pekerjaan akuntansi mereka dengan komputer elektronik daripada dengan metode akuntansi manual. Sistem akuntansi berbasis komputer (computer-based accounting system) merupakan sekelompok perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat (Bodnar, 2000:4).


(45)

Menurut Simamora (2002:222) keunggulan dan kelemahan sistem akuntansi terkomputerisasi, yaitu :

1. Keunggulan sistem akuntansi terkomputerisasi adalah :

a. Kecepatan yang lebih tinggi biasanya beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi, kecepatan yang dimaksud adalah operasi yang berlangsung di CPU (Central Processing Unit). b. Transaksi dicatat secara simultan, biasanya sistem akuntansi

terkomputerisasi untuk menyederhanakan proses penyimpanan data-data.

c. Sistem Akuntansi Terkomputerisasi biasanya lebih akurat dan tidak akan melakukan kesalahan yang lazim terjadi seperti kesalahan matematis, kesalahan pembukuan dan kesalahan pencatatan jurnal.

2. Kelemahan sistem akuntansi terkomputerisasi adalah :

a. Kegagalan piranti keras dan lunak biasanya semua mesin mengandung kemungkinan terhenti atau macet. Begitu pula dengan komputer, akibatnya dapat sangat merugikan.

b. Penipuan (fraud) dapat menyebabkan sistem komputer sulit dideteksi dan kadang kala lebih mudah dilakukan.

c. Sabotase, dikarenakan informasi lazimnya disimpan secara terpusat pada hardisk, data rentan untuk disabotase.


(46)

2.2.2 Komputer Sebagai Alat Bantu Manusia 2.2.2.1 Pengertian Komputer

Menurut Widjajanto (2001:59) komputer adalah suatu alat pengolahan yang dapat melaksanakan perhitungan secara substansial termasuk operasi hitung-menghitung dan operasi logika tanpa campur tangan manusia, sedangkan menurut Lindrawati (2001:29) komputer adalah perangkat keras yang berfungsi mengubah input menjadi output yang berupa informasi dengan memproses data. Oleh karena itu komputer merupakan alat yang memegang peranan penting didalam sistem pengolahan data elektronik sehingga komputer sering disebut sebagai alat pengolahan data.

2.2.2.2 Komponen Pembentukan Sistem Komputer

Menurut Scott (1995:148) komponen pembentukan sebuah sistem komputer, antara lain :

1. Komponen elektronik (rangkaian elektronik) yang melaksanakan kegiatan perhitungan dan pemeriksaan logis, menyimpan data didalam memori dan menyiapkan lintasan untuk pergerakan data diseluruh sistem komputer.

2. Komponen elektromekanis yang mempunyai bagian pergerakan mekanis, seperti piranti input dan output.

3. Bagian data yeng berisi elemen data, misalnya nama dan alamat, jumlah upah per-jam dan jumlah jam kerja yang telah dijalani.


(47)

4. File data yang merupakan tempat penyimpanan item data. File

payroll (gaji), misalnya dapat berisi nama dan alamat pekerja, upah

per-jam, jumlah jam kerja yang masing-masing merupakan satu item data untuk masing-masing pegawai.

5. Program yang merupakan serangkaian intruksi yang ditulis oleh orang (pemrogram) yang memberitahu komputer tentang apa yang harus dilaksanakan dan bagaimana pemrosesan (manipulasi atau perhitungan) terhadap data dilaksanakan.

2.2.2.3 Karakteristik dan Kemampuan Komputer

Menurut Widjajanto (2001:59) agar dapat disebut sebagai komputer, alat pengolah data harus memiliki karakteristik dan kemampuan sebagai berikut :

1. Digerakkan dengan daya elektronik, karakteristik ini merupakan utama komputer karena dengan ini bisa melaksanakan operasi dengan cepat.

2. Mampu melaksanakan operasi perhitungan dan harus dapat melakukan kegiatan penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

3. Mampu melakukan operasi pembandingan dan harus dapat membandingkan suatu informasi dengan informasi lainnya, dengan tujuan untuk menentukan apakah kedua informasi itu sama atau


(48)

4. Memiliki Internal Storage dan mampu mengeluarkan data dan memiliki kemapuan yang luar biasa untuk menyimpan dan mengeluarkan data.

5. Dapat melakukan eksekusi sesuai dengan Stroed Program dan dapat menyimpan instruksi-instruksi operasi yang harus dilakuakan terhadap data. Perangkat instruksi ini disebut program.

2.2.2.4 Keunggulan Komputer

Dalam perkembangannya saat ini komputer mulai bekerja bersama manusia di banyak perusahaan untuk mengerjakan tugas pemrosesan informasi dan data yang memang lebih sesuai bagi mereka ketimbang bagi manusia. Dipihak lain manusia tetap mengerjakan tugas-tugas yang lebih sesuai bagi mereka ketimbang bagi komputer.

Berdasarkan hal diatas Wilkinson (1993:149) mengemukakan beberapa keunggulan komputer dibandingkan manusia dalam hal pemrosesan data adalah sebagai berikut :

1. Komputer mampu memproses data lebih efektif daripada manusia. 2. Komputer tidak saja mampu melakukan perhitungan dengan

kecepatan, melainkan juga dengan sangat akurat dan ekspansif. 3. Komputer dapat memproses tanpa istirahat, transaksi-transaksi atau

persoalan-persoalan kompleks yang meliputi ratusan angka dan simbol-simbol lain, manusia tidak dengan mudah memproses data lebih cepat dari sembilan simbol atau sekelompok simbol satu saat.


(49)

4. Dalam kondisi-kondisi tertentu, komputer mampu memproses transaksi secara lebih murah ketimbang yang dilakukan manusia. 5. Komputer merupakan pemroses (prosedur) yang lebih dapat

diandalkan ketimbang manusia. Komputer tidak pernah merasa lelah, jemu, emosional dan mampu bekerja seharian penuh.

6. Komputer dapat menyimpan data lebih padat (komplek) daripada manusia.

7. Komputer lebih efisien operasinya ketimbang manusia.mereka mampu mengintegrasikan siklus dan arsip pemrosesan transaksi, serta mampu melakukan berbagai operasi secara paralel sehingga meminimalkan beban puncak.

2.2.2.5 Komputer sebagai Alat Bantu

Theory of Reasoned Actions (TRA) yang dikemukakan oleh

Fishbean dan Ajzen (1975), menjelaskan bahwa seseorang akan menggunakan komputer apabila dia melihat adanya manfaat (hasil) positif dari pengguna komputer tersebut (Jogiyanto, 2000:22).

Menurut Baridwan (1994:5) proses pengolahan data akuntansi akan dapat dilakukan dengan lebih cepat bila digunakan komputer. Hal ini dapat terjadi karena kemampuan komputer untuk mengolah data yang jauh melebihi kecepatan manusia. Tahapan dalam proses pengolahan data yang memperoleh manfaat besar dari pengguna


(50)

1. Verifikasi adalah komputer dapat mengecek kebenaran maupun kelayakan angka-angka yang menjadi input dalam suatu proses.

2. Sortir adalah komputer memungkinkan untuk dilakukannya pensortiran data kedalam beberapa klasifikasi berbeda dengan cepat. 3. Transmission adalah komputer dapat memindahkan lokasi data dari

suatu tempat ke tempat lainnya dengan cepat.

4. Perhitungan dengan komputer dapat dilakukan dengan cepat.

2.2.3 Kepuasan Pengguna

2.2.3.1 Pengertian Kepuasan Pengguna

Kepuasan diartikan sebagai hasil akhir konsumsi dimana alternatif yang dipilih bisa memenuhi atau mencapai harapan. Menurut Mowen dan Minor didalam Setyanto (2007), kepuasan pengguna adalah keseluruhan sikap yang ditunjukan pengguna atas barang dan jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya.

Menurut Beman dan Evans dalam Tjiptono (2005), menyatakan bahwa : Kepuasan dapat dicapai bila nilai dan pelayanan pengguna diberikan melalui pengalaman yang didapatkan atau melampaui harapan pengguna.

Yang dimaksud dengan pengertian kepuasan pengguna (Philip Kotler,1997) adalah perasaan senang dari seseorang pengguna informasi, yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau suatu hasil informasi yang diperoleh dan harapan-harapannya atas informasi tersebut.


(51)

Dari beberapa uraian definisi mengenai kepuasan, maka secara umum kepuasan dapat diartikan sebagai suatu perbandingan antara layanan atau hasil yang diterima itu paling tidak harus sama dengan harapan pengguna atau bahkan melebihinya.

2.2.3.2 Faktor-Faktor Kepuasan Pengguna

Faktor-fakyor penentu kepuasan pengguna menurut Handoko dalam bukunya Manajemen Personalia (1998:24) adalah :

1. Pengharapan, jika saya mengharapkan pekerjaan saya menantang (baik bayarannya), dan ternyata tidak, saya tidak puas. Tetapi bila saya mengharapkan membosankan (rendah bayaran), dan ternyata benar demikian rasa saya mungkin hanya sedikit.

2. Penilaian diri, jika saya menganggap diri saya sebagai seseorang yang secara umum puas (orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik), saya tidak akan bersedia mengakui bahwa pekerjaan dapat menyesalkan saya.

3. Norma-norma saya, kalau orang lain, terutama orang yang sangat saya hormati, menganggap pekerjaan saya baik, saya seharusnya merasa puas atas pekerjaan tersebut atau jika orang mengatakan pada saya bahwa apa apa yang saya kerjakan adalah penting, lebih besar kemungkinan saya akan merasa puas.

4. Perbandingan-perbandingan sosial, jika semua kawan saya mempunyai pekerjaan yang lebih baik menarik dari pekerjaan saya,


(52)

5. Hubungan input dan output, kepuasan terhadap pekerjaan saya tergantung pada bagaimana penilaian saya mengenai hubungan antara apa yang saya bawa atau masukkan kedalam pekerjaan (input) dan apa yang saya peroleh (output). Jika saya bekerja keras (input) dan tidak berhasil menyelesaikan yang saya capai (output). 6. Kenaikan, jika setelah memikirkan masak-masak saya memilih satu

pekerjaan dari sejumlah kesempatan memilih, saya terikat suatu keikatan bebas dengannya. Perasan keterikatan saya (kepuasan yang dihasilkan) bisa menjadi amat kuat kalau kepuasan saya diketahui oleh kawan-kawan.

7. Dasar pemikiran, jika rekan-rekan saya banyak membicarakan tentang gaji, kemungkinan besar saya akan menganggap gaji penting. Jika menejemen mengumumkan program peningkatan kerjanya, saya mungkin akan menganggap itu penting, dan bingung jika program tidak sesuai dengan janjinya.

Semua faktor diatas menunjukan bahwa kepuasan pengguna adalah sebuah konsep yang sukar dipahami. Konsep itu berhubungan dengan keadaan bimana pertanyaan diajukan, yang mengingatkan kita pada kebiasaan yang sudah klise.

2.2.4 Teori yang Mendasari Pengaruh Reliability Terhadap Kepuasan Pengguna

Kemampuan untuk memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan menyediakan pelayanan (produk) akan menentukan tingkat


(53)

keeffektifitasan sehingga pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat serta dapat meningkatkan semangat kerja dan tanggung jawab yang dicapai (Handoko, 1998:251).

Hal ini didukung oleh teori motivasi-pemeliharaan atau teori

motivesi-higienis atau teori dua faktor menurut Frederick Herzberg

(Handoko, 1998:260) yang menyatakan terdapat dua kelompok faktor-faktor yang mempengarohi kerja seseorang dalam organisasi. Faktor-faktor penyebab kepuasan kerja (Job Satisfaction) mempunyai pengaruh pendorongan bagi prestasi dan semangat kerja dan faktor-faktor penyebab ketidakpuasan kerja (Job dissatisfaction) mempunyai pengaruh negatif.

Dengan ketidakpuasan kerja dapat menimbulkan ketidak nyamanan dalam menjalankan pekerjaan yang berpengaruh dalam penurunan keandalan (Reliability) dan dengan penurunan keandalan tersebut dapat merugikan organisasi itu sendiri.

2.2.5 Teori yang Melandasi Pengaruh Responsiveness Terhadap Kepuasan Pengguna

Berdasarkan teori pembentukan perilaku menurut B.F.Skiner (Handoko, 1998:264) yang berbunyi ”Bahwa perilaku yang diikuti dengan konsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung diulang, sedangkan perilaku yang diikuti konsekuensi-konsekuensi hukuman cenderung tidak berulang.” Kebutuhan manusia dapat disusun dalam


(54)

kebutuhan yang terpuaskan berhenti menjadi motivator utama perilaku. Manusia akan didorong untuk memenuhi kebutuhan yang paling kuat sesuai waktu, keadaan dan pengalaman yang bersangkutan, mengikuti suatu hierarki. Pemuasan kebutuhan tersebut akan meningkatkan semangat kerja sehingga kepuasan kerja akan meningkatkan sejalan dengan pemanfaatan sumber daya mereka secara penuh sehingga mendorong keinginan individu untuk mencapai tujuan kepuasan (Handoko, 1998:256).

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa setiap perilaku yang diikuti dengan konsekuensi-konsekuensi pemuas cenderung diulang,maksutnya yaitu apabila pada suatu organisasi memberikan penghargaan (award) pada setiap karyawan yang berprestasi maka akan menjadi motivator utama perilaku, begitu sebaliknya. Karena itulak mengapa teori diatas termasuk dalam landasan teori daya tangkap (Responsivenees).

2.2.6 Teori yang Melandasi Pengaruh Assurance Terhadap Kepuasan Pengguna

Berdasarkan teori penghargaan menurut Victor H. Vroom (Handoko,1998:263) yang menyatakan bahwa perilaku kerja karyawan dapat di jelaskan dengan kenyataan : para karyawan menentukan terlebih dahulu apa perikaku mereka yang perlu dijalankan dan diperkirakan sebagai hasil-hasil alternatif dari perilakunya. Hal ini


(55)

berhubungan dengan motivasi dimana individu di perkirakan akan menjadi pelaksana dengan prestasi tinggi bila usaha mereka mengarah ke prestasi tinggi, mengarah ke hasil yang menguntungkan dan hasil tersebut akan menjadi pada keadaan keseimbangan.

Penghagaan yang dirasakan, usaha dijalankan, prestasi dicapai, penghargaan diterima, kepuasan terjadi kemudian akan diterapkan pada penilaian individu dimasa mendatang dan kepuasan di waktu yang akan datang (Handoko, 1998:263).

2.2.7 Teori yang Melandasi Pengaruh Tangibles Terhadap Kepuasan Pengguna

Menurut Handoko (1998:265) menjelaskan dalam teori sistem umum terdapat dua wilayah utama dari konsep sistem manajemen, yang salah satunya adalah : pendekatan deskriptif, pendekatan ini berfokus pada definisi dari wujud dengan maksud untuk karakterisasi dan analisis. Keterwujudan jasa yang tidak dapat diamati secara langsung menyebabkan pelanggan sering kali berpedoman pada kondisi yang terlihat untuk melakukan evaluasi.

Dimensi tangibility mencakup penampilan petugas, fisik dan fasilitas kantor, hal-hal yang berkaitan dengan organisasi itu mencakup obyek yang sangat bervariasi seperti tempat duduk, penataan ruang, warna dinding, alat pendingin untuk menunjang kenyamanan, brosur, penampilan karyawan, keramahan karyawan dan lain-lain. Dimensi


(56)

fasilitas yang digunakan personel dan materi komunikasi yang dugunakan, dengan adanya kenyamanan dalam menjalankan tugas atau suatu pekerjaan dapat meningkatkan keefektifan organisasi dan memberikan hasil yang terbaik.

2.2.8 Teori yang Melandasi Pengaruh Empathy Terhadap kepuasan Pengguna

Berdasarkan teori belajar (learning theory) menurut W. Clay Hammer (Handoko, 1998:265) telah mengidentifikasian 6 (enam) pedoman pengguna teknik-teknik pembentukan perilaku, yaitu :

1. Jangan memberikan pengharapan-pengharapan yang sama kepada semua orang.

2. Perhatikan bahwa kegagalan untuk memberi tanggapan dapat juga mengubah perilaku.

3. Beritahu karyawan tentang apa yang harus dilakukan untuk mendapat penghargaan.

4. Beritahu karyawan tentang apa yang dilakukan secara salah. 5. Jangan memberi hukuman didepan karyawan lain.

6. Bertindaklah adil.

Melalui tindakan dan belajar, seseorang akan mendapat kepercayaan dan sikap yang pada gilirannya akan pula mempengaruhi perilakunya. Motivasi yang mempengaruhi dan merubah perilaku kerja yaitu perilaku yang diikuti dengan konsekuensi pemuasan cenderung


(57)

diulang. Dengan demikian perilaku individu diwaktu mendatang dapat diperkirakan atau dipelajari dari pengalaman diwaktu yang lalu (Handoko, 1998:264)

2.2.9 Teori yang Melandasi Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Pengguna

Menurut Tjiptono (1996:54) kualitas jasa memiliki hubungan erat dengan kepuasan pengguna, kualitas jasa yang baik akan mendorong pengguna untuk menjalin hubungan erat dengan perusahaan sehingga perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pengguna dengan memberikan kualitas pelayanan yang baik dengan cara memaksimumkan pengalaman pengguna.

Teori yang dikembangkan oleh Frederick Herzberg (Tjiptono, 1996:72) menyatakan bahwa dua faktor yang menyebabkan timbulnya rasa puas dan tidak puas yaitu :

- Faktor pemeliharaan meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan, kualitas penyeliaan, hubungan dengan penyelia, hubungan dengan rekan sejawat, hubungan dengan bawahan, upah, jaminan kerja, dan kondisi kerja serta status.

- Faktor pemotivasian meliputi pencapaian dan tanggung jawab berkaitan langsung dengan pekerjaan itu sendiri, dorongan atau dukungan, kemajuan ,kesempatan berkembang. Berdasarkan uraian diatas, bila dihubungkan dengan variabel kepuasan pengguna


(58)

apabila informasi diperoleh sesuai dengan harapan dan kebutuhan penggunanya yaitu dengan adanya hubungan dengan semua pihak, maka bermutu sehingga tujuan-tujuan yang telah direncanakan dan ditetapkan sebelumnya dapat tercapai secara maksimal.

Untuk mencapai tingkat kepuasan pengguna perusahaan harus memperhatikan dan menilai kebutuhan, keinginan serta harapan pengguna terhadap produk sehingga tercapai tingkat kepuasan pengguna yang maksimal. Dewasa ini semakin di yakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan dalam dunia bisnis adalah nilai dan kepuasan pengguna melalui faktor kualitas jasa.

2.3 Kerangka Pikir

Berdasarkan penyusunan teori dan penelitian sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa premis :

Premis 1 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kualitas jasa dengan kepuasan penggunanya (Jefry, 2008).

Premis 2 : Adanya dimensi Reliability dan Empathy dari kualitas jasa berpengaruh terhadap kepuasan pengguna jasa sistem informasi (Lemantara dan Devie, 2003).

Premis 3 : Adanya pengukuran keefektifan sistim informasi dari dimensi kualitas pelayanan yang belum sesuai dengan yang diharapkan oleh mahasiswa. (Diah Hari Suryaningrum dan Harymamy, 2003).


(59)

Berdasarkan penyusunan teori, maka dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.3 Diagram Kerangka Pikir

Hipotesis

Berdasarkan rumusan permasalahan dan landasan teori serta tujuan penelitian diatas maka hipotesis yang diajukan adalah :

”Diduga ada pengaruh positif antara Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer yang diindikasikan dengan (Reliability, Responsiveness,

Assurance, Tangibles dan Empathy) terhadap Kepuasan Pengguna Sistem

Informasi Akuntansi Pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya” Assurance X3

(Jaminan)

Tangibles X4

(Berwujud)

Kepuasan Pengguna Sistem

Informasi Akuntansi (Y)

Analisis regresi linier berganda Responsiveness X2

(Daya Tangkap) Reliability X1

(Keandalan)

Empathy X5


(60)

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional

Menurut Moh. Nasir (1988:152) definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi kegiatan ataupun memberikan suatu operasioonal yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat, definisi operasional setiap variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel terikat (Y), meliputi :

Kepuasan pengguna (Y) yaitu perasaan senang dari seseorang pengguna informasi yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau suatu hasil informasi yang diperolehnya dan harapan-harapannya atas informasi tersebut, dalam hal ini adalah kepuasan pengguna terhadap sistem informasi pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya agar dimengerti dan sesuai dengan kebutuhan (Kotler, 1997:36).

2. Variabel bebas (X), meliputi : a. Reliability / keandalan (X1)

Yaitu kemampuan yang diberikan oleh sistem informasi akuntansi, dalam hal ini adalah kemampuan pengguna untuk menggambarkan


(61)

tingkat keandalan, kepuasan dan kualitas sistem informasi akuntansi pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya secara akurat dan terpercaya (Tjiptono, 1996:70).

b. Responsivenees / daya tanggap (X2)

Yaitu keinginan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap, dalam ini adalah kesigapan dan kecepatan sistem informasi akuntansi pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya dalam memberikan layanan informasi (Tjiptono, 1996:70).

c. Assurance / jaminan (X3)

Yaitu mencakup kemampuan sistem informasi akuntansi di dalam memberikan laporan sistem akuntansi, yang jelas dapat dipercaya keakuratannya dan dapat dipertanggung jawabkan, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan, dalam hal ini adalah sistem informasi akuntansi yang ada pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya, sehingga tidak membuat pengguna resah dan bimbang (Tjiptono, 1996:70).

d. Tangibles / berwujud (X4)

Yaitu sarana dan prasarana yang berwujud dan mendukung operasional suatu layanan informasi seperti; fasilitas fisik, peralatan atau perlengkapan yang digunakan sesuai dengan yang diharapkan pengguna pada PT. Multisarana Aditrans Jaya


(62)

e. Empathy / empati (X5)

Yaitu kemudahan dalam penggunaan sistem informasi sebagai sarana penunjang yang komunikatif, informatif dan memahami kebutuhan para penggunanya, sehingga dapat membantu dalam melakukan pekerjaan. Dalam hal ini adalah sistem informasi pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya yang memberikan perhatian dengan berupaya memfasilitasi kebutuhan para pengguna (Tjiptono, 1996:70).

3.1.2. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini merupakan pengembangan dan modifikasi dari instrumen yang digunakan dalam penelitian Novalista (2007).

Variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan skala interval adalah mengurutkan (rangking) responden dari tingkatan “paling rendah” ke tingkat “paling tinggi” yang akan menghasilkan data interval yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) absolute.

Peneliti menggunakan instrumen berupa pertanyaan, terdiri dari : 1. Kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi (Y) : 3 pertanyaan 2. Reliability / keandalan (X1) : 4 pertanyaan

3. Responsiveness / daya tangkap (X2) : 4 pertanyaan

4. Assurance / jaminan (X3) : 3 pertanyaan

5. Tangibles / berwujud (X4) : 3 pertanyaan


(63)

Teknik pengukuran yang digunakan berbentuk semantic differencial yang tersusun dalam satu garis continue dengan jawaban sangat tidak setuju terletak disebelah kiri garis dan jawaban sangat setuju terletak disebelah kanan garis.

Jawaban dengan nilai 7 menunjukan sangat setuju, jawaban dengan nilai 1 menunjukan sangat tidak setuju, sedangkan jawaban dengan nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat setuju dengan sangat tidak setuju. Ini berarti untuk jawaban dengan nilai 3 sampai 1 cenderung ke sangat tidak setuju dan jawaban dengan nilai 5 sampai 7 cenderung ke sangat setuju. (Sugiyono, 2007:91)

3.2. Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi

Populasi adalah wilayah yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2007:73).

Dari peneliti diatas populasi dalam penelitian ini adalah manajer, supervisor, dan staff PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya yang berjumlah 24 orang.

Sangat tidak setuju

Sangat setuju


(64)

3.2.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah anggota populasi yang berjumlah 24 orang yang terdiri dari manajer, supervisor dan staff yang bekerja pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya dan dilakukan dengan cara sensus atau menggunakan sampling jenuh.

Kriteria responden yang mengisi kuesioner, antara lain :

1. Karyawan yang menggunakan sistem informasi akuntansi berbasis

komputer.

2. Karyawan dengan masa kerja lebih dari 2 tahun, hal ini bertujuan

unutk mengetahui sejauh mana pengguna memahami sistem yang digunakan serta mengikuti perkembangan teknologi.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini yang diperlukan adalah data primer. Data primer diperoleh langsung dari objek penelitian. Dalam hal ini adalah kantor PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya.

Pengumpulan data primer menggunakan metode sebagai berikut :

1. Wawancara :

Proses pengumpulan data untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dan berhadap muka pewawancara dan responden.

2. Kuisioner :

Menggunakan data pertanyaan tersruktur yang ditujukan kepada para pengguna informasi.


(65)

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu (kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut itu dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir-butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan.

Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan , maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas (Sumarsono, 2004:31).

Menurut Azwar (2007:157) bahwa tidak ada batasan universal yang menunjuk kepada angka minimal yang harus dipenuhi agar suatu tes dikatakan valid. Suatu hal yang harus disadari, bahwa dalam estimasi validitas pada umumnya tidak dapat dituntut suatu koefisien yang tinggi sekali sebagaimana halnya dalam interpretasi koefisien reliabilitas. Koefisien validitas yang tidak begitu tinggi katakanlah berada disekitar angka 0,50 akan lebih dapat diterima dan dianggap memuaskan daripada koefisien reliabilitas dengan angka yang sama. Namun apabila koefisien validitas itu kurang daripada 0,30 biasanya dianggap sebagai tidak memuaskan. Angka ini ditetapkan sebagai konvensi yang didasarkan pada asumsi distribusi skor dari kelompok subjek yang berjumlah besar. Untuk menentukan validitas menggunakan corrected item-total correlation, yaitu


(1)

89 berpengaruh terhadap ke memberikan pelayanan kepada mahasiswa sebelum dan sesudah perubahan struktur organisasi dan sistim informasi tidak mengalami perubahan secara signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa sistim informasi Komputer terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Telkomsel Surabaya Perbedaan Penelitian

Teknik analisis

yang digunakan pada penelitian terdahulu menggunakan uji perbedaan Variabel bebas yang digunakan pada penelitian terdahulu menggunakan empat dimensi kualitas jasa (reliability,respo nsiveness,assura nce,empthy Variabel terikat menggunakan pengambilan keputusan sedangkan penelitian sekarang menggunakan kepuasan pengguna Sumber : Penelitian Terdahulu

4.10. Kelemahan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sulitnya mencari literatur atau buku yang dipakai sebagai penunjang teori yang digunakan dalam penelitian ini.

2. Minimnya responden yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hanya berjumlah 24 orang.

3. Peneliti hanya menggunakan angket tertutup dan tidak memberikan kesempatan responden untuk memberikan penjelasan.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan dari penelitian mengenai pengaruh sistem infcrrnasi akuntansi berbasis komputer terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi dianiaranya sebagai berikut :

1. Variabel Reliability berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi, semakin sistem informasi dapat mengerjakan laporan secara cepat, tepat mq..ktu dan secara akurat serta dapat menghasilkan laporan dengan rincian seperti yang diharapkan maka akan semakin meningkatkan kepuasan pengguma sistenn infornasi akuntansi tersebut.

2. Variabel Responsiveness berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pcngguna sistem informasi akuntansi, semakin sistem pengguna informasi akuntansi tersebut dapat memberikan manfaat bagi penggnnarrya dan menghasilkan laporan yang yang cepat dan sesuai dengan kondisi perusahaan sekarang maka akan semakin memberikan kepuasan bagi pengguna sistem informasi.

3. Variabel Assurances berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi, semakin sistem inforrnasi akuntansi yang ada di perusahaan dapat dipercaya dalarn memberikan laporan


(3)

ataupun informasi yang dibutuhkan maka akan membuat pengguna sistem informasi akuntansi merasa puas terhadap sistem infortnasi akuntansi

4. Variabel tangibles berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasa pengguna sistem informasi akuntansi, semakin lengkap peralatan dan perlengkapan mengenai sistem infonnasi akuntansi maka akan semakin puas pengguna sistem informasi akuntansi.

5. Variabel Empathy berpengaruh positif sigxtifikan terhadap kepuasah pengguna sistem informasi akuntansi, semakin mudah dipahami laporan yang disajikan dan memberikan kemudahan bagi pengguna sistem informasi akuntansi maka akan membuat pengguna sistern informasi akuntasni semakin puas.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maupun kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan PT Multi Sarana Aditrans Jaya Surabaya dapat mempergunakan sistem informasi akuntansi dengan sebaik-baiknya karena dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi dari perusahaan.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapakan dapat melakukaa penelitian yang mengganakan variabel-variabel lain yang belum di bahas dalam penelitian ini yang diduga memiliki berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin, 2003, Realibilitas dan Validitas, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Baridwan, Zaki, 1994, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi II, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Bodnar, George dan William S Hopwood, 2000, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Bahasa Indonesia, Edisi 6, Penerjemah Julianto Agung Saputro dan Lilis Setyawati, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Gujarati, Damodar, 1978, Ekonometrika Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta. Ghozali, 2001, Aplikasi Analisis Multivarrate dengan Program SPSS, Edisi 11,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Halim, Abdul, 1994, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Hall, A. James, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi I, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Handoko, T. Hani, 1998, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Husein, F. M dan Wibowo, A, 2002, Sistem Informasi dan Manajemen, Edisi II, Cetakan Pertama, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Jogiyanto, 2000, Sistem Informasi Berbasis Komputer, Edisi II, Cetakan Ketiga, Penerbit BPEE, Yogyakarta.

Kotler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, Edisi Indonesia, Jilid Satu, Penerjemah Teguh, Penerbit PT. Buana Ilmu Populer, Jakarta.

Krismiaji, 2005, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua, Penerbit, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Nazir, M, 2005, Metode Penelitian, Penerbit Ghalian Indonesia, Bogor.

Romney, Marshall dan Steinbart, 2005, Accounting Information System, Buku Dua, Edisi IX, Salemba Empat, Jakarta.


(5)

Santoso, Singgih, 2001, SPSS Statistik Parametrik, Cetakan Kedua, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta.

Scott, George M, 1995, Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Simamora, Henry, 2000, Akuntansi Berbasis Pengambil Keputusan Bisnis, Edisi I, Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Administrasi, Edisi Revisi, Cetakan Ke Empat Belas, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sumarsono, 2002, Metode Penelitian Akuntansi, Penerbit UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.

Sutabri, Tata, 2004, Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Andi, Yogyakarta. Tjiptono, F, 1997, Strategi Pemasaran, Edisi II, Penerbit Andi, Yogyakarta. Weygandt, Jerry, Keiso, dan Kimmel, 2007, Pengantar Akuntansi, Edisi

Ketujuh, Salemba Empat, Jakarta.

Widjajanto, Nugroho, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Wilkinson, W. Joseph Terjemahan Maulana Agus, 1993, Sistem Akuntansi dan Informasi, Edisi III, Cetakan Pertama, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.

Jurnal :

Jefry, 2008, Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen Kepercayaan dan Komitmen, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 4, No. 1, tahun 2008.

Limantara, Feny dan Devie, 2003, Kualitas Jasa Sistim Informasi Dan Kepuasan Para Pengguna Sistim Informasi, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2, No. 1, tahun 2008.

Lindrawati, 2001, Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Elektronik Data Prosessing, Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi, Vol. 1, No. 1, April 2001.

Purbawanti, Ema, 2003, Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer untuk Meningkatkan pengendalian Intern Studi Kasus pada Koperasi Kerajinan Rakyat Kriya Makmur Bojonegoro, Jumpa, Vol. 1, No. 1, tahun 2003.


(6)

Suryaningrum, Diah Hari dan Harymamy, 2003, Efektifitas Sistim Informasi ditinjau dari dimensi kualitas pelayanan pada Fakultas Ekonomi UPN "Veteran" Jatim, Jurnal Ekonomi Vol. 3, No. 6, tahun 2003.

Penelitian :

Novalista, Hendra, 2007, Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Kompuetr Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Telkomsel Surabaya, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.

Setyanto, Indrian, 2007, Pengaruh Kualitas Jasa Sistem Informasi Terhadap Kepuasan Para Pengguna Sistem Informasi Pada PT. PG Rajawali 1, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Surabaya. Wiyanti, 2004, Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dan Komunikasi

pemakai Pengembang Terhadap Hubungan Partisipasi dan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.


Dokumen yang terkait

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PRODUKSI DESAIN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PRODUKSI BERBASIS KOMPUTER PADA PT. PANEN MAS JOGJA.

1 7 44

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERBASIS KOMPUTER PADA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BERBASIS KOMPUTER PADA PT. SWADAYA ABDI MANUNGGAL.

0 2 15

DESAIN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PRODUKSI DESAIN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PRODUKSI BERBASIS KOMPUTER PADA PERUSAHAAN KRIPTON GAMA JAYA.

0 4 22

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PRODUKSI DESAIN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PRODUKSI BERBASIS KOMPUTER PADA PERUSAHAAN KRIPTON GAMA JAYA.

2 13 45

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SOFTWARE AKUNTANSI PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNASOFTWARE AKUNTANSI.

0 6 14

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA PAKET PROGRAM APLIKASI SISTEM Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Pengguna Paket Program Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi (Studi Empiris pada Bank Perkr

2 4 10

PENGARUH TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, KEPERCAYAAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, Pengaruh Teknologi Sistem Informasi Akuntansi, Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi,dan Kepuasan Pengguna terhadap Kinerja IndividuaL(Studi pada

0 0 13

PENGARUH TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, KEPERCAYAAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, DAN KEPUASAN PENGGUNA Pengaruh Teknologi Sistem Informasi Akuntansi, Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi,dan Kepuasan Pengguna terhadap Kinerja

0 0 12

PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI, PERCEIVED EASE OF USE TERHADAP KEPUASAN KERJA PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PT.PUTRAMATARAM COATING INTERNATIONAL.

2 3 99

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. MULTISARANA ADITRANS JAYA SURABAYA

0 0 22